Anda di halaman 1dari 16

KARDIOMIOPATI

Disusun oleh:
Anggita Luthfia N P27220015047
Anis Almubaroq P27220015048
Bella Ukiyana P27220015051
Fetri Wahyu Afriana P27220015060
Hullam Ruwando P27220015061
Marita Indriyani P27220015067
Mega Hartiana P27220015069
Novi Kusumaningrum P27220015073

JURUSAN DIII KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
2017
APA ITU KARDIOMIOPATI?

Kardiomiopati menurut World Health


Organization (WHO) dan International Society
and Federation of Cardiology (ISCF) adalah
suatu kelainan akut, subakut atau kronis pada
otot jantung yang diklasifikasikan menjadi tiga
tipe abnormalitas fungsional: dilatasi, hipertrofi,
dan restriktif.
Kata kardiomiopati (secara harfiah, penyakit
otot jantung) dapat diterapkan ke hampir semua
penyakit jantung, tetapi berdasarkan perjanjian,
kata ini digunakan untuk menjelaskan penyakit
jantung yang terjadi akibat kelainan primer di
miokardium (Robbins et al, 2007).
LANJUTAN...
Kardiomiopati dapat diartikan sebagai penyakit
pada otot jantung yang tidak diketahui penyebabnya.
Salah satu definisi menyatakan kardiomiopati primer
adalah penyakit pada otot jantung yang tidak
diketahui penyebabnya dimana tidak didapati adanya
penyakit jantung bawaan (PJB), hipertensi, kelainan
katup didapat, kelainan arteri koroner, infeksi atau
penyakit sistemik. (Siregar, 2005).
KLASIFIKASI KARDIOMIOPATI
Menurut Sjaifoellah Noer kardiomiopati ada 3 macam, yaitu:
Kardiomiopati Kongestif/ Dilatasi
Kardiomiopati kongestif adalah suatu penyakit
miokard yang primer atau idiopatik yang ditandai dengan
dilatasi ruangan-ruangan jantung dan gagal jantung
kongestif
Kardiomiopati Hipertrofik
Kardiomiopti hipertrofik ada 2 bentuk yaitu:
Hipertrofi yang simetris atau konsentri dan hipertrofi
septal asimetris
Kardiomiopati Restriktif
Kardiomiopati rsetriktif merupakan kelainan yang
amat jarang dan sebabnya pun tidak diketahui. Tanda
khas untuk kardiomiopati ini adalah adanya gangguan
pada fungsi diastolik.
ETIOLOGI KARDIOMIOPATI
Kardiomiopati Kongestif / Dilatasi
Etiologi kardiomiopati kongestif belum diketahui
secara pasti, tetapi kemungkinan ada hubungannya
dengan pemakaian alkohol berlebihan, graviditas dan
puerperium, hipertensi sistemik, infeksi virus, kelainan
autoimun, dan pengaruh bahan kimia dan fisik
Kardiomiopati Hipertrofik
Hal ini tidak diketahui. Diduga penyebabanya adalah
factor genetik, familial, rangsangan katekolamin, kelainan
pembuluh darah koronerkecil, kelainan yang menyebabkan
iskemia miokard, kelainan konduksi atrioventrikular dan
kelainan kolagen
Kardiomiopati Restriktif.
Penyebab kelainan otot jantung ini juga tidak
diketahui. Kardiomiopati restriktif sering ditemukan pada
amiloidosis, hemokromatosis, deposisi glikogen, fibrosis
endomiokardial, eosinofilia, fibroelastosis, dan lain-lain
TANDA DAN GEJALA
Kardiomiopati Kongestif/ Dilatasi
Gejala yang muncul sesuai dengan gejala gagal
jantung kiri diikuti gejala gagal jantung kanan. Dapat
terjadi nyeri dada karena peningkatan kebutuhan oksigen.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda-tanda gagal
jantung kongestif. Biasanya terdapat bunyi derap dan
bising akibat regurgitasi mitral.
Kardiomiopati Hipertrofik
Pasien mengeluh nyeri dada yang tak berhubungan
dengan aktivitas. Sinkop dan dispnea dapat terjadi setelah
beraktivitas. Terdapat gejala-gejala gagal jantung
kongestif. Pada pemeriksaan fisik ditemukan pembesaran
jantung ringan dan bising ejeksi sistolik yang berubah-
ubah, bisa hilang atau berkurang bila pasien berubah
posisi dari berediri lalu jongkok.
Kardiomiopati Restriktif
Manifestasi klinis pada kardiomiopati restriktif
biasanya ditemukan gejala dan tanda gagal jantung kanan
dan kiri.
MANIFESTASI KLINIS

Secara umum kardiomiopati dapat terjadi


pada semua umur baik pria maupun wanita.
Kebanyakan orang yang mengidap penyakit ini
pertama kali datang dengan gejala dan tanda
gagal jantung. Gejala yang pertama kali timbul
adalah: dispneu saat beraktifitas, paroksismal
nocturnal dispneu(PND), batuk dan mudah lelah.
(Smeltzer, 2001)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PATOFISIOLOGI
Kardiomiopati Dilatasi
Kardiomiopati Dilatasi ditandai dengan
peningkatan rongga ventrikel meskupun
ketebalan dinding ventrikel kiri normal atau
berkurang, dan gangguan fungsi sistolik. Pada
sebagian besar kondisi, penyebab tidak
diketahui. Investigasi saat ini berfokus pada tiga
mekanisme dasar kerusakan: (1) faktor keluarga
dan genetik, (2) infeksi virus, dan (3) defek
imunologis. Beberapa penelitian yakin bahwa
alkohol merupkan penyebab toksik yang paling
umum pada kardiomiopati dilatasi.
Kardiomiopati hipertrofi
Jantung mampu berkontraksi, tetapi tidak mampu
relaksaki dan tetap kaku secara abnormal pada diastol.
Kardiomiopati hipertofi tampak menjadi malformasi
genetik umum pada jantung, dengan insiden pada populasi
umum sekitar 1 dalam 500. Peningkatan masa otot
ventrikel tidak terjadi sampai masa remaja awal sehingga
tidak mungkin untuk mengidentifikasi gen pembawa
kardiomiopati hipertrofi dengan metode penapisan
sederhana pada anak-anak.
Kardiomiopati Restriktif
Dari tiga tipe kardiomiopati fungsional yang paling
jarang terjadi di Amerika Serikat adalah Kardiomiopati
restriktif. Tanda utamanya juga ventrikel yang kaku,
atau disfungsi diastolik. Hipertrofi miokardium, fibrosis,
atau infiltrasi otot dapat menjadi proses patologis yang
mendasarinya. Secara klasik, kardiomiopati restriktif
muncul sebagai gagal jantung kongestif dengan hanya
sedikit pembesaran jantung
(Sumber: Patricia Gonce Morton & Dorrie Fontaine 2012)
PATHWAY
PENATALAKSANAAN
Menurut Arif Mansjoer, penatalaksanaan
kardiomiopati adalah sebagai berikut :
Penatalaksanaan pada Kardiomiopati
Dilatasi/Kongestif
Tidak ada pengobatan spesifik. Bila diketahui
etiologinya diberikan terapi sesuai penyebab. Namun
jika idiopatik, dilakukan terapi sesuai gagal jantung
kongestif. Yang terbaik adalah transplantasi jantung.
Penatalaksanaan pada Kardiomiopati Hipertrofik
Yang utama adalah penggunaan penghambat beta
adrenergik, misalnya propanolol, yang memiliki efek
menurunkan kekuatan kontraksi ventrikel dan
mencegah aritmia. Golongan antagonis kalsium, seperti
verapamil, dapat pula dipakai meski harus berhati
hati pada pasien gagal jantung kongestif.
Penatalaksanaan pada Kardiomiopati Restriktif
Sulit diobati, tergantung pada penyakit yang
mendasarinya. Dapat diberikan obat sistematik
berupa diuretik untuk mengurangi kongesti. Bila
terdapat gangguan irama diberikan obat anti
aritmia.
KOMPLIKASI
Menurut Brunner & Suddarth, komplikasi
yang mungkin terjadi meliputi:
Gagal Jantung

Syok kardiogenik

Disritmia
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
KRITIS DENGAN KARDIOMIOPATI
ASUHAN KEPERAWATAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai