Anda di halaman 1dari 21

Salah satu energi alami di dalam bumi,

hasil interaksi antara panas batuan dan air


yang mengalir di sekitarnya
Merupakan sumber energi yang terbarukan
(renewable energy)
GEOTHERMAL INTRODUCTION
Indonesia terletak dalam jalur tumbukan antara
lempeng Samudra Australia dan lempeng Benua
Asia

Lempeng Samudra Australia yang menunjam ke


bawah lempeng benua mengalami partial melting
kemudian menghasilkan magmatic chambers dan
serangkaian volkanisme diatas zona tumbukan.
Geothermal Prospect In Indonesia
Sumatera (Assosiated with great sumatera fault (GSF) :
P. Weh, Tarutung, Namora I Langit, Silangkitang,
Donotasik, Sibual-buali, Sumurup, Muaralaboh, Lumut
Balai, Rantau Dedap, Hululais, Sungai penuh, sampai
Ulubelu

Jawa (concentrated on flank of volcano or Caldera


structure) : Darajat, Kamojang, G. Salak, Wayang Windu,
Patuha, Karaha, Dieng etc.

East of Indonesia (order tectonic more complicated, Pacific


continent plate subduction Maluku Island and Sulawesi):
Ulumbu- Flores, Lahendong, Kotamobagu, Tompaso
ILUSTRASI ENERGI PANASBUMI

Mata Air Panas


Fumarola

UAP AIR

TUTUP CERET BATUAN PENUDUNG

UAP
R
E
S
CERET E
R
UAP
V
O
AIR I AIR
R

KOMPOR BATUAN PANAS


Geothermal System
The Geothermal enrgy
system (which
involving circulation of
fluids from meteoric
recharge area ke Heat
source area and inside
reservoir) , that meet
criteria geology, hydro
The main component in
geology and heat
Geothermal system:
transfer concentrated
-Heat Source enough to form energy
-Permeability resources.
-Reservoir Rocks
-Cap Rocks
-Fluids
GEOTHERMAL EXPLORATION ACTIVITY

1. Recognize

2. Geological Mapping

3. Geochemistry Survey

4. Geophisic Survey

5. Preliminary Conceptual Model

6. Exploration Drilling

7. Pre Feasibility Studi


1. TAHAP REKONAISAN (PENDAHULUAN)
Tujuan : Mencari daerah prospek geothermal
Mencari gambaran mengenai Geologi Regional

Pendataan kenampakan manifestasi geothermal, aktif maupun non aktif


(Studi literatur, peta topografi, laporan studi sebelumnya analisa data,
termasuk analisa foto udara dll)

Daerah yang menarik kemudian ditindaklanjuti dengan kunjungan lapangan

Pada tahap ini dilakukan pemetaan geologi regional, pemetaan manifestasi


thermal, pengambilan sampel, menyusun model awal sistem panasbumi.
2. PEMETAAN GEOLOGI
Pemetaan ini meliputi pemetaan geologi detil termasuk
pengecekan struktur hasil interpretasi foto udara
(penyebaran lithologi, struktur geologi, pendataan
manifestasi, pemetaan daerah alterasi) Peta geologi detil

Output :
Penyebaran batuan di permukaan
Gambaran struktur yang mengontrol aktifitas panasbumi
Penyebaran daerah permeable
Tipe permeabilitas
Tipe Batuan Reservoir (Batuan beku/piroklastik)
3. SURVEI GEOKIMIA
Pengambilan conto fluida dari berbagai manifestasi panas
dipermukaan (mataair panas/dingin, gas)
Melakukan analisa terhadap unsur kimia fluida baik air maupun gas
Melakukan pengelompokkan tipe air panas / manifestasi
Menghitung perkiraan temperatur fluida reservoir
Memperkirakan hidrologi fluida reservoir
Memperkirakan sistem reservoir
Waktu : 2-3 bulan

Output:
1. Perkiraan awal temperatur reservoir panasbumi
2. Memperkirakan pergerakan fluida di resevoir
3. Menetukan daerah utama (up flow) dan daerah margin (out flow)
4. Menentukan sistem panasbumi (dominasi uap / air / dua fasa)
5. Memprediksi hazard dari segi fluida (korosi, scaling, gas beracun,
daerah vulkanik aktif / magmatik)
4. SURVEI GEOFISIKA
Perubahan sifat fisik batuan akibat proses alterasi :

-Densitas : Terjadi perubahan densitas batuan akibat


interaksi fluida hidrothermal dengan batuan asal.
Umumnya densitas batuan menjadi lebih rendah

-Resistivity : Turun (akibat perubahan mineral primer


menjadi clay yang bersifat konduktif)

-Magnetic : Interaksi fluida hidrothermal dengan batuan asal


menyebabkan proses demagnetisasi, yaitu hilangnya sifat-
sifat kemagnetan pada batuan
JENIS-JENIS SURVEI GEOFISIKA :
Survei Magnetic
Untuk melokalisir daerah yang mengalami proses demagnetisasi
Survei Gravity
Untuk mencari daerah anomali densitas rendah
Survei Resistivity
Untuk mencari daerah konduktif (low resistivity)
Survei Landaian Suhu
Untuk memperkirakan distribusi temperatur bawah permukaan (normal
3o / 100 m)

OUTPUT :
1. Geometri dan Luas daerah prospek (berpengaruh pada besar cadangan
energy panasbumi)
2. Perkiraan kedalaman reservoir
3. Perkiraan Ketebalan batuan reservoir
6. PEMBORAN EKSPLORASI
Untuk membuktikan adanya sumber panasbumi hasil
evaluasi data geologi, geokimia dan geofisika

Pre Drilling (yang harus dilakukan):


- Penentuan titik pemboran (berdasarkan geologi,
geokimia dan geofisika)
- Target : Temperature , permeabilitas, fluida
- Well Prognosis (prediksi awal):
1. Lithology
2. Permeabilitas
3. Temperatur
4. Trouble spots
5. Coring
6. Design Casing
Model Konsep Dasar
Acid Sulphate
Fumarole Chloride
Spring
Unaltered
C lay
e
e ctit
Sm
Basin
Clays
Propylitic
Alteration in
Fractured
Geothermal
Reservoir

Heat and Gas Isotherms


from Magma 1 KM
1:1
KLASIFIKASI SISTEM PANASBUMI

Sistem panasbumi dikelompokkan atas


dasar karakteristik dari fluida reservoir
(Tipe fluida & Temperatur)
KLASIFIKASI SISTEM PANASBUMI
(berdasarkan tipe fluida)

1. Dominasi Uap ( Vapour dominated system)


- Produksi uap kering
- Fluida yang masuk kedalam reservoir
langsung berubah menjadi fasa uap di
dalam reservoir
- Uap mengisi rongga2 / rekahan
- Air mengisi di pori2 batuan
- Pengoperasian lapangan lebih mudah
- Temperatur ~ 240 C

Contoh: Kamojang, Darajat / Cevron


KLASIFIKASI SISTEM PANASBUMI
(berdasarkan tipe fluida)

2. Dominasi Air ( Water dominated system)


- Produksi uap basah
- Air mengisi rongga2 / rekahan
- Pengoperasian lapangan lebih rumit
- Temperatur ~ > 300 C

Contoh: Awibengkok, lahendong, dll


KLASIFIKASI SISTEM PANASBUMI
(berdasarkan tipe fluida)

3. Sistem Vulkanik : berasosiasi dengan gunung api


aktif.
- Sistem ini kurang baik untuk dikembangkan, karena hazard
yang cukup tinggi (fluida sangat korosif, kandungan gas tinggi)
- Indikasi : gas HCl, HF,
- Contoh : Alto Peak (Phil.),
SISTIM HIDROTHERMAL
Sistim satu fasa
. Dominasi Uap (Kamojang, Darajad)
. Dominasi Air (G.Salak, Sibayak)

Sistim Dua fasa (Lahendong, Dieng)


Surface Thermal Manifestation
Salah satu indikasi adanya suatu sistem panasbumi ditandai
dengan kemunculan manifestasi panas di permukaan yang
terbentuk akibat adanya perambatan panas dari bawah
permukaan atau adanya rekahan yang memungkinkan fluida
mengalir ke permukaan

1. Fumarole/Solfatara :
Uap kering/dua fasa yang dipancarkan melalui vent, temperatur ~
100oC. Jika menandung gas H2S > Solfatar
2. Mata air panas
3. Mud pool : berupa kubangan lumpur panas, sebagai akibat dari
pelarutan batuan oleh fluida hidrothermal yang bersifat asam, no debit
4. Steaming ground, warm ground, hot ground
Permukaan tanah yang mempunyai temperatur tinggi diatas normal
5. Geyser : air panas dan uap yang dipancarkan secara periodik.
6. Batuan alterasi : Batuan yang telah mengalami ubahan dari bentuk
aslinya, sebagai akibat bereaksi dengan fluida hidrothermal.
Bukti kegiatan panasbumi dinyatakan oleh manifestasi-manifestasi di permukaan, menandakan
bahwa fluida hidrotermal yang berasal dari reservoir yang telah keluar melalui bukaan -bukaan
struktur atau satuan satuan batuan berpermeabilitas

Anda mungkin juga menyukai