Anda di halaman 1dari 9

KURANG ENERGI PROTEIN

KEP adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya


konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak
memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG).

Untuk tingkat puskesmas penentuan KEP yang dilakukan dengan


menimbang BB anak dibandingkan dengan umur dan menggunakan
KMS dan Tabel BB/U Baku Median WHO-NCHS
KEP ringan bila hasil penimbangan berat badan pada KMS terletak
pada pita warna kuning
KEP sedang bila hasil penimbangan berat badan pada KMS terletak
di Bawah Garis Merah (BGM).
KEP berat/gizi buruk bila hasil penimbangan BB/U <60% baku
median WHO-NCHS.
Pada KMS tidak ada garis pemisah KEP berat/Gizi buruk dan KEP
sedang, sehingga untuk menentukan KEP berat/gizi buruk digunakan
Tabel BB/U Baku Median WHO-NCHS
Gejala klinis
a. Kwashiorkor Kelainan kulit berupa bercak merah
muda yang meluas dan berubah
Edema, umumnya seluruh tubuh,
warna menjadi coklat kehitaman
terutama pada punggung kaki
dan terkelupas (crazy pavement
(dorsum pedis)
dermatosis)
Wajah membulat dan sembab
Sering disertai :
Pandangan mata sayu
penyakit infeksi, umumnya akut
Rambut tipis, kemerahan seperti
anemia
warna rambut jagung, mudah
dicabut tanpa rasa sakit, rontok diare.
Perubahan status mental, apatis, dan
rewel
Pembesaran hati
Otot mengecil (hipotrofi), lebih
nyata bila diperiksa pada posisi
berdiri atau duduk
b. Marasmus:

Tampak sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit

Wajah seperti orang tua

Cengeng, rewel

Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada
(baggy pant/pakai celana longgar)

Perut cekung

Iga gambang

Sering disertai:

- penyakit infeksi (umumnya kronis berulang)

- diare kronik atau konstipasi/susah buang air


c. Marasmik-Kwashiorkor:

Gambaran klinik merupakan campuran dari beberapa gejala


klinik Kwashiorkor dan Marasmus, dengan BB/U <60% baku
median WHO-NCHS disertai edema yang tidak mencolok.
PRINSIP DASAR PELAYANAN RUTIN KEP BERAT/GIZI BURUK

Pelayanan rutin yang dilakukan di puskesmas berupa 10 langkah penting yaitu:

1. Atasi/cegah hipoglikemia

2. Atasi/cegah hipotermia

3. Atasi/cegah dehidrasi

4. Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit

5. Obati/cegah infeksi

6. Mulai pemberian makana

7. Fasilitasi tumbuh-kejar (catch up growth)

8. Koreksi defisiensi nutrien mikro

9. Lakukan stimulasi sensorik dan dukungan emosi/mental

10. Siapkan dan rencanakan tindak lanjut setelah sembuh

Anda mungkin juga menyukai