Fia DN 14
Fia DN 14
GERAK
SUBTITLE
Disusun Oleh
Femur / tulang paha. Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari
gelang panggul sampai ke lutut.
Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis. Bagian pangkal berhubungan
dengan lutut bagian ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Ukuran tulang
kering lebih besar dinandingkan tulang betis karena berfungsi untuk menahan
beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat melekatnya beberapa
otot
Patela / tempurung lutut. terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga.
patela berfungsi melindungi sendi lutut, dan memberikan kekuatan pada tendon
yang membentuk lutut
Tarsal / Tulang pergelangan kaki. Termasuk tulang pendek, dan tersusun atas 8
tulang dengan salah satunya adalah tulang tumit.
Metatarsal / Tulang telapak kaki. Tersusun atas 5 buah tulang yang tersesun
mendatar.
Pada bagian depan terdapat simfisis pubis merupakan jaringan ikat yang
menghubungkan kedua tulang pubis.
a. Tulang pipih
Tulang pipih berbentuk pipih, contohnya adalah tulang
rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak. Tulang
pipih memiliki dua lapisan tulang kompakta yang
disebut lamina eksterna dan interna osiskrani yang
dipisahkan oleh satu lapisan tulang spongiosa yang
disebut diploe.
B.Tulang Pendek
Tulang pendek berbentuk kubus atau pendek tidak
beraturan, contohnya ruas-ruas tulang belakang,
pangkal lengan, dan pangkal kaki. Tulang ini memiliki
inti tulang spongiosa yang dikelilingi tulang kompak
c. Tulang pipa
Tulang pipa terdiri atas epifisis (bagian ujung tulang yang
membesar seperti bongkol) dan diafisis (bagian tengah tulang di
antara dua epifisis). Di antara diafisis dan epifisis terdapat tulang
rawan berbentuk lempengan atau cakram epifisis. Jika cakra
epifisis masih aktif, maka tulang pipa masih dapat memanjang.
Cakra epifisis tidak aktif lagi sekitar umur 20 tahun.
Otot rangka atau otot lurik adalah bagian penting dalam sistem gerak manusia.
Otot ini akan berkontraksi dan berelaksasi sehingga mampu menggerakkan
tulang dalam pergerakan tubuh. Tulang sebagai alat gerak pasif tidak mampu
bergerak tanpa adanya otot sebagai alat gerak aktif. Dalam kehidupan sehari-
hari, otot rangka dikenal sebagai daging tubuh.
Sel-sel otot memiliki bentuk seperti benang panjang yang berukuran sangat
kecil. Dalam sel otot terdapat banyak serabut lebih kecil yang disebut miofibril.
Serabut miofibril ini terbungkus oleh membran sel otot yang disebut sarkolema.
Karena fungsinya sebagai alat gerak aktif, sel otot membutuhkan banyak
energi sehingga memiliki banyak mitokondria sebagai organel penghasil energi.
Tiap sel otot juga memiliki banyak nukleus sebagai pengatur aktivitas sel.
Sitoplasma pada sel otot disebut dengan istilah sarkoplasma.
Banyak sel otot akan bersatu dan tebungkus suatu membran, membentuk
berkas serabut otot. Berkas-berkas serabut otot akan bersatu sehingga
membentuk struktur otot tertentu seperti otot bisep dan trisep.
Otot rangka disebut juga otot lurik karena memiliki bagian gelap terang pada miofibrilnya.
Bagian gelap dan terang ini terjadi karena adanya susunan selang-seling antara filamen
tebal (miosin) dan filamen tipis (aktin) yang mensusun miofibril. Aktin dan misoin adalah
protein struktural yang menyusun miofibril dan berperan dalam mekanisme kontraksi dan
relaksasi otot.
Tubuh dapat bergerak karena adanya kerja otot melalui proses kontraksi dan relaksasi.
Kontraksi adalah menegangnya otot sehingga menjadi lebih pendek, sedangkan relaksasi
adalah mengendurnya otot sehingga kembali ke bentuk awalnya. Kontraksi dan relaksasi
terjadi dengan bantuan energi dalam bentuk ATP yang dihasilkan oleh mitokondria
Otot menempel pada rangka yang dihubungkan dengan suatu jaringan ikat yang disebut
tendon. Manusia memiliki sekitar 640 otot dalam tubuhnya, otot-otot ini berpasangan
pada bagian tubuh kanan dan kiri sehingga terdapat 320 pasang otot. Otot paling besar
pada tubuh adalah gluteus maximus yang menyusun otot pantat manusia, sedangkan otot
paling lebar adalah latissimus dorsi atau otot dada. Otot dapat berkembang menjadi lebih
besar dan kuat apabila sering mendapat tekanan atau latihan, dan sebaliknya akan
menjadi kecil dan lemah apabila jarang digunakan.
Hipertrofi otot adalah keadaan dimana otot berkembang menjadi sangat besar karena
mendapat latihan yang rutin setiap hari, seperti yang terjadi pada binaragawan.
Sebaliknya, atrofi otot adalah otot yang berkurang massanya sehingga mengecil dan
lemah, misalnya terjadi pada otot kaki orang yang lumpu
Mekanisme Otot
A. Antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan. Jika
otot pertama berkontraksi dan yang kedua berelaksasi, akan menyebabkan tulang
tertarik atau terangkat. Sebaliknya, jika otot pertama berelaksasi dan yang kedua
berkontraksi akan menyebabkan tulang kembali ke posisi semula. Contoh otot
antagonis adalah otot bisep dan trisep. Otot bisep adalah otot yang memiliki dua
ujung (dua tendon) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian
depan. Otot trisep adalah otot yang memiliki tiga jung (tiga tendon) yang melekat
pada tulang, terletak di lengan atas bagian belakang. Untuk mengangkat lengan
bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi. Untuk menurunkan
lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.
Antagonis juga adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak
berlawanan, contohnya adalah:
1. Ekstensor( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot trisep dan
otot bisep.
2. Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan) misalnya gerak
tangan sejajar bahu dan sikap sempurna.
3. Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), misalnya gerak kepala merunduk
dan menengadah.
4. Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya gerak telapak
tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.
B. Sinergis
Sinergis juga adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah. Contohnya
pronator teres dan pronator kuadratus (Otot yang menyebabkan telapak tngan menengadah
atau menelungkup).
Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama sama dengan tujuan yang
sama. Jadi, otot otot itu berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Misalnya, otot
otot antar tulang rusuk yang bekerja bersama ketika kita menarik napas, atau otot pronator,
yaitu otot yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup.
Gerakan pada bagian tubuh, umumnya melibatkan kerja otot, tulang, dan sendi. Apabila otot
berkontraksi, maka otot akan menarik tulang yang dilekatinya sehingga tulang tersebut
bergerak pada sendi yang dimilikinya.
Otot yang sedang bekerja akan berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras, dan
bagian tengahnya menggembung. Karena memendek, tulang yang dilekati otot tersebut
tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk menggerakan tulang
ke satu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke posisi semula, otot tersebut harus
mengadakan relaksasi. Namun relaksasi otot ini saja tidak cukup. Tulang harus ditarik ke
posisi semula. Oleh karena itu, harus ada otot lain yang berkon traksi yang merupakan
kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakan tulang dari satu posisi ke posisi
yang lain, kemudian kembali ke posisi semula, diperlukan paling sedikit dua macam otot
dengan kerja berbeda. Berdasarkan tujuan kerjanya tadi, otot dibedakan menjadi otot
antagonis dan otot sinergis.
GANGGUAN SISTEM GERAK
1. Gangguan Tulang
Gangguan tulang meliputi:
c. Hidrosefalus
Hidrosefalus adalah kelainan yang disebabkan oleh pengumpulan yang abnormal
dari cairan spinal dan terjadi pelebaran rongga otak sehingga kepala membesar.
d. Mikrosepalus
Mikrosepalus adalah kelainan yang disebabkan oleh terhambatnya pertumbuhan
tulang tengkorak karena kekurangan zat kapur pada waktu bayi. Hal ini
menyebabkan kepala menjadi kecil.
e. Osteoporosis
Osteoporosis adalah gangguan tulang karena reabsorpasi bahan tulang terhambat.
Hal ini disebabkan oleh kekurangan hormon kelamin pria atau wanita.
2. Gangguan Persendian
Gangguan atau penyakit pada sistem gerak manusia yang kedua adalah
gangguan persendian dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
a. Dislokasi
Dislokasi adalah pergeseran kedudukan sendi karena sobek atau tertariknya
ligamen.
b. Keseleo
Keseleo adalah gangguan persendian karena tertariknya ligamen sendi oleh
gerakan tiba-tiba atau yang tidak biasa dilakukan.
c. Ankilosis
Ankilosis adalah keadaan sendi tidak dapat digerakkan.
3. Gangguan Otot
Sedangkan gangguan atau penyakit pada sistem gerak manusia yang ketiga adalah gangguan otot.
Beberapa gangguan pada otot, antara lain:
Kejang Otot : Kejang otot adalah gangguan otot karena melakukan aktivitas terus-menerus, sampai
akhirnya otot tidak mampu lagi berkontraksi karena kehabisan energi.
Atropi : Atropi adalah gangguan otot karena otot mengecil sehingga kemampuan untuk berkontraksi
hilang.
Hipertropi : Hipertropi adalah keadaan otot menjadi lebih besar dan kuat karena sering dilatih. Hal ini
terjadi pada tubuh atlet, misalnya binaragawan, atlet angkat besi, dan atlet sepakbola.
Tetanus : Tetanus adalah kejang otot yang disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani.
Kaku Leher atau Stiff : Kaku leher terjadi karena otot leher mengalami peradangan akibat gerakan atau
hambatan yang salah sehingga leher terasa kaku.
Hernia Abdominalis : Hernia abdominalis adalah sobeknya otot dinding perut yang lemah sehingga usus
melorot masuk ke rongga perut.
Teknologi Sistem Gerak
Penggantian Sendi
Dapat dilakukan dengan cara metode pembedahan untuk mengganti sendi yang rusak
dengan logam. Bonggol sendi diganti dengan logam campuran (misal campuran titanium)
dan cawan sendi dengan mangkuk plietilena (misal plastik) yang kerapatannya tinggi.
Kemudian,kedua sisi direkatkan dengan senyawa metal metakrital berpori yang
memungkinkan fisiologi tulang tetap normal.
Transplantasi Sumsum
Yaitu sumsum merah ditransplantasikan dari satu orang ke orang yang lain. Dalam hal ini
diperlukan teknik khusus untuk memindahkan sumsum dari donor yang sehat dan
menyuntikkannya ke resipien tanpa merusaknya,karena sumsum sangat lunak.
Penyembuhan Patah Tulang
Patah tulang adalah suatu kelainan yang terjadi akibat dari cidera yang menyebabkan
rapuhnya atau patahnya tulang dari seseorang. Hal ini bisa terjadi karena kecelakaan,
terjatuh ataupun terkena benda-benda tajam yang dapat menyebabkan patahnya tulang-
tulang manusia.
Dilakukan dengan cara :
a. Pemasangan gips : bahan kapur yang diletakkan disekitar tulang yang patah.
b. Pembidaian : benda keras yang ditempatkan didaerah sekeliling tulang yang patah.
c. Pembedahan internal : pembedahan untuk menempatkan batang logam atau piringan
pada tulang yang patah.
Tangan Bionik
Alat bantu bagi penderita tuna daksa (cacat anggota tubuh) khususnya
tangan, kini semakin canggih dan fungsional. Tangan buatan yang
dibuat sebuah perusahaan Skotlandia dapat dipakai pengguna untuk
mengetik dan memegang kartu kredit.
Kaki Bionik
Kaki bionic ini dilengkapi dengan motor elektrik yang menggerakkan
persendian lutut dan pergelangan kaki. Teknologi ini memberikan
kemudahan kepada penggunaannya untuk berjalan, khususnya ketika
menyusuri tangga dan jalanan yang landai.
Otot Artificial
Ilmuwan dari California telah menciptakan sebuah penemuan baru
berupa otot artificial yang dapat menyembuhkan dirinya sendiri dan
membangkitkan listrik. Riset ini menggunakan sebagian ilmu yang
sudah digunakan di Jepang untuk membangkitkan listrik dari
gelombang air laut atau samudera.
Penyembuhan Kanker Tulang
Kanker tulang disebabkan oleh suatu persoalan dengan sel-sel yang membentuk
tulang.Penyembuhan kanker tulang dapat dilakukan dengan cara pembedahan dan
amputasi. Cara lain seperti :
a. Kemoterapi : biasanya menggunakan obat-obatan yang sangat kuat untuk mencoba
membunuh sel kanker. Sayangnya, beberapa sel-sel normal juga mati dalam prosesnya. Obat
dirancang untuk membunuh atau tumbuh dengan cepat membagi sel.
b. Radioterapi : Radioterapi berarti pengobatan kanker dengan menggunakan sinar radioaktif.
Sinar X, elektron, dan sinar y (gamma), terbanyak digunakan dalam pengobatan kanker
disamping partikel lain.
c. Pembedahan
d. Amputasi
e. Menggunakan metode teknik baru limb salvage, dimana teknik terapi baru ini telah
dikembangkan di hampir semua pusat penyembuhan kanker di seluruh dunia. Tujuan operasi
adalah untuk menghilangkan tumor lokal pada tulang yang terkena.
Implant
Implant adalah suatu material yang terbuat dari benda rigid (sekarang ini dipakai titanium)
yang dipasang di tulang belakang dengan melekatkan sekrupnya di pedikel tulang vertebra.
Implant dan instrumentasi untuk skoliosis sesungguhnya memberikan kontribusi terbesar
dalam pembiayaan operasi penderita skoliosis.