Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 3

KETUA : MUH.IQBAL MUSTAPA


FAHRUDDIN BUKA
ALVIN ZAKARIA
MOH.DWI WASKITO TAHIDJI
YUSUF NOHO
AMELIA MOHAMAD
CINDY BIGA
ELISYA ALIFYA UNINI
NATASYA JULIANINGSI DARISE
SALSABILLAH LAPASI
SRI WANDA M. SARIPI
SRI WAHYUNI PAKAYA
SEJARAH MANUSIA PURBA
MENGENAL MANUSIA PURBA DI :
SANGIRAN

TRINIL

NGAWI DAN

JAWA TIMUR
Anda pasti pernah mengenal situs manusia purba
,kini situs manusia purba telah di tetapkan di
unesco sebagai warisan budaya
dunia.pengakuan tersebut tentu di dasari
berbagai pertimbangan yang kompleks.
Peninggalan manusia purba sementara ini
yang paling banyak di temukan di pulau jawa
misalnya di flores.
Situs sangiran berada di kabupaten srangen dan
kabupaten karanganyer, lokasi tersebut merupakan
pusat perkembangan manusia di dunia. Yang
memberikan petunjuk tentang keadaan manusia sejak
150.000 tahun yang lalu situs sangiran itu mempunyai
luas 8 km pada arah utara sampai selatan dan 7 km
arah timur ke barat. Situs sangiran merupakan suatu
kubah raksasa. Kubah raksasa itu di warnai dengan
perbukitan yang bergelombang. Dalam situs sangiran
sangat terkenal dengan penemuan-penemuan fosil
homoerectus secara sporadis dan berkesinambungan.
Homoerectus adalah takson paling penting dalam
sejarah manusia. Beberapa fosil yang di temukan
dalam segi biologis-stratigafis situs sangiran telah
diakui sebagai salah satu pusat evolusi manusia di
Trinil adalah situs palewantropologi di indonesia yang
sedikit lebih kecil dari situs sangiran. Tempat ini terletak di
desa kau Kecamatan Kedunggalat Kabupaten Kawangi jawa
timur. Pada tahun 1891 eugne the boys yang adalah seorang
ahli anatomi menemukan bekas manusia purba pertama di
eropa yaitu spesimen(manusia jawa) pada 1893 the boys
menemukan manusia purba pithechantropus electrus. Saat
ini di trinil berdiri sebuah museum yang menempati arca
seluas 3 hektar dengan koleksi diantaranya fosil tengkorak ,
fosil tulang rahang bawah,macan purba,fosil gading dan
gigi geraham atas gajah purba, dan fosil tanduk banteng
purba. Situs ini dibangun atas prakarsa dari prof. Teuku
jacob, ahli antropologi ragawi dari museum trinil atau
kepurbakalaan trinil terletak di dukuh pilang.
Sebelum penemuannya di trinil, Eugene Dubois
mengawali temuan pithecantropus erectus di desa
kedung brubus, sebuah desa terpencil di Daerah
Pilang Kencang, Madiun, Jawa timur. Desa itu
berada tepat ditengah hutan jati di lereng selatan
pegunungan kendeng. Pada Saat dubois meneliti
dua horizon/lapisan berfosil di kedung brubus di
temukan sebuah fragmen rahang yang pendek dan
sangat kekar, dengan sebagian prageraham yang
masih yang tersisa. Prageraham menunjukan ciri
gigi bukan gigi kera, sehingga diyakini bahwa
fragmen rahang bawah tersebut adalah memiliki
rahang hominit pithecantropus itu kemudian di
kenal dengan pithecantropus A.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai