Anda di halaman 1dari 42

PERAN DINPERMASDES DALAM

PROGRAM DESA SIAGA AKTIF

OLEH:
BIDANG PEMBERDAYAAN EKONOMI, KERJASAMA DESA
DAN KELEMBAGAAN MASYARAKAT
Sesuai dengan amanat UU No. 6 / 2014 maka desa mendapat peluang besar
untuk meningkatkan perannya dalam pengembangan ekonomi
masyarakat di Desa. BUM Desa dijadikan instrumen dan
mengoptimalkan perannya sebagai lembaga ekonomi lokal yang legal
ditingkat desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
pendapatan desa.

3
KERANGKA PIKIR DESA SIAGA
LINTAS SEKTOR / LSM

PEMBERDAYA
P -AN MASY
U UKBM :
DESA SIAGA
S -UKK UPAYA
K -POSYD KESEHATAN
E - POSKESTREN PKD STRATA DESA
S -DANA SHT SEHAT
M -POD
SURVEILANS
A -dll
S PEMBIAYAAN
MASYARAKAT

LINTAS SEKTOR / LSM


KOMPONEN DESI YG MRPK BAGIAN
DARI SISTEM KESEHATAN DESA
1. PKD
2. FKD
3. GOTONG ROYONG
4. UPAYA KESEHATAN YG DILAKSANAKAN
MASYARAKAT
5. SURVEILANS
6. PEMBIAYAAN KESEHATAN

INTI DESI : PEMBERDAYAAN MASYARAKAT agar mau


dan mampu hidup sehat, mencegah dan mengatasi mslh
kes, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara
mandiri
PENGERTIAN DESA SIAGA
TUJUAN UMUM :

Mengembangkan kepedulian
dan kesiap-siagaan masyarakat desa
dlm mencegah & mengatasi masalah kes,
bencana & kegawat-daruratan kesehatan
secara mandiri
untuk mewujudkan desa sehat.
TUJUAN KHUSUS :

1. Optimalisasi peran PKD/sejenis dlm pemberdayaan masy &


mendorong pembangunan kes di desa, rujukan pertama
pelayanan kesehatan bermutu bagi masy.
2. Terbentuk forum kes desa yg berperan aktif menggerakkan
pembangunan kes di tingkat desa.
3. Berkembang kegiatan pemberdayaan masy dlm mencegah &
mengatasi masalah kes.
4. Berkembang upaya kes baik promotif, preventif, kuratif, &
rehabilitatif yg dilaksanakan oleh masy.
5. Berkembang pengamatan & pemantauan oleh masy dlm
deteksi dini, kewaspadaan dini, & kesiapsiagaan thd masalah
kes.
6. Berkembang kemandirian masy dlm pembiayaan kes.
KRITERIA
Sebuah Desa dikembangkan menjadi desa siaga
apabila telah memiliki sekurang-kurangnya
sebuah PKD atau tenaga profesional kes yang
siap melaksanakan:
pemberdayaan masyarakat

mendorong pembangunan kes di desa,

rujukan pertama pelayanan kesehatan bermutu

bagi masy
INDIKATOR DESA SIAGA
PROSES OUTPUT OUTCOME

1. PKD /tenaga kes 1. Strata PHBS dan


1. Strata UKBM
profesional aktif, Lingkungan sehat
meningkat
membina, sbg 2. Penurunan kasus
rujukan masy 2. Cakupan yankes
/masalah kes.
2. Forum aktif meningkat. 3. Peningkatan gizi
3. Gerakan bersama 3. Penurunan faktor masyarakat
oleh masy dlm atasi resiko penyakit
masalah kes & FR
dan bencana.
4. UKBM berkualitas
5. Pengamatan & 4. Pembiayaan kes
pemantauan oleh utk prom, prev,
masy utk masalah kuratif terpenuhi
kes & faktor resiko. IMPACT
6. Pengembangan
pembiayaan kes Desa sehat
oleh masy . Tercapainya kesejahteraan masy
PKD
Maksud dan tujuan PKD:
Mendorong pembangunan berwawasan kes di desa
Mendorong pemberdayaan masyarakat
Memberikan pelayanan kesehatan sesuai kewenangan.
Pengelola:
Tenaga profesional (bidan/perawat)
Tenaga sanitarian & tenaga administrasi
Indikator keberhasilan:
1. Cakupan yankes sesuai kewenangan, upaya deteksi dini
penyakit/kes lainnya.
2. Pemanfaatan; persalinan nakes 100%
3. Peningkatan strata posyandu dan UKBM lainnya.
4. Ada forum yg membahas pembangunan kes di desa
5. Peningkatan strata PHBS
Desa/kelurahan tidak ada PKD tenaga kes profesionaj yg
siap sbg pembina ds/kelurahan, laksanakan tugas PKD.
FORUM KESEHATAN DESA
(Legalitas SK Kepala desa/Kelurahan)
TERDIRI
Kepala desa & perangkatnya (termasuk RT, RW)
Badan perwakilan desa dg fungsi elemennya
TP PKK sebagai organisasi masyarakat
Lembaga sosial / swadaya masyarakat
Kader, tokoh masyarakat, tokoh agama
Perwakilan kelompok tertentu sesuai potensi desa (unsur
pemuda, tenaga kes di desa, dunia usaha, dll)
FUNGSI:
Sebagai wadah:
mengembangkan sistem kes desa (tu: pemberdayaan masy,
upaya kes, pengamatan & pemantauan kes, pembiayaan kes)
merumuskan dan memecahkan masalah kesehatan di desa
Tugas Forum Kes Desa
Menyusun kebijakan
Mengumpulkan informasi dan menggali potensi.
Memadukan potensi & kegiatan di desa
Merencanakan (identifikasi masalah & sebab masalah serta
potensi, susun pemecahan masalah), menetapkan.
Koordinasi dan Penggerak kegiatan,
Monitoring evaluasi kegiatan desa.
Penghubungan berbagai kepentingan.
Indikator keberhasilan
Forum yg melaksanakan tugas.
Kebijakan bid kes
Rencana pembangunan kes hasil SMD & MMD (min 1 th)
Kegiatan rapat rutin
Kegiatan terlaksana
Dukungan scr berkelanjutan
PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
BIDANG SOSIAL BUDAYA

KESEHATAN MASYARAKAT

penguatan fungsi
POKJANAL DEKESI
13
INSTITUSI PEMBINA DEKESI
(POKJANAL DEKESI)

KONSEP DASAR POKJANAL

MERUPAKAN WADAH KOORDINASI


PENGELOLAAN SUATU PROGRAM YANG
MEMERLUKAN PEMBINAAN DARI
UNSUR PEMERINTAH DAN PERAN
SERTA MASYARAKAT
Kelompok Kerja Operasional Pembinaan DEKESI
( Pokjanal Desa-Kelurahan Siaga )

Adalah : Kelompok kerja yang tugas dan fungsinya


mempunyai keterkaitan dalam pembinaan
penyelenggaraan / pengelolaan DEKESI
yang berkedudukan dari pusat, provinsi,
kab./kota, dan kecamatan.

Kelompok Kerja DEKESI ( Pokja DEKESI)

Adalah : Kelompok kerja yang tugas dan Fungsinya


mempunyai keterkaitan dalam pembinaan
penyelenggaraan / pengelolaan DEKESI
yang berkedudukan di desa / kelurahan.
DASAR HUKUM POKJANAL DEKESI

SE MENDAGRI NO 140/1508/SJ
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBENTUKAN
KELOMPOK KERJA OPERASIONAL DAN FORUM
DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF
PENGORGANISASIAN POKJANAL DEKESI
(SE MENDAGRI NO 140/1508/SJ TAHUN 2011)

DESA/KELURAHAN PUSAT,
PROVINSI,KAB/KOTA,
DAN KEC.
POKJA DEKESI
(Kades , Perangkat
Desa, Ormas,
Anggota Masy) POKJANAL DEKESI
(DINAS/INSTANSITERKAIT,
ORMAS, LSM, Swasta, Dll)
PELAKSANA KEGIATAN
DEKESI (Kader)

17
PEMBENTUKAN POKJANAL DEKESI

POKJANAL dibentuk dengan :


- Kep. Mendagri Pokjanal DEKESI Pusat
- Kep.Gubernur Pokjanal DEKESI Prov.
- Kep.Bupati/Walikota Pokjanal DEKESI
Kab/ Kota
- Kep. Camat Pokjanal DEKESI Kec.
- Kep.Desa/Lurah Pokja DEKESI
Desa/Kelurahan
Tugas Pokjanal DEKESI

menyiapkan data dan informasi tentang keadaan maupun


perkembangan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan
program DEKESI;
menganalisa masalah dan kebutuhan intervensi program berdasarkan
pilihan alternatif pemecahan masalah sesuai dengan potensi dan
kebutuhan lokal;
menyusun rencana kegiatan tahunan dan mengupayakan adanya
sumber-sumber pendanaan untuk mendukung kegiatan pembinaan
DEKESI;
melakukan bimbingan, pembinaan, fasilitasi, advokasi, pemantauan, dan
evaluasi pengelolaan program/kegiatan DEKESI secara rutin dan
terjadwal;
memfasilitasi penggerakan dan pengembangan partisipasi, gotong
royong, dan swadaya masyarakat dalam mengembangkan DEKESI;
mengembangkan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan
Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Desa/Kelurahan
19
dan ketua Forum DEKESI Aktif tingkat Kecamatan
Struktur Kepengurusan Pokjanal DEKESI

PEMBINA

KETUA

WAKIL KETUA

SEKRETARIS BENDAHARA

Bidang
Bidang Bidang Bidang Bidang
Pelayanan
Kelembagaan KIE SIP Bina Program
Kes & KB
PERMASALAHAN POKJANAL DEKESI
PADA UMUMNYA
1. Pokjanal yang ada hanya sekedar SK.
2. Tidak jelasnya tugas dan fungsi masing-masing sektor.
3. Tidak ada Sekretariat Tetap Salah satu kendala:
Instansi Pemberdayaan Masyarakat di daerah yang
beragam/digabung dengan unsur lain.
4. Kurangnya Koordinasi antar Sektor/Lembaga dan antar
program pemberdayaan terkait.
6. Masih ada persepsi bahwa Pokjanal tugas teknis dinas
kesehatan
7. Kurangnya sosialisasi.
8. Pokjanal DEKESI aktif jika terjadi Kejadian Luar Biasa,
mis: KLB gizi buruk
9. Tidak adanya Dukungan Dana Pembinaan termasuk
Dana Operasional DEKESI,dll

21
Kebijakan dan Strategi Pokjanal DEKESI :
Kebijakan :
- Terwujudnya tujuan DEKESI melalui peningkatan
kapasitas kelembagaan , SDM, Anggaran serta
koordinasi lintas sektoral
Strategi :
- Peningkatan Kelembagaan
- Peningkatan Kapasitas Kemampuan SDM
- Peningkatan dukungan pendanaan ( Program / kegiatan
Pemberdayaan bidang kesehatan )
- Peningkatan Koordinasi lintas sektoral.
PERMENDAGRI NO 113 TAHUN 2014

Bagian Kedua : Belanja Desa


Pasal 13
Ayat 1 : Klasifikasi Belanja Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal
8 ayat (1) huruf b, terdiri atas kelompok:
a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
b. Pelaksanaan Pembangunan Desa;
c. Pembinaan Kemasyarakatan Desa;
d. Pemberdayaan Masyarakat Desa; dan
e. Belanja Tak Terduga.

Ayat 2 : Kelompok belanja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibagi


dalam kegiatan sesuai dengan kebutuhan Desa yang telah
dituangkan dalam RKPDesa.
PERMENDAGRI NO 114 TAHUN 2014

Bagian Kedua : Penyusunan RPJM Desa


Paragraf 1 : Umum
Pasal 6
Ayat 1 : Rancangan RPJM Desa memuat visi dan misi kepala
Desa, arah kebijakan pembangunan Desa, serta rencana
kegiatan yang meliputi Bidang :
penyelenggaraan Pemerintahan Desa
pelaksanaan pembangunan Desa ,
pembinaan kemasyarakatan Desa
pemberdayaan masyarakat Desa.
Ayat 3 Huruf B
pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana kesehatan antara lain:
1. air bersih berskala Desa;
2. sanitasi lingkungan;
3. pelayanan kesehatan Desa seperti posyandu; dan
4. sarana dan prasarana kesehatan lainnya sesuai kondisi Desa.
24
PERMENDAGRI NO 114 TAHUN 2014

Pasal 6 ayat 4 : Pasal 6 Ayat 5 Huruf D :


Bidang Pembinaan Kemasyarakatan peningkatan kapasitas masyarakat,
antara lain: antara lain:
1. pembinaan 1. kader pemberdayaan
lembagakemasyarakatan; masyarakat Desa;
2. penyelenggaraan ketentraman dan 2. kelompok usaha ekonomi
ketertiban; produktif;
3. pembinaan kerukunan umat 3. kelompok perempuan,
beragama; 4. kelompok tani,
4. pengadaan sarana dan prasarana 5. kelompok masyarakat miskin,
olah raga; 6. kelompok nelayan,
5. pembinaan lembaga adat; 7. kelompok pengrajin,
6. pembinaan kesenian dan sosial
8. kelompok pemerhati dan
budaya masyarakat; dan perlindungan anak,
7. kegiatan lain sesuai kondisi Desa.
9. kelompok pemuda;dan
10. kelompok lain sesuai kondisi
Desa.
PERAN Pemerintah Desa dalam penganggaran DESI
sesuai dengan Permendes Nomer 22 Tahun 2016

Pengertian :
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan
nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Dana Desa
adalah dana yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan
bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota dan
digunakan untuk mendanai penyelenggaraan
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan
masyarakat.
Pembangunan Desa :
adalah upaya peningkatan kualitas hidupdan
kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan
masyarakat Desa.

Pemberdayaan Masyarakat :
Adalah upaya mengembangkan kemandirian dan
kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan
pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku,
kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber
daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan,
dan pendampingan yang sesuai dengan esensi
masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa.
Tujuan dan Prinsip
Pengaturan prioritas penggunaan Dana Desa
bertujuan untuk:
Memberikan acuan program dan kegiatan bagi
penyelenggaraan Kewenangan Hak Asal Usul dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa yang dibiayai oleh
Dana Desa;
sebagai acuan bagi Pemerintah Kabupaten/Kota
dalam menyusun pedoman teknis penggunaan Dana
Desa; dan
sebagai acuan bagi Pemerintah dalam pemantauan
dan evaluasi pelaksanaan penggunaan Dana Desa
Pasal 3 (Permendes 22 Tahun2016)
(1) Prioritas penggunaan Dana Desa didasarkan
pada prinsip-prinsip:
keadilan, dengan mengutamakan hak atau
kepentingan seluruh warga desa tanpa membeda-
bedakan;
kebutuhan prioritas, dengan mendahulukan
kepentingan Desa yang lebih mendesak, lebih
dibutuhkan dan berhubungan langsung dengan
kepentingan sebagian besar masyarakat Desa;
Kewenangan desa, dengan mengutamakan
kewenangan hak asal usul dan kewenangan lokal
berskala desa.
LANJUTAN ......

Pasal 3 (Permendes 22 Tahun2016)


(1) Prioritas penggunaan Dana Desa didasarkan
pada prinsip-prinsip:
Partisipatif, dengan mengutamakan prakarsa dan
kreatifitas masyarakat;
Swakelola dan berbasis Sumber daya desa
mengutamakan pelaksanaan secara mandiri dengan
pendayagunaan sumber daya Alam desa,
mengutamakan tenaga, pikiran dan ketrampilan
Warga desa dan kearifan lokal, dan
tipologi desa, dengan mempertimbangkan keadaan
dan kenyataan karakteristik geografis, sosiologis,
antropologis, ekonomi, dan ekologi desa yang khas,
serta perubahan atau perkembangan kemajuan desa.
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
Pasal 4
(1)Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk membiayai
pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa;
(2)Prioritas penggunaan dana Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dipublikasikan kepada masyarakat oleh
pemerintah Desa diruang publik atau ruang yang dapat
diakses masyarakat Desa.
Pasal 5
Dana Desa digunakan untuk membiayai pembangunan Desa yang
ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa,
peningkatan kualitas hidup manusia serta penanggulangan
kemiskinan dengan prioritas penggunaan Dana Desa diarahkan
untuk pelaksanaan program dan kegiatan Pembangunan Desa,
yang meliputi :
Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana dasar (lingkungan
pemukiman,transportasi, energi dan informasi komunikasi)
Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan
sarana prasarana pelayanan sosial dasar (kesehatan masy. Dan
pendidikan dan kebudayaan);
Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan
sarana prasarana ekonomi untuk mewujudkan lumbung
ekonomi desa (usaha ekonomi pertanian berskala produktif );
lanjutan........
Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan
pemeliharaan sarana prasarana lingkungan
(kesiapsiagaan menghadapi bencana, penanganan
bencana, penanganan kejadian luar biasa, dan
pelestarian lingkungan hidup)
Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan
pemeliharaan sarana prasarana lainnya sesuai dengan
kebutuhan desa dan ditetapkan dalam Musyawarah
desa.
Pasal 6
Desa dalam perencanaan program dan kegiatan pembangunan
desa serta pemberdayaan masyarakat desa yang dibiayai Dana
Desa, dapat mempertimbangkan tipologi Desa berdasarkan
tingkat perkembangan kemajuan desa, meliputi:
a. Desa tertinggal dan/atau sangat tertinggal, mengutamakan
kegiatan pembangunan melalui penyediaan sarana dan
prasarana dasar dan saranan prasarana ekonomi serta
pengadaan produksi untuk mendukung pembentukan usaha
ekonomi pertanian berskala produktif, ketahanan pangan dan
kebijakan satu desa satu produk unggulan;
b. Desa Berkembang memprioritaskan kegiatan pembangunan
desa pada pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan
infrastruktur ekonomi serta pengadaan sarana prasarana
produksi, distribusi dan pemasaran untuk serta sarana dan
prasarana untuk sosial dasar dan lingkungan
Lanjutan......
c. Desa maju dan/atau mandiri, memprioritaskan
kegiatan pembangunan, pengembangan dan
pemeliharaan infrastruktur ekonomi serta
pengadaan sarana prasarana produksi, distribusi dan
pemasaran untuk mendukung perluasan usaha
ekonomi serta layanan sosial dasar dan lingkungan
yang diarahkan pada upaya mendukung peningkatan
kualitas akses masyarakat desa terhadap pelayanan
sosial dasar dan lingkungan
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Pasal 7
Dana Desa digunakan untuk membiayai program dan
kegiatan bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa yang
ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas
masyarakat Desa dengan mendayagunakan potensi dan
sumberdayanya sendiri sehingga Desa dapat menghidupi
dirinya secara mandiri. Kegiatan pemberdayaan masyarakat
Desa yang diprioritaskan meliputi antara lain:
a. peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
pembangunan Desa;
b. pengembangan kapasitas masyarakat Desa;
c. pengembangan ketahanan masyarakat Desa;
d. pengembangan sistem informasi Desa;
Lanjutan.................

e. dukungan pengelolaan kegiatan pelayanan sosial dasar di


bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan
dan anak, serta pemberdayaan masyarakat marginal dan
anggota masyarakat Desa penyandang disabilitas;
f. dukungan pengelolaan kegiatan pelestarian lingkungan
hidup;
g. dukungan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam,
penanganan bencana alam serta penanganan kejadian luar
biasa lainnya;
Lanjutan...
h. dukungan permodalan dan pengelolaan usaha ekonomi
produktif yang dikelola oleh BUMDesa dan/atau BUMDesa
Bersama;
i. dukungan pengelolaan usaha ekonomi oleh kelompok
masyarakat, koperasi dan/atau lembaga ekonomi masyarakat
Desa lainnya;
j. pengembangan kerjasama antar Desa dan kerjasama Desa
dengan pihak ketiga; dan
k. bidang kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa lainnya yang
sesuai dengan analisa kebutuhan Desa dan ditetapkan dalam
Musyawarah Desa.
Pasal 8
Desa dalam perencanaan program dan kegiatan
pemberdayaan masyarakat desa yang dibiayai Dana
Desa, dapat mempertimbangkan tipologi desa
berdasarkan tingkat perkembangan kemajuan desa
yaitu:
a. Desa tertinggal dan/atau sangat tertinggal,
mengutamakan kegiatan pemberdayaan masyarakat
desa untuk merintis Lumbung Ekonomi Desa meliputi
pembentukan usaha ekonomi warga BUMDES dan
lembaga ekonomi masyarakat desa lainnya;
b. Pembukaan lapangan kerja untuk pemenuhan
kebutuhan hidup bagi masyarakat desa;
a. Desa berkembang, mengutamakan kegiatan pemberdayaan
masyarakat desa untuk memperkuat Lumbung Ekonomi
Desa meliputi penguatan usaha ekonomi warga BUMDES
dan lembaga ekonomi masyarakat desa lainnya,
peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga terampil dan
pembentukan wirausahawan di Desa; dan pengembangan
lapangan kerja untuk pemenuhan kebutuhan hidup bagi
masyarakat Desa;
b. Desa Maju dan/atau Mandiri, mengutamakan kegiatan
pemberdayaan masyarakat desa untuk menegakan
Lumbung Ekonomi Desa meliputi perluasan usaha
ekonomi warga BUMDES dan lembaga ekonomi
masyarakat desa lainnya, peningkatan kualitas dan
kuantitas wirausahawan di Desa, peningkatankualitas dan
kuantitas tenaga ahli di desa serta perluasan lapangan kerja
untuk pemenuhan hidup bagi masyarakat Desa;

Anda mungkin juga menyukai