Anda di halaman 1dari 16

Bertahan Dalam Tekanan

Emas dan perak diuji di perapian,


tetapi hati orang diuji oleh Tuhan. Amsal 17:3 (BIMK)

Tidak! Kami tidak berbicara untuk menyenangkan hati orang, melainkan untuk menyenangkan hati Allah, yang
menguji hati kami. Sebab kami dianggap layak oleh Allah untuk menyebarkan Kabar Baik itu.
1 Tesalonika 2:4 (BIMK)
Kisah Daniel di Babilonia
Daniel adalah seorang tawanan
perang yang ditangkap oleh
Nebukadnezar, raja Babel, pada
waktu Yerusalem jatuh.
Daniel yang diuji Tuhan, tiap
kali lulus mendapat banyak
berkat

Tekanan Sosial
Paksaan yang dipakai oleh masyarakat untuk mengendalikan tingkah laku warga agar
mereka seirama (sejalan) dengan norma-norma yang berlaku.
Tanah Babel, negeri yang menyembah berhala. Nebukadnezar tahu bahwa banyak orang Israel yang
berpotensi. Ia ingin memanfaatkan mereka untuk ambisi internasionalnya.
Maka Babel berusaha mencuci otak mereka. Caranya : Mendidik mereka agar memiliki pola pikir Kasdim.
Hal pertama yang Babel lakukan adalah menanamkan budaya dan nilai-nilai Kasdim. Dimulai dengan
mengajarkan bahasa dan tulisan Kasdim (ayat 4). Pengenalan aksara Kasdim akan mempercepat penyesuaikan
diri mereka dengan budaya Kasdim. Kemudian Babel mengubah identitas mereka. Nama-nama Yahudi
mereka diganti dengan nama-nama Kasdim. Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya berubah menjadi Beltsazar,
Sadrakh, Mesakh, dan Abednego (ayat 6-7). Hal terakhir adalah mengubah gaya hidup para tawanan.
Mereka diberi santapan dan minuman raja (ayat 5).
Sungguh menarik memperhatikan bahwa Daniel dan rekan-rekannya menyetujui nama baru mereka. Mereka
juga tidak menolak pendidikan yang diberikan. Namun ketika harus mengubah gaya hidup, mereka menolak!
Mereka tahu bahwa santapan itu telah dipersembahkan terlebih dulu kepada sesembahan Babel. Dan itu
bertentangan dengan iman mereka! Daniel tidak mau kompromi sedikit pun pada sesuatu yang membuat ia
melanggar perintah Tuhan. Daniel lebih taat kepada Tuhan daripada kepada manusia.
Keteguhan hati seperti yang dimiliki Daniel dan keempat temannya menjadi teladan sekaligus teguran bagi
kita. Coba ingat-ingat kapan terakhir kita mengkompromikan iman kita?
DANIEL BERKETETAPAN UNTUK TIDAK MENAJISKAN DIRINYA.

Daniel 1:8 (Dengan pertolongan Allah, Daniel disayang dan dikasihani oleh Aspenas. Daniel bertekad untuk tidak
menajiskan dirinya dengan makanan dan minuman anggur dari istana raja, sebab itu ia meminta kepada Aspenas
supaya boleh mendapat makanan lain).
Situasi moral Babel sepenuhnya kafir. Dapat dipastikan bahwa apa yang diajarkan kepada Daniel dan kawan-
kawannya sering kali bertentangan dengan hukum dan prinsip-prinsip kebenaran Allah. Makanan dan anggur
yang diberikan kepada mereka adalah sama dengan yang disajikan kepada raja - makanan dan anggur yang
mungkin telah dipersembahkan kepada berhala. Memakan makanan itu berarti melanggar hukum Allah; minum
anggur itu berarti menumpulkan pikiran mereka karena pengaruhnya yang memabukkan.
1) Daniel telah berketetapan sejak semula untuk tidak menajiskan dirinya; ia tidak akan mengorbankan
pendiriannya sekalipun itu berarti kematiannya. Kasihnya kepada Allah dan hukum-Nya telah begitu tertanam di
dalam dirinya sejak anak-anak sehingga ia ingin melayani Allah dengan sepenuh hatinya
2) Mereka yang berketetapan untuk tetap setia kepada Allah ketika diperhadapkan dengan pencobaan akan
diberikan kekuatan untuk tetap tabah demi Allah. Sebaliknya, mereka yang sebelumnya tidak memutuskan untuk
tetap setia kepada Allah dan firman-Nya akan menemui kesulitan untuk menolak dosa atau mengelak
menyesuaikan diri dengan cara-cara dunia.
Daniel diuji TUHAN ( makan hanya sayuran dan air putih diuji selama 10 hari) = tetap sehat
4 kualitas yang dinilai Tuhan
Integritas/Prinsip . (memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter kuat)
Daniel tetap mempertahankan tentang siapa dia walaupun sudah ada di Babilonia

Roma 12 : 2 (BIMK) Janganlah ikuti norma-norma dunia ini. Biarkan Allah membuat pribadimu
menjadi baru, supaya kalian berubah. Dengan demikian kalian sanggup mengetahui kemauan Allah -
yaitu apa yang baik dan yang menyenangkan hati-Nya dan yang sempurna.
Artinya :
kita tidak boleh lagi mengikuti cara hidup yang tidak baik yang sudah menjadi kebiasaan orang-orang
duniawi. Tetapi marilah kita menyerahkan tubuh kita sebagai kurban persembahan kepada Allah, dan
Dia akan memperbarui pikiran kita sehingga kita bisa mengetahui apa yang menjadi kehendak Allah
bagi kita dan apa yang terbaik dalam setiap keadaan. Maksud saya, kita bisa mengerti dan memilih
apa yang baik dan yang paling tepat bagi kita, serta apa yang menyenangkan hati Tuhan.
Disiplin
Daniel mengontrol dirinya untuk tidak menajiskan diri
Roma 6:13 (BIMK) Janganlah juga Saudara menyerahkan anggota badanmu kepada kuasa dosa
untuk digunakan bagi maksud-maksud yang jahat. Tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai
orang yang sudah dipindahkan dari kematian kepada hidup. Serahkanlah dirimu seluruhnya kepada
Allah supaya dipakai untuk melakukan kehendak Allah.
Artinya
Janganlah sampai menyerahkan anggota tubuh kita menjadi alat untuk melakukan yang jahat.
Tetapi hendaklah kita menyerahkan seluruh hidup kita kepada Allah! Karena dulu kita mati rohani,
tetapi sekarang rohani kita sudah dihidupkan kembali. Jadi, hendaklah anggota tubuh ini kita
gunakan menjadi alat untuk melakukan kehendak Allah!
Keberanian
Daniel mempunyai keberanian untuk menolak makanan = menolak raja

1 Korintus 16:13(BIMK) Hendaklah kalian waspada dan teguh dalam hidupmu sebagai orang
Kristen. Bertindaklah dengan berani dan jadilah kuat.
Artinya
Waspadalah. Teruslah percaya penuh kepada Kristus. Berjuanglah dengan berani demi Yesus, dan
tetaplah berpegang kepada Dia.
Humility (rendah hati)

Amsal 15:33 (TB) Takut akan Tuhan adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati
mendahului kehormatan.

Jika kita dengan rendah hati mau mengakui segala kekurangan kita, Tuhan akan sanggup mengubah hal
tersebut.
Setiap anak Tuhan sedang dalam proses untuk menjadi serupa dengan Kristus.
Ketaatan Daniel, Sadrakh,
Mesakh, dan Abednego di
dalam menyembah Allah
walaupun berada dalam
ancaman, merupakan
pengajaran terhadap setiap
orang Kristen untuk
mempunyai kesetiaan dalam
imannya ketika berada dalam
bahaya.
Berbagai macam tekanan dalam hidup
Melakukan pekerjaan berat
Tuntutan menafkahi kekuarga
Kehilangan orang-orang yang dicintai
Kekurangan kasih sayang
Jomblo : kapan menikah
Kapan punya anak, cucu
Semua ada zona waktu
Ada yang menikah langsung punya anak
Ada yang 10 tahun menikah baru punya anak
Ada yang lulus kuliah usia muda, namun
nganggur
Tiap orang lari diperlombaannya sendiri
Barack Obama pensiun presiden 55 tahun,
Donald Trump 70 tahun jadi presiden
4 Point yang harus diingat agar untuk menjaga
Hati selaras dengan Tuhan

1. Yesus Selalu ada disampingku.


2. Anda punya Roh Kudus, sebagai penghibur
dan penolong.
3. Ada Janji Tuhan.
4. Saya punya keluarga Tuhan disampingku.
Keluarga Spritual =
(Komunitas Persekutuan Doa : Kharismatk,
THS THM, Legio Maria, Meditasi Kristiani, dsb)
Perhatikanlah:
1. Hati anak-anak manusia itu tunduk bukan hanya pada pandangan Allah, melainkan juga pada
penghakiman-Nya: sama seperti kui (kuali kecil ) adalah untuk melebur perak, baik untuk menguji
maupun memperindah perak itu, demikian pula TUHAN menguji hati. Ia menyelidiki apakah hati
manusia benar atau tidak, dan hati yang benar akan diperhalus dan dimurnikan-Nya (Yer. 17:10). Allah
menguji hati melalui penderitaan (Mzm. 66:10-11), dan sering kali memilih umat-Nya dalam dapur
perapian itu (Yes. 48:10), dan menjatuhkan pilihan atas mereka.
2. Hanya Allah-lah yang menguji hati.
Manusia boleh menguji perak dan emas mereka dengan kui dan perapian mereka, tetapi mereka tidak
bisa menguji hati satu sama lain dengan cara seperti itu. Hanya Allah yang melakukan itu, sebab Dialah
yang menyelidiki hati dan berdaulat atasnya.
Tuhan mengizinkan ujian dan pencobaan memasuki hidup anak-anak-Nya. Tantangan ini dapat berupa
kesempatan untuk memuaskan keinginan daging, atau serangkaian situasi yang mematahkan
semangat. Apa pun bentuknya, jangan menyerah. Kita harus tetap berdiri di atas kebenaran, dan
percaya bahwa Allah menyediakan semua anugerah yang kita butuhkan (1 Korintus 10:13).

Untuk direnungkan :

Apakah kita telah "diuji dan tetap setia?

Apakah kita siap bertahan dalam tekanan?

BATU PERMATA MENJADI HALUS KARENA DIASAH


BEGITU JUGA KITA MENJADI SEMPURNA KARENA DIUJI
Sharing / Kesaksian

Anda mungkin juga menyukai