Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK 4

Dero Prima
Elvira Sutardi
Gubet Ary Mukjizat
Muhammad Beny Setiawan
Putri Chairunnisa Zuhri
Roby Ekalaya
Tania Rizki Amalia

EPILEPSI
Kasus :
5 jam SMRS pada saat akan makan siang tiba tiba pasien kejang 15 menit
sekitarjam 12 00 siang, pada saat pasien kejang tangan pasien mengepal dan
terguncang naik turun kaki pasien juga terguncang naik turun secara bersamaan.
mata terbelalak, mulut tidak berbusa, lidah tidak tergigit, saat kejang terjadi pasien
terjatuh pada sisi tubuh sebelah kanan dengan bibir dan kepala sisi kanan
membentur batu, bibir lukasebesar 1 cm tepi tidak rata, Kejang terjadi hingga 3 kali
sekitar 15 menit, selama masa kejang pasien tidak sadarkan diri. Pemeriksaan
fisik, kesadaran Compos
Mentis, TD: 110/70mmHg, N:88x/m, R: 20x/m, SB: 38C. Pemeriksaan status interna
dalam batas normal, pada pemeriksaan status neurologis dalam batas normal,
melalui pemeriksaan yang dilakukan dan melihat gejala serta tanda yang ada maka
pasien di diagnose epilepsi bangkitan umum tipe tonik klonik dengan diagnosa
tambahan dermatitis seboroik
1. Assesmen
1.1 identitas pasein
a. Nama pasien: Tn.R
b. Umur pasien: 25 tahun
c. Alamt pasien: -
d. Nomor telepon: -
e. Nomor RM: 25 03 69
1.2 Catatan perjalanan penyakit
a. Saat ini
pasien kejang tangan pasien mengepal dan terguncang naik turun kaki
pasien juga terguncang naik turun secara bersamaan.
mata terbelalak, mulut tidak berbusa, lidah tidak tergigit, saat kejang
terjadi pasien terjatuh pada sisi tubuh sebelah kanan dengan bibir dan
kepala sisi kanan membentur batu, bibir lukasebesar 1 cm tepi tidak rata,
Kejang terjadi hingga 3 kali sekitar 15 menit, selama masa kejang pasien
tidak sadarkan diri

b. Riwayat penyakit
Riwayat epilepsi sejak kecil (+) namun tidak terkontrol, Riwayat
penyakit kusta (+)
1.3 riwayat penggunaan obat
Terapi saat MSR
IVFD D5% + fenitoin 3 ampul/8jam
Ceftriaxone 2x1 ampul (i.v)
Paracetamol drip 3x1 FI (bila panas)
Resume Terapi
Fenitoin 100 mg 3x1 (po)
Aspilet 1x1 tab (po)
Clopidogrel 1x1 tab (po)
Metilprednisolon 4 mg 2x1 (po)
Interhistin tab 50 mg 2x1 (po)
Nerilon Cr 2x1 oles tipis-tipis
Ketomed Shampo setiap keramas

1.4 riwayat alergi obat


-
2. Penetapan dan pemberian solusi kebutuhan
terapi obat pasien
2.1 data subjektif
Pemeriksaan Fisik
a. Vital Sign
Kesadaran: compos mentis
TTV: TD: 110/70mmHg, N: 88x/m, R: 20x/m, SB: 38C
b. Status Interna
Kepala/Leher: Konjungtiva anemis (-/-); Sklera Ikterik (-/-); Pembesaran KGB
(ttm)
Thorax: Paru: Simetris, ikut gerak nafas, sonor, SN: vesikuler, Rho(-/-), Whe(-/-),
Abdomen: datar, supel, BU(+), nyeri tekan(-)
Ekstremitas: akral hangat, edema(-/-), atrofit(-)
Genetalia: tidak dilakukan
c. Status Neurologis
Rangsang Meningeal: KK(-), L/K(tidak terbatas), Brudz I,II,III(-/-/-)
Saraf otak: Mata: pupil bulat
Sensorik: dalam batas normal
2.2 data objektif
SGOT 80 U/L
Kalium 3,3 mmol/L
Leukosit 11,9/L

2.3 diagnosis
Diagnosis kerja: Epilepsi bangkitan umum tipe
Tonik-Klonik
Diagnosis tambahan: Dermatitis Seboroik
2.4 penggunaan obat saat ini
Fenitoin 100 mg 3x1 (po)
Aspilet 1x1 tab (po)
Clopidogrel 1x1 tab (po)
Metilprednisolon 4 mg 2x1 (po)
Interhistin tab 50 mg 2x1 (po)
Nerilon Cr 2x1 oles tipis-tipis
Ketomed Shampo setiap keramas
Pertanyaan:
1. Apakah ada interaksi obat
2. Temukan masalah terkait obat
3. Carilah ESO obat yg di berikan
4. Apakah ada ESO
5. Adakah obat yang perlu dimonitor
6. Bagaimana cara pemberian obatnya
7. Berikan konseling
Apakah ada interaksi obat?
Interaksi Obat Level Efek yg ditimbulkan
Aspirin dan Clopidogrel Moderate dapat meningkatkan
efektifitas karena bekerja
secara sinergis

Fenitoin dan Clopidogrel Minor meningkatkan efek dari


copidrogel

Fenitoin dan Moderate dapat menurunkan efek


Metilprednisolon metilprednisolon

Metilprednisolon dan Moderate meningkatkan efek dari


Clopidogrel Clopidogrel

Aspirin dan Moderate Meningkatkan efek toksik


Metilprednisolon
3. Masalah terkait obat
Masalah terkait obat (DRPs) didefinisikan sebagai setiap kondisi dalam
penatalaksanaan terapi pasien yang menyebabkan, atau berpotensi
menyebabkan tidak tercapainya hasil terapi yang optimal.
DRP pada kasus ini:
1. Dosis Aspilet dan Clopidogrel tidak diketahui.
2. Penggunaan Aspilet dan Clopidogrel
Kedua obat digunakan untuk mencegah terjadinya pembekuan karena
pasien tersebut mengalami benturan pada kepala. Sebaiknya ketika
digunakan bersamaan dengan aspirin maka kedua obat harus dipantau,
bisa digunakan secara bersamaan tetapi penggunaannya dipisah atau
dosisnya dikurangi. Dan ketika kepala pasien sudah tidak memar obat ini
dihentikan.
3. Pemberian metilprednisolon harus dijarak kan dengan dengan obat yang
lainnya karena beresiko berinteraksi sehingga dapat meningkatkan atau
menurunkan efek obat lainnya.
4. Apakah ada ESO?
NO NAMA OBAT ZAT AKTIF EFEK SAMPING
1 Hepamers L-ornithine-L- Muntah, Mual, Diare, Nyeri perut, Perut kembung
sachet aspartate
2 Infus D 5% Glukosa anhidrat Demam, infeksi atau jaringan nekrosis pd tempat suntikan, trombosis
vena atau flebitis di lokasi suntikan, hipernatremia.
3 Fenitoin injeksi Fenitoin Hipersensitivitas, kurang nafsu makan, sakit kepala, pusing, tremor,
kegelisahan sementara, insomnia, gangguan GI (misalnya mual,
muntah, konstipasi), nyeri tekan dan hiperplasia gusi, jerawat,
hirsutisme, pelemahan fitur wajah, ruam, osteomalacia. Toksisitas
fenitoin seperti yang ditunjukkan sebagai sindrom serebelum, efek
vestibular, okular, terutama nistagmus, diplopia, ucapan yang tidak
jelas, dan ataksia; Juga dengan kebingungan mental, diskinesias,
eksaserbasi frekuensi kejang, hiperglikemia. Solusi untuk inj dapat
menyebabkan iritasi atau flebitis lokal. Penggunaan jangka panjang
dapat menghasilkan efek halus pada fungsi mental dan kognisi,
terutama pada anak-anak.
Berpotensi Fatal: Nekrolisis epidermal toksik, sindrom Stevens-
Johnson.

4 Paracetamol Paracetamol Trombositopenia, leucopenia, pansitopenia, neutropenia,


injeksi agranulositosis, rasa sakit dan sensasi terbakar di lokasi injeksi.
Jarang, hipotensi dan takikardia.
Berpotensi Fatal: Sindrom Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal
toksik, pustulosis exantematous generalisata akut, nekrosis tubular
ginjal akut dan hepatotoksisitas.
5 Cefriaxon injeksi Ceftriaxon Diare, mual, muntah; Neutropenia, eosinofilia, anemia,
ruam, pruritus, demam, menggigil, peningkatan
konsentrasi serum AST, ALT, BUN; Reaksi lokal (misalnya
rasa sakit, indurasi, ecchymosis, nyeri tekan pada tempat
inj). Jarang, pankreatitis, hipoprothrombinaemia.
Berpotensi Fatal: Anafilaksis, diare dan kolitis Clostridium
difficile, anemia hemolitik.

6 Nerilon cream isoconazole nitrate + diflucortolone Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kulit
valerate menipis, kehilangan elastisitas, dilatasi pembuluh darah
superfisial, telangiektasia dan ekimosis terutama bila
digunakan pada wajah atau dengan dressing oklusif.
Penggunaan berlebihan pada kulit yang rusak dapat
menyebabkan penyerapan sistemik yang substansial yang
mengakibatkan depresi sumbu adrenal hipotmus-hipofisis
terutama pada anak-anak.

7 Methyl Prednisolon Methyl Prednisolon Penekanan adrenal, reaksi anafilaktik, imunosupresi,


tab miopati akut, sarkoma Kaposi, gangguan kejiwaan (misalnya
depresi, euforia, insomnia, perubahan suasana hati,
perubahan kepribadian), peningkatan kerentanan dan
tingkat keparahan infeksi, gangguan penyembuhan, HTN,
Na dan retensi cairan, CV runtuh (Dosis tinggi), ulkus
peptikum, katarak subkapsular, atrofi kulit, jerawat,
kelemahan otot, retardasi pertumbuhan, penurunan darah
K; Dermal / kulit subdermal depresi di situs inj. Topikal:
Gatal, terbakar eritema, vesikulasi; Jarang, folikulitis,
hipertrikosis, dermatitis perioral, perubahan warna kulit,
reaksi alergi kulit.
8 Interhistin tab Mebhydrolin Depresi SSP; Stimulasi paradoks (dosis tinggi, anak-anak atau orang tua); Sakit kepala, gangguan
napadisylate psikomotor; Mulut kering, cairan saluran kental yang menebal, penglihatan kabur; Kesulitan atau
retensi urin, konstipasi, peningkatan refluks lambung; Mual, muntah, diare, nyeri epigastrik. Jarang
terjadi kelainan darah. Kejang-kejang, berkeringat, mialgia, parestesia, efek ekstrapiramidal,
tremor, gangguan tidur, depresi, kebingungan, tinnitus, hipotensi, rambut rontok.
Berpotensi Fatal: Anafilaksis.
9 Ketomed Ketokonazol Frekuensi tidak dilaporkan: Erythema multiforme, ruam, dermatitis, eritema, urtikaria, pruritus,
shampo alopecia, xeroderma, kulit kering, memar, kehilangan rambut kepala, memburuknya rambut kulit
kepala, deskuamasi.
Laporan postmarketing: pustulosis exanthematous akut umum, photosensitivitas.
10 Clopidogrel Clopidogrel Hematoma, epistaksis, diare, dispepsia, sakit perut, memar, pendarahan di tempat tusukan. Jarang,
tab sindrom Stevens-Johnson, eritema multiforme, serum sickness, interstitial pneumonitis, lichen
planus, myalgia.
Berpotensi Fatal: Perdarahan intrakranial, GI dan perdarahan retroperitoneal, diskrasia darah,
thrombotic thrombocytopenic purpura.
11 Aspilet tab Asam asetilsalisilat Ulserasi peptik, gangguan GI, peningkatan waktu perdarahan, hipotrombinemia, reaksi
hipersensitivitas, pusing, tinnitus
Reaksi alergi: gatal-gatal; Sulit bernafas; Pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Berhenti menggunakan aspirin dan segera hubungi dokter Anda jika terjadi :
Berbunyi di telinga,kebingungan, halusinasi, pernapasan cepat, kejang (kejang); Mual, muntah, atau
sakit perut yang parah;
Tinja berdarah atau berdarah, batuk darah atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi;
Demam lebih lama dari 3 hari; atau Bengkak, atau nyeri yang berlangsung lebih lama dari 10 hari.
Efek samping yang umum meliputi:
Sakit perut, sakit maag; kantuk; atau Sakit kepala ringan
12 Fenitoin 100 Fenitoin Hipersensitivitas, kurang nafsu makan, sakit kepala, pusing, tremor, kegelisahan sementara, insomnia,
mg gangguan GI (misalnya mual, muntah, konstipasi), nyeri tekan dan hiperplasia gusi, jerawat,
hirsutisme, pelemahan fitur wajah, ruam, osteomalacia. Toksisitas fenitoin seperti yang ditunjukkan
sebagai sindrom serebelum, efek vestibular, okular, terutama nistagmus, diplopia, ucapan yang tidak
jelas, dan ataksia; Juga dengan kebingungan mental, diskinesias, eksaserbasi frekuensi kejang,
hiperglikemia. Solusi untuk inj dapat menyebabkan iritasi atau flebitis lokal. Penggunaan jangka
panjang dapat menghasilkan efek halus pada fungsi mental dan kognisi, terutama pada anak-anak.
Berpotensi Fatal: Nekrolisis epidermal toksik, sindrom Stevens-Johnson.
Monitoring Obat
Injeksi Parasetamol setelah diberikan dipantau nilai suhu badan, suhu badan normal
37 C

Hepamers setelah diberikan dipantau nilai SGOT, karena nilai SGOT yang normal adalah
3-45 /L

Pemberian aspilet sebaiknya digunakan pada saat bersamaan dengan makanan atau
pada saat makan

Penggunaan clopidogrel secara bersamaan dengan aspilet dosis rendah hanya


diresepkan untuk jangka waktu terbatas, biasanya maksimal hingga 12 bulan.

Batas penggunaan fenitoin selama 2 tahun

Pemberian fenitoin tidak boleh diberikan bersamaan dengan makanan karena dapat
terjadinya perubahan efek pada fenitoin

Pemberian metilprednisolon tidak boleh diberikan dengan jeruk limau karena dapat
meningkatkan kerja dari metilprednisolon
Cara Pemberian Obat

Tujuan utama dari terapi epilepsi adalah tercapainya kualitas hidup penderita
yang optimal. Ada beberapa cara untuk mencapai tujuan tersebut antara lain
menghentikan bangkitan, mengurangi frekuensi bangkitan tanpa efek samping ataupun
dengan efek samping seminimal mungkin serta menurunkan angka kesakitan dan
kematian.
RENCANA ASUHAN KEFARMASIAN
Indikasi
Obat Dosis Cara Pemberian
D5% Infus, dalam 0,45% NS 8 Dehidrasi, penambah kalori secara parenteral.
tetes makro/menit

Fenitoin 3 ampul Intravena 24 jam First line untuk bangkitan umum, kejang tonik-
klonik, dan pencegahan kejang

Paracetamol PO (3 x sehari) pc Analgetik Antipiretik


Ceftriaxone 2x1 gr Antibiotik untuk infeksi berat
Hepamers PO (1 sachet x 3) Penyakit hati akut dan kronis
Fenitoin 100 mg PO (3 x sehari) dc/pc First line untuk bangkitan umum, kejang tonik-
klonik, dan pencegahan kejang
Aspilet 80 mg PO (1 x sehari) pc Antitrombotik

Clopidogrel 75 mg PO (1 x sehari) pc Antiplatelet

Metil prednisolon 4 mg PO (2 x sehari) dc/pc Supresi inflamasi dan gangguan alergi

Interhistin 50 mg PO (2 x sehari) dc/pc Alergi, termasuk urtikaria, rinitis

Nerilon Cr Oles tipis Meredakan manifestasi peradangan


dari dermatosis yang responsif
terhadap kortikosteroid pada keadaan
tanpa infeksi

Ketomed Shampo Setiap keramas Antimikotik terhadap dermatofitosis


termasuk yang disebabkan
Pityrosporum spp.
Konseling
1. Memberikan penjelasan kepada pasien mengenai cara dan waktu penggunaan obat
2. Memberikan saran kepada pasien agar :
a. Melakukan diet ketogenik yang merupakan diet dengan kandungan tinggi lemak
dan rendah karbohidrat maupun protein. Makan makanan yang seimbang (kadar gula darah
yang rendah dan konsumsi vitamin yang tidak mencukupi dapat menyebabkan terjadinya
serangan epilepsi)
b. Istirahat yang cukup karena kelelahan yang berlebihan dapat mencetuskan serangan
epilepsi.
c. Belajar mengendalikan stress dengan menggunakan latihan tarik nafas panjang dan
teknik relaksasi.
d. Menghindari faktor pencetus terjadinya epilepsi.
e. Minum obat teratur
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai