PERLINDUNGAN
TENAGA KERJA
dan
UPAYA KESEHATAN KERJA (UKK)
di PUSKESMAS
Ketenagakerjaan adalah segala hal
yang berhubungan dengan tenaga kerja
pada waktu sebelum, selama, dan
sesudah masa kerja.
Perselisihan hak
Perselisihan kepentingan
Bipartit
Disnaker
Konsiliasi Arbitrase
Mediasi
Arbitrase
Perselisihan Kepentingan
Perselisihan antar Serikat Pekerja
Mediasi
Perselisihan Hak
Perselisihan Kepentingan
Perselisihan PHK
Perselisihan antar Serikat Pekerja
PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
5. Pemulihan (Rehabilitation)
Latihan dan pendidikan untuk melatih kemampuan yang
ada
Pendidikan masyarakat untuk menggunakan tenaga
cacat
Penempatan tenaga cacat secara selektif
Terapi kerja di rumah sakit
Menyediakan tempat kerja yang dilindungi.
Upaya-Upaya Pencegahan
Penyakit Akibat Kerja
1. Substitusi
Yaitu mengganti bahan-bahan yang berbahaya
dengan bahan-bahan yang kurang berbahaya atau
tidak berbahaya sama sekali, misalnya karbon
tetraklorida diganti dengan triklor-etilen.
2. Ventilasi Umum
Yaitu mengalirkan udara sebanyak-banyaknya
menurut perhitungan kedalam ruang kerja, agar
bahan-bahan yang berbahaya ini lebih rendah
dari kadar yang membahayakan, yaitu kadar pada
nilai ambang batas.
3. Ventilasi Keluar Setempat
Adalah alat yang dapat mengisap udara dari
suatu tempat kerja tertentu, agar bahan-bahan
yang berbahaya dari tempat tersebut dapat
dialirkan keluar.
4. Isolasi
Adalah dengan cara mengisolasi proses
perusahaan yang membahayakan, misalnya isolasi
mesin yang hiruk pikuk, sehingga kegaduhan
yang disebabkannya menurun dan tidak menjadi
gangguan pada pekerja.
5. Pakaian / Alat Pelindung
Alat pelindung dalam pekerjaaan dapat berupa ear plug,
kacamata, masker, helm, sarung tangan, sepatu atau pakaian
khusus yang didesain untuk pekerjaan tertentu.
6. Pemeriksaan Sebelum Bekerja
Yaitu pemeriksaan kes pada calon pekerja untuk mengetahui
apakah calon pekerja tersebut sesuai dgn pekerjaan yang akan
diberikan ( fisik, mental).
7. Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala
Adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara berkala
terhadap pekerja, apakah ada gangguan kesehatan yang timbul
akibat pekerjaan yang dilakukan. Dapat dilakukan setiap 1x 6
bulan, 1x setahun atau sesuai dengan kebutuhan.
8. Penjelasan Sebelum Bekerja
Penjelasan pekerjaan sebelum bekerja bertujuan
agar pekerja mengetahui dan mematuhi
peraturan-peratauran, sehingga dalam bekerja
lebih hati-hati dan tidak terkena penyakit-
penyakit akibat pekerjaan.
9. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan kepada pekerja sangat
penting untuk keselamatan dalam bekerja,
sehingga pekerja tetap waspada dalam
melaksanakan pekerjaannya.
PERLINDUNGAN NORMA KERJA
Perlindungan ini dimaksudkan untuk
memberikan kepastian kewajiban pekerja
yang terkait dengan norma kerja, meliputi:
Waktu kerja
Waktu istirahat
Waktu cuti
Waktu kerja malam bagi wanita
Waktu kerja lembur
PERLINDUNGAN MORAL dan
HUKUM
Semua orang adalah warga negara yg sama status dan
kedudukannya serta kewajibannya, oleh krn itu hrs
diperlakukan secara sama sesuai hak yg berlaku
Prinsip dasar tsb memiliki konsekwensi legal dan moral yg
mendasar.
1. Semua orang hrs secara sama dilindungi oleh hukum,
terlepas dari latabelakang etnis,agama,sosial ekonomi dll.
2. Semua orang hrs diperlakukan secara sama sbg
manusia dan warga negara
3. Tidak ada perlakuan istimewa atas hak thd seseorang
4. Pemerintah tdk boleh mengeluarkan produk hukum untuk
kepentingan pihak tertentu
5. Semua warga tanpa terkecuali harus tunduk dan taat
kpd hukum
PERLAKUAN SESUAI HARKAT DAN
MARTABAT MANUSIA
Dasar moral yang digunakan adalah
manusia mempunyai harkat dan martabat
yg sama, oleh krn itu harus diperlakukan
secara sama, perlakuan berbeda berarti
merendahkan harkat martabat manusia.
PERLAKUAN SESUAI NILAI NORMA
DAN AGAMA
Perlindungan ini bertujuan agar pelaksanaan
pekerjaan tetap sesuai dengan norma dan
agama, meliputi :
Perlindungan kesusilaan
Tersedianya tempat ibadah yg layak
Adanya kesempatan untuk melaksanakan
ibadah dengan aman dan nyaman
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BPJS KETENAGAKERJAAN
program-program yang terkait dengan risiko, seperti jaminan
kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan pemeliharaan
kesehatan, dan jaminan hari tua.
meliputi: biaya pengangkutan, biaya pemeriksaan, pengobatan,
perawatan, biaya rehabilitasi, serta santunan uang bagi pekerja
yang tidak mampu bekerja, dan cacat.
BPJS KETENAGAKERJAAN
kecelakaan
meninggal
hari tua
JAMINAN KECELAKAAN KERJA
(JKK)
RUANG LINGKUP
KANTOR
RUMAH TINGGAL
51
TEMPAT LAIN
MANFAAT JAMINAN
KECELAKAAN KERJA
1.SANTUNAN SEKALIGUS
70% X 80 BLN UPAH
BEKERJA 2.SANTUNAN BERKALA
KEMBALI Rp. 200.000,-/BLN
SELAMA 24 BLN
SEMENTARA
TIDAK MAMPU CACAT
CACAT TETAP SEBAGIAN
BEKERJA
1.BIAYA PENGOBATAN SANTUNAN SEKALIGUS
Rp. 20.000.000 % TABEL CACAT X 80
2.SANTUNAN STMB BLN UPAH
- 4 BLN PERTAMA 100 % UPAH
- 4 BLN KEDUA 75% UPAH
KECELAKAAN CACAT FUNGSI
PENGANGKUTAN - SETERUSNYA 50% UPAH
KERJA
% KURANG FUNGSI X %
DARAT Rp 750.000 TABEL CACAT X 80 BLN UPAH
LAUT Rp 1.000.000 MENINGGAL
UDARA Rp 2.000.000 DUNIA BIAYA
REHABILITASI
1. SANTUNAN SEKALIGUS
60% X 80 BLN UPAH -REHABILITASI MEDIK
2. SANTUNAN BERKALA Max. Rp. 2.000.000
Rp. 200.000,- /BLN SELAMA 24 BLN
-PROTHESE ANGGOTA
3. BIAYA PEMAKAMAN Rp. 2.000.000
BADAN TIRUAN
-ORTHOSE ALAT BANTU
(KURK,KURSI RODA)
52
Perlindungan Khusus Karyawan/Pekerja
Perempuan :
53
Protective,meliputi:
1. Perlindungan Pada Masa Haid
54
3. Perlindungan sesudah gugur kandung
55
Protektif...........
56
Corective,meliputi:
57
Corective
3. Adanya peluang bagi PP hamil utk bekerja pada malam hari,
sepanjang ada surat keterangan dokter yg menyatakan hal
tsb tidak berbahaya bagi pekerja dan kandungannya.
Non Diskriminatif
1. Adanya kesempatan yang sama utk memperoleh
pekerjaan dan adanya perlakuan yang sama tanpa
diskriminasi dari pengusaha
2. Adanya pengupahan yang sama bagi pekerja laki-laki dan
perempuan utk pekerjaan yg sama nilainya
3. Adanya kesempatan yg sama dalam pekerjaan dan jabatan
tanpa membedakan ras, warna kulit, jenis kelamin, agama,
politik dan asal usul dalam masyarakat
58
Non Diskriminatif
Tujuan khusus
meningkatkan kemampuan masyarakat pekerja dalam
upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit yang
berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja.
meningkatkan pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja
informal dan keluarganya yang belum terjangkau.
meningkatkan keselamatan kerja dengan mencegah
penggunaan bahan-bahan yang membahayakan
lingkungan kerja dan masyarakat serta menerapkan
prinsip ergonomik.
Sasaran
tenaga kerja yang mempunyai dampak
besar dalam menunjang pertumbuhan
ekonomi.
tenaga kerja yang memperoleh yankes
yang memadai.
diutamakan pada sektor informal yang
merupakan separuh dari angkatan kerja.
Strategi
dikembangkan secara terpadu dan menyeluruh
dalam pola yankes puskesmas bagi pekerja dan
keluarganya.
dilakukan melalui pelayanan paripurna, yang
menekan pada pelayanan kesehatan kerja,
keselamatan kerja, kesehatan keselamatan kerja.
dilakukan melalui peran serta aktif masyarakat
pekerja melalui pendekatan PKMD.
Penyelenggaraan UKK di Puskesmas
Penyuluhan kesehatan
Pelayanan kesehatan
Yankes tenaga kerja yang berkunjung ke puskesmas
Kartu berobat diberi kode tersendiri
Pemeriksaan kes diarahkan kepada penyakit yang ada
hubungannya dengan pekerjaan
Penderita penyakit akibat kerja dilakukan tindak lanjut
untuk diberikan penyuluhan kesehatan dan cara
pencegahan penyakit
Bila tidak dapat diatasi di rujuk ke rumah sakit
Laporan (pelaporan dan pencatatan) terpadu
Pembinaan dan latihan kader dengan tujuan ;
Dikenalnya masalah kes umum dan masalah
kesehatan kerja oleh tenaga kerja
Terpeliharanya kelancaran pelaksanaan
kegiatan upaya kes kerja oleh tenaga kader
Meningkatnya hasil kegiatan upaya kes kerja
melalui peran serta masyarakat
Upaya Kesehatan Kerja di Puskesmas
1. Identifikasi masalah
a. Pemeriksaan kesehatan
Pemeriksaan awal
Pemeriksaan berkala
Perhatian khusus pada organ tubuh yang mungkin
terkena penyakit akibat kerja
b. Pemeriksaan kasus
Adalah pemeriksaan terhadap penderita yang datang
berobat ke puskesma s atau yang dirujuk oleh kader
kesehatan.
c. Peninjauan tempat kerja
Untuk menentukan bahaya akibat kerja dan masalah
yang dihadapi di tempat kerja( fisik, kimia, biologis,
fisiologi).
2. Kegiatan pencegahan (preventive)
a. Penyuluhan kesehatan/latihan
Bahaya penyakit akibat kerja
Latihan tata kerja yang benar
Cara menghindar bahaya akibat kerja (bahaya bahan
kimia dan zat-zat lainnya).
b. Kegiatan ergonomik
Kegiatan yang bertujuan untuk mencapai
kesesuaian antara alat kerja dengan pekerjaan
agar tidak terjadi stress fisik akibat kerja.
c. Kegiatan monitoring
Kegiatan monitoring bahaya akibat kerja yang
dilakukan oleh anggota kelompok kerja yang dilatih
untuk mendeteksi pencemaran zat kimia, pestisida, dll.
d. Perbaikan mesin / alat kerja
Ditujukan pada industri kecil dan pada
pemaparan/pencemaran karena bahan-bahan produksi.
e. Pemakaian alat pelindung
Yang disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan bahaya
yang dihadapi serta dilakukan untuk mencegah
penyakit dan kecelakaan akibat kerja.
3. Kegiatan pengobatan
a. Pendekatan system orga tubuh (pengobatan
yang ditujukan pada organ tubuh yang terkena)
misalnya alat pendengaran, paru-paru, kulit dan
sebagainya.
b. Pendekatan jenis pernapasan (exposure)
Dengan cara menetapkan jenis pernapasan yang
dialami pekerja serta kemungkinan akibat
patologinya
Pengobatan secara spesifik ditujukan untuk
mengatasi bahaya akibat kerja.
4. kegiatan pemulihan
Bertujuan untuk memulihkan fungsi alat tubuh yang
cidera akibat penyakit dan kecelakaan kerja
Mengidentifikasi kasus yang membutuhkan pemulihan
dan merujuknya ke RS atau pusat rehabilitasi.
5. kegiatan rujukan
Rujukan medik( kasus yang tidak ditanggulangi oleh
puskesmas untuk pengobatan lebih lanjut).
Rujukan kesehatan ditujukan terhadap pencemaran
lingkungan( ke Balai Teknis Kesehatan Lingkungan
(BTKL), Pusat Laboratorium Kesehatan Departemen
Kesehatan, Balai Hiperkes Depnaker.
PERAN INSTITUSI DALAM
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
DINAS KESEHATAN KAB / KOTA
Menggalang dukungan daerah, lintas sektor, profesi , dunia
usaha dan serikat pekerja .
Koordinasi dan jejaring kerja lintas program (advokasi dan
sosialisasi).
Bimbingan teknis dan fasilitasi.
Pelatihan teknis dan ketrampilan ( petugas & kader )
Orientasi program yan kesja secara kontinu
Menerapkan syarat kesehatan pada bebagai lingkungan kerja
Rujukan medis dan kesehatan
Surveilans kesehatan kerja & pemetaan bahaya potensial
DINAS TENAGA KERJA
Pembinaan norma kesja ( diluar teknis medis ) sebagai norma K3
sesuai aturan yang berlaku
Pengawasan ( termasuk penegakan hukum ) terhadap plaksanaan
kewajiban pengusaha dalam yan kesja
Pendataan PAK dgn koordinasi Dinkes.
Penyelesaian kasus KAK & PAK sesuai aturan
PUSKESMAS :
Melaksanakan sebagian tugas teknis opersional program kesehatan
berdasarkan kewenangan yang diberikan Dinkes kab/ kota UKP & UKM
Wassalaamualaikum WW