Anda di halaman 1dari 23

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA

Agung Pramono Priyowibowo


Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Indonesia

Temukarya Nasional Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat


Jakarta, 02-04 Oktober 2017
1 Latar Belakang

2 Kebijakan Revolusi Mental

3 Implementasi Gotong Royong

4 Reaktualisasi Nilai2 Gotong Royong

MATERI PERKULIAHAN Page 2 Hal.


of 24 2
PERUMUSAN KEBIJAKAN (POLICY FORMULATION)
LATAR BELAKANG

MATERI PERKULIAHAN Page 3 Hal.


of 24 3
PERUMUSAN KEBIJAKAN (POLICY FORMULATION)
Krisis ekonomi dan politik masa lalu telah mengubah karakter masya-
rakat Indonesia menjadi egois, acuh tak acuh, dan individual
Ada kekeliruan cara pandang Pengambil Kebijakan, dimana pencapaian
pembangunan selama ini cenderung terfokus pada angka-angka pertumbuhan
ekonomi dan ukuran-ukuran kuantitatif lainnya;
Masyarakat dan nilai-nilai lokal cenderung ditinggalkan;
Persoalan mendasarnya adalah mental menerobos masyarakat,
jiwa dan budayanya tidak tersentuh. Tidak ada program pengu-
atan sistem nilai, kekerasan, dan intoleransi meningkat.
Kepercayaan kepada Pemerintah/Pemerintah
Daerah memudar, dan cenderung memecahkan
persoalan melalui caranya sendiri
Kekerasan terhadap simbol-simbol birokrasi, meninggal-
kan kebersamaan, serta tidak percaya pada kesalingtergantungan;

Page 4 Hal.
of 24 4
Kegagalan proses Kegagalan proses pembangunan
pembangunan karena kesenjangan teknologi
akibat buruk-
nya tatanan Strategi pembangunan Bagaimana
(arrangement) menjembatani antara yang
yang berlaku di kaya dan yang miskin
masing-masing melalui transfer of
daerah technology

Dalam
dimensi
vertikal, Kegagalan proses
terjadi pembangunan karena
kevakuman kesenjangan akses thd sumberdaya, sehingga
pengaturan (the suatu daerah tidak memiliki keunggulan
third of the error type). komparatif atau bahkan keunggulan nyata.

Page 5 Hal.
of 24 5
Pelaksanaan pembangunan tidak mungkin berhasil hanya dengan
menganut satu ekstrim pelibatan (pusat saja vs lokal saja)
Pengalaman proyek-proyek Bank Dunia: kelembagaan pada tingkatan nasional
tetap dibutuhkan untuk kepentingan pengembangan dan mobilisasi teknologi/
sumberdaya;
Lembaga-lembaga lokal bisa secara signifikan memberikan kontribusi untuk
tugas-tugas lain yang sensitif terhadap lokalitas.
Investasi dalam lembaga-lembaga publik di tingkat nasional tetap harus
diimbangi pembangunan lembaga-lembaga yang desentralistis di level
lokal/daerah/komunitas serta mendorong perkembangan sektor privat
Lembaga-lembaga lokal tidak selalu dibutuhkan atau tidak selalu bermanfaat
(perannya) terkait dengan tugas-tugas mobilisasi;
Fungsi pengaturan melalui kebijakan nasional (steering).

Page 6 Hal.
of 24 6
Kesenjangan dalam proses pembangunan terutama terjadi di perdesaan ,
dalam bentuk kesenjangan vertikal
Banyak kesenjangan diantara kebijakan yang dirumuskan Pemerintah dengan
permasalahan yang dihadapi masyarakat yang menjadi sasaran kebijakan.
Secara horisontal, kesenjangan dalam proses pembangunan terlihat di
antara warga di perdesaan, berwujud 3 (tiga) halsebagai berikut:
Kemampuan yang terorganisir hilang dalam memobilisasi
sumberdaya yang dibutuhkan, semua berjalan
sendiri-sendiri tidak ada lagi gotong royong;
Kemampuan untuk mengidentifikasi
permasalahan yang mereka hadapi
bersama beserta alternatif pemecahan-
nya tumpul dan tidak diasah lagi; dan
Kebiasaan untuk berani memberikan saran
dan membuat tuntutan (terhadap Pemerintah)
berkenaan dengan kebutuhan pembangunan
mereka sendiri hilang dan tidak ada yang peduli.
Tabanan Bali, March MATERI PERKULIAHAN Page 7 Hal.
of 24 7
4, 2006 PERUMUSAN KEBIJAKAN (POLICY FORMULATION)
Kebijakan publik harus melibatkan peran
serta aktif masyarakat
Public policy is what Government choose to do or
not to do!
Redefinisi peran Pemerintah/Pemerintah
Daerah
Otonomi Daerah (Regional Autonomy)

Mendorong pendidikan masyarakat (popular


education)
Menjadikan masyarakat yang dewasa dan
bertanggungjawab
Otonomi Masyarakat (Local Autonomy)

MATERI PERKULIAHAN Page 8 Hal.


of 24 8
PERUMUSAN KEBIJAKAN (POLICY FORMULATION)
KEBIJAKAN
REVOLUSI MENTAL

MATERI PERKULIAHAN Page 9 Hal.


of 24 9
PERUMUSAN KEBIJAKAN (POLICY FORMULATION)
Revolusi Mental adalah solusi jangka panjang untuk mengubah masyara-
kat Indonesia menjadi jauh lebih beradab setara dengan bangsa-bangsa lain
Perubahan secara masif dan sistematis, fokus, cepat, serta terukur;
Jepang, Korea, dan Singapura berubah drastis menjadi negara maju karena
gagasan pembangunan mental;
Korea Selatan era Presiden Park Chung Hee (1970an) dengan Gerakan Semaul
Undong berhasil mengubah wajah negaranya lebih modern mengalahkan Jepang.
Revolusi Mental mendasarkan pada 6 (enam) nilai luhur dan sakral
Pancasila dan ke-Indonesiaan, yaitu:
1. Nilai kewargaan yang menekankan
hak dan kewajiban;
2. Nilai kejujuran yang mampu dipercaya;
3. Nilai kemandirian;
4. Nilai kreativitas;
5. Nilai gotong royong; dan
6. Nilai saling menghargai.
MATERI PERKULIAHAN Hal.
Page 10 10
of 24
PERUMUSAN KEBIJAKAN (POLICY FORMULATION)
MATERI PERKULIAHAN Hal.
Page 11 11
of 24
PERUMUSAN KEBIJAKAN (POLICY FORMULATION)
MATERI PERKULIAHAN Hal.
Page 12 12
of 24
PERUMUSAN KEBIJAKAN (POLICY FORMULATION)
Tabanan Bali, March MATERI PERKULIAHAN Hal.
Page 13 13
of 24
4, 2006 PERUMUSAN KEBIJAKAN (POLICY FORMULATION)
IMPLEMENTASI
GOTONG ROYONG

MATERI PERKULIAHAN Hal.


Page 14 14
of 24
PERUMUSAN KEBIJAKAN (POLICY FORMULATION)
Istilah gotong-royong merupakan istilah asli Indonesia, berasal
dari kata Gotong yang artinya bekerja dan kata Royong
yang artinya bersama-sama.
Prinsip gotong royong mulai tumbuh sejak era Presiden
Soekarno
Pada masanya banyak sekali kegiatan
gotong-royong yang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari;
Seiring dengan perkembangan jaman,
budaya ini sudah banyak ditinggalkan.
Terutama bagi masyarakat yang tinggal
di kota-kota besar;
Mereka lebih menggunakan prinsip
individualisme dalam kehidupannya.
MATERI PERKULIAHAN Hal.
Page 15 15
of 24
PERUMUSAN KEBIJAKAN (POLICY FORMULATION)
1. Menciptakan rasa kebersamaan dan kasih sayang;
2. Menumbuhkan sikap saling membantu, tolong-menolong,
sukarela, dan kekeluargaan;
3. Membina hubungan sosial yang baik dengan masyarakat;
4. Mempererat tali persaudaraan;
5. Membuat pekerjaan lebih cepat selesai;
6. Meringankan beban pekerjaan yang harus ditanggung;
7. Menciptakan rasa persatuan dan kesatuan di lingkungan
masyarakat;
8. Meningkatkan produktivitas kerja.
Tabanan Bali, March MATERI PERKULIAHAN Hal.
Page 16 16
of 24
4, 2006 PERUMUSAN KEBIJAKAN (POLICY FORMULATION)
Kebersamaan
Persatuan
Kesatuan
Sukarela
Sosialisasi
Kekeluargaan
Tolong-menolong

Tabanan Bali, March MATERI PERKULIAHAN Hal.


Page 17 17
of 24
4, 2006 PERUMUSAN KEBIJAKAN (POLICY FORMULATION)
Lokal tidak sama maknanya dengan Daerah,
local is community (Korten, 1984)
Otonomi ada karena ada masyarakat hukum,
dan dalam konsep yg utuh otonomi diberikan
juga kepada masyarakat (local autonomy) bukan
saja kepada Daerah (regional autonomy).

Rakyat sebagai Pemilik Kedaulatan


Community-owned Government
Ketegangan (tension) antara Negara/Pemerintah versus Rakyat
Fenomena Government Failure versus Market Failure
Pembangunan yang berpusat pada rakyat (People-centered Development) sebagai
alternatif BERBAGI BEBAN, bukan sekedar menambah jumlah aparat.
Hal. 18
Lembaga
Warga
Lokal

Lembaga
Warga
Lokal
Pemerintah
Lembaga Warga
Daerah
Lokal

Peme- Lembaga
Pemerintah Warga
rintah Daerah
Lokal
Pusat
Pemerintah
Daerah
Lembaga
Warga
Lokal

Lembaga
Warga
Lokal

Desentralisasi Pemberdayaan
Hal. 19
REAKTUALISASI
NILAI-NILAI GOTONG
ROYONG

MATERI PERKULIAHAN Hal.


Page 20 20
of 24
PERUMUSAN KEBIJAKAN (POLICY FORMULATION)
Gotong Royong is born
Asumsi Diwariskan, pasti meniru!

lama
Gotong Royong is
Asumsi made/build
Harus dibentuk dan
baru dibiasakan

Tabanan Bali, March MATERI PERKULIAHAN Hal.


Page 21 21
of 24
4, 2006 PERUMUSAN KEBIJAKAN (POLICY FORMULATION)
7
Sharpen the saw
Interdependent
People
5
Seek first to 6
understand Syner-
4 gize
then ...
Think
Win-
Win
Independent
3 People
Put first 2
Thing Begin
1 firts with the
Be pro-
end in
active
mind
Dependent
People

MATERI PERKULIAHAN Hal.


Page 22 22
of 24
PERUMUSAN KEBIJAKAN (POLICY FORMULATION)
081317769797; agung_wibowo16@yahoo.com

Hal. 23

Anda mungkin juga menyukai