Kelompok
5
Present
Pengertian
Bakteri
Virus
Jamur
Parasit
FAKTOR NON INFEKSI
Alergi makanan
Gangguan metabolik atau malabsorbsi
Iritasi lansung pada saluran
pencernaan oleh makanan
Obat-obatan
Penyakit usus
Emosional dan stress
Obstruksi usus
Patofisiologi
Pathway
Klasifikasi
Diare akut
Virus
Parasite. Protozoa
Diare kronik
Umumnya diare kronik dapat dikelompokan dalam 6 kategori
pathogenesis terjadinya : Diare osmotic, diare sekretorik, diare
karena gangguan motilitas, diare inflamatorik, malabsorbsi,
infeksi kronik.
Diare persisten
diare yang berlangsung 15-30 hari, merupakan kelanjutan dari
diare akut atau peralihan antara diare akut dan kronik.
MANEFESTASI KLINIS
Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer
Terdapat tanda dan gejala dehidrasi : turgor kulit jelek
(elastisitas kulit menurun), abun-abun dan mata cekung,
membran mukosa kering
Keram abdominal
Demam
Mual dan muntah
Anoreksia
Lemah
Pucat
Perubahan TTV
Menurun atau tidak ada pengeluaran urine
Pemeriksaan diagnostik klinis
Makroskopi
1. Jumlah
2. Konsistensi
3. Warna
4. Bau
5. Darah
6. Lendir
7. Parasit
Mikroskopi
1. Protozoa
2. leukosit
3. eritrosit
4. epitel
5. kristal
6. sisa makanan
Penatalaksanaan diare
Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan medik primer menurut Diane C, 2000 diarahkan
pada pengontrolan dan menyembuhkan penyakit yang mendasar
Untuk diare ringan, tingkatkan masukan cairan per oral; mungkin
diresepkan glukosa oral dan larutal elktrolit.
Untuk diare sedang, obat-obat non-spesifik, difenoksilat (Lomotif) dan
loperamid (Imodium) untuk menurunkan motilitas dari sumber non
infeksius
Diresepkan antimicrobial jika telah terindentifikasi preparat infeksius
atau diare memburuk.
Terapi intravena untuk hidrasi cepat, terutama untuk pasien yang
sangat muda atau lansia.
Diare akut
Data fokus
1. Hidrasi
2. Abdomen
KOMPLIKASI
Dehidrasi
Hipokalemi
Hipokalsemi
Cardiac dysrhythmias
Hiponatremi
Syok hipovolemik
Asidosis
ASUHAN KEPERAWATAN DIARE
Pengkajian
A. Identitas klien.
B. Riwayat keperawatan
Awalan serangan : Suhu tubuh meningkat,anoreksia kemudian timbul
diare.
Keluhan utama : Feces semakin cair, muntah, bila kehilangan banyak air
dan elektrolit terjadi gejala dehidrasi, berat badan menurun. Pada bayi
ubun-ubun besar cekung, tonus dan turgor kulit berkurang, selaput
lendir mulut dan bibir kering, frekwensi BAB lebih dari 4 kali dengan
konsistensi encer
c. Riwayat kesehatan masa lalu.
Riwayat penyakit yang diderita, riwayat pemberian imunisasi.
D. Riwayat psikososial keluarga.
Hospitalisasi akan menjadi stressor bagi anak itu sendiri maupun bagi
keluarga, kecemasan meningkat jika orang tua tidak mengetahui
prosedur dan pengobatan anak, setelah menyadari penyakit anaknya,
mereka akan bereaksi dengan marah dan merasa bersalah.
E. Kebutuhan dasar.
Pola eliminasi
Akan mengalami perubahan yaitu BAB lebih dari 4 kali sehari,
BAK sedikit atau jarang.
Pola nutrisi
Diawali dengan mual, muntah, anopreksia, menyebabkan
penurunan berat badan pasien.
Pola tidur dan istirahat
Terganggu karena adanya distensi abdomen yang akan menimbulkan rasa
tidak nyaman.
Pola hygiene
Kebiasaan mandi setiap harinya.
Aktivitas
Akan terganggu karena kondisi tubuh yang lemah dan adanya nyeri akibat
distensi abdomen
Pemerkisaan fisik
Pemeriksaan psikologis :
Keadaan umum tampak lemah, kesadaran composmentis sampai
koma, suhu tubuh tinggi, nadi cepat dan lemah, pernapasan agak cepat.
Evaluasi Keperawatan
Diagnosa keperawatan
a. Intoleransi Aktivitas
b. Kekurangan volume cairan
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
d. Resiko Kerusakan Integritas Kulit
Pelaksanaan keperawatan