Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 1

Ketua:
Arie Ichsan Safari 14010229
Bendahara:
Muhammad Yunaldi Prayoga 14010234
Sekretaris:
Sri Devi Handayani 14010236
Anggota:
Dimas Ramdan 14010221
Rion Nugraha 14010219

Agama Islam
Mengapa Beriman Kepada Allah itu Penting ?

Iman kepada Allah merupakan rukun iman yang pertama. Rukun ini
sangat penting kedudukannya dalam Islam. Sehingga wajib bagi kita
untuk mengilmuinya dengan benar supaya membuahkan akidah
yang benar pula tentang Allah Taala. Dengan memohon pertolongan
Allah kami mencoba mengulas permasalah pokok tentang rukun
iman yang pertama ini. Semoga ulasan berikut dapat memperkokoh
iman kita kepada Allah Azza wa Jalla.
Makna Iman Kepada Allah

Iman kepada Allah merupakan asas dan pokok dari keimanan, yakni
keyakinan yang pasti bahwa Allah adalah Rabb dan pemilik segala
sesuatu, Dialah satu-satunya pencipta, pengatur segala sesuatu, dan
Dialah satu-satunya yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagi-
Nya. Semua sesembahan selain Dia adalah sesembahan yang batil,
dan beribadah kepada selain-Nya adalah kebatilan. Allah Taala
berfirman,





(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah,
Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru
selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah
Yang MahaTinggi lagi Maha Besar. (QS. Al Hajj: 62)
Dialah Allah yang disifati dengan sifat yang sempurna dan mulia,
tersucikan dari segala kekurangan dan cacat. Ini merupakan perwujudan
tauhid yang tiga, yatu tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhdi
asma wa shifat. Keimanan kepada Allah mengandung tiga macam
tauhid ini, karena makna iman kepada Allah adalah keyakinan yang pasti
tentang keesaan Allah Taala dalam rububiyah, uluhiyah, dan seluruh
nama dan sifat-Nya. (Al Irysaad ilaa shahiihil Itiqaad, Syaikh Sholeh al
Fauzan).
Cakupan Iman Kepada Allah

Iman kepada Allah mencakup empat perkara :


Iman tentang keberadaan (wujud) Allah.
Iman tentang keesaan Allah dalam rubuiyah
Iman tentang keesaan Allah dalam uluhiyah
Iman terhadap asma (nama) dan sifat-Nya.
Keimanan yang benar harus mencakup empat hal di atas. Barangsiapa
yang tidak beriman kepada salah satu saja maka dia bukan seorang
mukmin. (Syarh al Aqidah al Washitiyah, Syaikh Muhammad bin
Sholih al Utsaimin)
Pengertian Iman Kepada Allah SWT

Iman menurut bahasa artinya percaya atau yakin terhadap sesuatu. Iman menurut istilah
adalah pengakuan di dalam hati, diucapkan dengan lisan dan dikerjakan dengan anggota
badan. Hal ini sesuai Hadist Nabi Muhammad SAW yang berbunyi :
) (

Artinya : Iman adalah pengakuan dengan hati, pengucapan dengan lisan, dan pengamalan
dengan anggota badan.(HR Thabrani)
Dari penjelasan Hadits di atas dapat disimpulkan bahwa iman kepada Allah SWT
membutuhkan tiga unsur anggota badan yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, yaitu
hati, lisan dan anggota badan. Oleh karena itu, apabila ada seseorang yang mengaku beriman
kepada Allah SWT hanya dalam hati, lisan, hati dan lisan atau anggota badan saja, maka
orang tersebut belum bisa dikatakan orang yang beriman.
Iman kepada Allah merupakan suatu keyakinan yang sangat mendasar. Tanpa adanya iman
kepada Allah SWT, seorang tidak akan beriman kepada yang lain, seperti beriman kepada
malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul Allah dan hari kiamat.
Firman Allah SWT :

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab
Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab Allah yang diturunkan sebelumnya, Barang siapa yang
kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian maka
sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (QS.An Nisa : 136).
Hikmah Beriman Kepada Allah SWT

Meyakini kepada Allah SWT dengan sifat-sifat-Nya akan memberikan


banyak hikmah diantaranya :
Meyakini kebesaran Allah SWT
Meningkatkan rasa syukur
Selalu menjalankan perinyah-Nya.
Selalu berusaha menjauhi dan meninggalkan larangan-Nya.
Tidak takut menghadapi kematian.
Sesungguhnya Definisi Tuhan itu Apa ?

Tuhan adalah dzat yang ada (bukan diadakan/diciptakan, tidak di


lahirkan, dan tidak melahirkan), DIA hidup (tidak dihidupkan,dan tak
mati), DIA kuasa tidak butuh kepada makhlukNya, DIA mengatur dan
menentukan ( bukan diatur dan bukan di tentukan). Maka yang harus di
katakan TUHAN harus memenuhi unsur-unsur diatas.
Definisi Allah Dalam Islam
Thank You

Anda mungkin juga menyukai