Anda di halaman 1dari 20

AUTOIMUN

kelompok 1
Adiani Fauzana Kaafi
Anugrah Qatrunnada Hakim
Ardiana
Beltsazar
Dea Pengasih
Destri Khusnul Khotimah
Dewi Nurmina Puteri Rahman
Dewi Rahayu
Dewi Retno Wahyu Widyaningrum
Elsa Ayu Amanda
Fadel Amirda
Penyakit dimana sistem kekebalan tubuh yang
PENYAKIT
terbentuk salah mengidentifikasi benda asing.
AUTOIMUN
Keadaan dimana Sel, jaringan/ organ tubuh
manusia justru dianggap sebagai benda asing,
sehingga dirusak oleh antibodi.
Respon imun terhadap antigen jaringan sendiri
yang disebabkan kegagalan mekanisme normal
yang berperan untuk mempertahankan Self-
Tolerance Sel B, Sel T atau keduanya.
Berkisar dari penyakit yang mengarahkan respons
imun spesifik untuk melawan satu organ/ tipe sel
tertentu & menimbulkan kerusakan jaringan lokal
hingga ke penyakit multisistem yang ditandai
dengan lesi di berbagai organ & disertai dengan
autoantibodi dalam jumlah yang besar atau reaksi
selular.

Purwaningsih, Endang. 2013 . Telomere Dysfunction In Autoimmune Diseases. Jurnal Kedokteran


Yasri. Vol: 21(1). 42.
Penyebab Penyakit
Autoimun

Self- Antigen Terjadinya


Kegagalan regulasi normal Kegagalan kombinasi
pada delasi yang dapat
sistem imunitas (yang menimbulka Antibodi antara faktor
mengandung beberapa sel-sel DNA limfosit lingkungan,
n aktivasi, maupun sel
imun yang mengenali antigen normal genetik &
proliferasi T atau
tubuh sendiri namun mengalami untuk tubuh
serta keduanya
supresi). mengenali sendiri
diferensiasi dapat
antigen
Sel T berperan
tubuh
autoreaktif dalam
sendiri.
menjadi sel phatogenesis
efektor yang penyakit
menimbulka autoimun.
n kerusakan
jaringan &
berbagai
organ tubuh

Purwaningsih, Endang. 2013 . Telomere Dysfunction In Autoimmune Diseases.


Jurnal Kedokteran Yasri. Vol: 21(1). 42.
Akibat adanya
penyakit autoimun

Antibodi yang terbentuk tidak


memberikan dampak Antibodi yang terbentuk membuat
peningkatan ketahanan tubuh kerusakan pada tubuh.
untuk melawan penyakit.

Purwaningsih, Endang. 2013 . Telomere Dysfunction In Autoimmune Diseases. Jurnal Kedokteran


Yasri. Vol: 21(1). 42.
Toleransi Imunologi
Toleransi imunologi adalah suatu keadaan saat
seseorang tidak mampu mengembangkan
suatu respons imun melawan suatu antigen
spesifik, toleransi diri secara khusus
menunjukkan kurangnya responsitivitas imun
terhadap antigen jaringannya sendiri.
2 kelompok besar menjelaskan mekanisme keadaan toleran

Mekanisme ini menunjukkan pemusnahan


limfosit T dan B yang self reactive selama
1. pematangannya dalam organ limfoid sentral
Setiap sel T yang berkembang mengeluarkan

Toleransi reseptor untuk antigen sendiri(apoptosis) ,


sehingga kumpulan sel T perifer yang
dihasilkan dimusnahkan oleh self reactive
sentral Untuk sel B ketika sel B berkembang dan
bertemu antigen lalu sel B mengalami
apoptosis
2. toleransi perifer : sel T reaktif yang lolos dari seleksi negatif dalam timus secara potensial
dapat menimbulkan malapetaka, dan harus dimusnahkan kembali. Ada beberapa mekanisme
untuk memusnahkan sel T yang Autoreaktif

Menunjukkan inaktivitas memanjang atau ireversibel limfosit yang diinduksi


bertemu dengan antigen.
Anergi Ingat kembali aktivasi sel T memerlukan dua sinyal yaitu molekol MHC
sendiri pada APC serta jumlah kostimulator kedua misalnya B7. jadi jika
kostimulator kedua tidak ada maka sel T jadi anergi

Merupakan apoptosis sel T oleh sistem ligan fas ligan


Dengan menggunakan sistem ligan fas. Ligan fas adalah suatu protein
Kematian sel membran yang secaraa struktural homolog dengan tnf sitokin, dan
yang dikeluarkan saat limfosit T aktif
diinduksi Limfosit mengeluarkan Fas, dan pengeluaran Fas sangat meningkat pada
oleh aktivasi sel T aktif.
Akibatnya Pengikatan Fas oleh ligan Fas yang juga dikeluarkan oleh sel T
aktif dapat menekan imun dengan apoptosis sel T

Dengan sel T regulator yang menekan sel T lain.


Melalui kontak langsung dengan sel ke sel lain
Penekanan perifer oleh sel Meskipun mekanisme yang mendasari masih sukar
T dipahami, diketahui bahwa sitokin tertentu yang
dihasilkan misalnya IL-10 dan TGF-b dapat
melemahkan sel T.
TOLERANSI PADA SEL B
MEKANISME PENYAKIT AUTOIMUN
KEGAGALAN TOLERANSI

Kegagalan Kematian Sel yang Diinduksi oleh Aktivasi.


aktivasi sel T yang berpotensi autoreaktif secara persistensi dapat
menyebabkan apoptosis melalui sistem ligan fas-fas. Gangguan pada
sistem ini dapat menyebabkan proliferasi dan persistensi sel T. Contoh
penyakit karena kelainan dalam sistem ini adalah SLE.
Gangguan pada Anergi sel T.
Sel T berpotensi autoreaktif yang lolos dari pembersihan sentral akan
menjadi anergik saat sel bertemu antigen tanpa adanya kostimulasi. Hal
ini dapat terjadi jika sel normal yang biasanya mengeluarkan molekul
kostimulator dapat diinduksi untuk melakukan hal tsbt. Contoh pada
penyakit artitis rematoid terdapat kostimulator B71.
Pemintasan kebutuhan sel B untuk bantuan sel T
Banyak antigen yang mempunyai determinan yang beragam. Respon antibodi
terhadap antigen tersebut hanya terjadi jika sel B yang berpotensi self rective
menerima bantuan dari sel T,dan toleransi terhadap antigen tersebut dapat
disertai dengan pembersihan atau anergi sel T helper dengan adanya sel B
spesifik yang kompeten.
Contoh anemia hemolitik yang terjadi saat pemberian obat tertentu,karena
setelah pemberian obat terjadi perubahan induksi obat ppada permukaan sel
darah merah yang mengakibatkan antigen dikenali ole sel t helper

Kegagalan supresi yang diperantai sel T.


Kemungkinan kurangnya sel T regulator yang menyebabkan autoimunitas
Mimikri molekul
Beberapa agen infeksius memberikan epitop kepada antigen . Dan
respon imun yang melawan mikroba tsbt akan menghasilkan respon yang
serupa terhadap antigen diri yang bereaksi silang,
Contoh klon sel T yang reaktif terhadap protein dasar mielin yang berasal
dari penderita sklerosis multipel;klon ini bereaksi pula dengan peptida
yang berasal dari protein sendiri

Aktivasi limfosit poliklonal


Toleransi dipertahankan oleh energi. Namun autoimun dapat terjadi jika
klon yang self reaktive, tetapi anergik tersebut dirangsang oleh
mekanisme yang tidak bergantung antigen. Bbrp m.o beserta produknya
mamu menyebabkan aktivasi poliklonal(antigen-nonspesifik ) sel B.
FAKTOR GENETIK PADA AUTOIMUNITAS

Terdapat sedikit keraguan bahwa faktor genetik


berperan, seperti yang diusulkan melalui
pengamatan ini:

Pengelompokan familial pada beberapa penyakit


autoimun

Hubungan antara beberapa penyakit autoimun


dengan HLA

Induksi penyakit autoimun pada tikus transgenik


Peranan pasti gen MHC dalam autoimunitas belum
sepenuhnya jelas.

Pengeluaran suatu gen MHC khusus bukanlah satu-


satunya faktor yang dapat memudahkan induksi
autoimunitas, dan gen yang berada diluar MHC
secara jelas juga memengaruhi kecenderungan
terhadap adanya autoimunitas (misalnya, produksi
sitokin, protease)
INFEKSI PADA AUTOIMUNITAS

Anda mungkin juga menyukai