Anda di halaman 1dari 14

Jenis Penelitian Tindakan

Kelas
Proactive Action Research
Ide penelitian berasal dari refleksi peneliti tentang kondisi tertentu di kelas.
Misalnya: seorang guru melakukan pelatihan menulis untuk siswanya berdasarkan
pengamatannya tentang rendahnya kemampuan menulis siswa di kelas

Ide penelitian juga didasari keinginan peneliti (baca=guru), untuk mempraktekkan


suatu metode pembelajaran tertentu yang berbeda dengan apa yang telah dilakukan
di kelas.
Misalnya: mengubah metode pembelajaran yang satu arah menjadi interaktif dalam
pelajaran tertentu
Langkah-langkah dalam Proses Proactive

Kasus: Diah adalah seorang guru yang baru menyelesaikan


sekolahnya di tingkat master. Ia lebih tertarik mengajar di level
atas (SMP/SMA). Namun ia diterima sebagai guru kelas 6. Diah
merasa tidak bisa memahami murid-muridnya. Ia selalu ingin
pulang secepatnya. Penilaian akhir tahun yang didapatnya dari
kepala sekolah berisikan: kemampuan Diah adalah rata-rata.
Ketika ia bertanya pada kepala sekolah tentang penilaian yang
diberikan, ia mendapatkan jawaban: Liatlah segi positif dari
siswamu. Janganlah melihat dari segi negatifnya saja. Kenali
potensi siswamu. Diah melakukan refleksi tentang dirinya sebagai
guru, metode pembelajaran, penilaian terhadap siswa dan lain-
lain. Diawal tahun ajaran, Diah siap melakukan pembaharuan
Langkah-langkah dalam Proses Proactive

Langkah 1: Melakukan praktek baru


Diah mencoba mengenali siswa satu per satu dengan cara meminta semua siswa
menuliskan kegemarannya, pengalaman yang paling menyenangkan dan keperibadiannya.
Setelah itu Diah menggabungkan hasil kerja siswanya. Kemudian ia meminta setiap siswa
untuk mencari tahu rekannya yang memiliki kegemaran, pengalaman dan kepribadian seperti
yang tertulis pada kertas. Setelah mendapatkan buruannya mereka menulis paragraf singkat
tentang rekan mereka.

Langkah 2:Memadukan harapan dan kecemasan


Harapan Diah agar siswanya saling mengenal satu sama lain sehingga mereka
bisa menghormati kelebihan dan kekurangan temannya, membantu rekannya dalam
pembelajaran dll. Namun Diah dilanda kecemasan bahwa siswa lain akan menyerang siswa
lain, menolak mengikuti kesepakatan kelas, menolak membantu teman-temannya
Langkah 3: Mengumpulkan data
Diah melakukan pengamatan terhadap aktivitas yang ia lakukan di langkah 1. Ia juga
mewawancara beberapa siswa tentang efektifitas kegiatan di kelas. Misalnya Bagaimana pendapat
Kamu tentang kondisi kelas sekarang ini?; Apakah Kamu melihat adanya masalah yang harus
diselesaikan?; Dalam hal apa, menurut Kamu kelas kita harus ditingkatkan?. Diah juga
menggunakan kuesioner untuk menilai dirinya sebagai guru dan hubungannya dengan siswanya.
Judul kuesioner adalah: Guru Kami. Siswa menilai Diah dari kretaria sbb: Memberikan bantuan
dalam penugasan; tersenyum, tertawa dan bercanda dengan siswa; mendisiplinkan kita; membuat
kita percaya pada diri sendiri; memastikan kita menyelesaikan tugas tepat waktu, menghormati
keputusan yang kita buat. Siswa akan membuat tanda pada kuesioner yang dibuat (Kurang-Cukup-
Baik). Untuk mengumpulkan data tentang kelas sebagai kelompok, siswa diminta menjadi detektif
dengan menjawab pertanyaan yang ditempel didinding kelas. Misalnya Apakah tandanya kamu
mengalami hal yang menyenangkan di kelas?

Langkah 4: Membaca data


Diah menulis sebuah jurnal sebagai refleksi kegiatan yang ia lakukan. Ia juga
berdiskusi dengan rekan guru dari sekolah lain dan secara formal bertemu dengan kepala
sekolah. Diah bercerita tentang kegiatan yang ia lakukan dan mengundang kepala sekolah untuk
berkunjung ke kelas melakukan pengamatan
Langkah 5: Merefleksikan praktek lain untuk dilakukan
Diah menggunakan umpan balik dari siswa, guru lain dan kepala sekolah untuk
melihat alternatif lain untuk meningkatkan kegiatan di kelas. Misalnya saat siswa diminta
untuk membuat tulisan tentang temannya, ia melihat adanya kelemahan dalam mengarang

Langkah 6: Mencoba praktek baru


Diah meminta siswa menulis cerita fiksi tentang seseorang. Sebelum dimulai,
Diah mengulang kembali tentang penulisan fiksi
Responsive Action Research

Ide awal penelitian berdasarkan permasalahan dan dinamika di kelas. Peneliti


(baca=guru), melakukan penelitian untuk mengambil keputusan yang tepat
dan mengakitkannya dengan cara yang efektif. Peneliti mengetahui
permasalahan di kelas, namun ia menngmpulkan data terlebih dulu sebelum
mengimplementasikan praktek/metode baru
Langkah-langkah dalam Proses Responsive

Kasus: Arman telah mengajar bahasa Inggris untuk siswa kelas 7 dan kelas 12
selama 3 tahun. Saat pertengahan tahun ajaran, Arman menjadi frustasi
dengan kelas 12. kejadian di kelas 12 juga terjadi di kelas paralel lain yang
diajarkannya. Padahal kelas tersebut merupakan kumpulan anak-anak yang
berbakat di sekolah. Banyak dari mereka tidak membaca tugas yang
diberikan. Mereka diminta untuk membaca suatu novel, namun tak seorang
pun mengerjakannya sesuai dengan tugas. Di kelas mereka hanya melihat
jam dinding seakan akan tidak sabar untuk kelas berlalu
Langkah-langkah dalam Proses Responsive

Langkah 1: Mengumpulkan data


Arman meminta siswanya untuk merefleksikan bagaimana cara pengajarannya
dapat membantu/tidak dapat membantu mereka dalam memahami pelajaran bahasa Inggris
dalam 2 kertas yang telah ditandai + dan -. Arman meminta siswanya berdiskusi dalam
kelompok tentang 2 hal yang membantu siswa dan 2 hal yang tidak membantu siswa. Ia
meminta 3 orang untuk berkeliling untuk mencari kesimpulan tentang 2 hal tersebut

Langkah 2: Menganalisa Data


Arman membaca informasi yang didapatkan. Temuan tersebut, misalnya cara ia
bertanya membuat siswa takut dan menolak untuk menjawab. Arman menjelaskan bahwa ia
telah membaca masukan dari semua siswa. Arman meminta siswa bekerja dalam kelompok
untuk merumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Arman. Siswa menuliskan
dalam kertas besar dan ditempelkan didinding.
Langkah 3: Mendistribusikan data dan mengumumkan perubahan
Arman menampilkan data yang ia peroleh dan mengumumkan langkah-langkah yang
ia lakukan. Semua siswa menyetujuinya

Langkah 4: Mencoba praktek baru


Arman membagi siswa dalam kelompok kecil untuk membaca naskah sebuah drama.
Semua siswa mau berpartisipasi dalam kelompoknya. Ia meneruskan metode membaca dalam
kelompok kecil dalam tugas-tugas yang lain
Langkah 5: Mengamati reaksi
Arman menggunakan 3 metoda untuk mengumpulkan data tentang reaksi
siswa. Pertama, ia mengamati partisipasi dan keterlibatan aktif siswa dalam kelompok
kecil dan dalam diskusi kelas. Arman memberikan motivasi pada siswa yang kurang terlibat
dalam diskusi. Ia berkeliling kelas untuk melihat alur diskusi. Kedua, Arman menggunakan
hari Jumat untuk mewawancarai siswa tentang praktek yang ia lakukan. Ketiga, Arman
mengajak rekan guru yang mengajar materi dan kelas yang sama untuk memberikan
masukan tentang cara yang ia lakukan

Langkah 6: Mengumpulkan data


Berdasarkan tulisan siswa tentang dirinya dan metode mengajar yang ia
lakukan, Arman membuat kusioner untuk melihat keberhasilan metode yang ia lakukan. Ia
memberikan kembali soal cerita yang pernah ia berikan dulu sebelum metode baru
dilakukan. Hasilnya menunjukkan perubahan signifikan dari sebelumnya
Cooperative Action Research

Tipe penelitian ini dilakukan dengan melibatkan pihak lain, misalnya


administrasi sekolah, guru, orangtua, komite sekolah dan juga siswa.
Mereka yang terlibat memiliki perhatian dan ketertarikan yang sama untuk
menggunakan penelitian tindakan kelas untuk melakukan refleksi dan
melihat permasalahan tentang pendidikan

Level pelaksanaan cooperative action research:


one-on-one partnerships: dilakukan oleh 2 orang. 1 orang berperan
sebagaipeneliti, sedangkan yang lain sebagai mentor

Small face-to-face groups: terdiri dari 3 s.d. 10 anggota. Karakteristik


kelompok ini adalah anggota sangat bergantung satu sama lain dan
memiliki pertemuan yang rutin

Whole School Staff: Melibatkan hampir semua staf sekolah secara


simultan
Langkah-langkah dalam Cooperative Action Research

One-to-One Partnership
Memiliki karakteristik permasalahan yang sama seperti jenis proactive
action research
Menggunakan langkah-langkah sama dengan proactive action research

Small Face-to-Face Groups


Memiliki karakteristik yang sama dengan jenis responsive action
research
Penelitian yang melibatkan guru dan siswa, melibatkan guru bidang
studi, dan komite sekolah menggunakan langkah-langkah yang sama
dengan responsive action research
Penelitian yang melibatkan tim guru menggunakan langkah-langkah
proactive action research
Aktivitas: Kelompok

Menonton Video

Diskusikan Jenis Penelitian tayangan tersebut?

Anda mungkin juga menyukai