Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS LOGAM BERAT (Pb, Hg,

dan As) PADA KERANG HIJAU


(Perna viridis L.) DI DUA
LINGKUNGAN LOKASI DAERAH
TELUK JAKARTA

Oleh :
ANGGRAINI WAHYU UTAMI
No. Pokok : 14334773

Dosen Pembimbing :
Prof. Dr. Amlius Thalib
Rumusan Masalah

1. Apakah kerang hijau di perairan teluk Jakarta memiliki


kandungan logam berat Timbal (Pb), Merkuri (Hg) dan
Arsen (As)?
2. Apakah kadar logam berat pada kerang hijau di perairan
teluk Jakarta memenuhi atau melebihi ambang batas
menurut SNI?
Latar belakang
Kemajuan teknologi dan LIMBAH
industri

Logam berat
berbahaya
Untuk mengetahui adanya kandungan
logam berat Timbal (Pb), Merkuri (Hg) dan
Tujuan Arsen (As) pada kerang hijau di perairan
teluk Jakarta

Manfaat

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat


memberikan informasi ilmiah khususnya kepada
masyarakat sebagai konsumen mengenai
bahayanya mengkonsumsi kerang hijau bila
tercemar logam berat
Spektrofotometri Serapan
Atom (SSA)
Spektrofotometri Serapan Atom
adalah suatu metode analisis
kuantitatif unsur logam dalam
larutan. Pemakaiannya luas di
berbagai bidang karena
selektif, spesifik, sensitivitas
tinggi, yaitu dalam kisaran ppm
sampai ppb, waktu yang
diperlukan cepat dan akurat.
METODOLOGI PENELITIAN

Tempat Penelitian :
Laboratorium Kimia BBIA (Balai Besar Industri Agro) Jl. Ir. H.
Juanda No. 11 Bogor, Jawa Barat.
Waktu Penelitian :
penelitian dilakukan pada bulan Januari Februari 2017

Bahan uji :
Bahan uji yang digunakan adalah
kerang hijau yang berasal dari
perairan Kamal Muara dan Muara
Angke, Teluk Jakarta
TAHAPAN PENELITIAN

Persiapan sampel

Pembuatan larutan baku


pembanding

Pembuatan kurva kalibrasi

Penetapan kadar logam Pb, Hg,


dan As
Skema analisis kandungan logam Timbal (Pb)
Kerang hijau

Dihaluskan kemudian ditimbang


10 g

Dimasukkan kedalam hot plate untuk


menghilangkan kandungan air

Ditanur dengan suhu 550C selama 8 jam


Tambahkan asam klorida 6 N sebanyak 5
ml kemudian tambahkan asam nitrat 0,1
N sebanyak 10 ml,
Larutan Sampel

Disaring dengan menggunakan kertas


saring
Filtrat
Dimasukkan dalam labu ukur 50,0 ml
dan diencerkan dengan aquabidestilata
Penetapan kadar

SSA
Skema analisis kandungan logam Merkuri (Hg) dan Arsen
(As)
Kerang hijau

Dihaluskan, dikeringkan, kemudian


ditimbang 0,5-2,0 g

Dimasukkan kedalam botol vessel

Tambahkan 10 ml HNO3 P
dan tutup rapat.
Masukkan dalam microwave digester 1 jam

Larutan Sampel

Disaring dengan menggunakan kertas


saring
Filtrat
Dimasukkan dalam labu ukur 50,0 ml
dan diencerkan dengan aquabidestilata
Penetapan kadar

SSA
Kurva kalibrasi Timbal (Pb)

Kurva Kalibrasi Pb (Timbal)


0.15
y = 0.0408x + 0.0013
R = 0.9984
y= absorbansi

0.1
Kurva Kalibrasi Pb (Timbal)

0.05
Linear (Kurva Kalibrasi Pb
(Timbal))
0
0 1 2 3 4
x= konsentrasi Pb (ppm)

Hasil uji menunjukkan


nilai koefisien korelasi (r)
= 0,998 mendekati 1.
Kurva kalibrasi Merkuri (Hg)
Kurva Kalibrasi Hg (Merkuri)
0.35
0.3 y = 0.0117x + 0.0032
R = 0.9983
y = absorbansi

0.25
0.2 Kurva Kalibrasi Hg
(Merkuri)
0.15
0.1 Linear (Kurva
Kalibrasi Hg
0.05 (Merkuri))
0
0 10 20 30
x = konsentrasi Hg (ppm)

Hasil uji menunjukkan


nilai koefisien korelasi (r)
= 0,998 mendekati 1.
Kurva kalibrasi Arsen (As)
Kurva Kalibrasi As (Arsen)
0.2500
y = 0.0086x - 0.0014
0.2000 R = 0.9993
y = absorbansi

0.1500
Kurva Kalibrasi As (Arsen)
0.1000
Linear (Kurva Kalibrasi As
0.0500 (Arsen))

0.0000
0 5 10 15 20 25 30
x = konsentrasi As (ppm)

Hasil uji menunjukkan


nilai koefisien korelasi (r)
= 0,999 mendekati 1.
Penetapan kadar logam Timbal, Merkuri
dan Arsen

Kadar Timbal Kadar Merkuri Kadar Arsen rata-


Lokasi Sampel
rata-rata (mg/kg) rata-rata (mg/kg) rata (mg/kg)

< 0.031 < 0.005 < 0.013


Pelelangan I
< 0.031 < 0.005 < 0.013
Pelelangan II
Kamal Muara
< 0.031 < 0.005 < 0.013
Nelayan I
< 0.031 < 0.005 < 0.013
Nelayan II
< 0.031 < 0.005 < 0.013
Pelelangan I
< 0.031 < 0.005 < 0.013
Pelelangan II
Muara Angke
< 0.031 < 0.005 < 0.013
Nelayan I
< 0.031 < 0.005 < 0.013
Nelayan II
Batas Maksimum sesuai SNI 1.5 1.0 1.0
kesimpulan
Hasil pengujian logam berat pada bahan uji kerang hijau di lokasi
Kamal Muara dan Muara Angke terdeteksi adanya logam berat
Timbal (Pb), Merkuri (Hg) dan Arsen (As) dengan kadar yang
berbeda-beda.
Hasil pengujian dari sampel kerang hijau pada lokasi Kamal Muara
dan Muara Angke memperlihatkan tingkat kandungan Pb, Hg dan
As yang sama-sama dibawah batas maksimum SNI, yaitu kadar
logam berat Timbal (Pb) terdeteksi <0,031 mg/kg; logam berat
Merkuri (Hg) terdeteksi <0,005 mg/kg dan logam berat Arsen
(As) terdeteksi <0,013 mg/kg.
SARAN
1. Perlu dilakukan pengujian logam
berat pada sedimen dan biota air
yang lain seperti ikan yang berasal
dari perairan Kamal Muara dan
Muara Angke, Teluk Jakarta.
2. Perlu kiranya dilakukan
pemantauan dan pengawasan
secara berkala pada logam berat
dalam kerang hijau yang terdapat
di teluk Jakarta yang biasa
menjadi konsumsi masyarakat.
Mengingat logam berat sangat
berbahaya bagi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai