Oleh Kelompok 3
Anggota:
Yhummei Veronia F 166070300111032
Ni Made Sintha Pratiwi 166070300111035
Ni Made Candra Y 166070300111038
Made Bayu Oka W 166070300111036
Anindya Arum Cempaka 166070300111042
Edi Santoso 166070300111044
Siti Nur Hadiyah 166070300111046
I Gusti Agung Trisna W 166070300111054
Latar Belakang
Masyarakat menggunakan World Health Organization Hampir 50% dari
terapi komplementer (WHO) telah mencatat penduduk Indonesia
sebagai suatu terapi bahwa hampir 70% telah menggunakan
pendukung tambahan atas penduduk dunia terapi komplementer.
terapi medis yang menggunakan terapi
didapatkannya dari komplementer.
penyedia pelayanan
kesehatan.
pendidik kesehatan,
konselor,
pemberi pelayanan langsung,
advokad,
koordinator dan
peneliti.
ANALISA HASIL PENELITIAN
Hypnotherapy
keperawatan komplementer dengan hypnotherapy sangat efektif untuk
menurunkan stres tingkat sedang pada stres pasca trauma. (Rakhmawati, Putra,
& Perdana, 2015)
Akupresur dan Akupuntur
Penelitian yang dilakukan oleh (Lalu, 2012) menunjukkan bahwa terapi Tapas
acupressure dapat menurunkan tingkat kecemasan pasien pre operasi.
Terapi Herbal (Aroma therapy)
Penelitian yang dilakukan oleh (Mareti, 2015) menyebutkan bahwa aroma
therapy terbukti efektif dalam menurunkan kondisi insomnia pada lansia.
Yoga
Yoga yang diberikan rata-rata 8 minggu sampai 34 minggu pada pasien dapat
menjadi rekomendasi evidence based practice terapi komplementer pada
pasien dengan skizofrenia, depresi, anak-anak dengan Attention Deficit
Hyperactivity Disorder (ADHD), pasien dengan masalah tidur, masalah makan
dan kognitif.
Diet dan Nutrisi
beberapa makanan seperti jeruk, sweet potato, dark chocolate, aprikot,
almond, salmon dan sayuran hijau seperti bayam dan brokoli dapat
menurunkan stres dan membuat kortisol kembali ke level normal.
Therapeutic Touch and Massage
massage therapy dapat meningkatkan kualitas tidur yang buruk akibat stres.
Kesimpulan