67%(3)67% menganggap dokumen ini bermanfaat (3 suara)
2K tayangan15 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan sejarah shalat, makna sultan dalam Al-Quran, relasi kuasa antara iblis dan manusia, contoh-contoh mukjizat para nabi, hijrah dan kekuasaan negara, serta relasi kuasa antara imam dan jamaah dalam metafor shalat."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan sejarah shalat, makna sultan dalam Al-Quran, relasi kuasa antara iblis dan manusia, contoh-contoh mukjizat para nabi, hijrah dan kekuasaan negara, serta relasi kuasa antara imam dan jamaah dalam metafor shalat."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan sejarah shalat, makna sultan dalam Al-Quran, relasi kuasa antara iblis dan manusia, contoh-contoh mukjizat para nabi, hijrah dan kekuasaan negara, serta relasi kuasa antara imam dan jamaah dalam metafor shalat."
NEGARA METAFOR SHALAT PENGERTIAN DAN SEJARAH SHALAT Shalat secara etimologi berarti doa, kasih sayang, dan memohon ampun. Secara terminologi, Shalat berarti segala ucapan dan gerakan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam dengan sayarat-syarat tertentu. Shalat pertama kali diwajibkan bersamaan dengan wudhu. Shalat lima waktu baru diwajibkan setelah nabi pulang dari rihlah spiritual isra miraj. Q.S. Al-Isra ayat 78-81 MAKNA SULTAN DALAM AL-QURAN
Kata sultan digunakan dalam beragam konteks
relasi kuasa, mulai relasi iblis dan bani adam, iblis dan orang kafir, elit dan rakyat jelata, musa dan firaun, serta mukmin dan kafir dan juga digunakan dalam suatu konteks doa Nabi Muhammad SAW. Kepada Allah taala juga tantangan Allah terhadap makhluk-Nya-Jin dan manusia-untuk menembus cakrawala. RELASI IBLIS DAN BANI ADAM
Ketika Allah menjadikan nabi Adam sebagai
khalifah, iblis menentang karena menyatakan dirinya bahwa lebih baik dari Adam karna iblis diciptakan dari api sedangkan nabi Adam dari tanah. Sejak itu iblis menentang manusia dan terus menggoda manusia dengan segala tipu daya untuk merebutkan posisi terhormat sebagai khalifah. Q.S. Thoha:120; Q.S Al-Hijr: 42; Q.S. An-Nahl:99-100; Q.S. Al-Isra: 65; Q.S. Saba: 21 Manusia dibagi menjadi 2 golongan: Beriman : o Melaksanakan syariat o Melaksanakan mashiat Taubat Tenggela dalam dosa Kafir o Ahlkitab o Musyrik MUKJIZAT Kata mukjizat berasal dari kata bahasa Arab yang berarti melemahkan, dari kata ajaza (lemah). Mukjizat adalah peristiwa luar biasa yang terjadi melalui para nabi sebagai bukti kenabiannya yang ditantangkan kepada penguasa, ilmuan, pengusaha, tukang sihir, dan rakyat yang ragu dengan kenabiannya. Q.S Al-Mukmin: 23-24; Q.S. Hud: 96; Q.S Al- Mukminum: 45; Q.S Al-Qoshosh: 35; Q.S Ad-Dukan: 19; Q.S Adz-Dzariyat: 38 Contoh Para Nabi dan Rasul : Nuh membuat bahtera di padang pasir, ketika Tuhan hendak menenggelamkan kaumnya. Shaleh berupa unta betina yang tidak boleh disembelih, sebagai hujjah atas kaumnya. Ibrahim tidak hangus dibakar, karena api yang membakarnya berubah menjadi dingin. Daud memiliki suara merdu sehingga makhluk lain pun ikut bertasbih bersamanya, sanggup berbicara dengan burung, dan berhasil mengalahkan Jalut seorang prajurit raksasa dari negeri Filistin, sanggup melunakkan besi dengan tangan kosong. Yusuf memiliki ketampanan luar biasa dan mampu mentakwilkan mimpi-mimpi. Yunus bisa hidup di dalam perut ikan nun selama tiga hari. Sulayman sanggup berbicara dalam bahasa hewan, menguasai bangsa jin, mampu menundukkan angin, memiliki permadani yang terbuat dari sutera hijau dengan benang emas dengan ukuran 60 mil panjang dan 60 mil lebar. Musa berupa tongkat, tangan, belalang, kutu, katak, darah, topan, laut, dan peristiwa- peristiwa di Bukit Thur. Isa berupa kemampuan menyembuhkan orang buta, menyembuhkan penderita kusta dan menghidupkan orang mati. Muhammad berupa Isra dan Mi'raj, membelah bulan untuk membuktikan kenabiannya terhadap orang Yahudi, bertasbihnya kerikil di tangannya, batang kurma yang menangis, pemberitaan Muhammad tentang peristiwa-peristiwa masa depan ataupun masa lampau, tetapi mukjizat yang terbesar adalah Al-Quran. HIJRAH DAN KEKUASAAN NEGARA
Rasulullah Muhammad SAW. Di madinah
menjalankan dakwah struktural dengan mendirikan negara madinah. Dan terbentuklah piagam madinah. Negara madinah melindungi seluruh golongan dan semua penduduknya bertanggung jawab dalam menjaga negara. Akan tetapi ada orang-orang yahudi yang berkhianat dan melakukan gerakan separatis untuk menggeser kekuasaan islam Dalam rangka menjaga negara maka diaturlah masalah kenegaraan. Ayat mengatur hal ini antara lain : Q.S. An-Nisa ayat 144 Q.S. Al-Isra ayat 33 Q.S. An-Nisa ayat 91 Dalam al-quran disebutkan bahwa dilarang kaum muslim memili pemimpin yang kafir. Namun kenyataannya tidak semua muslim memilih pemimpin atas pertimbangan visi dan ideologi islam. Jadi, sultan dalam al-quran bermakna kekuasaan dan kompetensi yang bersumber dari wahyu ilahi, logika, dan penemuan ilmiah. Dalam perkembangan sejarah islam kata sultan menjadi gelar kepala negara dalam pemerintahan islam yang bersifat ilahiat. RELASI KUASA DALAM METAFOR SHALAT Adzan dan Persiapan Shalat Adzan merupakan panggilan sebagai tanda waktu shalat telah tiba. Pemilihan Imam o Kriteria Dasar : Muslim Berakal Dewasa (Baligh) Laki-laki tulen Bersih Fasih Faham Islam Muadzin tidak dicalonkan menjadi imam Niat Sebagai Kontrak Politik Niat hakikatnya merupakan kontrak politik antara makmum kepada imam juga kepada Allah SWT. Dampak dari kontrak politik ialah seorang makmum tidak diperkenankan untuk mendahului imam, baik dalam gerakan atau bacaan yang lebih nyaring daripadanya. Relasi Kuasa Imam-Makmum Imam dipilih sesaat sebelum memimpin shalat secara berjamaah, segera memeriksa barisan dan memberi arahan agar makmum (anggota jamaah) merapatkan barisan, meluruskan shaf, dan menjalin kerjasama menapaki sahara ruhani. Imam dipilih secara demokratis dengan memenuhi asas legalitas dan legitimasi. Imam juga sebagai lokomotif jamaah dalam memimpin shalat harus memperhatikan kondisi fisik dan mental anggota jemaah. Kriteria calon imam diantaranya adalah bersih dan bebas dari hadats. Jika itengah shalat diketahui bahwa ternyata imam tidak bersih atau berhadast, maka makum harus memisahkan diri (mufaroqoh) dan meneruskannya sampai salam. Pergantian dilakukan dengan kesadaran imam untuk egundurkan dri dengan mekanisme sebagai berikut: o Imam memberi isyarat dan makmum yang di sebelah kanan maju selangkah atau imam menarik pakaian makmum yang dituju supaya maju. o Imam meninggalkan gelanggang shalat secara terhormat, tanpa kehilangan muka, melalui jalan samping. Wassalamualaikum Wr. Wb.