1. Alkohol Primer
CH3-CH2-CH3 + OH- CH3-CH2-CH2OH + H+
propana propanol
2. Alkohol Sekunder
CH3-CH2-CH3 + OH- CH3-CH-CH3 + H+
OH
propana 2-propanol
CONTOH 2 :
2) Oksidasi alkohol
2) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang.
6) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan
abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara
lain : iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.
@. TATA NAMA TRIVIAL
Tata nama trivial atau nama umum hanya berlaku untuk
alkohol-alkohol suku rendah atau alkohol-alkohol
dengan rumus molekul sederhana. Tata nama trivial
untuk alkohol yaitu dengan menyebut nama gugus alkil
yang mengikat gugus OH kemudian diikuti dengan kata
alkohol.
@ REAKSI PEMBENTUKAN
1. Mereaksikan Alkil Halida (Haloalkana) dengan Basa
Reaksi antara alkil halida dengan basa akan menghasilkan alkohol dan garam.
EX:
@. REAKSI-REAKSI ALKOHOL
1. Oksidasi
Alkohol dengan oksidator kuat seperti NA2Cr2O7 + H2SO4 dapat mengalami
reaksi oksidasi. Akohol primer jika teroksidasi menghasilkan aldehida apabila jumlah
oksidator masih berlebih akan terjadi oksidasi berlanjut memebntuk asam karboksilat,
alkohol sekunder menghasilkan keton sedangkan alkohol tersier menghasilkan
campuran asam karboksilat dan keton.
EX :
2. Penggantian Gugus OH
d. Hidrolisis
Hidrolisis dengan asam sulfat suatu eter akan
menghasilkan alkohol.
e. Halogenasi
Eter dapat mengalami reaksi substitusi oleh
halogen. Substitusi terjadi pada atom H.
Nama sistematik eter adalah alkoksi
alkana.
a. Alkil terkecil dianggap sebagai alkoksi,
dan yang terbesar dianggap alkana.
Contoh :
5. Halogenasi
Eter dapat mengalami reaksi substitusi
oleh halogen. Substitusi terjadi pada
atom H.
Informasi Terkini Senyawa Eter