Keterbukaan (transparency)
Akuntabilitas (accountability)
Prinsip- Pertanggungjawaban (responsibility)
prinsip Kemandirian (independency)
Kesetaraan dan kewajaran (fairness)
TUJUAN
Menyelenggarakan rapat direksi secara berkala paling sedikit 1 kali dalam 1 bulan
dan wajib dituangkan dalam risalah rapat serta didokumentasikan dengan baik
(Anggota direksi yang hadir maupun tidak hadir dalam rapat berhak menerima
salinan risalah rapat tersebut);
Menghadiri rapat Direksi paling sedikit 50% dari jumlah rapat Direksi dalam
periode 1 (satu) tahun.
LANJ. DIREKSI
Larangan Bagi Direksi
Melakukan transaksi yang mempunyai benturan
kepentingan dengan kegiatan perusahaan;
Dewan
1 Komisaris
Dewan Komisaris paling sedikit 2 orang dan
salah satunya wajib berdomisili di Indonesia
serta dilarang melakukan rangkap jabatan
sebagai Dewan Komisaris pada lebih dari 3
perusahaan lain
LANJ. DEWAN KOMISARIS
Kewajiban Dewan
Komisaris
Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi;
Berdomisili di Indonesia
Komite
3 Audit
Komite audit bertugas memantau dan memastikan
efektifitas sistem pengendalian internal dan
pelaksanaan tugas auditor internal dan eksternal.
Komisaris Independen berkedudukan sebagai ketua
komite.
DEWAN PENGAWAS SYARIAH (DPS)
Perusahaan pembiayaan dan UUS wajib memiliki DPS min. 1
orang atau lebih yang diangkat dalam RUPS dan dituangkan
dalam akta notaris atas rekomendasi DSN MUI. Tugas dan
wewenang DPS : memberikan nasihat dan saran kepada Direksi,
mengawasi aspek syariah kegiatan operasional perusahaan dan
sebagai wakil perusahaan pada DSN MUI
Kriteria
DPS :
Mampu bertindak dengan itikad baik, jujur dan profesional;
Mampu bertindak untuk kepentingan perusahaan;
Mendahulukan kepentingan perusahaan daripada kepentingan pribadi;
Mampu mengambil keputusan berdasarkan penilaian independen dan
objektif untuk kepentingan perusahaan;
Mampu menghindarkan penyalahgunaan kewenangannya yang tidak
semestinya dan menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
AUDITOR
EKSTERNAL
Ditunjuk oleh RUPS yang diajukan oleh Dewan
Komisaris berdasarkan usulan komite audit (jika
ada)
Kebijakan
Remunerasi
Perusahaan wajib menerapkan kebijakan remunerasi
bagi Direksi, Dewan komisaris, DPS dan pegawai ,
dengan memperhatikan :
Kinerja keuangan dan pemenuhan kewajiban
perusahaan sesuai perundang;
Prestasi kerja individual;
Kewajaran; dan
Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang
perusahaan.
TATA KELOLA PEMBIAYAAN
Perusahaan wajib menyusun kebijakan dan rencana
pembiayaan yang dituangkan dalam rencana bisnis
tahunan perusahaan. Perusahaan wajib memiliki
satuan kerja yang bertanggung jawab atas:
1. Fungsi pemasaran, penerapan prinsip mengenal
nasabah, analisa pembiayaan, pemantauan kualitas
piutang pembiayaan, penagihan, penganganan
pengaduan debitur;
2. Penyusunan dan penerapan standar dan prosedur
operasional pembiayaan;
3. Penyusunan dan penerapan standar dan prosedur
pengendalian internal.
MANAJEMEN RESIKO DAN
PENGENDALIAN INTERNAL
Perusahaan wajib menerapkan manajemen
risiko dengan mengidentifikasi, menilai, dan
memantau resiko usaha secara efektif
Direksi wajib menetapkan pengendalian internal yang
efektif dan efisien, meliputi:
Lingkungan pengendalian internal yang disiplin dan
terstruktur;
Pengkajian dan pengelolaan risiko usaha;
Aktivitas pengendalian;
Sistem informasi dan komunikasi;
Tata cara monitoring; dan
Mekanisme pelaporan kepada Direksi dengan
tembusan kepada komite audit dalam hal terjadi
penyimpangan.
RENCANA BISNIS TAHUNAN
Perusahaan wajib menyusun rencana bisnis tahunan
dan wajib disampaikan kepada OJK paling lambat
pada tanggal 30 Januari tahun berikutnya
Keterbukaan
Informasi
Perusahaan wajib memiliki sistem pelaporan keuangan
keperluan pengawasan dan pemangku kepentingan
lain
Etika Bisnis
Perusahaan wajib membuat pedoman tentang perilaku
etis, yang membuat nilai etika perusahaan
PELAPORAN
Perusahaan wajib melakukan penilaian sendiri (self
assessment) atas penerapan tata kelola perusahaan
yang baik, yang memuat :
Aspek pelaksanaan prinsip tata kelola perusahaan
yang baik;
Self assessment atas penerapan prinsip tata kelola
perusahaan yang baik;
Action plan yang meliputi tindakan korektif
(corrective action) yang diperlukan dan waktu
penyelesaian serta kendala/hambatan penyelesainnya
apabila masih terdapat kekurangan dalam penerapan
tata kelola perusahaan yang baik
TERIMA KASIH