Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN EKSPRESI


MARAH
NS YULITA ANASTASIA S.KEP
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian
kemarahan menurut Stuart dan
sundeen,1987;363 adalah perasaan jengkel yang
timbul sebagai respon terhadap kecemasan yang
dianggap sebagai ancaman(Budi Ana Keliat,1996:5)
pengungkapan kemarahan yang langsung dan
konstruktif pada waktu terjadi akan melegakan
individu dan membantu orang lain untuk dapat
mengerti pearasaan yang sebenarnya . namun
demikian , faktor budaya perlu di dipertimbangkan
sehingga keuntungan kedua belah pihak dapat
tercapai.
Etiologi
Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi dapat bersumber dari :
1. Kondisi klien seperti kelemahan fisik (penyakit fisik),
keputusasaan, ketidakberdayaan, percaya diri yang
kurang dapat menjadi penyebab perilaku kekerasan.
Demikian pula dengan situasi
2. lingkungan yang ribut, padat, kritikan yang
mengarah pada penghinaan, kehilangan orang yang
dicintai/pekerjaan dan kekerasan merupakan faktor
penyebab yang lain.
3. Interaksi sosial yang provokatif dan konflik dapat
pula memicu perilaku kekerasan.
FaktorPredisposisi
Berbagai pengalaman yang dialami tiap orang yang
merupakan faktor pridisposisi, artinya mungkin
terjadi/mungkin tidak terjadi perilaku kekerasan jika
faktor berikut dialami oleh individu :
1. Psikologis, kegagalan yang dialami dapat
menimbulkan frustasi yang kemudian dapat
timbul agresif atau amuk. Masa kanak-kanak yang
tidak menyenangkan yaitu perasaan ditolak,
dihina, dianiayaatau saksi penganiayaan.
2. Perilaku, reinforcement yang diterima pada saat
melakukan kekerasan, sering mengobservasi
kekerasan dirumah atau di luar rumah, semua aspek
ini menstimulasi individu mengadopsi perilaku
kekerasan.
3. Sosial budaya, budaya tertutup dan membalas
secara diam (pasif agresif) dan kontrol sosial
yang tidak pasti terhadap perilaku kekerasan
akan menciptakan seolah-olah perilaku
kekerasan diterima (permisive).
4.Bioneurolgis, banyak pendapat bahwa
kerusakan, lobus frontal, lobus temporal dan
ketidakseimbangan neurotransmiter turut
berperan dalam terjadinya perilaku kekerasan.
C. Manifestasi Klinis

- Muka merah
- Tegang
- Pandangan Tajam
- Bicara kasar
- Suara tinggi
- Melempar barang
- Agresif
D. Rentang Respon Marah dan Proses Marah

Asertif Frustasi Pasif Agresif Kekerasan

Klien mampu Klien gagal Klien merasa Klien Perasaan


mengungkap-kan mencapai tidak bisa Mengeks- marah dan
marah tanpa tujuan/ mengungkap-kan presikan bermusuhan
menyalahkan kepuasan Perasaannya, secara fisik, yang kuat
orang lain saat marah tidak berdaya tapi masih yang hilang
dan tidak dan menyerah terkontrol, kontrol,
dapat mendorong disertai
menemukan orang lain amuk,dan
alternatif dengan merusak
ancaman lingkungan
Proses Marah
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
DENGAN EKSPRESI MARAH
A. Konsep Marah
1. Pengertian
kemarahan (anger ) adalah suatu emosi yang
terentang mulai dari iritabilitas sampai agretivitas
yang dialami oleh semua orang. Biasanya,
kemarahan adalah reaksi terhadap stimulus yang
tidak menyenangkan atau mengancam (widya
Kusuma, 199;2423)
kemarahan menurut stuart dan sunden (1987:363)
adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai respon
terhadap respon kecemasan yang dirasakan sebagai
ancaman (Budi ana Keliat, 1996;5)
kemarahan adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai
respon terhadap kecemasan yang dianggap sebagai
ancaman (Stuart dan sundeen,1987;563) pengungkapan
kemarahan yang langsung dan konstruktif pada waktu terjadi
akan melegakan individu dan membantu orang lain untuk
dapat mengerti pearasaan yang sebenarnya . namun
demikian , faktor budaya perlu di dipertimbangkan sehingga
keuntungan kedua belah pihak dapat tercapai.

Kemarahan yang ditekan atau pura-pura tidak marah


akan mempersulit klien sendiri dan mengganggu hubungan
interpersonal. Banyak situasi kehidupan yang menimbulkan
kemarahan, misalnya fungsi tubuh yang terganggu sehinga
harus masuk kerumah sakit, kontrol diri yang diambil alih
oleh orang laen, menderita sakit, peran yang tidak dapat
dilakukan karena dirawat dirumah sakit, pelayanan perawat
yang terdapat dan banyak hal laen yang dapat
meningkatkan emosi klien.
2.Rentang Respon Kemarahan

Respon kemarahan dapat berfungsi dalam


rentang adaptif maladaptif
Rentang respon kemarahan
Assertion adalah kemarahan atau rasa tidak setuju
yang dinyatakan atau diungkapkan tanpa menyakiti
orang laen akan memberi kelegaan pada individu
dan tidak akan menimbulkan masalah.

Frustasi adalah respon yang terjadi akibat gagal


mencapai tujuan karena yang tidak realistis atau
hambatan dalam proses pencapaian tujuan. Dalam
keadaan ini tidak ditemukan alternatif lain.
selanjutnya individu merasa tidak mampu
mengungkapkan perasaan dan terlihat pasif.

Pasif adalah individu tidak mampu mengungkapkan


perasaannya, klien tampak pemalu, pendiam, sulit
diajak bicara karena rendah diri dan merasa kurang
mampu.
- Agresif adalah prilaku yang menyertai marah
dan merupakan dorongan untuk bertindak
konstruktif dan masih terkontrol. Prilaku
yang tampak dapat berupa: muka masam,
bicara kasar, menuntut, kasar disertai disertai
kekerasan .
- Ngamuk adalah perasaan marah dan
bermusuhan kouat disertai kehilangan
kontrol diri. Individu dapat merusak dirir
sendiri orang lain dan lingkungan.
3. Proses Kemarahan

Stress cemas, marah merupakan bagian


kehidupan sehari-hari yang harus dihadapi oleh
setiap individu . stress dapat menyebabkan
kecemasan yang menimbulkan perasaan tidak
menyenangkan dan terancam. Kecemasan dapat
menimbulkan kemarahan.
Respon terhadap marah dapat dapat
diungkapkan melalui 3 cara, yaitu:
1. mengungkapkan secara verbal
2. menekan
3. menantang
B.Peran Perawat pada klien
Marah
1. Pengkajian
Pada dasarnya pengkajian pada klien marah ditujukan pada
semua aspek, yaitu biopsikososial-kultural-spiritual.
Aspek Biologi
Aspek fisiologis timbul karena kegiatan system saraf
otonom bereaksi terhadap sekresi epineprin, sehingga
tekanan darah meningkat, takhi kardi, wajah merah, pupil
melebar, dan frekuensi pengeluaran urine meningkat. Ada
gejala yang sama dengan kecemasan seperti meningkatkan
kewaspadaan, ketegangan otot seperti rahang terkatup,
tangan dikepal, tubuh kaku, dan reflek cepat. Hal ini
disebabkan energi yang dikeluarkan saat marah
bertambah.
Aspek Emosional
Individu yang marah merasa tidak nyama,
merasa tidak berdaya, jengkel, frustasi, dendam,
ingin berkelahi, ngamuk, bermusuhan, sakit hati,
menyalah gunakan dan menuntut. Prilaku
menarik perhatian, dan timbulnya konflik pada
diri sendiri perlu dikaji seperti melarikan diri,
bolos dari sekolah, mencuri, menimbulkan
kebakaran dan penyimpangan seksual.
Aspek intelektual
Sebagian besar penalaman kehidupan individu
didapatkan melalui prosesintelektual.Peran
pansa indrasangat penting untuk beradaptasi
pada lingkungan yang selanjutnya diolah dengan
proses intelektual sebagai suatu pengalaman.
Aspek social
Meliputi interaksi social,budsys,konsep rasa
percaya dan ketergantungan.Emosi marah
sering merangsang kemarahan dari orang
lain.dan menimbulkan penolakan dari orang
lain. Sebagian klien menyalurkan kemarahan
dengan nilaidan mengkritik tingkah laku
orang lain,sehingga orang lain merasa sakit
hati.Proses tersebut dapat mengasingkan
individu sendiri menjauhkan diri dari orang
lain
Aspek spiritual
Kepercayaan, nilai, dan moral mempengaruhi
ungkapan marah individu. Aspek trrsebut
mempengaruhi hubungan individu dengan
lingkungan hal ini bertentangan dengan
norma yang dimiliki dapat menimbulkan
kemarahan yang dapat di manifestasikan
dengan amoral dan rasa tidak berdosa.
Individu yang percaya kepada tuhanYang
Maha Esa,slalu meminta kebutuhan dan
bimbingan kepadaNya.
2. Diagnosa Keperawatan
Beberapa kemungkinan diagnosis keperawatan:
1. kesulitan mengungkapkan kemarahan tanpa menyakiti
orang lain, sehubungan dengan tidak mengetahui cara
ungkapan yang dapat diterima , dimanifestasikan dengan
marah disertai suara keras pada orang sekitar.
2. Gangguan komunikasi sehubungan dengan perasaan
marah terhadap dan pelayanan yang diterimanya yang
dimanifestasikan dengan menghina atau menyalahkan
perawat, seperti, anda seharusnya disini sejak satu jam
yang lalu.
3. penyesuaian yang tidak efektif sehubungan dengan tidak
mampu mengkonfrontasikan kemarahan, dimanifestasikan
dengan mengucapkan kata-kata kasar berlebihan.
4. Penyesuaian yang tidak efektif sehubungan dengan
penolakan rasa marah yang dimanifestasikan dengan kata-
kata saya tidak pernah marah.
5. me.mpunyai potensi untuk mengamuk pada orang lain
sehubungan dengan keinginan yang bertolak belakang
dengan perawatan rumah sakit, dimanifestasikan dengan
menolak mengikuti peraturan rumah sakit dan ingin
memukul orang lain.
6. Mempunyai potensi untuk mengamuk pada orang lain
yang sehubungan dengan fungsi control otak yang
terganggu akibat adanya gangguan neurologis otak
dimanifestasikan dengan bingung dan hipersensitif
terhadap rangsangan interpersonal.
7. kekuatan marah yang berkepanjangan sehubungan
dengan diagnosa baru, situasi baru dan informasi yang
kurang.
3. Intervensi dan
Implementasi Keperawatan
Kesadaran Diri Perawat
Perawat sering menganggap bahwa klien
merupakan sumber masalah baginya bila klien
marah. Bagi perawat yang yang empunyai
pengetahuan tentang kemarahan akan dapat
membantu klien untuk mngatasi kemarahan.
Bagi staf harus menyadari bahwa klien dapat
mengungkapkan marah dengan tidak
bermusuhan dan memberi dukungan atas
uangkapan tersebut. Perawat perlu memahami
perasaan sendiri dan reaksinya terhadap
kemarahan klien.
Batasan ungkapan marah Loomis (1970),
dikutipkan dari Stuart dan Sundeen
(1987:579) menetapkan 3 batasan ungkapan
marah;
1. Menyatakan harapan pada klien dengan cara
yang positif
2. Membantu klien menggali alasan dan
maksud tingkah laku klien
3. Bersama klien menetapkan alternative cara
mengungkapkan marah
Control terhadap kekerasan
Perawat perlu mengembangkan
kemampuannya mengatasi tingkah laku klien
yang tidak terkontrol. Dengan empati dan
pengamatan yang cermat dan tingkah laku
klien, perawat dapat mengantisipasi ledakan
kemarahan klien.
Aspek Biologi
Memberikan cara menyalurkan energi
kemarahan dengan cara yang konstruktif
melalui aktivitas fisik, seperti; lari pagi,
angkat berat, dan aktivitas yang lain yang
membantu relaksasi otot seperti olah raga.
Dirumah sakit dapat dimodifikasi dengan
mobilitas baik pasif maupun aktif misalnya
dengan jalan-jalan ditaman, latihan
pergerakan tungkai, mendorong kursi roda.
Aspek Emosional
Perawat dapat membantu klien yang belum mengenal
kemarahannya dengan menyatakan seperti Bapak tidak
tenang atau ibu marah. Ini membantu klien mengenal
kemarahannya.
Aspek Intelektual
Ketika seseorag tiba-tiba marah, ia perlu diarahkan pada
batas orientasi kini dan disini, pada situasi seperti ini
perawat dapat;
1. Menghadapi intensitas kemarahan klien
2. Mendorong ungkapan rasa marah klien
3. Membuat kontak fisik dengan klien
4. Menyertakan klen dalam kelompok
5. Memeriksa keadaan fisik klien
6. Kalau perlu menjaga jarak untuk melindungi diri
7. Memberikan laporan pada perawat yang dinas berikutnya
Aspek Sosial
Bermain peran memungkinkan klien
mengeksplorasi perasaan marah dengan
melakukan;
1. Mengkaji pengalaman marah masa lalu
2. Bermain peran dalam mengungkapkan marah
3. Mengembangkan cara pengungkapkan marah
yang konstruktif
4. Mempelajari cara mengintegrasikanpengalaman
5. Membagi perasaan dengan anggota kelompok
bermain
Aspek Spiritual
Bila klien marah kepada Tuhan atau kekuatan
supranatural karena yakin bahwa penyakitnya
adalah hukuman dari Tuhan, maka perawat
menberi dorongan agar klien mengungkapkan
perasaannya atau memanggil pemimpin agama
bila perawat merasa tidak adekuat. Perawat
dapat mendengarkan dengan penuh perhatian
sehingga memungkinkan terjadi diskusi tentang
nilai-nilai spiritual yang meliputi beberapa jauh
klien telah mencapai tujuan hidupnya tentang
kehilangan orang terdekat dan kematian
seseorang.
Evaluasi

Evaluasi pada klien marah harus berdasarkan


observasi perubahan tingkat laku dan respon
subjektif klien. Maynard dan Vhitty, 1979
(dikutip dari Stuart dan Sundeen, 1987;582)
mengajukan beberapa pertanyaan pada
evaluasi:
1. Bagaimana perasaan tentang
pengalamannya?
2. Bagaimana respon orang lain terhadapnya?
3. Apakah ada kesempatan konfrontasi
dengannya?
5. Fungsi Positif Marah

Fungsi Energi : Marah dapat meningkatkan energi


Fungsi ekspresi : Ekspresi marah yang aseratif Sehat
Self Promotional Fungtion : Marah untuk menunjukkan
harga diri memproyeksikan konsep diri positif
Fungsi defensive : Kemarahan merupakan
pertahanan ego dalam menanggapi kecemasan yang
meningkat karena konflik eksternal setelah marah lega
Patentianting fungtion : Kemarahan dapat meninkatkan
potensi
Fungsi diskriminasi : Membedakan ekspresi seseorang:
marah, sedih atau gembira
Respon Perawat Terhadap
Kemarahan Klien
Perawat juga dapat memberi respon sama terhadap keluarga seperti terhadap
klien:
Dalam kajian kesehatan mental; pasien dengan kepribadian
antisocial dan perilaku menyimpang menunjukkan celaan, intoleransi, dan
gangguan moral secara umum yang lebih besar dari pasien-pasien lainnya.
Sebagai seseorang yang membutuhkan pertolongan klien-klien tersebut terlihat
seakan memiliki moral yang lemah. Namun disisi lain sebenarnya mereka
sanggup untuk mengatasi permasalahannya jika ia mau berusaha. Sebagaimana
layaknya manusia yang ingin dihargai dan sukses dalam usahanya.
Respon perawat terhadap kasus seperti ini umumnya
dipengaruhi latar belakang social budaya. Perawat dengan pengalaman yang
memiliki kasus serupa dengan keluarganyadapat menimbulkan dendam akibat
trauma yang dialaminya atau malah tidak memperhatikan kebutuhan klien. Oleh
karena itu diperlukan kemuliaan dan evaluasi diri yang kritis. Hal yang paling
efektif dalam membantu klien adalah dengan sering memperbaiki diri klien
sendiri melalui kesadaran diri dan pemahaman sikap manusia.

Respon perawat terhadap keluarga


Perawat dapat juga memberi respon sama
terhadapkeluarga seperti terhadap klien,
beberapa hal perlu dikaji:
1. Warisan keluarga dari generasi kegenarasi
2. Pola hubungan keuarga yang memudahkan
klien berprilaku menyimpang
3. Kurannya perhatian dan pendidikan keluarga
4. Terlalu overprotektif
Pengertian
Rentang respon
Penyebab
Fungsi positif marah
Psikodinamika terjadinya marah
Manifestasi perilaku klien marah
Askep klien dengan ekspresi marah
Kegagalan dalam komunikasi
Menarik diri
THANK U
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai