Anda di halaman 1dari 9

PENERAPAN PENGKAJIAN

SISTEM SARAF DENGAN


METODE NIHSS
(DI RUMAH SAKIT DAN KOMUNITAS)
Nama Kelompok

1. Ledy Hani Matus E.O. (P27820414013)

2. Ridho Ganda Prayogo (P27820414022)

3. Lita Eryani (P27820414025)

4. Dwi Putri Lestari (P27820414026)

5. Lilik Miftachul S. (P27820414036)

6. Dini Arganita (P27820414049)

7. Mochamad Firmansyah (P27820414055)

8. Rida Masita (P27820414062)

1
DEFINISI

NIHSS (Natinal Institue of Health Stroke Scale) adalah


suatu instrument yang digunakan untuk menilai gangguan
neurologis penderita stroke dan telah distandarisasi.
Penilaian dilakukan dengan pemeriksaan fisik neurologis.
NIHSS telah direkomendasikan untuk menilai defisit
neurologis saat penderita masuk perawatan, menilai
perkembangan terapi dan rehabilitasi.

2
Interpretasi Skor NIHSS

skala 1-4 disebut stroke ringan


skala 5-15 disebut stroke sedang
skala 16-20 disebut sedang-berat
skala 21-42 disebut stroke berat

3
Penerapan NIHSS
1. Waktu pelaksanaan
Rumah Sakit:
Penilaian dilakukan 2 kali yaitu saat masuk (hari pertama
perawatan) dan saat keluar dari perawatan. Perbedaan skor saat
masuk dan keluar dapat dijadikan salah satu patokan
keberhasilan perawatan. (waktu penilaian stroke yang paling
baik dengan menggunakan NIHSS adalah pada 48 jam pertama
pasca serangan).
Komunitas:

Sebagai dasar penyuluhan (promosi kesehatan) dan digunakan


untuk mengetahui perkembangan klien pasca stroke.
4
2. Tindakan yang Dilakukan
NIHSS dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap 14
jenis pemeriksaan neurologis yang meliputi: derajat kesadaran,
fungsi berbahasa, neglek, gangguan lapangan pandang,
pergerakan ekstraokular, paralisis fasialis, kekuatan motorik,
ataksia, disartri, fungsi sensoris dan koordinasi. Masing-masing
jenis pemeriksaan menggunakan skala 3-5 dan nilai 0 normal
(Lowe, 2005).
Beratnya stroke dapat diklasifikasikan berdasarkan skala NIHSS
yaitu skala 1-4 disebut stroke ringan, skala 5-15 disebut stroke
sedang, skala 16-20, disebut sedang-berat dan skala 21-42
disebut stroke berat.

5
3. Sasaran
a. Rumah Sakit:
Pasien stroke akut
Pasien stroke yang sedang menjalani perawatan
b. Komunitas:
Pasien stroke dan keluarga
Pasien pasca stroke dan keluarga

6
4. Fungsi:
a. Rumah Sakit:
Memfasilitasi komunikasi antara pasien dan tenaga medis
Untuk menilai defisit neurologis pada saat pasien stroke
Mengidentifikasi kemungkinan sumbatan pembuluh darah
Menentukan prognosis awal dan komplikasi serta
menentukan intervensi yang diperlukan.
Menetapkan terapi yang sesuai dan memprediksi haluaran
pasien
Menilai perkembangan terapi dan rehabilitasi yang sudah
diberikan pada pasien stroke

7
b. Komunitas:
Memberi pengetahuan dasar tentang stroke kepada pasien
dan keluarga
Memfasilitasi komunikasi antara pasien dan tenaga medis
Menilai perkembangan terapi dan rehabilitasi yang sudah
diberikan pada pasien stroke

8
TERIMA KASIH

Wassalamualaiku Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai