Anda di halaman 1dari 30

AUDIT INVESTIGASI:

SUATU PENGANTAR
1

UPLOAD BY : MUHAMMAD IQBAL

OUTHOR : R. ACHMAD ARYANDRA


PENGERTIAN AUDIT
2

Auditing adalah pengumpulan dan


evaluasi bukti tentang suatu
informasi untuk menentukan dan
melaporkan derajat kesesuaian
antara informasi tersebut dan
kriteria yang telah ditetapkan.
Auditing harus dilakukan oleh
orang kompeten yang independen.
TIPE AUDIT
3

Audit Laporan Keuangan


Audit Ketaatan
Audit Kinerja atau Operasional
Audit Internal
Audit Kecurangan
Audit Investigasi
TIPE AUDIT
4

Audit Laporan Keuangan (Financial


Statement Audit atau General Audit)
adalah audit untuk menentukan
apakah laporan keuangan telah
sesuai dengan kriteria tertentu yang
umumnya adalah PABU.
TIPE AUDIT
5

Audit operasional/kinerja adalah


evaluasi atas efisiensi dan
efektifitas setiap bagian dari
prosedur dan metode operasi
organisasi
TIPE AUDIT
6

Audit internal merupakan suatu


assurance yang independen dan
obyektif, serta aktivitas
konsultasi yang dirancang untuk
menambah nilai dan
meningkatkan operasi organisasi.
TIPE AUDIT
7

Audit Ketaatan (Compliance Audit)


adalah audit yang dilaksanakan
untuk menentukan apakah pihak
yang diaudit telah mengikuti
prosedur, aturan atau ketentuan
yang ditetapkan oleh otoritas yang
lebih tinggi.
TIPE AUDIT
8

Audit Investigatif adalah serangkaian


kegiatan mengenali (recognize),
mengidentifikasi (identify), dan
menguji (examine) secara detail
informasi dan fakta-fakta yang ada,
untuk mengungkap kejadian yang
sebenarnya dalam rangka
pembuktian,guna mendukung proses
hukum atas dugaan penyimpangan
yang dapat merugikan keuangan suatu
entitas.
TIPE AUDIT
9

Audit kecurangan adalah audit yang


bersifat tidak berulang, dilakukan
dengan cara mengumpulkan bukti
guna menentukan apakah kecurangan
sedang terjadi, telah terjadi, atau
akan terjadi, benar-benar terjadi dan
untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut dengan menegaskan siapa
yang bertanggung jawab. (Wilkinson
dkk)
TIPE AUDIT
10

Audit kecurangan adalah


pendekatan awal (proaktif) untuk
mendeteksi penipuan keuangan,
dengan menggunakan catatan
akuntansi dan informasi, hubungan
analitis, serta kewaspadaan atas
perbuatan kecurangan dan upaya
penggelapan.
TIPE AUDIT
11

Akuntansi forensik adalah


penggunaan keahlian di bidang
audit dan akuntansi yang dipadu
dengan kemampuan investigatif
untuk memecahkan suatu
masalah/sengketa keuangan atau
dugaan fraud yang pada akhirnya
akan diputuskan oleh pengadilan/
arbitrase/tempat penyelesaian
perkara lainnya.
TIPE AUDIT
12

Akuntansi forensik ialah penerapan


disiplin akuntansi dalam arti luas,
termasuk auditing, pada masalah
hukum, untuk penyelesaian hukum
di dalam atau di luar pengadilan.
TIPE AUDIT
13

Akuntansi forensik adalah aplikasi


keterampilan investigasi dan analitik
yang bertujuan untuk menyelesaikan
masalah-masalah keuangan melalui
cara-cara yang sesuai dengan standar
yang ditetapkan oleh pengadilan dan
hukum.
TIPE AUDIT
14

Akuntansi forensik, kadang disebut


sebagai audit kecurangan atau
audit investigatif, adalah keahlian
untuk mengatasi kecurangan
korporasi dan manejemen,
termasuk pula penyuapan atau
penggelapan komersial.
URGENSI AUDIT INVESTIGATIF
15

Audit Investigatif diperlukan dalam mengatasi


fraud (kecurangan), khususnya dalam
pengertian korupsi dan penyalahgunaan aset
(asset misappropriation).
Indikasi kecurangan di perusahaan (corporate
fraud) mengalami peningkatan pada beberapa
dekade belakangan ini.
Fraud juga adalah kelemahan dalam corporate
governance di banyak perusahaan, khususnya
di berbagai negara Asia.
URGENSI AUDIT INVESTIGATIF
16

McKinsey menerbitkan laporannya tentang


permasalahan hukum di beberapa negara
Asia pada tahun 2003. Indonesia berada pada
urutan paling bawah dari 10 negara Asia yang
diteliti, baik dalam pembuatan peraturan,
maupun dalam penegakan hukum, sehingga
disebut sebagai toothless tiger.
Pada tahun 2005, di awal pemerintahan SBY,
pemberantasan korupsi di Indonesia
dikategorikan sebagai lamban tetapi
menjanjikan (slow but promising).
URGENSI AUDIT INVESTIGATIF
17

Political and Economic Risk Consultancy


(PERC) dalam laporannya per Maret 2013
menyebutkan Indonesia masih berada di
peringkat 16 negara terkorup dari 17
negara Asia yang disurvei. Skor yang
diperoleh Indonesia adalah 8,83 dari nilai
10 yang terburuk. Peringkat Indonesia
masih berada paling bawah dari negara
ASEAN yang disurve. (Asian Intelligence,
2013)
URGENSI AUDIT INVESTIGATIF
18

Laporan Transparency International pada


tahun 2013 menunjukkan Indonesia
menempati peringkat 114 dalam
Corruption Perception Index (CPI) dari
177 negara yang disurvei. Skor yang
diperoleh adalah 32 dari skala 0 sampai
100.
LINGKUP AUDIT INVESTIGATIF
19

Bologna dan Lindquist, dua penulis awal


tentang akuntansi forensik,
mengemukakan beberapa istilah yang
digunakan dalam akuntansi forensik,
yaitu fraud auditing, forensic
accounting, investigative accounting,
litigation support, dan valuation
analysis, di mana menurut mereka, tidak
ada definisi yang jelas dari masing-
masing istilah.
LINGKUP AUDIT INVESTIGATIF
20

Menurut sebagian akuntan, audit


kecurangan terkait dengan pendekatan dan
metodologi yang bersifat proaktif untuk
meneliti kecurangan, yang ditujukan untuk
mencari bukti kecurangan.
Sedangkan akuntansi forensik baru dimulai
ketika bukti sudah terkumpul atau ketika
kecurigaan (suspicion) sudah mengemuka
dalam bentuk tuduhan, keluhan , atau
temuan.
LINGKUP AUDIT INVESTIGATIF
21

Akuntansi Forensik dimulai sesudah


ditemukan indikasi awal adanya fraud.
Sedangkan audit investigatif
merupakan bagian dari audit
kecurangan yang juga merupakan
bagian awal dari akuntansi forensik,
Audit investigatif merupakan tautan
antara audit kecurangan dengan
akuntansi forensik.
LINGKUP AUDIT INVESTIGATIF
22

Audit kecurangan terbagi menjadi yang


bersifat proaktif dan yang bersifat
investigatif (audit investigatif).
Ouput dari audit kecurangan yang
proaktif adalah identifikasi potensi
kecurangan dan indikasi awal adanya
kecurangan.
Output dari audit investigatif adalah
bukti ada/tidaknya pelanggaran.
LINGKUP AUDIT INVESTIGATIF
23

Output dari Akuntansi Forensik adalah


bukti ada tidaknya pelanggaran (melalui
audit investigatif), besarnya kerugian
(melalui valuation analysis), bukti untuk
penyidikan, berkas perkara untuk
penuntutan, hasil pemeriksaan alat bukti
di sidang pengadilan, keyakinan dalam
keputusan pengadilan serta upaya
hukum lainnya.
TUJUAN AUDIT INVESTIGATIF
24

Memberhentikan manajemen yang tidak


mampu mempertanggungjawabkan
kewajiban fidusiernya.
Melindungi reputasi manajemen dan
karyawan yang tidak besalah.
Memastikan pelaku kejahatan tidak lolos
dari hukuman akibat perbuatannya.
Menemukan dan mengamankan dokumen
yang relevan untuk proses investigasi
selanjutnya.
TUJUAN AUDIT INVESTIGATIF
25

Menemukan aset yang hilang dan


memulihkan dari dampak kerugian.
Memeriksa, mengumpulkan dan menilai
kecukupan dan relevansi bukti untuk
pengadilan.
Mendalami tuduhan yang muncul dan
menanggapinya secara tepat.
Memperoleh gambaran yang wajar tentang
kecurangan yang terjadi dan membuat
keputusan yang tepat mengenai tindakan
yang harus diambil.
TUJUAN AUDIT INVESTIGATIF
26

Melindungi nama baik perusahaan.


Memastikan bahwa perusahaan atau
lembaga tidak terjebak dalam persoalan
pencemaran nama baik.
Memberikan rekomendasi mengenai
bagaimana mengelola risiko terjadinya
kecurangan secara tepat.
Memastikan perusahaan tidak lagi menjadi
sasaran kejahatan.
27

TERIMA KASIH
PERTANYAAN TUGAS
28

1. Jelaskan perbedaan antara audit laporan keuangan,


audit operasional dan audit ketaatan!
2. Jelaskan definisi audit kecurangan, audit investigasi
dan audit forensik!
3. Jelaskan perbedaan antara audit investigatif dengan (a).
Audit laporan keuangan , (b). audit operasional, dan (c).
audit ketaatan.
4. Untuk apa dan mengapa audit investigatif diperlukan?
5. Jelaskan lingkup audit kecurangan, audit investigatif
dan akuntansi forensik
PERTANYAAN PR
29

Silahkan anda ringkas kasus Tyco, lalu buat


komentar atas kasus tersebut dari sudut pandang
audit investigatif/audit kecurangan. Ketik dengan
huruf Calibri ukuran 12, spasi 1.5, margin kiri dan
atas 4, margin kanan dan bawah 3. Jumlah halaman
minimal 2. Kertasnya ukuran A4.
BUKU REFERENSI
30

Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif,


Theodorus M. Tuanakota.
Forensic Accounting, Ajeng Wind.
Pengantar Forensic Auditing, Amin Wijaya Tunggal.
Audit Kecurangan dan Akuntansi Forensik, Amin
Wijaya Tunggal.
Mendeteksi Kecurangan dalam Akuntansi, Amin
Wijaya Tunggal.

Anda mungkin juga menyukai