Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN TEKNIK

IBNU RAMADHONI 061.12.037


SYAIFUL AHMAD RIDZKY 061.12.064 (GA KERJA, YANG KERJAIN IBNU)
Perancangan Kerja

Perencanaan kerja ialah suatu proses mempersiapkan usaha atau


kegiatan yang akan dilakukan secara sistematis dan logis untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya oleh
pimpinan.
Kegiatan Yang Harus Dilakukan Sebelum Perancangan Kerja:

i. Mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan.


ii. Mengumpulkan pemikiran-pemikiran tentang materi yang direncanakan.
iii. Menentukan tujuan yang hendak dicapai
iv. Menentukan apa saja yang harus dilakukan berikut urutan pelaksanaan
untuk mencapai tujuan.
v. Menentukan fasilitas yang diperlukan.
vi. Menentukan kapan dan di mana harus dilaksanakan.
vii. Menentukan oleh siapa dan berapa lama harus dilaksanakan.
viii.Menentukan mengapa dan bagaimana cara melaksanakannya.
MRP (Material Requirement Planning) dan ERP

MRP adalah suatu rencana produksi untuk sejumlah produk jadi dengan
menggunakan tenggang waktu sehingga dapat ditentukan kapan dan berapa
banyak dipesan untuk masing-masing komponen suatu produk yang akan
dibuat.
ERP: sebuah sistem informasi untuk mengidentifikasi dan merencanakan sumber
daya perusahaan yang dibutuhkan, untuk membuat, mengantar dan mencatat
pesanan konsumen.
Tujuan MRP

Mengurangi jumlah persediaan : MRP dapat menentukan jumlah komponen/bahan


baku yang dibutuhkan dan kapan komponen/bahan baku tersebut dibutuhkan
untuk suatu Jadwal Produksi Induk (Master Produksi Schedule). Dengan demikian,
perusahaan manufaktur yang bersangkutan hanya perlu membeli material
(komponen/bahan baku) tersebut pada saat dibutuhkan saja sehingga dapat
menghindari kelebihan persedian material.
Mengurangi waktu tenggang (lead time) produksi dan pengiriman ke pelanggan :
MRP mengidentifikasikan jumlah dan waktu material yang dibutuhkan sehingga
pihak purchasing (pembelian) dapat melakukan tindakan yang tepat untuk
memenuhi batas waktu yang ditetapkan. Dengan demikian MRP dapat membantu
untuk menghindari keterlambatan produksi yang dikarenakan oleh material.
Komitmen pengiriman yang realistis kepada pelanggan : Dengan menggunakan
MRP, Pihak Produksi dapat memberikan informasi yang cepat terhadap
kemungkinan waktu pengirimannya.
Meningkatkan Efisiensi Operasi : Dengan adanya MRP, setiap unit kerja dapat
terkordinasi dengan baik sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional setiap
unit kerja pada perusahaan yang menerapkan MRP tersebut.
PT Agro Indomas adalah perkebunan tertua dan terbesar di Indonesia di bawah
naungan Goodhope Asia Holdings Ltd. Goodhope adalah induk perusahaan
perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Malaysia dan Indonesia. Mereka
juga punya perkebunan di Sri Lanka. Kantor pusat Goodhope sendiri berada di
Singapura. Untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya yang makin kompleks di
sektor perkebunan, Agro Indomas meng-upgrade sistemnya ke Oracle JD
Edwards Grower Management. Ini merupakan implementasi pertama Grower
Manajement di ASEAN dan juga menjadi implementasi Oracle JD Edwards
Grower Management pertama bagi industri perkebunan kelapa sawit.
Sebelumnya, untuk mengelola operasional perkebunannya, Agro Indomas
menggunakan sistem lama yang tidak terpusat
Paket ERP yang digunakan oleh PT Agro Indomas adalah Oracle JD Edwards
Grower Management dan SAP R/3. Dimana masing-masing paket memiliki
kekurangan dan kelebihan. SAP R/3 dikenal dengan kelengkapan modul dan
integrasinya yang baik. Selain itu, SAP R/3 juga memiliki kontrol akses yang baik.
PT Agro Indomas membuat atau memakai system ERP bertujuan untuk
mengintegrasikan dan mengoptomasikan proses bisnis yang berhubungan
dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan.
Sistem ERP Oracle telah memberikan keunggulan berikut untuk PT Agro Indomas dan Goodhope grup
seperti:
Solusi aplikasi tunggal untuk seluruh perkebunan dan kemampuan untuk membakukan proses bagi semua
anak perusahaan perkebunan mereka.
Pengelolaan perkebunan end-to-end yang terintegrasi mulai dari pengelolaan perkebunan sampai
pengolahan dan bahkan hingga sistem keuangan.
Integrasi real-time yang dari JD Edwards EnterpriseOne dapat digunakan sebagai layanan bagi berbagai
divisi lain berkat dukungan Oracle E-Business Suite.
Proses pengolahan dan perencanaan perkebunan terintegrasi melalui Oracle Hyperion Planning sehingga
rencana kerja dapat diprediksi anggarannya dan dapat dengan mudah dievaluasi tingkat kinerjanya.
Pengoperasian jembatan timbang otomatis yang terintegrasi dengan JD Edwards EnterpriseOne
menyediakan informasi real-time yang diperlukan untuk memvalidasi tingkat produktivitas dan mengelola
kinerja operasional.
Solusi ini memungkinkan perusahaan untuk membuat unit layanan bersama dengan mengintegrasikan solusi
ini terhadap IBM FileNet dan menghasilkan penghematan biaya yang cukup berarti.
Penggelaran ini adalah implementasi pertama Grower Manajemen di ASEAN dan juga menjadi
implementasi Oracle JD Edwards Grower Management pertama bagi industri perkebunan kelapa sawit.
JD Edwards Grower Management memungkinkan perusahaan untuk menangkap rincian dan atribut
penting terkait blok tanah yang dikelola. Sistem ini akan memberikan informasi mengenai beragam kegiatan
yang dilakukan sepanjang siklus pertumbuhan, mulai dari rencana pra-tanam hingga data mengenai
perawatan umum. Solusi ini menyederhanakan teknologi informasi dan pelaporan melalui sebuah aplikasi
enterprise yang terintegrasi.
Perusahaan juga telah menerapkan Oracle Hyperion Aplikasi Performance Management danOracle
Business Intelligence Enterprise Edition untuk kebutuhan Intelijen Bisnis mereka. Implementasi ini memberikan
manajer senior akses langsung ke portal Business Intelligence terkait semua informasi dan laporan sehingga
staf kantor tidak perlu lagi sibuk menyiapkan laporan.

Anda mungkin juga menyukai