Anda di halaman 1dari 104

PENGANTAR GEOLOGI

Teori Pasang
Sir James Jeans dan Sir
Harold Jeffreys/Inggris
(ilmuwan), tahun 1918
Planet terbentuk dari massa gas
yang ditarik dari matahari oleh
bintang yang lewat. Pada saat
bintang mendekat atau bahkan
menyerempet matahari, tarikan
gravitasi menyedot filamen gas
tersebut membentuk cerutu
dengan bagian yang membesat
pada bagian tengah.
Struktur Bumi
Kerak bumi (7km 70km
Mantel (tebal 2850km)
Inti (radius 3500km)
a) Kerak bumi
Terdiri dari bermacam batuan
dan mineral (batuan beku,
sedimen, metamaorf) 1%
volume bumi. Tebal rata-rata
30km 40km (darat) dan 5km
10km (di bawah dasar
lautan), BD 2 3.
Lapisan luar (sedimen dan
granitik) Sial
Lapisan bawah (basalt)
Sima

b. Mantel
Lapisan tengah (ultrabasik
atau olivin), BD 3 5, tebal
2850 km. Terdiri dari
astenosfer dan mesosfer.
c. Inti
Lapisan ini terletak di
bawah lapisan mantel, BD
5 13, mempunyai garis
tengah 7000 km, disebut
nife (nikel fe).
inti bagian luar (cair
plastis), temp 3900 C
Inti bagian dalam
(cair), temp 4800 C
SKALA WAKTU GEOLOGI

Waktu geologi merupakan periode panjang beratus-


ratus juta tahun yang terliput oleh catatan batuan.
Sekala waktu geologi dapat memberikan gambaran
yang cukup baik mengenai peristiwa dalam sejarah
bumi sekala waktu geologi menetapkan kronologi
relatif periode-periode yang berbeda dalam sejarah
bumi.
SEKALA WAKTU GEOLOGI
Penentuan umur nisbi
Dengan mempelajari dan mengamati sisa-sisa tumbu-
tubuhan/hewan yang pernah hidup (fosil) dalam formasi
batuan. Makin tinggi evolusi kehidupannya yang
digambarkan fosilnya, makin muda susunan batuan tempat
ditemukan fosil tersebut umumnya batuan yang
mengandung fosil yang identik atau serupa diyakini
mempunyai umur lebih kurang sama.
Waktu geologi dibagi menjadi unit-unti :
Era (Masa)
Periode (Zaman)
Kala
Penentuan umur mutlak
Didasarkan pada telaah tentang tingkat perubahan radioaktif
tertentu yang telah terjadi dalam batuan.
Beberapa bahan radioaktif yang dapat dipakai untuk
menentukan umur batuan : Uranium-238, Uranium-235,
Thorium-232, Rubidium-87, Kalium-40

Perbandingan umur mutlak dengan umur nisbi


Miosen 38.000.000 thn Idaho, Amerika
Kapur Atas 60.000.000 thn Colorado, Amerika
Perem Bawah 225.000.000 thn Norwegia
Kambrium Atas 450.000.000 thn Swedia
Nama Jaman :
Berasal dari tempat batuan tersebut ditemukan, contoh :
Perm : suatu distrik di Uni Soviet
Devon : berasal dari daerah Devonshire
Silur : berasal dari Inggris (suku bangsa Silures)
Karbon : pembentukan batubara di Eropa dan Amerika
Jura : pegunungan Jura di Alpin
Batuan Beku
Batuan beku berasal dari pembekuan magma yang banyak
mengandung unsur-unsur kimia, akan tetapi, dari beberapa
hasil analisis hanya 8 unsur yang memegang peranan
penting dalam pembentukan batuan dan mineral.

Oksigen O 47% Kalsium Ca 3,5%


Silika Si 27% Sodium Na 2,5
Alumunium Al 8% Kalium K 2,5%
Besi Fe 5% Magnesium Mg 2,5%
Defrensiasi kristalisasi
Olivin (Mg,Fe) Ca Plagiopklas
Enstatit (Mg)
Hyperstin (Fe)
Augit ( Mg, > Ca )
( Fe , < Ca )
Amphibole/ hornblende
Biotit Na Plagioklas
Muskovit/Potasium Felspar
Kwarsa
Dari jumlah unsur yang ada unsur silika sangat menentukan
klasifikasi umum dari batuan beku :
Kandungan silika > 60% : batuan asam
Kandungan silika 52% - 66% : batuan intermediet
Kandungan silika 42% - 52% : batuan basik atau mafik
Kandungan silica > 42% : ultrabasik atau ultramfik

Unsur-unsur silika dan oksida senyawa

Mineral pembentuk batuan, terdiri dari mineral utama,


mineral sekunder, dan mineral tambahan (accessory
minerals).
Mineral utama
Mineral utama adalah mineral yang mempunyai persentase >
5% dalam batuan, yang termasuk dalam kelompok ini :
Kuarsa SiO2
Biotit K2(Mg, Fe2Al6)(Si6Al2)O20(OH,F)4
Muskovit K2Al4(Si6Al2)O20(OH,F)4
Felspar (KALSi3O8);(NaAlSi3O8);(CaAl2Si2O8)
Amfibol NaCa2(MgFe)4(SiAl)8O22(OH,F)2
Piroksen Ca(Mg,Fe,Al,Fe).(SiAl)2O6
Olivin (Mg, Fe)2 SiO4
Mineral sekunder
Mineral yang terbentuk kemudian sesudah mineral utama
oleh proses pelapukan (contoh : mineral klorit hasil
ubahan dari mineral biotit)

Mineral tambahan
Mineral yang didapat dalam batuan beku dengan
persentase < 5%, hadir atau tidak hadirnya pada batuan
ini tidak mempengaruhi sifat batuan tersebut.

Mineral-mineral tersebut dapat dibedakan berdasarkan


warnanya :
Mineral terang (felsic minerals)
Mineral gelap (mafic minerals)
Bentuk batuan beku

Batuan Batuan Batuan


Lelehan Terobosan Beku
Dalam
Konkordan - Sill
- Lacolith
- Lopolith
-
Phacolith
Diskordan Dike/korok
Batholith
Tekstur
Dipelajari secara :
Megaskopis :
Mikroskop (petrografi)

Pendekatan-pendekatan :
Derajat/tingkat kristalisasi
Besar butir kristal
Bentuk kristal
Hubungan antar kristal
Derajat/tingkat kristalisasi :
Holokristalin :
seluruh batuan terdiri dari kristal

Hypokristalin :
sebagian kristal sebagian gelas

Holoyalin :
seluruhnya terdiri dari gelas
Besar butir :
Feneritik : perbedaannya dapat dilihat dengan mata
Berbutir sangat kasar : butiran berukuran > 3 cm
Berbutir kasar : butiran berukuran 5mm 3 cm
Berbutir sedang : butir berukuran 1mm 5mm
Berbutir halus : butiran berukurab < 1mm
Afanitik : dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
Mikrokristalin : butir dapat dilihat
Kriptokristalin : butir tidak dapat dilihat akan tetapi
terdiri dari kristal
Gelas : hampir seluruhnya gelas
Equigranular (besar butir sama) dan inequigranular
(besar butir tidak sama
Bentuk kristal
Euhedral

Subhedral

Anhedral
Hubungan antara kristal
Equigranular
(Kristal euhedral) (Kristal subhedral) (Anhedral)

Porphiritik Granule Ofitik


Granit
Diorit
Andesit
Basalt
Batuan Sedimen
Batuan sedimen terbentuk dari pecahan-pecahan batuan
beku, metamorf atau batuan sedimen, akibat perubahan
suhu, dan erosi akibat air dan angin
Batuan sedimen klastik : batuan yang keseluruhannya
terbentuk dari fragmen-fragmen/partikel-partikel atau
rombakan dari batuan lain.
Batuan sedimen organic : terbentuk dari sisa-sisa
tumbuh-tumbuhan dan organisma yang hidup pada
masa lalu, dan diendapkan pada cekungan.
Batuan sedimen kimiawi dan evaporit
.
Batuan sedimen klastik
Berdasarkan ukurannya, fragmen dapat dibagi menjadi 4
kelompok :

N a m a Besar butir
Boulder > 256 mm
Dobble 256mm 64 mm
Pebble Kerikil 64mm 4mm
Granule 4mm 2mm
Very coarse sand 2mm 1mm
Coarse sand 1mm 0,5mm
Medium sand Pasir 0,5mm 0,25mm
Fine sand 0,25mm 0,125mm
Very fine sand 0,125mm 0,05mm
Silt(lanau) 0,05mm 0,005mm
Clay(lempung) < 0,005mm
Batuan sedimen klastik yang banyak terdapat :
Konglomerat : fragmen bundar, ukuran butir > 2mm
Breksi : fragmen bersudut
Batupasir : ukuran fragmen (0,05mm - < 2mm)
Batulanau : ukuran fragmen (0,005mm - 0,05mm)
Batulempung : ukuran fragmen ( < 0.005mm)
Batuan sedimen gunungapi : tuff, agglomerat, dan
breksi volkanik
Batuan sedimen organik
Batuan sedimen ini terbentuk dari sisa-sisa tumbuh-tumbuhan
dan organisma yang hidup pada masa lalu, dan diendapkan
pada cekungan.
Contoh : batubara

Batuan sedimen kimiawi dan evaporit


Batukapur : ini berasal dari pengendapan secara
kimiawi dari larutan yang mengandung terutama
kalsium dan magnesium karbonat, atau sebagai
suatu hancuran bahan organic.
Garam : Berasal dari pengendapan yang disebabkan
oleh adanya penguapan dari air laut atau air danau
Tekstur
Besar butir
Morfologi butir
Menyudut (angular)
Menyudut tanggung (subangular)
Membundar tanggung (subrounded)
Membundar (rounded)
Membundar (very rounded)

Fabric dan packing

Volume rongga
Porositas N = -------------------------- x 100%
Volume total batuan
Struktur
Eksternal : antiklin, sinklin (perlipatan)
Internal :
Jejak air hujan, biasanya terdapat pada
batuanlempung

Perlapisan yang bersusun dari butiran halus ke kasar dan


mengalami perulangan

Struktur perlapisan

Lapisan silang siur

Jejak bekas aliran air


Batuan Metamorf

Batuan metamorf berasal dari batuan beku, atau batuan


sedimen yang mengalami perubahan komposisi kimiawi atau
mineralogis atau perubahan tekstur diakibatkan oleh
adanya atau naiknya tekanan dan temperatut tinggi.

Jenis batuan metamorf


Batuan metamorfosa kontak
Batuan metamorfosa regional
Mineral-mineral khas dari batuan metamorf :
Garnet (mineral metamorfosa regional/thermal);
Epidot (
Staurolit, kyanit (mineral metamorfosa regional derajat
sedang )
Sillimanit (mineral metamorfosa regional derajat tinggi);
Klorit (mineral metamorfosa regional derajat rendah);
Andalusit (mineral metamorfosa regional);
Talk (mineral metamorfosa regional)
Lepidolit
Mika
Bentuk mineral
Idioblastik (sama dengan euhedral dalam batuan beku);
Subdioblastik (sama dengan subhedral dalam batuan beku);
Xenoblastik (sama dengan anhedral dalam batuan beku).

Tekstur
Homeoblastik : batuan metamorf yang terdiri dari 1 macam
tekstur
Lepidoblastik : mineral-mineral berbentuk memipih (contoh :
biotit, muskovit, dsb)
Granoblastik : minerl-mineral berbentuk membutir (contoh :
kuarsa, orthoklas)
Nematoblastik : mineral-mineral berbentuk prismatik (contoh
hornblende, piroksen, plagioklas)
Heteroblastik : batuan metamorf yang terdiri dari 2 macam
tekstur

Porfiroblastik : perbedaan bentuk butir besar dan kecil sangat


mencolok

Poikoblastik : butir relatif kecil berada di dalam (diinklusi)


oleh mineral berukuran besar

Vetroblastik : mineral-mineral berbentuk kristal besar,


denganmasa dasar berupa gelas

Felsofiroblastik : tekstur porfiritik dengan masa dasar terdiri


dari cryptocrystalin felsic.
Tekstur

Granoblastik Granoblastik Granoblastik

Lepidoblastik Nematoblastik Porphiroblastik


Batuan metamorf yang sering ditemukan
1) Akibat metamorfosa kontak
Hornfels/batutanduk : berasal dari batuan lempung atau
kuarsa felspar
Marmer : berasal dari batukapur
Skarn : berasal dari batuan karbonat
2) Akibat metamorfosa regional
Sabak dan filit : berasal dari batulempung
Sekis : berasal dari batuan kristalin
Gneis : berasal dari batuan beku asam
Serpentinit : berasal dari batuan basa
TEKTONIK LEMPENG

puzzle raksasa ?
Teori Tektonik Lempeng
Tektonik lempeng adalah suatu teori yang menerangkan
proses dinamika bumi tentang pembentukan jalur pegunungan,
jalur gunung api, jalur gempa bumi, dan cekungan endapan di
muka bumi yang diakibatkan oleh pergerakan lempeng.
Teori ini menyatakan bahwa kerakbumi (lithosfer) terpecah
menjadi enam lempeng besar dan beberapa lempeng kecil,
dimana lempeng-lempeng ini kaku atau ibarat suatu rakit yang
sangat kuat dan relatif dingin yang mengapung di atas mantel
astenosfer yang liat dan sangat panas. Kerak bumi ini dapat
diterangkan atau disamakan dengan pulau es yang mengapung
di atas air laut.
Teori Apung Benua
Dicetuskan oleh Alfred Wegner :
Benua bergerak secara perlahan dan bertahap dalam
cakupan masa geologi, dan celah yang terjadi di atlantik,
Samudra Hindia, dan lautan sebelah selatan bukan akibat
oelh suatu bencana.
Penyebaran benua ini disebabkan pecahnya suatu benua
besar yang disebut Pangaea terjadi 200 juta tahun yang lalu.
Pecahan ini membentuk 2 bagian benua yang dinamakan
Laurasia pada bagian utara yang membentuk Amerika Utara
danEurasia, dan Gondwanaland pada bagian selatan yang
membentuk Amerika Selatan, Afrika, Arabia dan pecahan
India dan Autralia
Penelitian tahun 1956 1967 (magnet) :
Pergerakan benua masa lalu dapat diikuti melalui
analisis kemagnetan batuan yang terdapat di
benua
Selalu ada punggungan-punggungan bukit di
tengah samudra
Tahun 1960 Harry Hess (geolog) mengkompilasi data :
Puncak bukit ditengah samudra adalah tempat dasar
samudra terpisah tempat lava keluar mengalir
kedua arah yang berlawanan. Lava membentuk dasar
samudra, bergerak lambat akibat arus yang bergerak dalam
bumi dapat tertindih kerak lainnya (konsep
pelebaran dasar samudra)
Penampang P Sumatera (data Mobil Oil Corp dan Katili)
Penampang P Jawa ( data Mobil Oil Corp dan Katili
Aplikasi praktis tektonik lempeng :

Mengungkapkan mengenai sebab dan


penyebaran daerah gempa bumi
Mengetahui penyebaran gunung berapi
Membantu dalam memberikan keterangan
dimana dan bagaimana cebakan mineral atau
batubara terjadi
Sebagai petunjuk dalam menemukan cebakan
minyak dan gas bumi
Bentuk gambar submarine-volcanic-exhalative biasanya terdapat
cebakan sulfida yang banyak di daerah Noranda. (S.M. Roscoe,
1956).
PETA GEOLOGI
DATA DAN INFORMASI GEOLOGI YANG
MENGGAMBARKAN SEBARAN, JENIS,
UMUR, STRUKTUR DAN HUBUNGAN
ANTARA SATUAN BATUAN YANG
DISAJIKAN BERUPA GARIS, WARNA,
SIMBOL DENGAN SEKALA TERTENTU
SATUAN DASAR : FORMASI YANG
MENGGAMBARKAN KELOMPOK BATUAN
DENGAN CIRI BERBEDA DIBERI WARNA
DAN NAMA BERBEDA SESUAI LOKASINYA
PENYUSUNAN PETA GEOLOGI
MENGGUNAKAN PETA DASAR BERUPA
PETA TOPOGRAFI DENGAN SEKALA SAMA
MENGGUNAKAN SISTEM PROYEKSI
UNIVERSAL TRANSVERSE MERCATOR
(UTM)
BERDASARKAN PENGUMPULAN DATA
HASIL LAPANGAN DAN LABORATORIUM
DALAM BENTUK GAMBAR MELALUI
PROSES KARTOGRAFI
MUTU PETA GEOLOGI
DITENTUKAN OLEH BOBOT YAITU
KUALITAS, KUANTITAS DAN
KEAKURATAN DATA DASAR YANG
TERKANDUNG DI DALAMNYA

DITUNJANG OLEH PROSES


KARTOGRAFI DAN PENCETAKANNYA
MACAM PETA GEOLOGI
PETA GEOLOGI SISTEMATIK

PETA GEOLOGI TEMATIK : KUARTER,


SEISMOTEKTONIK, GEOMORFOLOGI
DLL
INFORMASI UMUM PETA GEOLOGI

BATUAN SEDIMEN :
Tmba : Formasi Barus, batupasir halus-kasar
kadang-kadang arkose dan/atau mikaan serpih
berkarbon dan batubara..
Tmba ( Tertiary Miocene Barus Formatio/ Formasi
Barus Miosen Tersier)
Tms : Formasi Sihapas, terutama batupasir kuarsa,
serpih berkarbon, batulanau, konglomerat.
Tms ( Tertiary Miocene Sihapas Formation/Formasi
Sihapas Miosen Tersier)
Qpmi : Formasi Minas, pasir kerikil, lumpur dan
lanau dengan horison tufaan.
Qpmi (Quarternary Pleistocene Minas Formation
/Formasi Minas Plistosen Kuarter)
BATUAN GUNUNGAPI
Qvma : Pusat Martimbang, batuan gunungapi
dasitan hingga andesitan berasosiasi dengan
lava.
Qvma (Quarternary Martimbang Volcanics/
Batuan gunungapi Pusat Martimbang Kuarter)

Qhv Quaternary Holocene Vulcanics


Batuan Gunungapi Holosen Kuarter

Tmvak : Formasi Gunungapi Angkola, andesit,


aglomerat dan basal
Tmvak (Tertiary Miocene Angkola Volcanic
Formation/Formasi Gunungapi Angkola Miosen
Tersier)
BATUAN BEKU/INTRUSI

Tmgd Tertiary Miocene Granodiorite


Granodiorit Miosen Tersier

KTgr Cretaceous Tertiary Granite


Granit Kapur Tersier

Tmiti : Komplek Dolok Tinjoan, granodiorit


hoenblenda, mikrodiorit dan dioritoida.
Tmiti (Tertiary Miocene Intrusive Dolok Tinjoan
Complex/Komplek Dolok Tinjoan Miosen Tersier)
BATUAN METAMORFIK/MALIHAN

Mkm Mesozoikum Cretaceous Metamorphics


Malihan Kapur Mesozoik

BATUAN ULTRAMAFIK

MJum - Mesozoikum Jurassic Ultramafics


Ultramafik Jura Mesozoik

Anda mungkin juga menyukai