Anda di halaman 1dari 15

Bangunan Ruang Kelas dibangun tahun 2004,

berapa nilai bangunan pada tahun 2014 ?

TANPA PROSES PEMELIHARAAN, nilai bangunan


pada tahun ke-10 diperkirakan tinggal 80 %.
Bangunan gedung sekolah baru dapat
bertahan minimum 20 tahun.
Pemeliharaan bangunan gedung sekolah
adalah sebagai berikut.
Pemeliharaan ringan, meliputi
pengecatan ulang, perbaikan sebagian
daun jendela/pintu, penutup lantai,
penutup atap, plafon, instalasi air dan
listrik, dilakukan minimum sekali dalam 5
tahun
Pemeliharaan berat, meliputi
penggantian rangka atap, rangka
plafon, rangka kayu, kusen, dan semua
penutup atap, dilakukan minimum sekali
dalam 20 tahun.

Sisa nilai bangunan setelah


20 Tahun adalah 60%
Pemeliharaan perlu dilakukan dengan
alokasi anggaran minimal 2% dari Nilai
Bangunan Baru
Rehabilitasi bangunan terjadi, akibat:
Pemeliharaan tidak berjalan maksimal
Kesalahan dalam pemanfaatan
Bencana alam dan musibah
Revitalisasi masuk dalam kategori renovasi
Pemeliharaan adalah kegiatan menjaga
keandalan bangunan gedung beserta
prasarana dan sarananya agar selalu laik
fungsi.
Lingkup pemeriharaan adalah pada
komponen:
Komponen Struktur
Pondasi, Struktur Kolom dan Balok,
Rangka Atap
Komponen Arsitektur
Dinding, Kusen Pintu dan Jendela +Ass.,
Plafon, Penutup lantai, Finishing luar dan
dalam
Komponen Perpipaan/Elektrikal
Instalasi listrik, Perpipaan, Lampu
penerang
Komponen Luar
Taman, Pagar, Jalan masuk, Parkir,
Gerbang
Perawatan adalah kegiatan memperbaiki
dan/atau mengganti bagian bangunan
gedung, komponen, bahan bangunan,
dan/atau prasarana dan sarana agar
bangunan gedung tetap laik fungsi.
Langkah perawatan dapat dilakukan dalam
bentuk:
Rehabilitasi
Peningkatan kualitas bangunan,
mengembalikan fungsi bangunan
dengan fungsi bangunan tetap
Revitalisasi
Peningkatan kualitas bangunan, dengan
fungsi bangunan dapat berbeda. Terjadi
peningkatan fungsi, kapasitas dan
perwajahan bangunan.
REHABILITASI
Tingkat Kerusakan Bangunan 35%
Sisa performansi bangunan tinggal 65%
Tindakan rehabilitasi bangunan, akan
mengembalikan keandalan bangunan
menjadi 100% , untuk berfungsi kembali.

REVITALISASI
Usia bangunan 30 tahun, sisa nilai aset
adalah 40% dengan
Tindakan revitalisasi bangunan, akan
mengembalikan dan meningkatkan fungsi
bangunan.
Kriteria aset barang milik negara yang dapat
dihapus:

Aset yang dihapus dilakukan penilaian nilai sisa


aset, oleh Instansi/Badan yang ditunjuk oleh
penguasa aset
Penggantian sebagian/seluruh komponen
bangunan yang memiliki nilai aset, seyogianya
memperhitungkan penghapusan aset.
Nilai komponen yang diperhitungkan masih
memiliki nilai aset, berdasarkan visitasi
lapangan
Rusak Berat (RB), dengan intensitas
tingkat kerusakan: 46% - 65%; dalam
perencanaan dasar DAK
diperhitungkan tingkat kerusakan ruang
kelas adalah 65%.
Kerusakan pada komponen Struktur
mengakibatkan kondisi tidak aman,
sebagian besar komponen Arsitektur
rusak dan membuat tidak nyaman;
Komponen kelistrikan & dan fungsi
utilitas ruangan sudah tidak berfungsi;
Rehabilitasi juga ditujukan juga untuk
perbaikan dan penggantian perabot-
perabot ruang kelas yang rusak.
Rusak Sedang (RS), dengan intensitas
tingkat kerusakan: 31% - 45%; dalam
perencanaan dasar DAK diperhitungkan
tingkat kerusakan ruang kelas adalah
45%.
Kerusakan pada sebagian komponen
Struktur mengakibatkan kondisi tidak
nyaman, sebagian komponen Arsitektur
rusak dan membuat tidak nyaman;
Komponen kelistrikan & dan fungsi utilitas
ruangan sebagian yang tidak berfungsi;
Rehabilitasi juga ditujukan juga untuk
perbaikan dan penggantian perabot-
perabot ruang kelas yang mengalami
kerusakan.
Tingkat kerusakan komponen
bangunan, dihitung
berdasarkan pendekatan:
Tingkat kerusakan bangunan:
= Bobot komponen bangunan X % Kerusakan
% kerusakan komponen,
dilihat secara visual dari foto
dokumentasi atau hasil
tinjauan lapangan langsung.
Contoh 1:
SMA Harapan Bangsa di Kab. Pacitan, bermaksud
merehab 2 ruang kelas yang diidentifikasi mengalami
kerusakan pada beberapa komponen bangunannya,
Berapa tingkat kerusakan bangunan tersebut dan
alokasi dana rehabilitasinya?

Berdasarkan analisis di atas, kerusakan


bangunan: 47% (Rusak Berat)
Tingkat Kerusakan :
Contoh hasil perhitungan = 47%
Luas Bangunan :
Ruang Kelas = 81 m2 ( ruangan+ x selasar) x
2 = 162 m2
Harga satuan bangunan, dihitung sebagai
berikut:
Harga satuan bangunan Kab. Pacitan
= Rp. 1.591.000,- (CONTOH)
Biaya Rehabilitasi Fisik
= Tingkat Kerusakan x Luas Bangunan x Harga Satuan Bangunan
= 47% x 162 x Rp. 1.591.000,- = Rp. 141.758.000,-
Alokasi paket = 3 x Rp. 50.000.000,- =
150.000.000,-

Anda mungkin juga menyukai