Anda di halaman 1dari 42

MATERI KULIAH / SEMESTER

PERTEMUAN POKOK BAHASAN


Karakteristik dan Jenis Aliran Air dan
1
Karakteristik Penampang Saluran
Kecepatan dan Tekanan dalam
2
Aliran Air Saluran Terbuka
Persamaan-Persamaan Energi dan
3,4
Momentum dalam Aliran Air Saluran Terbuka
5 Aliran Kritis
6,7 Aliran Seragam
8 Saluran Tahan Erosi
9,10 Aliran Berubah Lambat Laun
11,12 Aliran Berubah Tiba-Tiba
13 Alat-Alat Ukur di Saluran Terbuka
DAFTAR PUSTAKA
Hidrolika 2 , Bambang triatmodjo, Dr.Ir.CES
Hidrolika, Nur Yuwono, Prof Dr Ir Dipl HE
Jaringan Perpiapaan, Radianta Triatmadja, Dr Ir
Ned H.C. Hwang,Fundamentals of Hydraulic Engineering
System, Prentice Hall, 1987
Ven Te Chow Open Channel Hydraulics, McGraw Hill,
1982
Hidro

Zat Cair

Hidrolika adalah cabang ilmu teknik sipil yang


mempelajari tentang perilaku zat cair
Aplikasi Hidrolika dalam Rekayasa Teknik Sipil :
- Irigasi
- Bendungan
- Pembuatan Jembatan
- Drainase
- Pelabuhan
- Sumber Tenaga Air (PLTA) - Navigasi, dll
PRINSIP DASAR HIDROLIKA
Hidrolika adalah bagian dari hidromekanika (hydro
mechanics) yang berhubungan dengan gerak air.

Ditinjau dari mekanika aliran, terdapat dua macam aliran yaitu


;
ALIRAN SALURAN TERTUTUP
ALIRAN SALURAN TERBUKA.
Dua macam aliran tersebut dalam banyak
hal mempunyai kesamaan tetapi berbeda
dalam satu ketentuan penting. Perbedaan
tersebut adalah pada keberadaan
permukaan bebas ;
o aliran saluran terbuka mempunyai
permukaan bebas,
o aliran saluran tertutup tidak mempunyai
permukaan bebas karena air mengisi
seluruh penampang saluran
Saluran tertutup

Saluran terbuka

Saluran tertutup di atas saluran terbuka


Dengan demikian aliran saluran
terbuka mempunyai
permukaan yang berhubungan
dengan atmosfer, sedang aliran
saluran tertutup tidak
mempunyai hubungan langsung
dengan tekanan atmosfer.
ALIRAN SALURAN TERBUKA
Open Channel Flow
ALIRAN LAMINER
ALIRAN TURBULEN
ALIRAN LAMINER adalah aliran fluida yang
bergerak dengan kondisi lapisan-lapisan yang
membentuk garis-garis alir dan tidak berpotongan
satu sama lain.

ALIRAN TURBULEN adalah aliran fluida yang


partikel-partikelnya bergerak secara acak dan
tidak stabil dengan kecepatan berfluktuasi yang
saling interaksi. Akibat dari hal tersebut garis alir
antar partikel fluidanya saling berpotongan.
Tahun 1884 OSBORNE REYNOLDS melakukan percobaan
untuk menunjukkan sifat aliran laminer dan turbulen.

Reynolds menunjukkan bahwa untuk kecepatan aliran yang


kecil, zat warna akan mengalir dalam satu garis lurus seperti
benang/sumbu pipa.

Bila kecepatan bertambah besar, benang warna akan mulai


bergelombang & akhirnya pecah/menyebar pada seluru aliran
dalam pipa. Kecepatan rerata pada saat benang warna mulai
pecah disebut kecepatan kritis.
KLASIFIKASI ALIRAN

Pada umumnya tipe melalui saluran terbuka adalah


turbulen, karena kecepatan aliran dan kekasaran
dinding terlalu besar.
Klasifikasi aliran berdasarkan bilangan Reynolds
dapat dibedakan menjadi 3 kategori:
- Re < 500 aliran laminer
- 500 < Re < 12.500 aliran transisi
- Re > 12.500 aliran turbulen
Aliran melalui saluran terbuka disebut
seragam (uniform) apabila berbagai
variabel aliran (h, p, v, q) disetiap
penampang sepanjang aliran konstan.
Aliran disebut tidak seragam/ berubah
(non-uniform flow/ variable flow) apabila
variabel aliran seperti h, p, v, q
disepanjang saluran tidak konstan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
perbedaan aliran, hasil dari percobaan
Reynolds adalah :
faktor keadaan aliran yaitu kekentalan zat
cair (mu),
rapat massa zat cair (rho)
diameter pipa D.
Hubungan antara ,, dan D yang mempunyai dimensi
sama dengan kecepatan adalah /D.

Reynolds menunjukkan bahwa aliran dapat


diklasifikasaikan berdasarkan suatu angka tertentu.

Angka Reynolds mempunyai bentuk berikut :

V DV
Re

D
VD
Re
v
Dimana
V = Kecepatan rata - rata dalam m/dtk
D = garis tengah pipa dalam m
(nu) = kekentalan kinematik fluida dalam m2/dtk
= rapat massa fluida dalam kg/m3
= kekentalan mutlak dalam Pa dtk
Berdasarkan pada percobaan aliran dalam pipa, Reynold
menetapkan bahwa untuk angka (bilangan) Reynold di
bawah 2.000, gangguan aliran dapat diredam oleh
kekentalan zat cair, dan aliran pada kondisi tersebut adalah
laminar. Aliran akan turbulen apabila angka Reynolds lebih
besar 4.000. Apabila angka Reynolds pada kedua nilai di
atas (Re = 2000 dan Re=4000) disebut dengan batas kritik
bawah dan atas.
Bilangan Froude (Fr)
adalah parameter tak berdimensi yang mengukur
rasio gaya inersia pada elemen fluida dengan
berat elemen fluida - gaya inersia dibagi dengan
gaya gravitasi

Fr v gy
dimana :
v = Kecepatan (m/det)
g = gravitasi (m/det2)
y = Panjang karakteristik (m)
Bilangan Froude terkait dengan problema
dinamika fluida dimana berat fluida merupakan
gaya yang penting. Ini digunakan di dalam
perpindahan momentum di dalam aliran biasa dan
saluran terbuka serta gelombang dan
penghitungan perilaku permukaan khususnya
Aliran dapat juga dibedakan menjadi 3 tipe
berdasarkan bilangan Froude sebagai berikut:
1. Aliran kritis Fr = 1
2. Aliran sub kritis Fr < 1
3. Aliran super kritis Fr > 1
Prinsip Aliran Terbuka
Aliran dengan permukaan bebas

Mengalir dibawah gaya gravitasi, dibawah


tekanan udara atmosfir.

Mengalir karena adanya slope dasar saluran


Jenis Saluran berdasar Pembuatannya

1. Saluran alam / natural channel


2. Saluran buatan / artificial channel
Saluran Alam
Geometri saluran tidak teratur
Material saluran bervariasi kekasaran
berubah-ubah
Lebih sulit memperoleh hasil yang akurat
dibandingkan dengan analisis aliran saluran
buatan.
Perlu pembatasan masalah, bila tidak analisis
menjadi lebih kompleks (misal erosi dan
sedimen)
Saluran Alam (Natural)
Saluran Buatan
Dibuat oleh manusia
Contoh: Saluran irigasi, kanal, saluran
pelimpah, selokan, gorong-gorong dll
Umumnya memiliki geometri saluran yang
tetap (tidak menyempit/melebar)
Dibangun menggunakan beton, semen, besi
Memiliki kekasaran yang dapat ditentukan
Analisis saluran yang telah ditentukan
memberikan hasil yang relatif akurat
Saluran Buatan (Artificial)
UNSUR GEOMETRIS SALURAN
A = Luas penampang air pada saluran tersebut.
P = Keliling basah panjang bagian penampang saluran
R = Jari-jari hidrolis geometri saluran R = A/P
T = Lebar puncak penampang air yang menyentuh udara.
D = Kedalaman hidrolis adalah unsur geometris yang
melambangkan kedalaman teoritis hidrolis saluran
yang besarnya = A/T.
Z = Faktor penampang untuk perhitungan aliran kritis Z =
AD dan untuk perhitungan aliran seragam Z = AR2/3
Bentuk dan Fungsi Saluran
Contoh
Aliran pada saluran persegi lebar 1 m, dalam 0.1 m dengan
kecepatan 1,5 m/det, diketahui; =0.977.10-5 m2/det,
= 21o tentukan keadaan aliran.
Contoh

Hitunglah jari-jari hidraulik dari saluran dengan


tampang lintang berikut ini:

1
1,5 m 1,5 m 1,5 m
1,5

5,0 m 3,0 m 3,0 m


Penyelesaian
a) Luas tampang A = b h = 5,0 x 1,5 = 7,5 m2
Keliling basah P = b + 2h = 5,0 + 2 x 1,5 =8 m
A 7,5
Jari-jari hidraulik R =
P 8
b) Luas tampang A = [B+(B+2mh)]0,5h
= [3+(3+2x1,5x1,5)]0,5x1,5
= (5+1x1)1 = 6 m2
Keliling basah : P = B + 2h = 5,0 + 2x1= 7,8284 m
A 6,0
Jari-jari hidraulis : R = = 0,7664 m
P 7,8284
Tugas-1
Hitunglah A,P,R

0.5
1,9 m 1,9 m 1.9 m
1

3.5 m 3.5 m 3.5 m

Anda mungkin juga menyukai