Anda di halaman 1dari 14

GONOBLENORE

Pembimbing :
dr. Arief Priyadi, Sp. M

Presentan :
Inez Hanindra Halim - 2013730055
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Mata
Prodi Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta
RSUD Syamsudin, SH, Sukabumi
2017
Latar Belakang

50 % penyebab kebutaan pada anak


Definisi
Gonoblenorea berasal dari dua kata yaitu gono dan
blenorrheae, gono yang berhubungan dengan kata
gonokokus dan blenorrheae yang biasa juga disebut
sebagai oftalmia neonatorum (konjungtivitis neonatal). Jadi
dapat disimpulkan bahwa gonoblenorea merupakan istilah
yang dipakai pada peradangan konjungtiva pada neonatus
yang disebabkan oleh Neisseria gonorheae.
Epidemiologi
Saat ini kejadian konjungtivitis gonore neonatorum
sudah jarang terjadi dengan presentase < 1% di Amerika
dan Eropa
Etiologi
Infeksi dari Neisseria gonorrheae pada konjungtivitis
gonore neonatal dapat terjadi dalam tiga cara:
Sebelum lahir
Selama kelahiran
Setelah lahir
Gambaran Klinis
Gejala timbul + 5 jam sampai 3 hari setelah paparan,
dengan gejala yang timbul dapat berupa
Kelopak mata yang lengket adalah gejala yang paling
umum.
Konjungtiva berwarna merah terang dan bengkak dan
timbul nanah kuning tebal.
Nanah tebal terakumulasi di batas kelopak mata, bulu
mata, dan kantus.
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Pewarnaan gram
Pewarnaan giemsa
Kultur dengan media thayer martin
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang utama adalah dilakukan
perawatan di rumah sakit dengan pengawasan
keperawatan untuk mencegah penyebaran infeksi.
Kemudian penatalaksanaan berikutnya terdiri dari :
1)Profilaksis
2)Penatalaksanaan secara klinis
Profilaksis Penatalaksanaan Klinis
a. Sebelum lahir Membersihkan cairan
b. Selama dan setelah kelahiran mucopurulent di kedua mata
c. Anti mikroba drop Meneteskan penisilin kristal G
1% Perak nitrate drop (Creds 100.000 IU per ml
profilaksis) Salep atropin 0,5%
Povidon-Iodine 2,5%
Antibiotik salep atau tetes
Single injeksi kristal penisilin (IM)
50.000 IU atau 1ml injeksi
ceftriaxone 125 mg atau sefotaksim
100 mg
Prognosis
Quo ad vitam : Ad. bonam
Quo ad functionam : Dubia ad. bonam
Quo ad sanationam : Ad. bonam
Komplikasi

Ulkus Kornea Perforasi Endoftalmitis & Panoftalmitis

Kebutaan Total
Referensi
1. Abazi, Flora;et.al. 2011. Conjunctivitis - A Complex and Multifaceted Disorder : Ophthalmia Neonatorum. Europe : Intech
2. Josodiwondo, Suharno. 2010. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran : Kokus Gram Negatif. Tangerang : Binarupa Aksara
3. L, McAnena. 2015. Prevalence of gonococcal conjunctivitis in adults and neonates. Ireland : Macmillan Publishers
4. Khurana, AK. 2007. Comprehensive Ophthalmology 4th edition : Disease of the Conjunctiva . India : New Age International
5. Nema, HV. 2008. Text Book of Ophthalmology 5th edition. India : Jaypee Brothers Medical
6. Jogi, Renu. 2009. Basic Ophthalmology 4th edition : The Conjunctiva. India : Jaypee Brothers Medical
7. Bowling, Brad. 2016. Kanskis Clinical Ophthalmology A Systematic Approach 8th edition : Chapter 5 Conjunctiva. Australia :
Elsevier
8. Mukherjee, PK. 2005. Pediatric Ophthalmology : Disorders of Conjunctiva in Children. India : New age International
9. Nerad, Jeffrey. 2014. Core Ophthalmic Knowledge. America : American Academy of Ophthalmology
10. Aditama, Tjandra Yoga;et.al. 2011. Pedoman Penanganan Infeksi Menular Seksual : Konjungtivitis Neonatorum. Jakarta :
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
11. Nijm, Lisa M. 2011. Vaughan & Aburys General Ophthalmology 18th edition: Conjunctivitis. United States : The Mc-Graw Hill
Companies
12. Ming, Arthur Liem Siew;et.al. 2001. Color Atlas of Ophthalmology 3rd edition : Chapter 8 Eye Disease in Children. USA :
World Scientific
13. G, Lang. 2006. Ophthalmology A Pocket Textbook Atlas 2nd Edition : Chapter 4 Conjunctiva. German : Thieme

Anda mungkin juga menyukai