Anda di halaman 1dari 17

TERAPI CAIRAN

DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH


Cairan tubuh total pada laki-laki adalah 60% dari total berat badan dan pada
perempuan 50% dari total berat badan.
Pada laki-laki, volume darah adalah 66mL/kgBB, sedangkan pada perempuan 60
mL/kgBB

Cairan tubuh total dapat dibagi dalam 2 komponen


1. Cairan ekstraselular
dibagi atas plasma dan cairan interstitial. Volume plasma, merupakan 25% dari volume cairan
ekstraselular.

2. Cairan intraselular
AKTIVITAS OSMOTIK
Larutan dengan aktivitas osmotik yang tinggi disebut hipertonik sedagkan larutan
dengan aktivitas osmotik yang rendah disebut hipotonik.

Posm = 2 [Na+] + [glukosa]/18 + [BUN]/2,8

Posm = osmolaritas plasma (mOsm/L)


[Na+] = konsentrasi Na+ plasma (mEq/L)
[glukosa] = konsentrasi glukosa plasma (mg/dl)
[BUN] = konsentrasi urea plasma (mg/dl)
Ketidakseimbangan air tubuh akan mengakibatkan:
1. Dehidrasi
yaitu bila asupan cairan berkurang, sehingga tidak dapat mengatasi kehilangan air
dari tubuh, sehingga air intraselular akan ke ekstraselular, dan sel mengalami dehidrasi.

Defisit Cairan = 0,4 x BB (Na plasma/140-1)

2. Intoksikasi air
yaitu bila asupan air terlalu banyak dan cepat, disertai gangguan produksi urin,
sehingga terjadi pengenceran cairan tubuh, kadar Na di cairan ekstraselular menurun dan
air akan masuk ke dalam sel dan sel menjadi bengkak.

3. Uedem
pembengkakan jaringan akibat akumulasi cairan
Sumber kehilangan air dan elektrolit tubuh
1. Kehilangan melalui gaster, misalnya melalui muntah, yang akan
mengakibatkan kehilangan air, Na, ion H+, K dan Cl, sehingga
akan mengakibatkan alkalosis metabolik, hipokalemia,
hipotensi dan dehidrasi

2. Kehilangan melalui pankreas dan saluran empedu (fistel


pankreas atau bilier), akan mengakibatkan kehilangan
bikarbonat, K, dan Na, sehingga terjadi asidosis hiperkloremik,
hipotensi, dan dehidrasi

3. Kehilangan melalui usus (ileostomi, diare dan ileus), yang akan


mengakibatkan hipokalemi, hipotemsi dan dehidrasi
PENDEKATAN DIAGNOSIS
TANDA-TANDA VITAL
Pada pasien dehidrasi, takikardi pada posisi berbaring (>90x/menit), tidak
akan terjadi

Bila volume darah berkurang >30%, dapat terjadi hipotensi pada posisi
berbaring (tekanan sistolik <90 mmHg)

Perubahan frekuensi nadi dan tekanan sistolik dapat terjadi bila posisi
berubah dari berbaring ke berdiri, yaitu frekuensi nadi akan meningkat
sampai 30x
TEKANAN VENA SENTRAL (CVP)
N = 0-5 mmHg
Pasien dalam ventilasi mekanik = 10 mmHg

Anda mungkin juga menyukai