Anda di halaman 1dari 16

Uji Tarik

Tujuan
untuk mengetahui kekuatan dan bentuk
patahan pada bahan melalui proses pengujian
merusak, yaitu pengujian uji tarik.
Hasil Percobaan
Kurva antara tegangan terhadap
regangan pada pelat
350

300

250

200
Tegangan

150

100

50

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7
Regangan
Kurva Tegangan Regangan Spesimen
Kawat
400

350

300

250
Tegangan

200

150

100

50

0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3
Regangan
Kesimpulan
Bentuk patahan yang terjadi pada spesimen kawat dan
pelat yang dilakukan uji tarik adalah patah ulet
Pada spesimen berbentuk pelat memiliki tingkat
keuletan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
spesimen berbentuk kawat. Hal ini dibuktikan dnegan
data bahwa % elongasi dari pelat adalah 30%
sedangkan % elongasi dari kawat adalah 20%.
Gaya maksimum yang diberikan pada spesimen
berbentuk pelat adalah 295,275 N/mm2 sedangkan
pada spesimen berbentuk kawat adalah 338,921
N/mm2.
Metalografi
Tujuan
untuk mempelajari hubungan antara struktur
mikro dengan sifat mekanik dan sifat fisik
dengan menggunakan mikroskop optik.
Hasil Percobaan

Hasil quenching oli dengan perbesaran Hasil quenching air dengan perbesaran
500 kali 500 kali

Hasil normalizing dengan perbesaran 500 Non Treatment dengan perbesaran 500
kali kali
Kesimpulan
Metalografi adalah salah satu ilmu tentang logam yang
mempelajari dan menyajikan struktur mikro maupun topografi
logam, fasa-fasa, ukuran butir dan distribusinya, serta sifat-
sifat logam serta paduannya dengan menggunakan peralatan
mikroskop.
Baja AISI 1045 yang telah melalui proses heat treatment dan
didinginkan dengan media udara (normalizing) umumnya
memiliki fasa pearlite.
Baja AISI 1045 yang telah melalui proses heat treatment dan
didinginkan dengan media oli (quenching) umumnya memiliki
fasa bainite.
Baja AISI 1045 yang dilakukan pendinginan cepat dengan
media air (quenching) akan memiliki fasa martensite.
Pasir Cetak
Tujuan
mengetahui proses persiapan, pembuatan
dan pengujian pasir cetak, meliputi
pemisahan berdasarkan fraksi ukuran dan
pengujian permeabilitas dari pasir cetak.
Hasil Percobaan
Pengayakan
Fraksi Ukuran Perbandingan Berat (gram)

-40# +60# : -18# +40# 30 % : 70 % 150

-40# +60# : -60# 30 % : 70 % 150

-60# : -18# +40# 50 % : 50 % 150


Pengujian Permeabilitas

Volume Luas Tekanan P


Sampel Panjang Waktu
Udara Irisan Udara (ml/cm2.d
(X) (cm) (detik)
(L) (cm2) (atm) etik)

1 3,5 19,6 3,82 4,9 0,5723

2 1 5,5 19,6 3,71 8,6 0,2281

3 2 19,6 3,8 3,2 0,5061


Pengujian Kadar Air
Spesimen (X) Berat Awal Berat Akhir Selisih Berat
(gram) (gram) (gram)

99,5 97,1 2,4


1

157,55 155 2,55


2

63 62,25 0,75
3
Kesimpulan
Permeabilitas dari suatu cetakan pasir dipengaruhi oleh distribusi
ukuran pasir pembuatnya. Jika semakin halus pasir yang digunakan,
maka nilai permeabilitasnya semakin kecil sedangkan jika fraksi
ukuran pasirnya kasar maka nilai permeabilitasnya semaki besar.
Pada sampel satu memiliki nilai permeabilitas 0,5723 L/cm2, pada
sampel 2 memiliki nilai permeabilitas sebesar 0,2281 L/cm2,
sedangkan pada sampel 3 memiliki nilai permeabilitas sebesar
0,5061 L/cm2.
Komposisi yang paling cocok untuk menghasilkan nilai
permeabilitas yang tinggi yaitu komposisi 70%(-18#+40#):30%(-
40#+60#), karena komposisi tersebut memiliki distribusi pasir yang
kasar sehingga membuat rongga yang cukup luas. Rongga yang luas
ini menyebabkan gas mudah keluar saat penuang logam cair.

Anda mungkin juga menyukai