Anda di halaman 1dari 13

KOMUNIKASI KEPERAWATAN

Teknik Komunikasi Terapeutik Reducing Distand


dan Humor

Kelompok 12

Dhiafa Nur Shabrina


Krismita Cahyani
Rafni Auliyanisaa
Viandi Ramadhony

Kelas 2 Reguler B
Komunikasi Secara Umum
komunikasi adalah penyampaian pesan dari
seseorang ke orang lain, dengan
menyertakan kode atau lambang
penyampaiannya itu sendiri melalui suatu
proses.

Komunikasi Terapeutik
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi
yang mendorong proses penyembuhan
klien.(Depkes RI,1997).
Tujuan Komunikasi Secara Umum

a. Supaya yang disampaikan dapat dimengerti


b. Memahami orang lain, komunikator harus
mengerti aspirasi orang lain, jangan
memaksakan kehendak.
c. Supaya gagasan dapat diterima orang lain,
melalui pendekatan persuasif bukan
memaksakan kehendak.
d. Menggerakan orang lain untuk melakukan
sesuatu, kegiatan yang banyak mendorong
dengan cara yang baik.
Tujuan Komunikasi Terapeutik

Komunikasi terapeutik bertujuan untuk


mengembangkan pribadi klien kearah
yang lebih positif atau adaptif dan
diarahkan pada pertumbuhan klien yang
meliputi:
a. Realisasi diri, penerimaan diri dan
peningkatan penghormatan diri.
b. Kemampuan membina hubungan
interpersonal yang tidak superfisial dan
saling bergantung dengan orang lain.
c. Peningkatan fungsi dan kemampuan
untuk memuaskan kebutuhan serta
mencapai tujuan yang
d. Rasa identitas personal yang jelas dan
peningkatan integritas diri.
Proses komunikasi yaitu sumber pesan
disampaikan oleh komunikator, baik secara
langsung maupun melalui media. Setelah itu
komunikan memberikan feedback atau umpan balik
kepada komunikator. Umpan balik digunakan untuk
memberikan penilaian, apakah pesan yang di
sampaikan komunikator di pahami dengan baik
oleh komunikan. Selanjutnya, hasil keseluruhan
proses komunikasi dapat dilihat dari efek atau
dampak, berupa perubahan sikap atau perilaku
komunikan yang di inginkan komunikator.
1.Komunikasi Verbal
a. Jelas dan ringkas
b. Perbendaharaan Kata
c. Arti denotatif dan konotatif
d. Selaan dan kesempatan berbicara
e. Waktu dan relevansi
f. Humor
2. Komunikasi Tertulis 3. Komunikasi Non-
a. Lengkap Verbal
b. Ringkas a. Metakomunikasi

c. Pertimbangan b. Penampilan Personal

d. Konkrit c. Intonasi ( nada suara)

e. Jelas d. Ekspresi Wajah

f. Sopan e. Sikap tubuh dan

g. Benar langkah
f. Sentuhan
1.Pra Interaksi
Pra interaksi mulai sebelum kontak pertama dengan
klien. Perawat mengeksplorasikan perasaan, fantasi dan
ketakutannya. Sehingga kesadaran dan kesiapan perawat
untuk melakukan hubungan dengan klien dapat
dipertanggungjawabkan. Tugas tambahan pada fase ini
adalah mendapatkan informasi tentang klien dan
menentukan kontak pertama.
2. Orientasi (Orientation)
Pada fase ini hubungan yang terjadi masih dangkal dan
komunikasi yang terjadi bersifat penggalian informasi
antara perawat dan pasien. Fase ini dicirikan oleh lima
kegiatan pokok yaitu testing, building trust, identification
of problems and goals, clarification of roles dan contract
formation.
3. Kerja (Working)
Pada fase ini perawat dituntut untuk bekerja keras untuk
memenuhi tujuan yang telah ditetapkan pada fase
orientasi. Bekerja sama dengan pasien untuk berdiskusi
tentang masalah-masalah yang merintangi pencapaian
tujuan. Fase ini terdiri dari dua kegiatan pokok yaitu
menyatukan proses komunikasi dengan tindakan
perawatan dan membangun suasana yang mendukung
untuk proses perubahan.
4. Penyelesaian (Termination)
Pada fase ini perawat mendorong pasien untuk
memberikan penilaian atas tujuan telah dicapai, agar
tujuan yang tercapai adalah kondisi yang saling
menguntungkan dan memuaskan. Kegiatan pada fase ini
adalah penilaian pencapaian tujuan dan perpisahan.
Mendengar aktif Giving recognition
Mendengar pasif Offering Self
Penerimaan Offering general leads
Klarifikasi Giving broad opening
Observasi Placing the time in
Fokusing time/sequence
Menawarkan informasi Encourage deskripition
Diam of perception
Assertive Encourage Comparison
Menyimpulkan Restating
Reflekting Encouragingformulation
Eksploring of plan of action
Presenting reality Estabilising guidelines
Voucing doubt Open-ended comments
Seeking consensual Reducing distant
validation Humor
Verbalizing the
implied
Encouraging
evaluation
Attempting to
translate into feeling
Suggesting
collaborating
a. Reducing distant (penurunan jarak)
Menurunkan jarak fisik antara perawat dan
klien. Hal ini menunjukkan komunikasi non
verbal dimana perawat ingin terlibat dengan
klien. Contohnya:
Perawat : selamat pagi,bagaimana dek
kabarnya hari ini?(perawat menundukkan
badannya hingga sejajar dengan pasien)
2. Humor
Dugan (1989) menyebutkan humor sebagai hal yang
penting dalam komunikasi verbal dikarenakan: tertawa
mengurangi keteganan dan rasa sakit akibat stress,
serta meningkatkan keberhasilan asuhan keperawatan.
Contohnya:
Perawat : ayo... ade manis, makan dulu ya... Supaya
cepat sembuh.
Pasien balita : (diam dan menutup mulutnya dengan
tanganya)
Perawat : ade manis... cilukbaaa...cilukbaa...ayo ini
pesawatnya mau mendarat ...aaa...aaa... ayo buka
mulutnya dee. (perawat menerbang-nerbangkan
sendok yang berisi makanan yang seolah-olah sendok
itu pesawat).
Pasien balita: (membuka mulutya sambil tertawa-tawa
riang melihat tingkah perawat).

Anda mungkin juga menyukai