Anda di halaman 1dari 17

TEORI-TEORI

ETIKA LINGKUNGAN
ETIKA (1)
Etimologis ethos (greek) berarti adat istiadat atau
kebiasaan

Etika -> kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup


yang baik

Tata cara hidup yang baik ini dibakukan dalam


bentuk aturan, norma yang disebarluaskan dan
diwariskan dari generasi ke generasi secara lisan
TUJUAN ETIKA
Norma dan aturan itu ingin mengungkapkan dan melestarikan
nilai tertentu [yaitu; apa yang dianggap baik dan penting oleh
masyarakat untuk dikejar dalam hidup ini]

Etika = nilai-nilai dan prinsip-prinsip moral yang dijadikan


pegangan dalam menuntun tindakan manusia

Etika memberi kriteria bagi penilaian moral -tentang apa


yang harus dilakukan
-tentang apakah suatu tindakan dan keputusan dinilai sebagai
baik atau buruk secara moral

Kriteria ini dianggap sebagai nilai dan prinsip moral, dalam hal
ini etika = moralitas
Umumnya, sistem nilai
yang dihidupi sebagai
Norma dan aturan ingin
Tata cara hidup yang tata cara hidup yang baik
mengungkapkan dan
baik dibakukan dalam disebarluaskan dan
melestarikan nilai
bentuk aturan, norma diwariskan melalui
tertentu yang dianggap
yang disebarluaskan dan kebudayaan (termasuk
baik dan penting bagi
diwariskan dari generasi agama) yang dianggap
masyarakat untuk dikejar
ke generasi secara lisan sebagai sumber utama
dalam hidup
bagi norma dan nilai
moral
ETIKA (2)
Etika moralitas

Refleksi kritis tentang bagaimana manusia harus hidup


dan bertindak dalam situasi konkret tertentu

Etika digunakan untuk menentukan pilihan, menentukan


sikap, dan bertindak secara benar sebagai manusia

Seringkali situasi konkret yang dihadapi manusia adalah


situasi dilematis yang menghadapkan pada dua atau
lebih pilihan nilai yang sama-sama benarnya -> kita
hanya bisa memilih salah satu dan berarti melanggar
yang lain
3 TEORI ETIKA
Etika deontologi

Etika =
refleksi kritis
manusia atas
situasi
konkret

Etika keutamaan
Etika teleologi
(virtue ethics)
ETIKA LINGKUNGAN
Sebagai kritik atas etika yang selama ini dianut oleh
manusia; etika yang berlaku hanya pada komunitas
sosial manusia sebagai pelaku moral (moral agent)
-> Etika lingkungan menuntut agar etika dan moralitas
diberlakukan juga bagi komunitas biotis bahkan ekologis

Sebagai refleksi kritis tentang apa yang harus dilakukan


manusia dalam menghadapi pilihan-pilihan moral yang
terkait dengan isu lingkungan
-> Apa yang harus diputuskan manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya yang berdampak pada
lingkungan
-> Apa yang harus diputuskan pemerintah dalam
kebijakan ekonomi dan politiknya yang berdampak pada
lingkungan
Kesalahan terbesar semua etika sejauh ini adalah
etika-etika itu hanya berbicara mengenai hubungan
antara manusia dengan manusia.

Albert Schweitzer
TEORI-TEORI ETIKA LINGKUNGAN

Antroposentrisme

Biosentrisme
Ekofeminisme

Etika
lingkungan

Hak Asasi
Ekosentrisme
Alam
ANTROPOSENTRISME
Disebut juga shallow environmental ethics

Prinsip dasar = manusia sebagai pusat dari sistem


alam semesta

Nilai dan prinsip moral [etika] hanya berlaku bagi


manusia -> nilai tertinggi adalah manusia dan
kepentingannya
AKIBATNYA...

Segala sesuatu di alam semesta hanya akan


mendapat nilai dan perhatian sejauh menunjang
dan demi kepentingan manusia

Kewajiban dan tanggung jawab terhadap alam


hanya merupakan perwujudan kewajiban dan
tanggung jawab moral terhadap sesama manusia
ARGUMEN ANTROPOSENTRISME
Agama Kristen dan filsafat Barat beserta seluruh
tradisi pemikiran liberalnya sebagai akar dari etika
antroposentrisme

PERTAMA, Kisah Penciptaan dalam teologi Kristen


(Kejadian 1: 26-28) dan pemikiran dari filsuf-
filsuf besar seperti Aristoteles, Thomas Aquinas,
Rene Descartes, dan Immanuel Kant sangat
mempengaruhi cara pandangdan perilaku
manusia modern terhadap lingkungan
KEDUA, tradisi filsafat Aristotelian yang
dikembangkan oleh Thomas Aquinas yang
difokuskan pada Rantai Kehidupan (The Great
Chain of Being)

Semua kehidupan di bumi membentuk dan berada


dalam sebuah rantai kesempurnaan kehidupan,
mulai dari yang paling sederhana sampai pada
yang Maha Sempurna, Tuhan sendiri

Setiap ciptaan yang lebih rendah dimaksudkan


melayani kepentingan ciptaan yang lebih tinggi. ->
sesuai dengan kodrat kehidupan dan tujuan
penciptaan (hukum kodrat Aquinas)
KETIGA, manusia lebih tinggi dibanding ciptaan lain
karena ia satu-satunya makhluk bebas yang rasional
menurut Thomas Aquinas, Rene Descartes, dan
Immanuel Kant.

Aquinas: manusia adalah satu-satunya ciptaan yang


beraktivitas dengan sadar dan bebas; berakal budi dan
mendapatkan keilahian Tuhan

Descartes: manusia istimewa karena ia memiliki jiwa


yang memungkinkannya berpikir dan berkomunikasi
dengan bahasa

Kant: karena Cuma manusia yang rasional, ia


dibolehkan secara moral untuk menggunakan makhluk
nonrasional lain untuk mencapai tujuan hidupnya.
Manusia tidak memiliki kewajiban dan tanggung jawab
moral pada ciptaan lainnya
ETIKA INSTRUMENTALISTIK
Meski dicerca sebagai biang keladi dari krisis
lingkungan, antroposentrisme memiliki posisi moral
tertentu yang positif dalam rangka perlindungan
lingkungan

PERTAMA, prudential and instrumental arguments


(Richard Sylvan dan David Bennett).

Prudential argument menekankan kelangsungan


hidup dan kesejahteraan manusia bergantung pada
kelestarian dan kualitas lingkungan
Instrumental argument hendak memberikan nilai
tertentu pada alam dan ciptaan lain, meski sebatas
nilai instrumental

KEDUA, Kisah Penciptaan mengisyaratkan adanya


kedudukan istimewa sekaligus tanggung jawab
moral khusus yang dimiliki manusia untuk menjaga
dan melestarikan alam sebab hanya manusia lah
yang diciptakan secitra dengan Maha Sempurna

KETIGA, manusia adalah aristokrat biologis


(Fraser Darling) yang memiliki tanggung jawab dan
kewajiban moral untuk melayani dan melindungi
semua ciptaan yang ada di bawah kuasanya.
KELEMAHAN ANTROPOSENTRISME
Pertama, antroposentrisme mengabaikan masalah-
masalah lingkungan yang tidak langsung
menyentuh kehidupan manusia

Kedua, kepentingan manusia selalu berubah dan


berbeda kadarnya -> sejauh dianggap menyangkut
kepentingan manusia maka alam akan
dipertimbangkan secara serius dari segi moral dan
sebaliknya

Ketiga, perhatian antroposentrisme adalah


kepentingan jangka pendek manusia khususnya
kepentingan ekonomi -> Lingkungan dikorbankan
demi kepentingan jangka pendek padahal dampak
lingkungan yang didapat adalah jangka panjang

Anda mungkin juga menyukai