Anda di halaman 1dari 57

Organisasi Sistem Saraf Pusat

Oleh: Marwito Wiyanto.dr.,M.Biomed.


Sistem Saraf Pusat
(SSP)
Pada vertibrata SSP terdiri dari:
- Otak dan
- Medula spinalis

Secara Mikroskopis dibedakan atas:


1.Subtansia kelabu (gray matter); terdiri atas:
- Badan saraf takbermielin (unmyelinated nerve cell
body), - dendrit dan - akson terminalis.
2.Subtansia putih (white matter); terdiri atas:
- Banyak akson bermielin dan beberapa badan sel (cell
bodies), akson bermielin ini menghubungkan antar -
bagian SSP yang berbeda (disebut traktus).
Bantalan dan pelindung
jaringan yang mudah rusak
Tulang dan jaringan penyangga sistem saraf
pusat.
Pada vertibrata :
Otak terdapat didalam tulang kepala (kranium)
Medula spinalis didalam kolumna vertibra.
Tumpukan antar tulang belakang dipisahkan
oleh cakram jaringan penyambung (diskus
intervertibralis). Sistem saraf tepi keluar
masuk medula melalui celah ini.
Otak dan Medula spinalis dibungkus oleh tiga
lapis membran meningen, terletak diantara
tulang dan jaringan saraf pusat.
Membran Saraf Pusat (meningen)
terdiri dari:
1.Piamater: melekat erat pada otak dan medula
spinalis
2. Membran Araknoid: membran seperti jaringan
laba-laba. Antara piamater dan araknoid
terdapat ruang subaraknoid berisi CSF.
3. Dura mater (dari kata durare: terakhir): kuat dan
keras (kaku) berhubungan dengan pembuluh
darah vena dari otak menuju jantung.

Fungsi meningen:
1. Pelindung sistem saraf pusat
2. Sebagai bantalan saraf
Anatomi fisiologi Korteks Serebri
Kortek Serebri:
Terdiri atas selaput tipis, mengandung
banyak neuron dengan ketebalan 2 5
milimeter. Menutupi seluruh permukaan
serebrum, luas total kira-kira meter
persegi, mengandung kira-2 100 milyard
neuron.
Korteks serebri:
mengandung 3 macam sel:
1. granular (sel stelata),
mempunyai interneuron pendek, fungsi sebagai
interneuron intrakortikal.
Melepaskan neurotransmiter eksitatorik
glutamat dan inhibitorik GABA (asam gama
amino butirat).
2. fusiformis
3. piramidal
Sel piramidal dan fusiformis menjulurkan
hampir seluruh serat keluar korteks. Kedua
serat raraf tersebut merupakan sumber serat
saraf panjang.
Lapisan lapisan korteks serebrum

I. Lapisan molekuler: mengandung banyak serabut,


serabut tangensial dan terdapat beberapa sel.
II. Lapisan granuler luar: sedikit neuron, sel piramidal
kecil.
III.Lapisan piramidal luar: terutama terdiri sel piramidal
dengan ukuran intermediet dan besar.
IV.Lapisan granuler dalam: terutama sel saraf kecil yang
longgar (sel stelata).
V. Lapisan piramidal dalam: terdiri sel piramidal medium
dan besar. Pada gyrus presentralis terdapat sel
Betzs (giant pyramidal cell).
VI. Lapisan sel fusiformis: predominan neuron pindel.
Lapisan lebih dalam (VIb) menembus ke subtansia
putih (white matter)
Perlindungan dan Pemeliharaan
Otak
Sekitar 90 % sel (10-15)kali pada CNS bukan neurons,
tetapi merupakan Sel glia atau neuroglia.
Meskipun jumlahnya besar tetapi hanya menempati
dari volume otak, karena sel glia tidak bercabang
seperti neurons

4 tipe besar sel glia:


Astrocyte (astrobintang, cytesel)
Oligodendroglia
Mikroglia dan
Sel ependimal
Fungsi sel Glia
Astrosit: menyokong hubungan antar neuron
tempat bergantungnya dan pengarah pertumbuhan otak masa fetal
membentuk blood brain barier bersama kapiler darah otak
mengambil dan degradasi neurotransmiter untuk sentesis
neurotransmiter oleh neuron
menyerap kelebihan ion K+ dalam mempertahankan konsentrasi
ECF (extra celluler fluid) dan eksatibilitas neuron normal
mempunyai reseptor neurotransmiter penting untuk sistem signal
kimia.

Oligodendrosit: membentuk myelin sheaths CNS (sistem saraf pusat).

Mikroglia: sebagai pertahanan otak, sel pagosit (phagocytic scavenger)

Sel ependimal: menyumbang formasi CSF.


membantu stem sel saraf membentuk neuron baru dan
sel glia
lapisan dalam rongga otak dan medula spinalis
Sistem saraf tepi Sistem saraf pusat
Barier otak :pembuluh
darah di bungkus
sel astrosit
Fungsi Sawar Darah Otak
(barier darah otak/BBB)

- Mempertahankan lingkungan neuron


sistem saraf pusat dalam keadaan
konstan.
- Proteksi otak dari toksin endogen dan
eksogen dalam darah.
- Mencegah neurotransmiter keluar ke
dalam sirkulasi.
Cairan serebrospinal (LCS)
Fungsi:
- Pelindung secara fisik dan secara kimia.
Sumber:
- Secara kontinyu disekresi terutama oleh pleksus
khoroideus dan sisanya dibentuk oleh dinding
ventrikel dan sekitar pembuluh darah kapiler dan
epitel transport bentuk derivat ependim.
- Cairan serebrospinal mengisi ventrikel mengalir
melalui foramen magnum dan luska ke ruang
subarakhnoid di antara piamater dan membran
arakhnoid, mengelilingi seluruh otak dan medula
spinalis dan diserap kembali oleh villi arakhnoid
membran dan oleh vena
.
Lapisan lapisan
Korteks serebri
Anatomi otak
a.Serebrum terdiri atas 4 lobus:
1.Lobus Frontalis
2.Lobus parietalis
3.Lobus oksipitalis
4.Lobus temporalis

b.Diensefalon:
1.Thalamus
2.Hipothalamus
3.Pituitari
4.Pineal gland
Anatomi otak

c. Serebelum (otak kecil)

d. Brain stem (batang otak):


Midbrain
Pons
Medula Oblongata
Berdasarkan fungsinya
dapat dibedakan atas:

Korteks serebri:
- Sensory fields : fungsi persepsi
(pusat sensorik)
- Motor areas : pergerakan otot rangka
- Assosiation areas : integrasi informasi
gerak volunter
Nukleus Basalis : gerakan
Sistem Limbik dibedakan atas:
- Amygdala : emosi dan memori
- Hipokampus : learning dan memori
Anatomi otak dan Fungsi

Serebelum : koordinasi gerakan


(otak kecil)
Brain stem (batang otak):
1. Midbrain : gerakan mata
2. Pons : pusat relay antara
serebrum dan
serebelum.
3. Medula Oblongata: kontrol fungsi involunter

Formatio retikularis : bangun, tidur, tonus otot


dan modulasi nyeri
Organisasi Fungsi Kortek Serebri

Lobus Oksipitalis:
Terletak dikepala bagian belakang,
Menerima prosessing input visual

Lobus temporalis:
Terletak dilateral kepala, menerima sensasi
suara

Lobus Parietalis:
Pusat sensorik primer:
Raba, tekan, panas, dingin, nyeri dari per-
mukaan. Sensasi posisi tubuh, propioseptif.
Organisasi Fungsi Kortek Serebri

Lobus Frontalis:
Dibedakan atas tiga fungsi:
1. Aktivitas motorik volunter:
merencanakan gerakan kompleks dan koordi
nasi gerakan kompleks.
2. Korteks assosiasi preprontal:
perencanaan aktivitas volunter dan berfikir
3. Brocas area:
korteks primer bicara yang mengontrol otot-
otot artikulasi.
Organisasi Fungsi Kortek Serebri

Wernickes area:
Terletak antara korteks parietalis, temporal dan
lobus oksipitalis
Terutama kemampuan bahasa :
Memahami pesan bicara dan tulisan.
Wernickes area menerima input visual dari
korteks visual lobus oksipitalis dan
input suara dari korteks auditorius
lobus temporalis.
Fungsional area korteks serebri
Traktus kortikospinalis lateralis dan
Traktus kortikospinalis anterior

Serat - serat saraf yang memotong garis tengah


di piramid medula oblongata membentuk traktus
kortikospinalis lateralis (sekitar 80 %) dari serat
di jalur kortikospinalis, dikenal juga sebagai
traktus pyramidalis.

Sisanya (20 %)
Membentuk traktus kortikospinalis anterior atau
ventralis memotong garis tengah sampai se
tingkat tempat traktus ini bersinaps dengan
neuron motorik.
Daerah Motorik Korteks

Daerah korteks tempat asal sistem kortikospinalis


dan kortikobulbaris umumnya dianggap apabila
dirangsang menghasilkan gerakan tersendiri.
Yang paling terkenal adalah korteks motorik primer
(M1) di girus presentralis.
Namun terdapat daerah motorik suplementorik
pada dan diatas tepi superior sulkus singulatum di
sisi medial hemisfer yang mencapai korteks pre
motoriks dipermukaan lateral otak.
Respon motorik juga dihasilkan oleh perangsangan
daerah sensorik somatik.
Daerah Motorik Korteks

Daerah wajah dipetakan bilateral, tetapi pemetaan sisanya


terjadi secara unilateral, yaitu daerah motorik korteks yang
mengatur perototan di sisi tubuh yang berlawanan.
Ukuran pemetaan di korteks masing-masing bagian tubuh
setara dengan kemampuan bagian tubuh yang bersangkutan
melakukan gerakan volunter halus.
Menggerakkan jari tangan kiri berkaitan terutama dengan
aktivitas korteks motorik kanan dan demikian sebaliknya.
Terutama pada orang kinan menggerakkan jari tangan kiri
juga mengaktifkan korteks motorik kiri. Hal ini berhubungan
dengan lesi di korteks motorik kiri menyebabkan disfungsi
motoriks tangan kiri dan kanan, sedang lesi korteks motorik
kanan hanya sedikit menimbulkan efek pada tangan kanan
Kemampuan bahasa:
Memerlukan informasi sensorik terutama dari
pendengaran dan penglihatan.
Prosesnya melibatkan berbagai pusat di
korteks serebri, dan koordinasi out put
motorik bicara dan menulis.

Hemisfer Dominan:
Banyak orang kemampuan bahasanya
terdapat pada serebrum hemisfer kiri.
Rata-rata 70 % manusia left- handed
(right- brain dominan) menggunakan
otak kiri untuk bicara
Homonkulus sensorik Homonkulus motorik
Daerah Motorik Korteks

Kerusakan traktus kortikospinalis lateralis pada


manusia menimbulkan tanda babinski, dorsofleksi
jempol kaki dan mekarnya jari-jari lainnya sewaktu
bagian lateral telapak kaki digores.
Kecuali pada bayi respon normal terhadap rangsang-
an ini adalah plantar fleksi semua jari-jari kaki.
Integrative Physiology I:
Kontrol Gerak Tubuh

Banyak dari kita tidak pernah berpikir bagaimana


tubuh kita menterjemahkan pikiran kedalam suatu
gerakan. Dari setiap gerakan yang sederhanapun
memerlukan urutan waktu yang tepat dari kelom-
pok otot antagonis dan sinergis untuk berkontraksi.
Tubuh kita harus secara terus menerus mangatur
posisi dengan kompensasi yang berbeda dari satu
gerakan ke gerakan lainnya.
Kontrol Gerak Tubuh

Otot rangka tidak dapat berkomunikasi secara


langsung dengan bagian tubuh liannya, mereka
mengirimkan pesan ke SSP, ke pusat integrasi dan
langsung hasilkan gerak. Banyak gerakan tubuh
memerlukan pusat integrasi yang lebih tinggi dan
respon koordinasi yang memerlukan masukan dari
banyak regio di otak.

Contoh:
Pada pemain basket yang secara cepat bergerak dan tiba-
tiba harus berdiri tegak untuk memasukkan bola ke kranjang.
Kontrol Gerak Tubuh

Gerak tubuh dapat diklasifikasikan


Atas tiga kategori:

1.Gerak Refleks 2.Gerak Volunter 3.Gerak Ritmik


1. Gerak Refleks

Stimulus/ Terutama Reseptor


rangsang sensorik luar

Refleks tungkai,batuk,
Contoh
refleks postural

Kurang kompleks,
Kompleksitas pusat integrasi pada spinal
dengan modulasi pusat yg lebih tinggi

Gerakan Simple, cepat.


Input sensorik pada gerak refleks dapat dari
kumparan otot (muscle spindle) dan Tendon golgi
organ dan bisa pergi ke otak berperan dalam gerak
Volunter dan postural refleks.

Refleks postural membantu kita untuk


mempertahankan posisi tubuh dan gerak dalam
ruangan dengan integrasi di batang otak.
Memerlukan input sensorik dari penglihatan
dan vestibuler secara terus menerus
2. Gerak Volunter

Stimulus/
Eksternal atau kemauan
rangsang

Contoh Pemain piano

Lebih kompleks dan


Kompleksitas Integrasi di kortek serebri

Gerakan yang dipelajari,


Komentar perlu latihan, dibawah kesadaran
(muscle memory)
3. Gerak Ritmik

Stimulus/
Inisiasi dan terminasi volunter
rangsang

Contoh Jalan dan lari

Intermediet, integrasi di spinal


Kompleksitas dengan input pusat yang lebih tinggi

Komentar Generator sirkuit spinal, aktivasi


memerlukan input dari batang otak
Gerak ritmik seperti berjalan dan lari merupakan
kombinasi dari gerak refleks dan gerak volunter.
Gerak ini diawali dan diakhiri oleh input korteks
serebri
Refleks postural

Mempertahankan posisi berdiri atau bergerak


dalam suatu ruangan (gerak refleks)

Integrasi: batang otak

Melibatkan input sensoris dari


muscle spindle, golgi tendon organ,
input continu visual dan vestibuler diteruskan
ke otak .
Integrasi gerak sistem saraf pusat

Medula
spinalis

Dibagi tiga tingkatan Batang


otak

Area motorik
kortek serebri
Integrasi refleks otot.
Banyak refleks otot merupakan
refleks spinal sederhana.
Informasi sensoris di
transmisikan ke otak melalui jaras
asending, dan otak mengirim
pesan ke pusat Integrasi spinalis
melalui jaras desending.

Muscle spindle (kumparan otot)


dan golgi tendon organ (alat-alat
tendon golgi) sebagai saraf
sensoris menerima impuls dari
regangan otot meneruskan impuls
ke medula spinalis dan ke pusat
integrasi SSP lebih tinggi
Gambar:
Integrasi refleks otot
Kontrol gerak dari pusat yang
lebih tinggi. Gerak sederhana
di kontrol refleks spinal.
Jaras desending dari batang
otak dan korteks otak meng
Inisiasi/modifikasi gerak.
Serebelum menerima
informasi umpan balik reseptor
sensorik & kombinasi informasi
dari korteks otak, memodifikasi
perintah desending.
Ganglia basal membantu
korteks otak merencanakan
Gerak.
Gambar:2
Kontrol saraf terhadap gerak

1.Tingkat spinal:
Gerak sederhana

Muscle spindle

Sensorik reseptor
input dari
Refleks spinal
Integrasi di Golgi tendon organ
Medula spinalis
Propioseptor sendi

Catatan: ada juga impuls dikirim ke pusat yang lebih tinggi yaitu:
Batang otak, serebelum, talamus/korteks serebri.
2.Tingkat batang otak:
Mengatur Postur tubuh,
gerak mata dan
tangan

Menerima input dari reseptor


penglihatan, vestibuler (keseimbangan)
dan juga serebelum untuk gerakan
indah

Mengirim luaran (out put) integrasi


pada medula spinalis
3.Tingkat
Area motorik korteks otak

Peran perencanaan dan


Koordinasi gerakan kompleks

Menerima impuls dari talamus

Mengirim luaran (out put) integrasi


batang otak, medula spinalis,
serebelum dan ganglia basal
4.Tingkat serebelum

Memonitor sinyal yang keluar


dari korteks motorik dan mengatur
gerakan

Menerima input sensoris spinalis


dan perintah korteks serebri

Mengirim luaran (out put) integrasi ke


Batang otak dan korteks serebri dengan
out put inhibitor
5.Tingkat talamus

Peran inti relay pesan cepat ke


korteks serebri

Menerima input dari


Basal ganglia, serebelum dan
Medula spinalis

Mengirim luaran (out put)


Integrasi ke korteks serebri
6. Tingkat ganglia basalis

Perencanaan motorik

Menerima input dari


Korteks serebri

Mengirim luaran (out put)


Integrasi ke korteks serebri
Kontrol gerak volunter oleh
SSP.
Gerak volunter dibagi atas
3 fase:
1. Planning
2. Inisiasi
3. Eksekusi
Planning melibatkan:
Koordinasi informasi dari
area korteks asosiasi,
ganglia basal dan serebelum
Inisiasi merupakan respon
sibilitas korteks motorik.
Eksekusi oleh jaras desending
neuron motorik somatik

Gambar :3
Reseptor sensorik otot: muscle spindle merupakan reseptor regang terdapat peda serat ekstrafusal.
Golgi tendon organ reseptor menghubungkan tendo dan otot. Regangan pada kolegen tendon organ
membangkitkan potensial aksi.
Putaran respon: diawali adanya stimulus dan berakhir sebagai respon
Merupakan mekanisme homeostasis

Anda mungkin juga menyukai