Anda di halaman 1dari 12

Kelompok seni budaya

Dita Permatasari
Eri Susanna
Irma Handayani
Sonia Larasati Datun

Kelas : XI MIA 4
Kritik seni
Pengertian Kritik Seni
Kritik seni sebagai ilmu pengetahuan terdiri atas kumpulan
teori sebagai hasil pengkajian yang teliti oleh pakar estetika
dan pakar teori seni. Pada dasarnya pengetahuan ini
dikembangkan dari kenyataan di lapangan. Teori kritik seni
mencangkup segala sesuatu yang berhubungan dengan
persyaratan dan metodologi yang deperlukan dalam kegiatan
mengapresiasi dan menilai karya seni. Pada prinsipnya ada
dua pendekatan yang dilakukan untuk membangun teori kritik
seni.
1) Berakar pada pendekatan filsafat metafisis yang
melahirkan tipe kritik yang bersifat dogmatis.
2) Pendekatan empiric modern yang mengpergunakan data
objektif sebagai bassis penilaian karya seni.
Tujuan Kritik Seni

Tujuan kritik seni adalah evaluasi seni,


apresiasi seni, dan pengembangan seni ke
taraf yang lebih kreatif dan inovatif. Bagi
masyarakat kritik seni berfungsi untuk
memperluas wawasan seni. Bagi seniman
kritik tampil sebagai cambuk kreativitas.
Alat kritik seni
Fungsi seorang kritikus
1) Seorang kritikus harus mempunyai cita rasa seni yang
terbuka, artinya mempunyai kapasitas mengahargai
kreativitas artistic yang sangat beragam. Mengapresiasikan
dengan baik karaya seni yang eksis di berbagai tpat dan
zaman.
2) Seorang kritikus memerlukan studi formal di lembaga
tinggi kesenian, khususnya tentang sejarah kesenian dan
sejarah kebudayaan.
3) Seorang kritikus harus berpengalaman mengamati dan
menghayati seni secara orisinal, baik di studio, gedung
pertunjukan, sanggar, maupun di museum. Pengalaman
otentik ini diperlukan, sebab sukar dan mustahil mendapat
pengalaman otentik dari slide, buku atau reproduksi karya
seni belaka.
4) Seorang kritikus harus mampu secara imajinatif
merekapitulasi faktor teknik karya seni, sehingga
mengetahui bagaimana proses pembuatan karya yang
menjadi objek kritiknya.
5) Seorang kritikus perlu mengetahui benar
peristilahan seni, style seni, fungsi seni, opini penting
para seniman dan pakar estetika secara periodic,
disamping memahami konteks sosial dan kebudayaan
yang melatar belakangi kreasi seorang seniman.
6) Seorang kritikus harus paham betul pebedaan
antara niat artistic dengan hasil atau penyampaian
artistic, sehingga dia mampu meluhat senjangan antar
keduanya. Niat, amanat, pernyataan, atau nilai yang
ingin dekspresikan seniman tidak selalu persis
terungkap dalam hasil kreasi seninya.
7) Seorang kritikus harus mampu melawan bias atau simpati
terhadap karya seniman tersebut yang dikenalnya secara pribadi.
Sebaliknya, mampu pula secara ojektif dan penuh kearifan
mengakuo keunggulan seorang seniman, meskipun seniman
tersebut berbeda pendapat. Dengan kata lain perbedaan pendapat
tidak mempengaruhi penilaian objektif seorang kritikus.
8) Seorang kritikus harus harus memiliki kesadaran kritis. Hal
ini berkaitan dengan karya seni yang berbeda itu. Sikap netral dan
demokratis adalah basis kearifan penilaina seni.
9) Seorang kritikus seni profesional harus memiliki
temperamen judisial, dalam praktiknya ini berarti kemampuan
menilai seni dengan cara yang tidak tergesa-gesa. Aktivitas
menilai seni memerlukan bukti dan kesaksian akurat. Diperlukan
waktu untuk mencerap berbagai kesan, asosiasi, sensasi, yang
diberikan karya seni. Hal ini diperlukan agar kritikus dapat secara
hati-hati dan cermat menganalisis dan manafsirkan nilai kerya seni
dengan bujaksana dan cerdas.
Tipe kritik seni
a. Kritik Jurnalistik
Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar
dan majalah. Tujuannya memberikan informasi tentang
berbagai peristiwa dalam dunia kesenian. Isi dari kritik
Jurnalistik berupa ulasan ringkasan dan jelas mengenai suatu
pameran, pementasan, konser, atau jenis pertunjukan seni lain
di tengah mesyarakat. Karakteristik utama kritik Jurnalistik
adalah aspek pemberitahuan.

b. Kritik Pedagogik
Kritik seni pedagogic diterapkan dalam kegiatan proses
belajar mengajar di lembaga pendidikan kesenian. Jenis kritik
ini dikembangkan oleh para dosen dan guru kesenian,
tujuannya terutama mengembangkan bakat dan potensi
artistic-estetik peserta didik, agar memiliki kemampuan
mengenali bakat dan potensinya.
c. Kritik Ilmiah
Kritik ilmiah atau kritik akademi adalah istilah yang digunakan
di Indonesia sebagai alih bahasa dari scholary criticism
sebagaimana disebutkan oleh Feldman. Kritik ilmiah biasanya
melakukan pengkajian nilai seni secara luas, mendalam, dan
sistematis, baik dalam menganalisis maupun dalam melakukan
kaji banding kesejarahan critical judgment.

d. Kritik Popular
Pada dasarnya implikasi kritik seni popular ditulis oleh sebagian
besar penulis yang tidak menuntut keahlian kritis. Masyarakat
akan terus membuat penilaian kritis, tanpa mempertimbangkan
apakah penilaian yang mereka lakukan tepat atau tidak. Cita rasa
seni yang bernilai adalah kesetiaan pada fakta realisme yang
pembahasannya berhubungan dengan gaya akurasi objektif.
Penyajian kritik seni
a. Deskripsi
Deskripsi adalah suatu proses pengumpulan data karya seni yang tersaji
langsung kepada pengamat. Dalam mendeskripsikan karya seni, kritikus
dituntut menyajikan keterangan secara objektif yang bersumber pada fakta
yang terdapat dalam karya seni. Kritikus sastra akan menguraikan karya
sastra dan menguraikan proses pembuatan karya tersebut.

b. Analisis
Pada tahap analisis, tugas kritikus adalah menguraikan kualitas elemen
seni. Dalam karya seni rupa, kualitas tersebut terdapat pada garis, bentuk,
warna, pencahayaan, penataan figur, lokasi, ruang, dan volume. Jika
seorang kritikus musik memberikan penilaian terhadap seorang penyanyi,
maka disamping ia menafsirkan nilai penampilan sang artis, dia juga
menganalisis segi tekniknya, misalnya vokal, jangkauan suara, akting,
kefasihan, dan kualitas bunyi yang diciptakan.
c. Interpretasi
Interpretasi dalam kritik seni adalah proses
mengemukakan arti atau makna karya seni dari
hasil deskripsi dan analisis yang cermat. Kegiatan
ini tidak bermaksud menemukan nilai verbal yang
setara dengan pengalaman yang diberikan karya
seni. Juga bukan dimaksudkan sebagai proses
penilaian.
d. Evaluasi
Evaluasi karya seni dengan metode kritis berarti
menetapkan rangking sebuah karya dalam
hubungannya dengan karya lain yang sejenis,
untuk menentukan kadar artistik dan faedah
estetiknya. Dalam aktifitas ini dikenal model
evaluasi dengan studi komparatif historis.

Anda mungkin juga menyukai