Anda di halaman 1dari 44

Pedoman Penjelenggaraan

Rintisan SMA Bertaraf


Internasional
Depertemen Pendidikan Nasional, Direktorat
Jenderal Manajemen Dikdasmen
Direktorat Pembinaan SMA
Tahun 2008

1
1. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal
50 ayat (3)

2. UU Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang


Nasional tahun 2005-2025.

3. UU No.25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional

4. UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

5. UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara


Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

6. PP No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

7. PP No. 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan


Pemerintahan(Pemerintah,Pemerintah Propinsi,Pemerintah
Kabupaten/Kota.
Rencana Strategis Depdiknas tahun 2005-2009.
Landasan Kebijakan
1. Tujuan Umum Program RSMA- BI

Meningkatkan mutu kinerja sekolah agar dapat mewujudkan tujuan


pendidikan nasional secara optimal dalam mengembangkan manusia
yang beriman dan bertakwa pada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab, dan memiliki daya saing pada
taraf internasional.
1. Meningkatkan mutu pelayanan pendidikan dalam menyiapkan lulusan SMA yang
memiliki kompetensi seperti dalam SKL dan mampu berdaya saing pada taraf
internasional yang memiliki karakter sbb:

1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta berakhlak mulia


2. Meningkatkan Kesehatan Jasmani dan rohani
3. Meningkatkan mutu lulusan dg standar internasional lebih dr standar nasional
4. Menguasai IPTEK
5. Memotovasi siswa utk belajar mandiri, berpikir kritis dan kreatif, serta inovatif
6. Mampu memecahkan masalah secara efektif
7. Meningkatkan kecintaan pada persatuan dan kesatuan bangsa
8. Menguasai penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
9. Membangun kejujuran, objektifitas, dan tanggungjawab.
10.Mampu berkomunikasi dalam mbahasa Inggris dan atau bahasa asing lainnya
secara efektif
11.Meningkatkan daya saing siswa melanjutkan pendidikan bertararf internasional
12.Mengikuti sertifikasi tingkat internasional
13.Dapat bekerja pada lembaga internasional
Tujuan Panduan Penyelenggaraan
1. Memeberikan pemahaman pd stake holders ttg
konsep pengemangan RSMA-BI
2. Memberikan acuan pd sekolah RSMA-BI atau
sekolah lain yg bermaksud meningkatkan
kinerjanya menjadi SBI dalam menyusun
RPS/SDIP sbg langkah awal pengembangan SMA-
BI
3. Memberikan acuan pd sek RSBI dlm pengemngan
rintisan SMA-BI
4. Sebagai bahan acuan utk menyusun panduan bagi
Dinas Diknas Provinsi,Kab/Kota dlm membiayai
RSMA-BI
Sasaran Rintisan SMA- BI
Kriteria minimal rintisan SMA-BI:
Sekolah menengah atas N/S yg telah memenuhi
SKM, terakreditasi A
Tersedia tenaga pengajar yg mampu mengajar
MTK,FIS,KIM dan Biologi dg pengantar B.Inggris
Tersedia Sarpras yg memenuhi standar utk
menunujang PBM bertaraf internasional
Memiliki dana yg cukup utk membiayai pengemb
prog rintisan SMA-BI
Konsepsi dan Karakteristik SBI
Esensi rumusan konsepsi
1. Memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan
2. Diperkaya dgn mengacu pada standar
pendidikan salah satu negara anggota OECD
atau negara maju lainnya yang mempunyai
keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.
- Adaptasi
- Adopsi
3. Daya saing: siswa lulusan SBI dapat :
- Melanjutkan pendidikan pd satuan pendidikan
bertaraf internasional di dalam/luar negeri.
- Mengikuti sertifikasi bertaraf internasional
- Meraih medali tingkat internasional pada
berbagai kompetisi sains.
- Bekerja pada lembaga internasional dan/ atau
negara lain.
KONSEPSI DASAR PENY PROG RSMA-
BI
Pengertian
SMA-BI adalah SMA nasional yg tlh memenuhi SNP dan
mengembngkan keunggulan yg mengacu pd daya saing yg setara
dg mutu sek unggul tk internasional
Pengertian SBI dpt dirumuskan Sbb:
SMA BI = SNP+X
Jenis SMA yg ada di Indonesia:
Sekolah Nasional:
1. SMA Bertaraf Internasional
2. SMA Rintisan Bertaraf Internasional
3. SMA Katagori Mandiri
4. SMA Katagori Standar
Sekolah diluar SPN :
1. SMA Asing
2. SMA Franchise
Karakteristik
Pengakuan internasional terhadap proses dan hasil
atau keluaran pendidikan yang berkualitas dan
teruji dalam berbagai aspek.

Pengakuan internasional: penggunaan standar


pendidikan internasional

Bukti : hasil sertifikasi berpredikat baik dari salah


satu negara anggota OECD/negara maju lainnya
yg memiliki keunggulan tertentu dlm bidang
pendidikan
Misi yg dijabarkan dijadikan rujukan
dalam mengembangakan prog keg
yg memiliki indikator SMART, yitu :
Yaitu spesifik( Specific), dapat diukur (
measurable), dapat dicapai
(achivable),realistik ( realistic), dan
memiliki kurun waktu jangkauaan yg jelas
( Time bound ). Misi ini direqalisasikan via
kebijakan, rencana prog disusun secara
cermat, tepat, futuristik dan berbasis
demand-driven.
Visi dan Misi SMA-Bi
Visi SMA-BI, yaitu mencirikan wawasan
kengsaan, memberdayakan seluruh potensi
kecerdasan dan meningklatkan ndaya saing
global, dan dijabarkan dalam misi SMA-BI
contoh : (1). menjaga keutuhan NKRI (2)
membekali dan membina siswa berbudu pekerti
luhur dan teruji sesuai nilai luhur bgs Indonesia
(3) memberdayakan potensi keserdasan siswa
baik dalam IPTEK maupun IMTAQ (4)
meningkatkan kemampuan daya saing secara
internasional.
Perencanaan Program RSMA-BI
Sekolah melakukan evaluasi diri
Membandingkan kondisi ideal dg kondisi
nyata di sekoah, dpt diketahui kekuatan
dan kelemahan sek
Penyusunan dan Pengesahan RPS/SDIP
disusun oleh sekolah bersama komite
sekolah dan diketahui/disyahkan oleh
dinas propvinsi, Kab/kota.
Perencanaan Penjaminan Mutu Prog
Rintisan SMA-BI
1. Akreditasi, 2. Kurikulum, 3. Proses
Pembelajaran, 4. Penilaian, 5. Pendidik, 6.
Tenaga kependidikan, 7. Sarpras, 8.
Pengelolaan, 9. Pembiayaan, 10.
Kesiswaan, 11. Sosialisasi RSMA-BI
I. Akreditasi
Mutu SBI dijamin dengan keberhasilan memperoleh
akreditasi yang sangat baik.

Keberhasilan ditandai dg Pencapaian indikator kerja


kunci minimal, yaitu perolehan sertifikat akreditasi
predikat A dari Badan Akreditasi Nasional
Sekolah/Madrasah.

Ditandai jg dengan Pencapaian indikator kinerja kunci


tambahan, yaitu hasil akreditasi yang baik dari salah
satu negara anggota Organization for Economic Co-
operation and Development (OECD) dan/atau negara
maju lain yang mempunyai keunggulan tertentu dalam
bidang pendidikan.
II. Kurikulum
Mutu SBI dijamin dengan keberhasilan
melaksanakan kurikulum secara tuntas.
Pencapaian indikator kerja kunci minimal:
Menerapkan KTSP
Menerapkan sistem SKS di SMA
Memenuhi Standar Isi
Memenuhi Standar Kompetensi Lulusan
Pencapaian indikator kinerja kunci tambahan:
Sistem administrasi akademik berbasis TIK dimana setiap
saat siswa bisa mengakses transkripnya masing-masing.
Muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari
sekolah unggul pada salah satu negara anggota OECD
atau negara maju lainnya.
Menerapkan standar kelulusan sekolah yang lebih tinggi
dari Standar Kompetensi Lulusan pada SNP.
III. Proses Pembelajaran
Mutu SBI dijamin dengan keberhasilan melaksanakan proses
pembelajaran yang efektif dan efisien.
Ditandai dengan Pencapaian indikator kinerja kunci minimal,
yaitu memenuhi Standar Proses.
Ditandai pula dengan Pencapaian indikator kinerja kunci
tambahan:
PBM pd semua Mapel Menjadi teladan bagi sekolah lainnya dalam
pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur, kepribadian unggul,
kepemimpinan, jiwa entrepreneural, jiwa patriot dan jiwa inovator.
Diperkaya dengan model proses pembelajaran dari sekolah unggul
dari salah satu negara OECD dan atau negara maju lainnya.
Menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran.
Pembelajaran kelompok sains, matematika, dan inti kejuruan
menggunakan Bahasa Inggris. Mata Pelajaran lainnya kecuali bahasa
asing harus menggunakan Bahasa Indonesia.

Dalam PBM selain menggunakan B.Indonesia dan B.Inggris bisa jg


Menggunakan B.asing lainnya yg sering digunakan dalam forum
IV. Penilaian
Mutu SBI dijamin dengan keberhasilan menunjukkan
kinerja pendidikan yang optimal melalui penilaian.
Penilaian Utk mengendalikan mutu peddkan sbg btk
akuntabilitas kinerja peddkan kpd pihak yg
berkentingan.
Penilaian dilkukan oleh guru utk mantau proses,
kemajuan dan perbaikan HB siswa secara
berkesinambungan.
Pencapaian indikator kerja kunci minimal, yaitu
memenuhi Standar Penilaian.
Pencapaian indikator kinerja kunci tambahan, yaitu
memperkaya penilaian kinerja pendidikan dengan
model penilaian dari sekolah unggul dr negara anggota
OECD atau negara maju lainnya yg punya keunggulan
dalam bidang pendidikan.
V. Pendidik
Mutu SBI dijamin dengan guru yang menunjukkan
kinerja optimal sesuai dengan tugas profesionalnya (
merencanakan dan melaksanakan PBM,menilai hasil
pembelajaran serta melakukan bimb dan pelatihan ).
Pencapaian indikator kinerja kunci minimal, yaitu
memenuhi Standar Pendidik.
Pencapaian indikator kinerja kunci tambahan:
Semua guru mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK.
Guru mata pelajaran kelompok sains, matematika, dan inti
kejuruan mampu mengampu pembelajaran berbahasa inggris.
Minimal 30% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi
yang prog.studinya berakreditasi A.
Selain menggunakan B.Indo dan B.Inggris jg bisa menggunakan
Bahasa asing lainnya yg sering digunakan di forum internasional.
VI. Tenaga Kependidikan
Mutu SBI dijamin dengan kepala sekolah yang
menunjukkan kinerja optimal sesuai dengan tugas
profesionalnya, yaitu sebagai pemimpin manajerial-
administratif dan pemimpin manajerial-edukatif.
Pencapaian indikator kinerja kunci minimal, yaitu
memenuhi Standar Kepala Sekolah.
Keberhasilan ditandai juga dengan Pencapaian
indikator kinerja kunci tambahan:
Minimal S2 dari perguruan tinggi yg prog.studinya
berakreditasi A dan telah menempuh pelatihan kepala sekolah
dari lembaga pelatihan yang diakui oleh Pemerintah.
Mampu berbahasa Inggris secara aktif.
Bervisi internasional, mampu membangun jejaring
internasional, memiliki kompetensi manajerial, serta jiwa
kepemimpinan dan entrepreneural yang kuat.
VII. Sarana dan Prasarana
Mutu SBI dijamin dengan kewajiban sekolah memiliki dan
memelihara sarana prasarana pendidikan yang diperlukan untuk
menunjang PBM yang teratur dan berkesinambungan.
Pencapaian indikator kerja kunci minimal, yaitu memenuhi Standar
Sarana Prasarana.
Keberhasilan tsb jg ditandai dengan Pencapaian indikator kinerja
kunci tambahan:

Setiap ruang kelas dilengkapi dengan sarana pembelajaran berbasis


TIK.
Perpustakaan dilengkapi dengan sarana digital yang memberikan akses
ke sumber pembelajaran berbasis TIK di seluruh dunia.
Dilengkapi ruang multimedia, ruang unjuk seni budaya, fasilitas
olahraga, klinik dsb.
VIII. Pengelolaan
Mutu SBI dijamin dengan pengelolaan yang
menerapkan manajemen berbasis sekolah.
Pencapaian indikator kinerja kunci minimal, yaitu
memenuhi Standar Pengelolaan.
Pencapaian indikator kinerja kunci tambahan:
Meraih sertifikat ISO 9001 versi 2000 atau sesudahnya dan
ISO 14000.
Merupakan sekolah multikultural.
Menjalin hubungan sister school dengan SBI di luar negeri.
Bebas narkoba dan rokok.
Bebas kekerasan( bullying )
Menerapkan prinsip kesetaraan gender dalam segala aspek
pengelolaan sekolah.
Meraih medali tingkat internasional pada berbagai kompetisi
sains, matematika,teknologi seni dan olahraga.
IX. Pembiayaan
Mutu SBI dijamin dengan pembiayaan yang
sekurang-kurangnya terdiri atas biaya
investasi, biaya operasional, dan biaya
personal.
Pencapaian indikator kinerja kunci minimal,
yaitu memenuhi Standar Pembiayaan.
Pencapaian indikator kinerja kunci tambahan,
yaitu menerapkan model pembiayaan yang
efisien untuk mencapai berbagai target
indikator kunci tambahan.
Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dilakukan untuk mengetahui
ketercapaian dan kesesuaian antara
rencana yg telah ditetapkan dan hasil yg
dicapai berdasarkan prog kegiatan
sekolah. Secara spesifik monitoring
dilakukan utk memberikan peringatan dini
sekiranya terjadinnya penyimpangan
terhdp input dan proses penyelenggaran
rintisan SMA-BI
Evaluasi
Dilakukan utk mengetahui atau mencari informasi
mengenai kekuatan dan kelemahan
penyelenggaraan RSMA-BI. Prinsip2 pelak
evaluasi (1) kejelasan tujuan dan hasil yg
hendak dicapai drvevaluasi (2) dilakukan secara
komprehensif ( input,proses,output) obyektif
transparan dan akuntabel (3) secara partisipatif
melibatkan para pemangku kepentingan (4)
tepat waktu (5) evaluator yg profesional(6)
secara berkala dan berkelanjutan(7) mengacu
pd indikator keberhasilan kinerja.
Model Penyelenggaraan SBI
Model Terpadu - Satu Sistem atau Satu
Atap - Satu Sistem
Model Terpisah Satu Sistem atau Tidak
Satu Atap Satu Sistem
Model Terpisah Beda Sistem atau Tidak
Satu Atap Beda Sistem
Model Entry Exit
Model Terpadu - Satu Sistem atau Satu Atap - Satu Sistem
Penyelenggaraan SBI pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di
dalam satu lokasi dengan menggunakan sistem pengelolaan pendidikan
yang sama.Model ini dipimpin oleh seorg Direktur/Manajer
mengkoordinasikan 3 Kepsek yg mimpin tiap satuan pendidikan.
Model Terpisah Satu Sistem atau Tidak Satu Atap Satu Sistem
Penyelenggaraan SBI pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di
dalam lokasi yang berbeda atau terpisah dengan menggunakan sistem
pengelolaan pendidikan yang sama.Dipimpin seorg Direktur/Manajer
mengkoordinasikan 3 Kepsek yg mimpin satuan pendidikan.
Model Terpisah Beda Sistem atau Tidak Satu Atap Beda Sistem
Penyelenggaraan SBI pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di
lokasi yang berbeda atau terpisah dengan sistem pengelolaan pendidikan
yang berbeda.Model ini disarankan hanya pd fase Rintisan dalam kurun
waktu tertentu hrs ditingkatkan secara bertahap ke model terpadu atau
model terpisah.
Model Entry Exit
Penyelenggaraan SBI pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dengan cara mengelola kelas-kelas reguler dan kelas-kelas bertaraf
internasional. Peserta didik dari kelas reguler bisa pindah ke kelas
Internasional jika dipandang memenuhi persyaratan dan dari kelas
Internasional bisa pindak ke kelas reguler.
Prosedur Penyelenggaraan
Pendirian
1. Mengajukan proposal SBI ke Pemerintah dan atau
Pemerintah Daerah.
2. Mendapat nilai akreditasi A atau skor serendah-
rendahnya 95 dari BAN.
3. Memperoleh ijin resmi untuk menyelenggarakan SBI
dari Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah.

Seleksi Calon Siswa


Prinsip penerimaan siswa baru sesuai ketentuan
yang berlaku ditambah dengan hal-hal khusus yang
ditentukan oleh sekolah.
Tahapan Penyelenggaraan SBI

Pengembangan SBI perlu dilakukan secara


intens,terarah,terencana,bertahap dg skala prioritas
pertimbangan keberagaman, status sekolah saat ini.
Penyelenggaraan SBI melalui 2 tahapan/fase
Fase Rintisan
1. Tahap pengembangan kemampuan/kapasitas sdm,
modernisasi manajemen dan kelembagaan.
2. Tahap konsolidasi
Fase Kemandirian
Indikasi SBI yang telah mandiri:
1. Tumbuhnya prakarsa sendiri untuk memajukan SBI.
2. Kemampuan berfikir dan kesanggupan bertindak secara
orisinal dan kreatif (inisiatif).
3. Kemantapan SBI bersaing di forum internasional.
Peranan Institusi Terkait
Pemerintah(Depdiknas) menetapkan ketentuan yg berlaku secara
nasional dalm peny. SBI. Ketentuan tsb dilaksanakan oleh unit utama yg
terkait SBB:
Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Mandikdasmen:
1. Merumuskan dan melaksanakan pengaturan dan perizinan secara nasional.
2. Melakukan pembinaan teknis manajerial.
3. Mendukung upaya setiap sekolah untuk mengembangkan dan atau
memperkaya sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan
pendidikan.
4. Melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota.
5. Memberikan fasilitasi teknis terselenggaranya Ujian Nasional
6. Membantu pemerintah prov/kab/kota dalam penjaminan mutu infra struktur
sekolah.
7. Melakukan pengawasan manajerial.
8. Memberikan bantuan biaya utk penyelenggaran RSMA-BI dlm jangka waktu
tertentu
9. Bekerjasama dg dinas Provinsi,Kab/Kota memfasiliutasi perwujudan jalinan
kerjasama dg sek/lembaga mitra dalam dan mluar negeri
Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan:
1. Melakukan pembinaan teknis profesi dan
kompetensi guru dan tenaga kependidikan.
2. Mendukung upaya setiap penyelenggara SBI
untuk mengembangkan dan atau
memperkaya kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan lainnya.
3. Membantu pemerintah prov/kab/kota dalam
penjaminan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan.
Badan Penelitian dan Pengembangan:
1. Mendukung upaya untuk mengembangkan dan
memperkaya kurikulum, proses pembelajaran,
kompetensi lulusan dan penilaian.
2. Melakukan pengembangan model adaptasi dan adopsi
kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian dengan
mengacu pada standar pendidikan salah satu negara
anggota OECD atau negara maju lainnya.
3. Mengembangkan dan mengujicobakan model-model
kurikulum inovatif.
4. Memberikan fasilitasi teknis terselenggaranya Ujian
Nasional.
5. Melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi dan LPMP
untuk melakukan pendampingan dalam pengembangan
kurikulum.
6. Memonitor dan mengevaluasi secara nasional
penyelenggaraan SBI dan mengusulkan rekomendasi
kebijakan kepada Menteri.
7. Mengembangkan pangkalan data dan layanan informasi.
Pemerintah Provinsi
1. Menyusun kebijakan operasional SBI di tingkat provinsi sesuai
dengan kebijakan nasional.
2. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional
dan program SBI antar kab/kota.
3. Memberikan dukungan informasi dan layanan mengenai
peraturan dan perizinan pendirian SBI.
4. Memberikan fasilitasi terselenggaranya Ujian Nasional.
5. Melakukan pengawasan dalam rangka penjaminan mutu.
6. Menyediakan layanan sistem informasi dan data SBI di tingkat
provinsi.
7. Memberikan dalam hal perencanaan peny prog RSMA-BI yg
ada disetiap Kab/Kota khususnya dlm hal pemenuhan aspek-
aspek input sekolah
8. Menyediakan bantuan biaya utk peny RSMA-BI sesuai
kewenangannya.
9. Bekerjasama dg dinas Kab/Kota utk memfasilitasi terwujudnya
jalinan kerjasama dg sek/lembaga mitra dalam dan luar negeri
10. Menyediakan layanan informasi dan data RSMA-BI ditingkat
Provinsi.
Pemerintah Kabupaten/Kota
1. Menyusun kebijakan operasional SBI di tingkat kab/kota sesuai
dengan kebijakan nasional dan provinsi.
2. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional
dan program antar SBI.
3. Memberikan dukungan informasi dan layanan mengenai
pengaturan dan perizinan pendirian .
4. Memberikan fasilitasi terselenggaranya Unjian Nasional.
5. Melakukan pengawasan dalam rangka penjaminan mutu.
6. Menyediakan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan
RSMA-BI sesuai kewenangannya.
7. Memfasilitasi agar terwujudnya jalinan kerjasama dg
sek/lembaga mitra dalam dan luar negeri
8. Menyediakan layanan sistem informasi dan data SBI di tingkat
kabupaten/kota
Sekolah Bertaraf Internasional
1. Menyusun program sekolah jangka pendek, menengah dan
panjang.
2. Mengembangkan dan atau memperkaya SNP dengan cara
adaptasi atau adopsi yang mengacu pada standar
pendidikan salah satu negara anggota OECD atau negara
maju lainnya.
3. Mengadaptasi dan atau mengadopsi model pengembangan
dan atau pengayaan SNP yang disusun oleh Ditjen
Mandikdasmen mengenai Standar Sarana dan Prasarana,
Pengelolaan dan Pembiayaan; Ditjen Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan mengenai Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan; Balitbang mengenai
Standar Isi, Proses, Kompetensi Lulusan, dan Penilaian.
4. Melaksanakan Ujian Nasional yang diselenggarakan BSNP.
5. Memelihara dan meningkatkan mutu sekolah untuk
berdaya saing di tingkat nasional dan internasional.
6. Menyediakan layanan sistem informasi dan data di tingkat
sekolah.
Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dilakukan untuk mengetahui
ketercapaian dan kesesuaian antara
rencana yg telah ditetapkan dan hasil yg
dicapai berdasarkan prog kegiatan
sekolah. Secara spesifik monitoring
dilakukan utk memberikan peringatan dini
sekiranya terjadinnya penyimpangan
terhdp input dan proses penyelenggaran
rintisan SMA-BI
Evaluasi
Dilakukan utk mengetahui atau mencari informasi
mengenai kekuatan dan kelemahan
penyelenggaraan RSMA-BI. Prinsip2 pelak
evaluasi (1) kejelasan tujuan dan hasil yg
hendak dicapai drvevaluasi (2) dilakukan secara
komprehensif ( input,proses,output) obyektif
transparan dan akuntabel (3) secara partisipatif
melibatkan para pemangku kepentingan (4)
tepat waktu (5) evaluator yg profesional(6)
secara berkala dan berkelanjutan(7) mengacu
pd indikator keberhasilan kinerja.
PEMBAGIAN PERAN

RENCANA IMPLEMENTASI RINTISAN


PROGRAM SEKOLAH MENUJU SMA
BERTARAF INTERNASIONAL
STAKE HORLDER/
INSTANSI TERKAIT
PUSAT

DINAS PROVINSI

DINAS KAB/KOTA

SEKOLAH & KOMITE SEKOLAH


Pembagian tugas dan Fungsi

Pusat :
- Menentukan kuota
- Menyusun kriteria RSBI
- Menyeleksi calon RSBI
- Melakukan verifikasi calon RSBI
- Memberikan subsidi Blockgrant RSBI
- Menetapkan Rintisan SBI
- Memberikan bimbingan asistensi pelaksanaan Rintisan
SBI melalui fasilitator sekolah
- Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan RSBI
PROVINSI
Mengusulkan calon RSBI
Menyediakan dana sharing RSBI
Memonitor pelaksanaan RSBI
Mengkoordinasikan dan sinkronisasi
pelaksanaan RSBI di Kab/kota dengan
sekolah
KABABUPATEN/KOTA

Menyediakan dana sharing RSBI


Memonitor pelaksanaan RSBI
Mengkoordinasikan dan sinkronisasi RSBI di
kab/kota dengan sekolah
SEKOLAH
Menyusun RPS proposal 5 tahunan
Menyusun Action plan (1 tahun)
Koordinasi dengan pemerintah kab/kota dan
propinsi setempat serta DU/DI
Melaksanakan RPS / Action plan
Membuat laporan tengah tahunan dan
tahunan pelaksanaan RPS
SHARING COST/SUBSIDI
RINTISAN SMA BI PERLU DUKUNGAN :

pusat
dinas prop
kab/kota ; gubernur; bupati
swasta, dll

Anda mungkin juga menyukai