- Demam,
- Bercak kemerahan ,
- Batuk, pilek,
- Konjungtivitis (mata merah)
- Selanjutnya timbul ruam pada
muka dan leher, kemudian menyebar
ke tubuh dan tangan serta kaki.
BAB 2 3
Patogenesa Campak
Virus campak berada di sekret
nasofaring dan dalam darah,
minimal selama masa tunas dan
dalam waktu yang singkat
sesudah timbulnya ruam
Virus tetap aktif minimal 34 jam
pada temperatur kamar, 15
minggu dalam pengawetan beku,
virus tidak aktif pada pH rendah
Penularan campak terjadi secara
droplet melalui udara sejak 1 2
hari sebelum timbul gejala klinis
hingga sampai 4 hari setelah
timbul ruam
Awal mula virus berdiam di
jaringan limfatik lokal
menyebar ke pembuluh darah
menimbulkan manifestasi klinis
Patogenesa Campak
Bahaya Penyakit Campak
10
Patogenesa Rubella
Virus rubella dapat berkembang biak
di nasofaring dan kelenjar getah
bening regional, dan viremia terjadi
pada 4 7 hari setelah virus masuk
tubuh.
Masa penularan diperkirakan terjadi
pada 7 hari sebelum hingga 7 hari
setelah rash
Masa inkubasi rubella berkisar
antara 14 21 hari
IgM rubella biasanya mulai muncul
pada 4 hari setelah rash dan
setelah 8 minggu akan menurun dan
tidak terdeteksi lagi, dan IgG mulai
muncul dalam 14-18 hari setelah
infeksi dan puncaknya pada 4
minggu kemudian dan umumnya
menetap seumur hidup.
Apakah Congenital Rubella Syndrome (CRS)?
.
Laporan diduga KIPI dalam Penyelenggaran
Imunisasi Campak Tahun 2016
17 Laporan diduga
KIPI/ 17 juta dosis
vaksin campak
Pencegahan Penyakit
Campak dan Rubella
ASI eksklusif
Nutrisi lengkap dan seimbang, sesuai
umur
Kebersihan badan, lingkungan
Hindari kontak terutama ibu hamil
Imunisasi MR
Dasar : umur 9 bulan
Lanjutan : umur 18 bulan
BIAS : kelas 1 SD/MI dan yang sederajat
tambahan (kampanye MR)
Setelah imunisasi MR masih bisa
terkena penyakit campak dan rubella ?
Ya, masih bisa tertular penyakit campak
Tapi jauh lebih ringan dan tidak berbahaya
KIPI serius:
Anafilaksis
Penangulangan :
Demam, nyeri : beri obat demam / nyeri
Demam , gelisah : minum sering, baju tipis
Kulit bintik-bintik merah : mandi, beri bedak
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) MR
Cepat, tanda peringatan awal Gatal pada kulit, kemerahan (rash) dan bengkak sekitar lokasi
suntikan
Pusing, rasa hangat
Pembengkakan yang tidak sakit pada bagian tubuh seperti:
muka atau mulut.
Muka kemerahan, kulit gatal, hidung tersumbat, bersin, mata
berair.
Suara serak, mual, muntah
Pembengkakan pada pada kerongkongan, sulit bernafas,
nyeri perut
Lambat, gejala mengancam jiwa Nafas berbunyi mengi (wheezing), nafas berbunyi seperti
ngorok, sulit bernafas, pingsan, tekanan darah rendah, denyut
nadi lemah dan tidak teratur (irregular)
Isi Kit Anafilaktik
Bagaimana imunisasi rutin,
setelah kampanye MR?
Imunisasi rutin : lanjutkan sesuai jadwal
Untuk mempertahankan tingkat kekebalan tubuh
Untuk mempertahankan populasi yang kebal
Penyakit/PD3I
Incidence/Kejadian Penyakit
Imunisasi Imunisasi
KLB stop lanjut
.
Mekanisme Pelaporan KIPI
KIPI Serius/Berat
Lap diduga KIPI yg tunggal/ berkelompok, sakit dg rawat
inap, kecacatan yg menetap, mengancam kehidupan atau
kematian, kekuatiran masyarakat
KIPI Non Serius/Ringan
Suatu peristiwa yg tidak "serius" & tidak menimbulkan risiko
potensial trhdp kesehatan penerima.
KIPI Serius vs Berat
KIPI Serius KIPI Berat
Kejadian(Serious AEFI)
medis yang tidak (Severe
Istilah asli AEFI)berat
dari reaksi
mengenakkan, pada dosis KIPI
berapapun, menyebabkan: Tidak berhubungan dengan
Kematian masalah medis jangka
Mengancam jiwa panjang
Dirawat di RS
Kejadiannya sendiri mungkin
Kecacatan serius/ permanen
hanya masalah medis minor
Kelainan kongenital
(contoh: demam, tetapi
Membutuhkan tindakan guna
mencegah cacat atau kerusakan
berdasarkan keparahannya
permanen digolongkan menjadi
Menimbulkan keresahan di demam ringan atau sedang)
masyarakat
Alur Pelaporan KIPI Non Serius
SUBDIT IMUNISASI DITJEN PP DAN PL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Setiap tanggal 15
Setiap tanggal 10
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN/ KOTA
Setiap tanggal 5
PUSKESMAS
Alur Pelaporan
Umpan Balik
Formulir RR KIPI Ringan
18/10/2017
Alur Pelaporan KIPI Serius
Gambar 1. Alur pelaporan dan pelacakan KIPI Serius
Menteri Kesehatan
Puskesmas
Memberikan laporan
Mengirimkan laporan
Form KIPI Serius
Pelacakan
Masyarakat
Koordinasi Form Investigasi
10/18/2017 43
Pelaporan KIPI Serius
Puskesmas (Pelayanan) Segera
Dinkes Kab/Kota 24 Jam setelah laporan
Dinkes Prov 24-72 Jam
Komda & Komnas PP KIPI 24 72 Jam
Kurun waktu pelaporan KIPI
serius
yang mener ima l apo r an
Dinas Keseha tan Prov ins i / Komda 24 - 72 jam dar i saa t penemuan
PP-K IP I Me la lu i webs i t e kasus
keamananvaks in
Dilanjutkan dg
Investigasi &
Kajian Komda /
Komnas PP KIPI
18/10/2017
Klasfikasi Etiologi KIPI
(WHO, 2014)
2
1 REAKSI KIPI 3
REAKSI KIPI YANG TERKAIT DENGAN 4 5
TERKAIT CACAT MUTU KESALAHAN REAKSIANXIETY/
KOMPONEN VAKSIN VAKSIN PROSEDUR KOINSIDEN
KECEMASAN
CONTOH
CONTOH
Kegagalan
pabrik vaksin CONTOH Demam
CONTOH untuk Vasovagal setelah
CONTOH syncope imunisasi
Trombositopenia menginaktivasi Transmisi
pasca pemberian secara komplit pada (hubungan
infeksi melalui
suatu lot vial multidosis
seorang sementara)
vaksin campak vaksin IPV dewasa dan parasit
yang muda
yang terkontaminasi malaria
menyebabkan setelah yang
polio paralitik imunisasi. diisolasi dari
darah.
LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENGANALISIS HUBUNGAN
SEBAB AKIBAT REAKSI SIMPANG PADA SUATU INDIVIDU
Langkah 1: Langkah 2: Daftar
kelayakan Langkah 3: L Langkah 4:
Tilik Algoritma
Klasifikasi
Mengkaji
secara Menetapkan
Apakah KIPI kecenderunga Mengkategorisasi
yang terjadi sistematis
semua data n berdasar hubungan kasual
sudah informasi yang antara KIPI dgn
yang
memenuhi berhubungan didapat dari vaksin atau imunisasi
kriteria dan tersedia daftar tilik berdasar
minimum untuk kecenderungan yg
hubungan menentukan didapat dari algoritma
sebab kemungkinan
akibat? aspek
penyebab KIPI
tersebut.
Website keamanan vaksin
Pelaporan & Kajian KIPI secara Online