Anda di halaman 1dari 9

NILAI KEMANUSIAAN

DALAM BUDAYA
B.H.P.F.K
A. Jika melihat pada pengertian nilai,
maka sangat luas dan abstrak,
standard kebenaran yang harus
dimiliki, walaupun mendapat
pengakuan yang luas tapi nilai-nilai
jarang ditaati oleh setiap anggota
masyarakat. Namun, inilah yang
menentukan suasana kehidupan
kebudayaan dan masyarakat. Nilai
juga mengacu pada apa atau
sesuatu yang oleh manusia dan
masyarakat dipandang yang paling
berharga.
Contoh harta kekayaan atau materi, saat ini
dipandang sebagai yang paling berharga. Tetapi nilai
pada suatu bangsa masing-masing berbeda.
Perbedaan inilah yang juga menimbulkan perbedaan
nilai diantara masyarakat. Contoh masyarakat
Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai
kekeluargaan, keselarasan dan gotong-royong.
Sedangkan masyarakat barat sangat menjunjung
tinggi nilai individualisme. Nilai tersebut diatas
dapat dibagi dua :
Nilai Positif,
Nilai Negatif.
Dalam hal pendidikan misalnya A adalah nilai positif
dan D nilai negatif, dan dalam hal suatu tindakan
masyarakat lebih banyak menilainya negatif. Contoh
koruptor, pencuri, pembunuh, dll. Namun tak boleh
dilupakan bahwa manusia dan masyarakat manapun
umumnya memperjuangkan dan membela nilai-nilai
dasar yang sama, seperti cinta, kebaikan, keindahan,
keadilan, persaudaraan, persahabatan, persatuan,
perdamaian, dll. Nilai-nilai dasar inilah yang
menyatukan manusia dari pelbagai latar belakang
kebudayaan.
B. Kemanusiaan.
Kemanusiaan termasuk juga dalam pengertian
manusia. Ada 2 pengertian manusia :
Jasmani,
Rohani, yang terdiri dari :
a.Roh/Sukma : iman, taqwa, amal sholeh
b.Akal/Budi : jembatan yang dipakai dan
dimanfaatkan oleh roh dan nafsu.
c.Nafsu : kepuasan, kesenangan, kenikmatan.
Kalau manusia yang menitikberatkan pada iman maka
ia akan menjadi manusia bermoral dan beriman.
Tetapi kalau manusia menitikberatkan pada akal dan
nafsu saja maka ia akan terjerumus menjadi manusia
binatang (berprilaku). Manusia yang manusiawi adalah
manusia yang menjunjung tinggi moral dan
berperikemanusiaan. Contoh seorang dokter yang
peduli pada pasien. Waktu manusia hidup semua
unsur itu harus dimanfaatkan secara seimbang agar
menjadi manusia yang manusiawi dan bermoral.
Titik berat roh adalah manusia yang bermoral.
Titik berat nafsu adalah manusia binatang.
Titik berat manusia yang bermoral :
Sebagai makhluk Tuhan,
Sebagai makhluk individu,
Sebagai makhluk sosial.

Jadi, manusia yang manusiawi adalah manusia yang


sanggup menempatkan dirinya secara profesional
dalam 3 unsur : ruh/sukma, akal/budi/, nafsu.
Hubungan Kebudayaan dengan nilai
kemanusiaan
Kebudayaan :
E.B. Taylor, kebudayaan adalah komplek yang
mencakup pengertian kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat-istiadat dan lain kemampuan. Kebiasaan
yang didapatkan oleh mahasiswa sebagai anggota
masyarakat.
Koentjaraningrat, kebudayan adalah keseluruhan
gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan
dengan cara belajar dan hasil budi karyanya.
Dengan demikian dapat diharapkan memberikan
pengetahuan dasar bagi mahasiswa untuk mengkaji
masalah kemanusiaan dan kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai