Anda di halaman 1dari 28

Asma

Presented By :

Dr. Mahafendy Suryamanika Tukan


Dr. Putri Perdani
Dr. Fanny Pritaningrum
Dr. Nur Latifah Amilda
Klasifikasi

Global Initiative For Asthma 2017 ( GINA )


Pedoman Nasional Asma Anak 2015 ( PNAA)
Global Initiative For Asthma 2017 ( GINA )
Defenisi

Asma : Asma adalah penyakit heterogen peradangan jalan napas kronis (1).

Riwayat mengi, sesak napas, sesak dada dan batuk yang bervariasi
Intensitas dari waktu ke waktu

Klasifikasi karakteristik demografi, klinis dan / atau patofisiologis


yang dapat dikenali sering disebut 'fenotipe asma'.

Global Initiative For Asthma 2017 ( GINA )


Fenotipe asma

Asma alergi:
Mudah dikenali
Dimulai pada masa kanak-kanak riwayat penyakit alergi masa lalu dan / atau
keluarga (eksim, rhinitis alergi, atau alergi makanan atau obat)
Merespons pengobatan kortikosteroid inhalasi (ICS) dengan baik.
Asma non-alergi:
asma yang tidak terkait dengan alergi.
Profil seluler dahak pasien ini mungkin bersifat neutrofil, eosinofilik atau hanya
mengandung beberapa sel peradangan.
Pasien dengan asma non-alergi sering merespons dengan kurang baik terhadap ICS.

Global Initiative For Asthma 2017 ( GINA )


Late-onset asthma :
beberapa orang dewasa, terutama wanita.
Pasien ini cenderung tidak alergi, dan seringkali memerlukan dosis ICS yang lebih
tinggi atau relatif refrakter terhadap pengobatan kortikosteroid.
Asthma with fixed airflow limitation:
beberapa pasien dengan asma yang sudah berlangsung lama berkembang menjadi
fixed airflow limitation disebabkan oleh remodeling dinding jalan napas.
Asma dengan obesitas:
beberapa pasien obesitas dengan asma memiliki gejala pernafasan yang menonjol
dan sedikit radang saluran napas eosinofilik.

Global Initiative For Asthma 2017 ( GINA )


Diagnosis

Didasarkan pada identifikasi pola karakteristik gejala pernafasan seperti


mengi, sesak napas (dyspnea), sesak dada atau batuk, dan keterbatasan aliran
udara ekspirasi.

A. ANAMNESIS
Gejala berikut khas asma dan jika ada, meningkatkan kemungkinan pasien
menderita asma:
Lebih dari satu gejala (mengi, sesak napas, batuk, sesak dada)
Memburuk di malam hari atau di pagi hari
Bervariasi dari waktu ke waktu dan intensitasnya
Dipicu oleh infeksi virus (pilek), olahraga, paparan alergen, perubahan cuaca atau
iritasi (asap knalpot kendaraan atau bau yang kuat)

Global Initiative For Asthma 2017 ( GINA )


Gejala yang menurunkan kemungkinan bahwa gejala pernafasan disebabkan
oleh asma:
Batuk tanpa gejala pernafasan lainnya
Produksi sputum kronis
Napas tersengal yang terkait dengan pusing, pusing atau kesemutan (paresthesia)
Sakit dada
Dispnea akibat latihan dengan inspirasi berisik

Global Initiative For Asthma 2017 ( GINA )


Global Initiative For
Asthma 2017 ( GINA )
B. PEMERIKSAAN FISIS
Pemeriksaan fisik seringkali normal.
Paling sering terjadi expiratory wheezing (rhonchi) pada auskultasi, tapi ini
mungkin tidak ada atau hanya terdengar pada ekspirasi paksa.
Wheezing mungkin juga tidak ada (eksaserbasi asma berat ) aliran udara yang
sangat berkurang (disebut 'silent chest'), namun pada saat seperti itu, tanda-tanda
fisik kegagalan pernafasan lainnya biasanya ada.
Crackles (crepitations) dan wheezing inspiratory bukanlah ciri asma. Pemeriksaan
hidung bisa mengungkap tanda-tanda rhinitis alergi atau poliposis hidung.

Global Initiative For Asthma 2017 ( GINA )


C. PENUNJANG
Pada asma, fungsi paru-paru dapat bervariasi antara normal dan tidak .
FEV1 (Forced Expiratory Volume in 1 sec) dari spirometri lebih dapat diandalkan
daripada PEF (peak expiratory flow).
Jika FEV1 menurun ditemukan pada penyakit paru-paru lainnya (atau teknik
spirometrik yang buruk)
Jika rasio FEV1 (Forced Expiratory Volume) terhadap FVC (Forced Vital Capacity)
menurun mengindikasikan keterbatasan aliran udara.
Rasio FEV1 / FVC biasanya lebih besar dari 0,75 sampai 0,80 dan biasanya lebih
besar dari 0,90 pada anak-anak Nilai apapun yang kurang dari ini menindikasikan
adanya keterbatasan aliran udara.

Global Initiative For Asthma 2017 ( GINA )


Pada pasien dengan gejala pernafasan yang khas komponen penting dari
diagnosis asma. Beberapa contoh spesifiknya adalah:
1. Peningkatan fungsi paru setelah pemberian bronkodilator, atau setelah uji
coba perawatan pengontrol.
2. Penurunan fungsi paru setelah berolahraga atau selama tes provokasi
bronkial.
3. Variasi fungsi paru-paru di luar rentang normal saat diulang dari waktu ke
waktu, baik pada kunjungan terpisah, atau pada Pemantauan rumah paling
sedikit 1-2 minggu.

Global Initiative For Asthma 2017 ( GINA )


D. Penunjang Lainnya
1. Bronchial provocation tests
Tes ini cukup sensitif untuk diagnosis asma namun memiliki
spesifisitas yang terbatas
Contoh hiperresponsif saluran napas terhadap metakolin
inhalasi (rhinitis alergi, fibrosis kistik, displasia
bronkopulmoner dan COPD).
Tes negatif pada pasien yang tidak memakai ICS dapat
membantu menyingkirkan asma
Tes positif tidak selalu berarti bahwa pasien menderita asma
(pola gejala lain juga harus diperhitungkan).

Global Initiative For Asthma 2017 ( GINA )


1. Allergy tests
Gejala Atopi meningkatkan kemungkinan pasien dengan gejala pernafasan
memiliki asma alergi, tapi ini tidak spesifik untuk asma dan juga tidak ada dalam
semua fenotipe asma.
Status atopik dapat diidentifikasi dengan tes Prick Test atau dengan mengukur
kadar imunoglobulin E spesifik (sIgE) dalam serum.
Pengukuran sIgE Mahal

Exhaled nitric oxide


FENO (fractional concentration of exhaled nitric oxide) belum ditetapkan
sebagai standar untuk memutuskan atau mengesampingkan diagnosis asma.

Global Initiative For Asthma 2017 ( GINA )


Global Initiative For Asthma 2017 ( GINA )
Pedoman Nasional Asma Anak 2015
(PNAA)
DEFINISI
Asma adalah penyakit saluran respiratori dengan dasar inflamasi kronik
yang mengakibatkan obstruksi dan hiperreaktivitas saluran respiratori
dengan derajat bervariasi (IDAI)

Terdapat dua fitur utama dalam asma (GINA)

Riwayat gejala pernapasan seperti mengi berat, sesak


napas, dada sesak dan batuk yang bervariasi intensitasnya
seiring waktu, DAN
Keterbatasan aliran udara pernapasan yang berbeda-beda
DIAGNOSIS

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisis Penunjang
Anamnesis

Keluhan Utama
Mengi dan/atau batuk kronis berulang
Sesak napas, rasa dada tertekan, sputum
Perhatian khusus untuk karakteristik berikut
Episodik dan/atau berulang
Intensitas bervariasi
reversibilitas
Faktor pencetus: iritan, allergen, infeksi akut,
aktivitas fisik, riwayat alergi pasien atau keluarganya

IDAI, Pedoman Nasional Asma Anak Edisi Kedua


Anamnesis
Batuk/wheezing/sesak napas/ dada
tertekan/produksi sputum

Patut diduga asma bila memenuhi 2


dari 5 kriteria
Timbul kronik atau berulang
Gejala berfluktuasi intensitasnya seiring waktu
Gejala memberat pada malam atau dini hari
Timbul bila ada pencetus
Riwayat alergi pada pasien/keluarga
IDAI, Pedoman Nasional Asma Anak Edisi Kedua
Pemeriksaan Fisis
Situasi Stabil

Tidak ada kelainan

Saat Serangan
Wheezing (audible dan non-audible)
Gejala lain: dermatitis atopi / rhinitis alergi

IDAI, Pedoman Nasional Asma Anak Edisi Kedua


Alur Diagnosis
Asma pada
Anak

IDAI, Pedoman Nasional Asma Anak Edisi Kedua


Kriteria Diagnosis Asma Anak >5 tahun
Gejala Karakteristik
Wheezing, batuk, sesak napas, dada Biasanya lebih dari 1 gejala
tertekan, produksi sputum respiratori
Gejala berfluktuasi intensitasnya dari
waktu ke waktu
Gejala memberat pada malam atau
dini hari
Gejala timbul bila ada pencetus
Konfirmasi adanya limitasi aliran udara ekspirasi
Gambaran obstruksi saluran FEVI rendah (<80% nilai prediksi)
respiratori FEVI / FVC 90
Uji reversibilitas (pasca Peningkatan FEVI > 12%
bronkodilator) Perbedaan PEFR harian > 13%
Variabilitas Penurunan FEVI > 20% atau PEFR >
Uji provokasi 15%

IDAI, Pedoman Nasional Asma Anak Edisi Kedua


KLASIFIKASI
bayi-baduta (bawah dua tahun)
Asma balita (bawah lima tahun)
UMUR Asma usia sekolah (5-11 tahun)
Asma remaja (12-17 tahun)

Asma tercetus infeksi virus


Asma tercetus aktivitas (exercise induced asthma)
FENOTIP Asma tercetus alergen
PENCETUS

Asma terkait obesitas
Asma dengan banyak pencetus (multiple triggered
asthma)

Tanpa gejala
Ada gejala
BERDASARKAN Serangan ringan-sedang
KONDISI Serangan berat
Ancaman gagal napas
KLASIFIKASI
DERAJAT Asma serangan ringan-
SERANGAN sedang
Asma serangan berat

Serangan asma dengan


ancaman henti napas
DERAJAT Asma terkendali penuh (well Tanpa Obat pengendali
KENDALI controlled)
Dengan Obat pengendali

Asma terkendali sebagian


(partly controlled)

Asma tidak terkendali


(uncontrolled)
KLASIFIKASI
Klasifikasi Kekerapan
Derajat asma Uraian
Intermiten Episode gejala asma <6x/tahun
atau jarak antar gejala 26
minggu
Persisten ringan Episode gejala asma >lx/bulan,
<lx/minggu
Persisten sedang Episode gejala asma
>lx/minggu, namun tidak setiap
hari
Persisten berat Episode gejala asma terjadi
hampir setiap hari
KLASIFIKASI

Klasifikasi Klasifikasi
derajat serangan derajat kendali
Untuk menilai
keberhasilan
Untuk
tata laksana
penentuan
dan langkah
tata laksana
tata laksana
selanjutnya
IDAI, Pedoman Nasional Asma Anak Edisi Kedua
Reference

1. Reddel, H. K., 2017. Definition,description, and diagnosis of Asthma. In: Global Strategy
for Asthma Management and Prevention. america: s.n., pp. 14-20.
2.

Anda mungkin juga menyukai