Anda di halaman 1dari 37

REFERAT

FRAKTUR TIBIA

Dey Shie

Pembimbing : dr.Roy Simamora,SpB,


FINACS
KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH
PERIODE JULI S/D SEPTEMBER 2017
RSUD SULTAN SYARIF MUHAMAD ALQADRIE
PONTIANAK
2017
Fraktur
Fraktur adalah diskontinuitas atau terputusnya jaringan tulang maupun
jaringan skeletal akibat tekanan eksternal yang datang lebih besar dari
yang dapat diserap tulang
Lokasi Fraktur
Bagian Proksimal (kondiler)

Bagian Diafisis

Persendian Pergelangan kaki


Variabel penting pada fraktur:
- Lokasi anatomi
- Pola fraktur /pola garis fraktur
- Bersamaan dengan cedera fibula
- Posisi dan jumlah fagmen
- Kerusakan jaringan lunak luas
Fraktur
Kondiler Tibia
Klasifikasi Schatzker:
I. Fraktur Split Kondiler Lateral
II. Fraktur split/ Depresi lateral
III. Depresi kondiler lateral
IV. Fraktur split kondiler medial
V. Fraktur Bikondiler
VI. Fraktur Kominutif
Fraktur
Kondiler Tibia
Gejala Klinis:
Trauma pada lutut, bengkak, gangguan pergerakan sendi,nyeri luarbiasa
dan hemartrosis
Tatalaksana:
Tidak bergesar,depresi <4mm dilakukan: verban elastic, traksi atau gips
sirkuler
Depresi >4mm dilakukan operasi mengangkat bagian depresi dan
ditopang bone graft, pemasangan screw/ kombinasi screw dan plate.
Gambar (A) Fraktur kondiler tibia dengan split dan terpisah di lateral.
(B) Fraktur kondiler tibia direduksi dengan menggunakan buttress plate dan
screw untuk mengembalikan kongruensi sendi.
Komplikasi
Genu valgum : terjadi oleh karena depresi yang tidak
direduksi dengan baik
Kekakuan lutut : terjadi karena tidak dilakukan latihan yang
lebih awal
Osteoartritis : terjadi karena adanya kerusakan pada
permukaan sendi sehingga bersifat irrreguler yang
menyebabkan inkonkruensi sendi lutut.
Fraktur Diafisis Tibia
Klasifikasi oleh OTA(Orthopaedic Trauma Association ):
1. Tipe Simple ( Spriral, Oblik, Transversal)
2. Tipe Wedge (Spiral, bending, Fragmen)
3. Tipe Kompleks (spiral, segmen, irregular)
Fraktur Diafisis Tibia
Evaluasi radiologi dari
fraktur diafisis tibia adalah
posisi anteroposterior (AP)
dan lateral.
Mencakup bagian distal
dari femur dan
anklelokalisasi fraktur,
jenis fraktur, apakah fraktur
pada tibia dan fibula atau
tibia saja atau fibula saja.
Konservatif
-Reduksi fraktur, dengan manipulasi tertutup dengan bius
-Pemasangan Gips Sirkuler
Cast Bracing: pemasangan gips sirkuler dengan tumpuan
pada tendo patella (gips Sarmiento) dipergunakan setelah
pembengkakan mereda atau terjadi union secara fibrosa.
Operatif
Metode pengobatan operatif adalah sama ada pemasangan
plate dan screw, atau nail intrameduler, atau pemasangan
screw semata-mata atau pemasangan fiksasi eksterna.
Indikasi pemasangan fiksasi eksterna pada fraktur tibia: (1)
Fraktur tibia terbuka grade II dan III terutama apabila
terdapat kerusakan jaringan yang hebat atau hilangnya
fragmen tulang
Pseudoartrosis yang mengalami infeksi (infected
pseudoarthrosis)
Indikasi Operasi
Penatalaksanaan Fraktur dengan operasi, memiliki 2
indikasi, yaitu:
1. Absolut
Fraktur terbuka, cidera vaskuler, dengan sindroma
kompartemen
2. Relatif
Pemendekan, frakur tibia dengan fibula intak, atau
fraktur tibia dan fibula dengan level yang sama
Jenis Operasi Fraktur Tibia

1.Fiksasi Eksternal
a. Standart
Cidera multiple, hemodinamik tidak stabil,
fraktur terbuka yang terkontaminasi
Jenis Operasi Fraktur Tibia

1. Fiksasi Eksternal
b. Ring Fixators
dilengkapi dengan fiksator ilizarov
yang menggunakan sejenis cincin
dan kawat.
Cara baik untuk fraktur tertutup
tipe kompleks.
Jenis Operasi Fraktur Tibia
1. Fiksasi Eksternal
C. ORIF (Open Reduction with Internal Fixation)
pada fraktur diafisis tibia yang mencapai ke metafisis.
(+): gerakan sendi lebih stabil
(-): mudah terjadi komplikasi post oprasi

Indications
1. Intra-articular fracture
2. Avulsion fracture
3. Soft tissue interposition
Jenis Operasi Fraktur Tibia
d. Intramedullary nailing
Pada fraktur displased
Keuntungan :mudah untuk meluruskan tulang yang
cidera dan menghindarkan trauma pada jaringan
lunak.
Jenis Operasi Fraktur Tibia
2. Amputasi
pada fraktur yang mengalami iskemia, putusnya
nervus tibia dan pada crush injury dari tibia.
Fraktur Distal Tibia
Klasifikasi menurut Danis-Weber
Tipe A; fraktur maleolus di bawah sindesmosis
Tipe B; fraktur maleolus lateralis bersifat oblik disertai avulsi
maleolus medialis dimana disertai robekan dari ligamen
tibiofibular bagian depan
Tipe C; fraktur fibula di atas sindesmosis dan atau disertai avulsi
dari tibia disertai fraktur atau robekan pada sindesmosis, dikenal
sebagai fraktur Duyuptren.
Prinsip Pengobatan Fraktur
PENATALAKSANAAN AWAL
Pertolongan Pertama
Membersihkan jalan napas, menutup luka dengan verban yang
bersih dan imobilisasi fraktur.
Penilaian Klinis
Apakah luka itu luka tembus tulang, adakah trauma pembuluh
darah/saraf ataukah ada trauma alat-alat dalam yang lain
Resusitasi
Fraktur multipel tiba di rumah sakit dengan syok.
Prinsip Umum Pengobatan
Fraktur
Ada enam prinsip umum pengobatan fraktur:
1. Jangan membuat keadaan lebih jelek
2. Pengobatan berdasarkan atas diagnosis dan prognosis yang akurat.
3. Seleksi pengobatan dengan tujuan khusus
Menghilangkan nyeri
Memperoleh posisi yang baik dari fragmen
Mengusahakan terjadinya penyembuhan tulang
Mengembalikan fungsi secara optimal
4. Mengingat hukum-hukum penyembuhan secara alami
5. Bersifat realistik dan praktis dalam memilih jenis pengobatan
6. Seleksi pengobatan sesuai dengan penderita secara indivudual
Prinsip Pengobatan Ada 4R:
1. Recognition; diagnosis dan penilaian fraktur
Pada awal pengobatan perlu diperhatikan:
Lokalisasi Fraktur
Bentuk fraktur
Menentukan tehnik yang sesuai dengan pengobatan
Komplikasi yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengobatan
2. Reduction; reduksi fraktur apabila perlu
Posisi yang baik adalah:
Aligment yang sempurna
Aposisi yang sempurna
3. Retention; imobilisasi fraktur
4. Rehabilitation; mengembalikan aktifitas fungsional semaksimal mungkin
Penatalaksanaan pada fraktur tibia tergantung pada:

- Lokasi fraktur

- Displacement (pergeseran)

- Alignment

- Assosiated injury

- Kondisi jaringan lunak sekitarnya


REDUKSI
REDUKSI TERTUTUP DENGAN FIKSASI EKSTERNA ATAU FIKSASI
PERKUTANEUS DENGAN K-WIRE
REDUKSI TERBUKA DENGAN FIKSASI INTERNA ATAU FIKSASI
EKSTERNA TULANG
IMOBILISASI

Minimal 2 sendi yang


diimobilisasi
splint
Menghindari cedera lebih
lanjut
Mengevaluasi kembali
neurovaskular pada bagian
distal fraktur
External
Fixation
Imobilisasi menggunakan traksi
KOMPLIKASI FRAKTUR
1. Perdarahan, syok septik sampai kematian
2. Septikemia, Tetanus
3. Gangren
4. Perdarahan skundair
5. Osteomielitis kronik
6. Daleted union
7. Nunonion dan malunion osteoartritis
8. Kekakuan sendi
9. komplikasi lain oleh karena perawatan yang lama.
PERAWATAN LANJUT &
REHABILITASI FRAKTUR
Ada lima tujuan pengobatan fraktur:
1. Menghilangkan nyeri
2. Mendapatkan dan mempertahankan posisi yang memadai dari fragmen fraktur
3. Mengharapkan dan mengusahaakan union
4. Mengembalikan funsi secara optimal dengan cara memperhatikan fungsi otot dan
sendi, mencegah atrofil, adhesi dan kekakuan sendi, mencegah terjadinya
komplikasi seperti dekubitus, trombosis vena, infeksi saluran kencing serta
pembentukan batu ginjal.
5. Mengembalikan fungsi secara maksimal merupakan tujuan akhir pengobatan
fraktur.
Kesimpulan
Fraktur tiba adalah fraktur tulang panjang yang paling sering
terjadi
Fraktur dapat terjadi pada bagian kondiler, diafisis dan
pergelangan kaki. Fraktur pada tibia termasuk luka kompleks,
sehingga tentunya penanganannya juga tidak sederhana.
Sebagai dokter umum, anamnesis dan pemeriksaan fisik yang
lengkap diperlukan jika terjadi fraktur.
Selain itu, pemeriksaan radiologis juga penting.
Penatalaksanaan dari fraktur tergantung dari kondisi
frakturnya, bisa dengan operatif maupun nonoperatif.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai