Case KD Handy Anak
Case KD Handy Anak
Preseptor :
Dr. Didik Hariyanto, Sp.A (K)
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : FA
Umur : 2 tahun 11 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Simp. Ikal Rawang
Seorang anak laki-laki umur 1 tahun 5 bulan
dirawat di Bangsal Anak RSUD. Soreang sejak 21
Juni 2017 dengan :
Keluhan Utama :
Kejang
Riwayat Penyakit
Darah rutin
Hematokrit 34 % 37-43
TERLAMPIR
DISKUSI
Kejang berulang yang dialami anak lebih dari 1x
dalam 24 jam merupakan salah satu ciri-ciri dari
kejang demam kompleks.
Pasien tidak sadar, dengan frekuensi nadi 140 x/
menit, frekuensi pernafasan 28 x / menit dan suhu
39,2 serta adanya leukositosis pada pemeriksaan
laboratorium pada tanggal 28 Juli 2013 dengan
nilai 12.100 /uL menunjukkan adanya tanda-tanda
infeksi berat yang mengarah pada sepsis
Mata tidak cekung, air mata ada, dan turgor kulit
kembali cepat, menunjukkan tidak terdapat tanda-
tanda dehidrasi pada pasien ini.
Pemeriksaan rangsangan meningeal dengan hasil
negatif menunjukkan tidak terdapat infeksi pada
otak dan meningen.
Diagnosis banding kejang demam kompleks adalah
epilepsi yang diprovokasi demam dan
meningoensefalitis
Pada terapi, antibiotik yang digunakan adalah
ampicillin dan klorampenicol, digunakan sebagai terapi
untuk mengatasi suspek sepsis yang didiagnosis pada
pasien ini.
Pada pasien ini, terapi profilakasis jangka panjang
digunakan karena terdapat indikasi kejang berulang
lebih dari 2x dalam 24 jam. Terapi rumatan yang
diberikan adalah fenobarbital dengan dosis 3-4
mg/kgBB/2 dosis/hari. Terapi rumatan diberikan
selama 1 tahun bebas kejang, kemudian dihentikan
secara bertahap selama 1-2 bulan. Sebaiknya terapi
rumatan yang diberikan adalah asam valproat dengan
dosis 15-40 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2-3 dosis
karena efek samping dari fenobarbital adalah anak
dapat mengalami gangguan prilaku dan kesulitan
belajar.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Pemeriksaan Laboratorium
tidak dikerjakan secara rutin pada kejang demam,
tetapi dapat dikerjakan untuk mengevaluasi sumber
infeksi penyebab demam
darah perifer, elektrolit, dan gula darah
Pungsi Lumbal
untuk menegakkan atau menyingkirkan kemungkinan
terjadinya meningitis
Elektroensefalografi (EEG)
Pencitraan
Penatalaksanaan
Dipertimbangkan bila :
kejang berulang dua kali atau lebih dalam 24 jam
terjadi pada bayi kurang dari 12 bulan
kejang demam terjadi > 4 kali per tahun.
Jenis Profilaksis
Profilaksis intermittent
hanya diberikan pada saat pasien demam
diazepam rektal dengan dosis 5 mg (untuk anak dengan berat
badan < 10 kg) atau 10 mg ( anak dengan berat badan >10
kg), bila anak menunjukkan suhu 38,5C.
Profilaksis terus menerus
pemberian antikonvulsan setiap hari.
Asam valproat dengan dosis 15 40 mg/kgBB/hari dalam 2-3
dosis
Fenobarbital 3-4 mg/kgBB/hari dalam 1-2 dosis