Anda di halaman 1dari 15

Relasi Kuasa

Dalam Metafor
Shalat
Anggota Kelompok
Daftar Isi

PENGERTIAN DAN SEJARAH


SHALAT

MAKNA SULTAN DALAM AL- RELASI IBLIS DAN BANI ADAM


QURAN

MUKJIZAT

HIJRAH DAN KEKUASAAN REALASI KUASA DALAM


NEGARA METAFOR SHALAT
PENGERTIAN DAN SEJARAH SHALAT
Shalat secara etimologi berarti doa, kasih sayang,
dan memohon ampun.
Secara terminologi, Shalat berarti segala ucapan
dan gerakan yang diawali dengan takbiratul ihram
dan diakhiri dengan salam dengan sayarat-syarat
tertentu.
Shalat pertama kali diwajibkan bersamaan dengan
wudhu.
Shalat lima waktu baru diwajibkan setelah nabi
pulang dari rihlah spiritual isra miraj.
Q.S. Al-Isra ayat 78-81
MAKNA SULTAN DALAM AL-QURAN

Kata sultan digunakan dalam beragam konteks


relasi kuasa, mulai relasi iblis dan bani adam, iblis
dan orang kafir, elit dan rakyat jelata, musa dan
firaun, serta mukmin dan kafir dan juga
digunakan dalam suatu konteks doa Nabi
Muhammad SAW. Kepada Allah taala juga
tantangan Allah terhadap makhluk-Nya-Jin dan
manusia-untuk menembus cakrawala.
RELASI IBLIS DAN BANI ADAM

Ketika Allah menjadikan nabi Adam sebagai


khalifah, iblis menentang karena menyatakan
dirinya bahwa lebih baik dari Adam karna iblis
diciptakan dari api sedangkan nabi Adam dari
tanah. Sejak itu iblis menentang manusia dan
terus menggoda manusia dengan segala tipu
daya untuk merebutkan posisi terhormat sebagai
khalifah.
Q.S. Thoha:120; Q.S Al-Hijr: 42; Q.S. An-Nahl:99-100;
Q.S. Al-Isra: 65; Q.S. Saba: 21
Manusia dibagi menjadi 2 golongan:
Beriman :
o Melaksanakan syariat
o Melaksanakan mashiat
Taubat
Tenggela dalam dosa
Kafir
o Ahlkitab
o Musyrik
MUKJIZAT
Kata mukjizat berasal dari kata bahasa Arab yang
berarti melemahkan, dari kata ajaza (lemah).
Mukjizat adalah peristiwa luar biasa yang terjadi
melalui para nabi sebagai bukti kenabiannya
yang ditantangkan kepada penguasa, ilmuan,
pengusaha, tukang sihir, dan rakyat yang ragu
dengan kenabiannya.
Q.S Al-Mukmin: 23-24; Q.S. Hud: 96; Q.S Al-
Mukminum: 45; Q.S Al-Qoshosh: 35; Q.S Ad-Dukan:
19; Q.S Adz-Dzariyat: 38
Contoh Para Nabi dan Rasul :
Nuh membuat bahtera di padang pasir, ketika Tuhan hendak menenggelamkan kaumnya.
Shaleh berupa unta betina yang tidak boleh disembelih, sebagai hujjah atas kaumnya.
Ibrahim tidak hangus dibakar, karena api yang membakarnya berubah menjadi dingin.
Daud memiliki suara merdu sehingga makhluk lain pun ikut bertasbih bersamanya, sanggup
berbicara dengan burung, dan berhasil mengalahkan Jalut seorang prajurit raksasa dari
negeri Filistin, sanggup melunakkan besi dengan tangan kosong.
Yusuf memiliki ketampanan luar biasa dan mampu mentakwilkan mimpi-mimpi.
Yunus bisa hidup di dalam perut ikan nun selama tiga hari.
Sulayman sanggup berbicara dalam bahasa hewan, menguasai bangsa jin, mampu
menundukkan angin, memiliki permadani yang terbuat dari sutera hijau dengan benang
emas dengan ukuran 60 mil panjang dan 60 mil lebar.
Musa berupa tongkat, tangan, belalang, kutu, katak, darah, topan, laut, dan peristiwa-
peristiwa di Bukit Thur.
Isa berupa kemampuan menyembuhkan orang buta, menyembuhkan penderita kusta
dan menghidupkan orang mati.
Muhammad berupa Isra dan Mi'raj, membelah bulan untuk membuktikan kenabiannya
terhadap orang Yahudi, bertasbihnya kerikil di tangannya, batang kurma yang menangis,
pemberitaan Muhammad tentang peristiwa-peristiwa masa depan ataupun masa
lampau, tetapi mukjizat yang terbesar adalah Al-Quran.
HIJRAH DAN KEKUASAAN NEGARA

Rasulullah Muhammad SAW. Di madinah


menjalankan dakwah struktural dengan mendirikan
negara madinah. Dan terbentuklah piagam
madinah. Negara madinah melindungi seluruh
golongan dan semua penduduknya bertanggung
jawab dalam menjaga negara. Akan tetapi ada
orang-orang yahudi yang berkhianat dan
melakukan gerakan separatis untuk menggeser
kekuasaan islam
Dalam rangka menjaga negara maka diaturlah masalah
kenegaraan. Ayat mengatur hal ini antara lain :
Q.S. An-Nisa ayat 144
Q.S. Al-Isra ayat 33
Q.S. An-Nisa ayat 91
Dalam al-quran disebutkan bahwa dilarang kaum muslim memili
pemimpin yang kafir. Namun kenyataannya tidak semua muslim
memilih pemimpin atas pertimbangan visi dan ideologi islam. Jadi,
sultan dalam al-quran bermakna kekuasaan dan kompetensi yang
bersumber dari wahyu ilahi, logika, dan penemuan ilmiah. Dalam
perkembangan sejarah islam kata sultan menjadi gelar kepala
negara dalam pemerintahan islam yang bersifat ilahiat.
RELASI KUASA DALAM METAFOR
SHALAT
Adzan dan Persiapan Shalat
Adzan merupakan panggilan sebagai tanda waktu shalat telah tiba.
Pemilihan Imam
o Kriteria Dasar :
Muslim
Berakal
Dewasa (Baligh)
Laki-laki tulen
Bersih
Fasih
Faham Islam
Muadzin tidak dicalonkan menjadi imam
Niat Sebagai Kontrak Politik
Niat hakikatnya merupakan kontrak politik antara makmum kepada
imam juga kepada Allah SWT.
Dampak dari kontrak politik ialah seorang makmum tidak
diperkenankan untuk mendahului imam, baik dalam gerakan atau
bacaan yang lebih nyaring daripadanya.
Relasi Kuasa Imam-Makmum
Imam dipilih sesaat sebelum memimpin shalat secara berjamaah,
segera memeriksa barisan dan memberi arahan agar makmum (anggota
jamaah) merapatkan barisan, meluruskan shaf, dan menjalin kerjasama
menapaki sahara ruhani.
Imam dipilih secara demokratis dengan memenuhi asas legalitas dan
legitimasi.
Imam juga sebagai lokomotif jamaah dalam memimpin shalat harus
memperhatikan kondisi fisik dan mental anggota jemaah.
Kriteria calon imam diantaranya adalah bersih dan bebas dari hadats.
Jika itengah shalat diketahui bahwa ternyata imam tidak bersih atau
berhadast, maka makum harus memisahkan diri (mufaroqoh) dan
meneruskannya sampai salam.
Pergantian dilakukan dengan kesadaran imam untuk egundurkan
dri dengan mekanisme sebagai berikut:
o Imam memberi isyarat dan makmum yang di sebelah kanan maju
selangkah atau imam menarik pakaian makmum yang dituju supaya maju.
o Imam meninggalkan gelanggang shalat secara terhormat, tanpa
kehilangan muka, melalui jalan samping.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai