HARMONISASI HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL PERLUNYA UNIFIKASI DAN HARMONISASI HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Perdagangan Internasional melibatkan
perdagangan antar dua negara yang berbeda, sehingga mengakibatkan perbedaan sistem hukum yang akan dipakai serta digunakan untuk menjembatani antara kedua negara apabila terdapat sengketa dalam proses dagang. PERLUNYA UNIFIKASI DAN HARMONISASI HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
2. Sulit untuk menemukan titik temu diantara
dua negara yang saling memiliki hukum nasional yang berbeda, bisa jadi apabila menggunakan hukum nasional salah satu pihak, akan merugikan pihak yang lainnya. PERLUNYA UNIFIKASI DAN HARMONISASI HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
3. Apabila dua negara bersengketa lalu
menggunakan badan peradilan suatu pihak maka peradilan negara tersebut akan lebih mendukung pada pihak dari negara tempat badan peradilan itu berada, tentu pihak yang lain akan merasa dirugikan PERLUNYA UNIFIKASI DAN HARMONISASI HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Jalan keluar terhadap masalah ini adalah dengan:
negara-negara di dunia sepakat untuk tidak menerapkan hukum nasional mereka, dan menggunakan hukum perdagangan internasional, apabila aturan hukum perdagangan internasional tidak disepakati oleh kedua belah pihak, maka hukum nasional salah satu negara boleh digunakan (Choice of Law), melakukan unifikasi dan harmonisasi terhadap aturan substantif hukum perdagangan internasional PENGERTIAN UNIFIKASI DAN HARMONISASI
1. Unifikasi adalah penyeragaman yang
mencakup penghapusan dan penggantian suatu sistem dengan sistem hukum yang baru. 2. Harmonisasi adalah penyeragaman, titik temu/penyelarasan antara prinsip- prinsip yang sifatnya fundamental dari berbagai sistem hukum yang ada. METODE UNTUK PEMBERLAKUAN UNIFIKASI DAN HARMONISASI HUKUM
Menurut Schmithoff, terdapat tiga metode untuk
pemberlakuan unifikasi dan harmonisasi hukum ini, dikenal sebagai Metode Komparatif Schmithoff yaitu ; 1. Perjanjian atau Konvensi Internasional (International Convention) 2. Hukum Seragam (Uniform Laws) 3. Aturan Seragam (Uniform Rules) METODE UNTUK PEMBERLAKUAN UNIFIKASI DAN HARMONISASI HUKUM
1. Perjanjian atau Konvensi Internasional (International
Convention) Paling banyak digunakan dengan jalan memperkenalkan hukum perdagangan internasional ke hukum nasional. Misalnya, perjanjian TRIPS/WTO. METODE UNTUK PEMBERLAKUAN UNIFIKASI DAN HARMONISASI HUKUM
2. Hukum Seragam (Uniform Laws)
Pada model hukum ini memberi keleluasan pada negara yang hendak menerapkan ke hukum nasionalnya, keleluasan mencakup apakah negara secara penuh menerapkan aturan substantif model law atau menerapkan dengan melakukan beberapa revisi (pengecualian di dalamnya), sehingga tingkat dalam pengadopsian hukum ini sangat bergantung terhadap masing-masing negara. Sifat Hukum Seragam persuasif atau tidak mengikat. Contohnya adalah UNCITRAL 1985 dengan keleluasaan negara yang menerapkannya. METODE UNTUK PEMBERLAKUAN UNIFIKASI DAN HARMONISASI HUKUM
3. Aturan Seragam (Uniform Rules)
Aturan ini sifatnya lebih rendah daripada Hukum Seragam, yang tampak pada kontrak baku atau kontrak standar. Contoh bentuk aturan seperti ini adalah the Uniform Customs and Practice for Documentary Credits yang dikeluarkan oleh ICC. Aturan hukum dalam penerapan unifikasi dan harmonisasi ini sebenarnya sulit untuk didefinisikan secara jelas, sehingga muncul istilah standardization of law oleh Katarina Pistor, yang mengacu pada pengkhususan dari suatu hukum, standar hanya mencakup prinsip-prinsip hukum, bukan aturan hukumnya. LEMBAGA-LEMBAGA UNIFIKASI DAN HARMONISASI HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
A. WTO (World Trade Organization)
Sidang sedikitnya 1 kali dalam 2 tahun. Dibantu oleh general council yang berfungsi sebagai badan penyelesaian sengketa dan badan peninjau kebijakan perdagangan negara-negara anggota GATT dan juga mengamati masalah-masalah perdagangan yang akan dicakup WTO. Ketentuan Kebijakan Unifikasi dan Harmonisasi WTO menjadi indikator penting bagaimana mewajibkan negara-negara anggotanya untuk menyesuaikan hukum perdaganagn internasionalnya dengan ketentuan yang ada dalam Perajanjian WTO. LEMBAGA-LEMBAGA UNIFIKASI DAN HARMONISASI HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
B. UNIDROIT( The International Institute for The Unification
of Private Law) Bertujuan untuk memodernisasi,mengharmonisasi & mengordinasikan hukum privat, khususnya hukum Komersial dagang di antar negara. Menerapkan Pemberlakuan konvensi/perjannijian internasional yang mensyaratkan penerimaan dari negara- negara anggota yang menundukkan diri. LEMBAGA-LEMBAGA UNIFIKASI DAN HARMONISASI HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
C. UNCITRAL(The United Nations on International Trade)
Bertugas,mengurangi perbedaan perbedaan hukum diantara negara- negara anggota dengan cara memajukan perkembangan harmonisasi & unifikasi hukum perdagangan internasional yang berhubungan dengan faktor hukum yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman. Bertujuan untuk memperlancar perdagangan internasional dan perkembangan ekonomi dunia. Contohnya, UNCITRAL Arbitration Rules. LEMBAGA-LEMBAGA UNIFIKASI DAN HARMONISASI HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
D. ICC (The International Chamber of Commerce )/Kamar
Dagang Internasional) Melayani dunia usaha dengan memajukan perdagangan,penanaman modal,membuka pasar untuk barang dan jasa,memajukan aliran modal. Badan dunia yang menyuarakan pedagang yang terkena oleh kebijakan/ keputusan suatu negara. Sebagai forum penyelesaian sengketa khususnya melalui arbitrase. Menyebarluaskan informasi dan kebijakan hk. Dagang internasional diantara pengusaha-pengusaha di dunia. Memberikan pelatihan dan teknik-teknik dlm membuat kontrak serta keahlian praktis dalam perdagangan internasional. Tidak melakukan unifikasi hukum namun memberikan aturan-aturan dan standar- standar di bidang hukum perdagangan internasional. Bersifat tidak mengikat, ICC berpendirian melarang government campur tangan di dunia usaha. ICC ingin firms atau pedagang mudah dalam transakasi dagang dan dlm kontrak-kontrak dagang. TERIMA KASIH