Gangguan Endokrin
( Pancreatitis dan Ca Pankreas )
KELOMPOK 1
ANGGOTA KELOMPOK
Sri Puastiningsih 131311133041
Nusrotud Diana 131311133025
Imroatur Rohis R 131311133134
Nabila Rida Puspitasari 131311133101
Lyntar Ghendis L. 131311133122
Zagad Budhi D. 131311133107
Selfia Wahyu W. 131311133074
ANATOMI DAN FISIOLOGI PANKREAS
d) Pemeriksaan diagnostik
Peningkatan amilase serum, lipase serum, dan amilase urine menciptakan diagnosa.
Amilase dan lipase dihasilkan oleh pankreas dan dibersihkan oleh ginjal. Derajat
amilase serum atau peningkatan lipase tidak menunjukkan beratnya pankreatitis.
Ultrasonografi dan atau CT dari pankreas bermanfaat dalam mendeteksi komplikasi.
d) Pemeriksaan laboratorium tambahan meliputi pemeriksaan fungsi hepar, elektrolit serum,
kalsium serum, glukosa serum, GDA, JDL, lipid serum, dan feses terhadap darah dan
lemak.
e) Kaji respon emosional pasien dan pemahaman tentang kondisi dan program
pengetahuan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan pankreatitis
2. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pankreatitis
3. Perubahan volume cairan berhubungan dengan penurunan masukan oral
sekunder
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan
masukan makanan sekunder.
INTERVENSI
Nyeri berhubungan dengan pankreatitis
NOC NIC
1. Pasien dapat melaporkan 1. Kaji skala nyeri yang dirasakan pasien dari skala 1-10.
nyeri berkurang. 2. Pertahankan tirah baring pada posisi semi flowlers
2. Ekspresi wajah klien dengan lutut agak ditekuk di tempat tidur. Pertahankan
Nampak rileks. puasa.
3. Tak ada merintih. 3. Berikan narkotik analgesik prn dan evaluasi
efektivitasnya. Hindari pemberian morfin sulfat bila
pankreatitis terjadi sekunder terhadap penyakit saluran
bilier, sebagai pengganti anjurkan meperidine HCl
(Demerol).
4. Berikan antasida seperti simetidin (tagamet) dan
ranitidine (zantac) sesuai resap dan evaluasi kefektifannya.
5. Berikan sedative atau tranqulizer sesuai resep dan evaluasi
keefektifannya.
6. Konsul ke dokter bila nyeri menetap atau memburuk.
Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pancreatitis
NOC NIC
1. Suhu tubuh pasien dalam 1. Pantau
rentang normal 36,5-37,5 Suhu tubuh setiap 4 jam
oC Hasil pemeriksaan jumlah darah lengkap terutama sel
2. Sel Darah Putih dalam darah putih.
rentang normal antara 1. Berikan antibiotik yang diresepkan dan evaluasi
5000-10000/mm3 efektivitasnya. Selalu ikut kewaspadaan umum
(mencuci tangan, menggunakan sarung tangan bila
kontak dengan darah atau cairan tubuh).
CA PANCREAS
DEFINISI
Ca pankreas atau adenokarsinoma pankreas merupakan lesi maligna pada
kepala, badan, dan ekor pankreas (Grace, 2007). Kanker Pankreas merupakan
tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang melapisi saluran pankreas. Sekitar 95%
tumor ganas pankreas merupakan adenokarsinoma. Tumor-tumor ini lebih sering
terjadi pada laki-laki dan agak lebih sering menyerang orang kulit hitam. Tumor ini
jarang terjadi sebelum usia 50 tahun dan rata-rata penyakit ini terdiagnosis pada
penderita yang berumur 55 tahun. (Brunner & Suddarth, 2001)
ETIOLOGI
Penyebab sebenarnya kanker pankreas masih belum jelas. Penelitian
epidemiologik menunjukkan adanya hubungan kanker pankreas dengan beberapa factor
eksogen (lingkungan) dan faktor endogen pasien. Etologi kanker pankreas merupakan
interaksi kompleks antara faktor endogen pasien dan faktor lingkungan.
Faktor Eksogen (Lingkungan)
Faktor Endogen (Pasien)
Faktor Genetik
Faktor Predisposisi
(Indrawati, 2009)
PATOFISIOLOGI
Pada orang yang bekerja dengan kandungan petrolium, termasuk gasolin
dan unsur-unsur kimia lainnya memiliki pengaruh yang lebih besar terpapar kanker
pankreas.
Karsinoma pada organ pankreas lebih sering terjadi di bagian caput
(70%), corpus (20%), dan cauda (10%) pankreas.hampir semua karsinoma
pankreas (99%) berasal dari sel duktus dan hanya sedikit (1%) yang berasal dari sel
asinus. Beberapa dapat mengeluarkan musin, dan banyak diantaranya mempunyai
stroma jaringan ikat yang padat. Neoplasia intraepitel pankreas dan tumor
musinosa papilar intraduktus diperkirakan merupakan lesi prekursor
asdenokarsinoma ductus pancreaticus. Hasil analisis molekular, misalnya untuk
mutasi di proto-onkogen K-ras mengisyaratkan bahwa pada sedikitnya 95% kasus,
tumor berasal dari sel monoclonal (Stephen, 2011)
WOC
KLASIFIKASI
Kanker pankreas di klasifikasikan menjadi 4 yaitu:
Insulinoma
Glukagonoma
Somastatinoma
Gastrinoma
Japaries (2008)
PENATALAKSANAAN
Terapi kombinasi berbasis operasi merupakan prinsip terapi karsinoma pankreas
(Japaries, 2008), diantaranya
Reseksi bedah
Reseksi radikal
Operasi paliatif
Penanganan bedah paliatif kanker pankreas (Townsend, 2010) meliputi :
kolesistojejunostomi atau koledokojejunostomi.
gastrojejunostomi side-to-side
Paliasi nyeri
Kemoterapi
Radioterapi
PROGNOSIS
Prognosis bergantung pada usia dan asupan alkohol yang masih
diteruskan dan keseluruhannya kira-kira 25 -30 % meninggal dalam 10 tahun.
Prognosis karsinoma pankreas yang tak dapat direseksi cukup jelek, dan hanya
sedikit pasien yang dapat terus hidup lebih dari setahun setelah terdiagnosis.
Kelangsungan hidup lima tahun sesudah reseksi pada karsinoma pankreas semakin
bertambah baik, dan sekarang mencapai 10 20%. Hal ini naik hingga 50% pada
tumor-tumor periampullary yang direseksi.(Dokteriga, 2011)
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. Anamnesa
Identitas
Identitas pada klien yang harus diketahui diantaranya: nama, umur, agama, pendidikan,
pekerjaan, suku/bangsa, alamat, jenis kelamin, status perkawinan.
Keluhan utama
Pasien datang biasanya mengeluh nyeri hebat pada abdomen khususnya pada epigastrium dan
rasa nyeri menyebar ke bagian tengah punggung
Riwayat penyakit saat ini
Pasien akan merasa nyeri hebat pada abdomen, tubuh pasien tampak malaise ditandai pasien
akan merasakan mual dan muntah serta membran mukosa kering serta adanya penurunan
berat badan pasien.
Riwayat penyakit dahulu
Adakah riwayat penyakit yang pernah diderita pasien seperti diabetes melitus, kaji juga pasien
termasuk perokok dan mengkonsumsi minuman alkohol.
Riwayat penyakit keluarga
Adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang mungkin ada hubungannya dengan
penyakit klien sekarang, seperti riwayat keluarga dengan penyakit diabetes melitus.
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksan per-sistem
B1 (Breathing):
Pasien merasa sesak (bila sudah komplikasi ke efusi pleura).
B2 (Blood) :
Pasien akan merasakan penurunan tekanan darah dan anemia (jika terjadi perdarahan).
B3 (Brain) :
Tidak ditemukan kelainan.
B4 (Blader) :
Pasien akan merasakan gangguan oliguri (pada dehidrasi), warna kuning jernih, BUN meningkat
(GGA).
B5 (Bowel) :
Pasien merasakan mual dan muntah, feses berbuih dan berbau busuk (steatore), penurunan
peristaltik, nyeri abdomen yang hebat, nyeri tekan pada abdomen disertai nyeri pada punggung,
nyeri khas pada midepigastrium (ulu hati), distensi abdomen.
B6 (Bone) :
Ekimosis (memar) didaerah pinggang dan umbilicus.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut Berhubungan dengan agen injuri biologis
2. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
ketidakmampuan dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan
karena faktor biologis
INTERVENSI
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri Akut Berhubungan dengan agen injuri biologis
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
NOC : NIC:
NOC : NIC: