Anda di halaman 1dari 45

Sistem Penglihatan

Hordeolum dan
Konjungtivitis,
By Dewi Mutmainnah M S.Kp.,Ns., M.Si
HORDEOLUM
Pengertian
Infeksi supuratif akut kelenjar kelopak mata yang biasanya disebabkan
oleh stafilokokkus

Etiologi
Kuman stafilokokkus

Gejala
Nyeri pada kelopak mata

Kalau menunduk rasa sakit bertambah

Tanpak suatu benjolan setempat

Warna kemerahan, mengkilat

Nyeri tekan

Kalazion
Adalah peradangan kronik pada kelenjar meibom
Patofisiologi
Stapilokokkus

Kelenjar meibon Kel. Zeis, Moll

Pembentukan
nanah kearah kulit Pembentukan nanah
kelopak mata dan kearah kulit palpebra
konjuktiva

H. Internum H. Eksternum
PENATALAKSANAAN
Biasanya hordeolum dapat sembuh dengan sendiri dalam
waktu 5-7 hari.
Umum
Kompres hangat 4-6 kali sehari selama 15 menit tiap kalinya
untuk membantu drainase. Lakukan dengan mata tertutup.
Bersihkan kelopak mata dengan air bersih atau pun dengan
sabun atau sampo yang tidak menimbulkan iritasi, seperti
sabun bayi. Hal ini dapat mempercepat proses
penyembuhan. Lakukan dengan mata tertutup.
Jangan menekan atau menusuk hordeolum, hal ini dapat
menimbulkan infeksi yang lebih serius.
Hindari pemakaian makeup pada mata, karena kemungkinan
hal itu menjadi penyebab infeksi.
Jangan memakai lensa kontak karena dapat menyebarkan
infeksi ke kornea.
lanjutan
Obat
Antibiotik diindikasikan bila dengan kompres hangat selama
24 jam tidak ada perbaikan, dan bila proses peradangan
menyebar ke sekitar daerah hordeolum.
1. Antibiotik topikal.
Bacitracin atau tobramicin salep mata diberikan setiap 4 jam
selama 7-10 hari.
Dapat juga diberikan eritromicin salep mata untuk kasus
hordeolum eksterna dan hordeolum interna ringan.
2. Antibiotik sistemik
Diberikan bila terdapat tanda-tanda bakterimia atau terdapat
tanda pembesaran kelenjar limfe di preauricular.
Lanjutan

Pembedahan
Bila dengan pengobatan tidak berespon
dengan baik, maka prosedur pembedahan
mungkin diperlukan untuk membuat drainase
pada hordeolum.
ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
Umur

Keluhan nyeri

Pemeriksaan fisik
Inspeksi: adanya tanda tanda radang,adanya
oedema atau tonjolan interna/exsterna dan
adanya purulen atau nanah
Palpasi : adanya nyeri tekan
Diagnosa Keperawatan
Gangguan rasa nyaman (nyeri) yang berhubungan
dengan pembengkakan pelpepra akibat proses
peradangan yang ditandai dengan klien mengeluh
nyeri pada tepi kelopak mata, tepi kelopak mata
merah, bengkak dan terdapat tonjolan.
Gangguan konsep diri (citra tubuh) yang
berhubungan dengan perubahan bentuk kelopak
mata yang memengaruhi penampilan klien.
Resiko tinggi penyebaran infeksi berhubungan
dengan kontak sekret dengan mata sehat atau
mata orang lain
KONJUNKTIVITIS
KONJUKTIVITIS
Pengertian
Konjuktivitis inflamasi konjuktiva dan ditandai
dengan pembengkakan dan eksudat. Pada konjuktivitis
mata nampak merah sehingga sering disebut mata
merah
Etiologi
Konjuktivitis dapat disebabkan oleh berbagai hal, bisa bersifat
infeksius (bakteri, klamidia, virus, jamur, parasit), imunolgis (alergi),
iritatif (baham kimia, suhu, listrik, radiasi, misalnya akibat sinar
ultra violet) atau berhubungan dengan penyakit sistemik.
Kebanyakan konjuktivitis bilateral, bila hanya unilateral
menunjukkan penyebabnya toksik atau kimia.
Patofisiologi

Penyebab: Mikroorgsnisme, imunologis, iritatif,


dan penyakit sistemik

Menginvasi/mencederai mata

Terjadi reaksi antigen antibodi

Reaksi inflamasi pada mata

Dolor rubor kalor tumor laesa functio


Manifestasi Klinik

Hiperemia
Cairan
Edema
Pengeluaran air mata
Gatal
Rasa terbakar atau rasa tercakar
Rasa ada benda asing
Tanda konjuktivitis gonoroe yang dapat mengancam
penglihatan yaitu meliputi cairan purulen yang
berlimpah dan pembengkakan kelopak mata.
Konjungtivitis bakteri
Sekret mukopururulen
Konjungtiva kemotik
Infeksi konjungtiva

Konjungtivitis purulen
Konjungtivitis purulenta gonorrhoe :

Konjungtiva kemotik dan kasar


Sekret purulen
EMERGENCY
Konjungtivitis virus

Injeksi konjungtival
Sekret sereous
Perdarahan subkonjungtiva( subakut )
PENGKAJIAN

DATA SUBYEKTIF
Keluhan peradangan :
Gatal, Nyeri, Lakrimasi, Fotofobi,
Bleparospasme
DATA OBYEKTIF
Struktur mata luar : merah, bengkak, discharge
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Potensial penularan infeksi b/d Kurang


pengetahuan
Gangguan rasa nyaman: nyeri mata, edema,
sekresi, fotofobi
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Hasil yang diharapkan pada seseorang dengan
peradangan mata:
Rasa nyeri berkurang
Tidak terjadi penularan infeksi
Pasien dapat :
1. Nama, dosis, frekuensi pengobatan, follow up
2. Menjelaskan cara dan frekuensi kompres mata
3. Menjelaskan tindakan untuk mencegah
penularan
IMPLEMENTASI
Intrervensi peradangan mata meliputi:
Tindakan dan pengobatan
Mengurangi nyeri
Mencegah penyebaran infeksi
Membantu keberhasilan tujuan terapetika:
Kompres mata
Kompres dingin
Irigasi mata
Eye pads
Medikasi mata
PERAWATAN PERADANGAN MATA
Lakukan kompres hangat untuk membntu
proses penyembuhan dan mengurangi nyeri
Irigasi mata untuk membuang discharge
Berikan obat-obatan mata
Jika bukan infeksi: gunakan eyepad
Kaca mata gelap
Berikan analgetika
Cegah penyebaran infeksi: Gunakan obat
dengan botol terpisah (dupleks), Cuci tangan,
Gunakan waslap/handuk khusus utk infeksi
KOMPRES HANGAT
Gunakan teknik steril (infeksi/ulcerasi)
Gunakan alat-alat terpisah (infeksi bilateral)
Cuci tangan
Suhu kompres <49 derajat C
Tidak menekan
Lindungi sekitar mata dng minyak
IRIGASI MATA
Pasien ditidurkan miring ke arah mata yg diirigasi
Gunakan botol plastik/spuit untuk melakukan irigasi
Cairan irigasi di arahkan sepanjang konjungtiva
dari kantus dalam ke kantus luar
Hindarkan langsung mengenai bola mata
Hindarkan menyentuh struktur mata
Gunakan kasa untuk membuka mata
Letakan bengkok di sisi wajah untuk menampung
cairan irigasi
OBAT MATA

TETES MATA

Mudah digunakan
Tidak mempengaruhi penglihatan
Sedikit menyebabkan reaksi
Tak mempengaruhi mitosis epitel kornea
Kontak dengan mata relatif singkat
SALEP MATA

Kontak mata relatif lama


Menyebab nyeri saat disalepkan
Absorbsi lakrimale kurang
Lebih stabil
Menimbulkan film di mata
Dapat menyebabkan dermatitis kontak
Menghambat mitosis epitel kornea
PANDUAN PENGOBATAN MATA
TETES MATA

Anjurkan pasien cuci tangan sebelum menyentuh mata


Bersihkan mata sebelum di obati
Anjurkan pasien menengadah/ melihat ke atas
Buka palpebra inferior
Dekatkan obat dari sisi mata
Tetesan pada sakus konjungtiva
Hindarkan menyentuh mata
Anjurkan pasien tidak bersin
Berikan tisu setelah pengobatan
SALEP MATA
Anjurkan pasien cuci tangan sebelum
menyentuh mata
Bersihkan mata sebelum di obati
Anjurkan pasien menengadah/ melihat ke
atas
Buka palpebra inferior
Tekan tube dan arahkan ke sakus
kongjungtiva
Hindarkan menyentuk bola mata
Asuhan Keperawatan Klien
Dengan Katarak
Definisi
Katarak adalah kekeruhan/ opasitas pada
lensa mata yang menyebabkan gangguan
penglihatan.
Etiologi
Penuaan, proses degenerasi
Trauma dan faktor lingkungan
Penyakit mata, ex: uveitis
Penyakit sistemik
Defek konginetal
Obat-obatan
Klasifikasi
1. Congenital, merupakan katarak yang terjadi sejak bayi
lahir dan berkembang pada tahun pertama dalam hidupnya.
Jenis katarak ini sangat jarang terjadi.
2. Traumatik, merupakan katarak yang terjadi karena
kecelakaan pada mata.
3. Sekunder, katarak yang disebabkan oleh konsumsi obat
seperti prednisone dan kortikosteroid, serta penderita
diabetes. Katarak diderita 10 kali lebih umum oleh
penderita diabetes daripada oleh populasi secara umum.
4. Katarak yang berkaitan dengan usia
Cont
4. Katarak yang berkaitan dengan usia, merupakan jenis katarak yang
paling umum. Berdasarkan lokasinya, terdapat 3 jenis katarak ini,
yakni nuclear sclerosis, cortical, dan posterior subcapsular.
Nuclear sclerosis merupakan perubahan lensa secara perlahan sehingga
menjadi keras dan berwarna kekuningan. Pandangan jauh lebih
dipengaruhi daripada pandangan dekat (pandangan baca), bahkan
pandangan baca dapat menjadi lebih baik. Penderita juga mengalami
kesulitan membedakan warna, terutama warna birru.
Katarak jenis cortical terjadi bila serat-serat lensa menjadi keruh, dapat
menyebabkan silau terutama bila menyetir pada malam hari.
Posterior subcapsular merupakan terjadinya kekeruhan di sisi belakang
lensa. Katarak ini menyebabkan silau, pandangan kabur pada kondisi
cahaya terang, serta pandangan baca menurun.
Klasifikasi.
Klasifikasi berdasarkan usia pasien:
1. Katarak konginetal
2. Katarak Juvenil
3. Katarak Presenil
4. Katarak Senil
Katarak senil
Katarak senil dapat dibagi menjadi:
Katarak insipien
Katarak Immatur
Katarak Matur
Katarak Hipermatur
Manifestasi Klinis
Penurunan tajam penglihatan
Silau
Susah melihat pada malam hari
Katarak berkembang secara perlahan dan tidak
menimbulkan nyeri disertai gangguan penglihatan yang
muncul secara bertahap, namun kadang katarak
menyebabkan pembengkakan lensa dan peningkatan
tekanan di dalam mata (glaukoma), yang bisa
menimbulkan rasa nyeri
Sering berganti kacamata
Tidak ada tanda-tanda radang, kec katarak komplikata yg
penyakit okulernya masih aktif
Manifestasi klinis..
Dari Pemeriksaan lensa tampak keruh
Lanj
Iris shadow :Iluminasi oblik tampak kekeruhan yg
keabu-abuan atau putih dengan bayangan hitam
Fundus Refleks: pemeriksaan dg oftalmoskop
tampak warna hitam di atas dasar oranye
Pd Katarak yh lebih lanjut, kekeruhan bertambah
shg iris shadow menghilang dan fundus mjd hitam
saja
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala
dan hasil pemeriksaan mata.
Pemeriksaan diagnostik yang biasa
dilakukan adalah:
- Pemeriksaan mata standar, termasuk
pemeriksaan dengan slit lamp
- USG mata sebagai persiapan untuk
pembedahan katarak.
Penatalaksanaan
Operasi
Jenis Operasi
ICCE (Intra Capsular Catarac Extraction)
Mengeluarkan lensa scr utuh
ECCE (Extra Capsular Catarac Extraction)
Mengeluarkan lensa dg merobek kapsul bag.
Anterior dan meninggalkan kapsul bag. Posterior
Pada ECCE dpt disertai pemasangan IOL
Pencegahan
Pencegahan utama adalah mengontrol penyakit
yang berhubungan dengan katarak dan
menghindari faktor-faktor yang mempercepat
terbentuknya katarak.
Menggunakan kaca mata hitam ketika berada di
luar ruangan pada siang hari bisa mengurangi
jumlah sinar ultraviolet yang masuk ke dalam
mata.
Berhenti merokok
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
+ Pre Operasi
+ post Operasi
Pengkajian Pre op
Subyektif: penurunan tajam penglihatan, kabur,
silau/ melihat baik di tempat redup, penglihatan
ganda
Indikator verbal/nonverbal dari ansietas
Pemahaman ttg pembedahan
Obyektif:
Tidak ada tanda2 peradangan
Lensa mata tampak kelabu/ keruh
Pada pemeriksaan oftalmoskop- fundus reflek +
Pengkajian post operatif
Subyektif: nyeri, mual, cemas, riwayat
cidera
Obyektif: Perubahan TTV, Respon nyeri,
Tanda-tanda infeksi (kemerahan, odem,
eksudat dll), kondisi luka, Ketajaman
penglihatan masing2 mata, nilai lab
Kesiapan dan kemampuan utk belajar dan
menyerap informasi
Diagnosa Keperawatan
Pre Operasi
1. Perubahan sensori persepsi: visual b.d
penurunan ketajaman penglihatan, penglihatan
ganda sekunder thd opasitas lensa
2. Cemas b.d pembedahan yang akan dialami
3. Kurang pengetahuan ttg kondisi penyakit,
pembedahan, perawatan preop & postop b.d
kurang informasi, kesalahan persepsi
4. Resiko cidera b.d penurunan tajam penglihatan
Diagnosa
Post operasi
1. Nyeri akut b.d diskontinuitas jaringan
2. Resiko tinggi infeksi b.d diskontinuitas jar
3. Resiko injuri
PenKes: Perawatan diri setelah
Operasi Katarak
Pembatasan Aktivitas
Obat dan Perawatan Mata
Melaporkan tanda dan gejala yang tdk biasa
THANKS
For Your attention !

See You Next Week

Anda mungkin juga menyukai