Anda di halaman 1dari 24

SUMBER DANA PERBANKAN

KONVENSIONAL
KELOMPOK 9
sumber-sumber dana bank adalah usaha bank
dalam menghimpun dana untuk membiayai
operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsinya
bahwa bank adalah lembaga keuangan dimana
kegiatan sehari-harinya adalah dalam bidang jual
beli uang, tentunya sebelum menjual uang bank
harus lebih dulu membeli uang.
Sumber dana yang dikumpulkan
oleh suatu bank mempunyai
sifat:
Dana yang dapat
disalurkan lagi dalam
bentuk kredit atau surat
berharga (secondary
reserve)
Dana yang hanya bisa
digunakan sebagai
primary reserve
Dana yang dapat
dialokasikan terhadap
aktiva tetap
1. Dana yang bersumber dari bank itu
sendiri (dana Intern)
2. Dana yang berasal dari masyarakat
luas (dana ekstern)
3. Dana yang bersumber dari lembaga
lainnya
Sumber dana ini merupakan sumber dari
modal sendiri, atau modal setoran dari
para pemegang sahamnya.
Secara garis besar pencarian dana sendiri
diperoleh dari :
- setoran modal pemegang saham
- cadangan bank (laba tahun lalu)
- laba bank yang belum dibagikan (modal
sementara)
Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting
bagi kegiatan operasional bank
dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika
mampu membiayai operasi dari sumber ini. Sumber
dana ini cukup mudah diperoleh dengan memberikan
bunga dan fasilitas menarik lainnya.
Contoh sumber dana ini:
- Giro
- Tabungan
- Deposito
Dana ini merupakan dana tambahan jika bank mengalami
kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama dan kedua.
Biasanya dana ini relatif lebih mahal dan sifatnya hanya
sementara waktu. Dana ini antara lain:
- Kredit Likuiditas Bank Indonesia, merupakan kredit dari BI
bagi bank yang mengalami kesulitan likuiditas.
- Pinjaman Antar Bank (call money), biasanya dilakukan bank
jika mengalami kalah kliring. Pinjaman ini bersifat jangka
pendek dengan bunga yang relatif tinggi.
- Pinjaman dari bank-bank luar negeri
- Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dalam hal ini bank yang
menerbitkan SBPU yang kemudian diperjualbelikan pada
pihak yang berminat.
GIRO
TABUNGAN
DEPOSITO BERJANGKA
SERTIFIKAT DEPOSITO
SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
PINJAMAN YANG DITERIMA
PINJAMAN SUBORDINASI
MODAL PINJAMAN

Giro adalah simpanan pihak
lain yang dapat ditarik
(diambil) setiap saat dengan
menggunakan cek, dan surat
perintah pembayaran lainnya
atau dipindahbukukan dengan
menggunakan bilyet giro.

Tabungan merupakan
simpanan pihak lain yang
diterima bank yang dapat
ditarik sewaktu-waktu
dengan syarat-syarat
tertentu.

Merupakan tempat mencatat
simpanan pihak lain pada bank
yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu,
sesuai dengan perjanjian
antara pihak bank dengan pihak
penyimpan.

Sebagai tempat mencatat
simpanan berjangka pihak
lain yang diperoleh bank
dengan cara menerbitkan
sertifikat deposito yang dapat
diperdagangkan.

Sebagai pos tempat


mencatat surat berharga
yang diterbitkan sendiri
oleh bank.

Pinjaman yang diterima dari
bank lain termasuk Bank
Indonesia atau dari pihak
yang bukan bank baik dalam
Rupiah maupun dalam Valuta
Asing yang harus dibayar
pada saat jatuh temponya.

Pinjaman yang diperoleh bank
berdasarkan suatu perjanjian
antara bank dengan pihak
lain yang hanya dapat
dilunasi apabila bank telah
memenuhi persyaratan
tertentu.

Pinjaman yang diterima bank
dengan menggunakan
instrument pendukung yang
disebut Capital Notes atau
Loan Stock.
* MODAL SAHAM
* SALDO LABA
*
Modal saham dapat dikelompokkan
menjadi :
* Modal Saham Biasa
* Modal Saham Preferen
* Saham Preferen Kumulatif
* Saham Preferen Non-kumulatif
* Tambahan modal yang terdiri atas
Agio (Disagio), modal sumbangan dan
tambahan lainnya.
*
Saldo laba dikelompokkan menjadi:
Cadangan Tujuan
Cadangan yang dibentuk dari laba bersih setelah
pajak untuk tujuan penggunaan yang telah
ditetapkan.
Cadangan Umum
Cadangan yang dibentuk dari laba bersih setelah
pajak untuk tujuan memperkuat ekuitas.
Laba rugi tahun yang lalu
yang belum ditetapkan
penggunaannya.
Laba rugi tahun berjalan.

Anda mungkin juga menyukai