Anda di halaman 1dari 14

PENGOBATAN KUSTA SELAIN

WHO

Pembimbing : dr. Sofwan SR, Sp.KK


Disusun Oleh : Robi Fahlepi

KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
RSUD R. SYAMSUDIN, SH
6 BULAN REGIMEN UNTUK PB

Dapson Rifampisin
Dewasa 100 mg 600 mg

50-70 kg Setiap hari Sebulan sekali di


bawah pengawasan

Anak 50 mg 450 mg

10-14 tahun * Setiap hari Sebulan sekali di


bawah pengawasan

*Menyesuaikan dosis tepat untuk anak kurang dari 10 tahun. Misalnya,


dapson 25 mg setiap hari dan rifampisin 300 mg diberikan sebulan sekali
di bawah pengawasan
12 BULAN REGIMEN UNTUK MB
Dapsone Rifampisin Clofazimin
Dewasa 100 mg 600 mg 50 mg DA 300 mg
N
50-70 kg Setiap Sebulan Setiap Sebulan
Hari sekali di hari sekali di
bawah bawah
pengawasan pengawasan
Anak 50 mg 450 mg 50 mg DA 150 mg
N
10-14 tahun Setiap Sebulan Setiap Sebulan
* hari sekali di hari sekali di
bawah bawah
*Menyesuaikan dosis tepat untuk anak kurang dari 10 tahun. Misalnya,
pengawasan
dapson 25 mg sehari, rifampisin 300 mg diberikan sebulan sekalipengawasan
di bawah
pengawasan, klofazimin, 50 mg diberikan dua kali seminggu, dan klofazimin
100 mg diberikan sebulan sekali di bawah pengawasan
SINGLE LESION PAUCIBACILLARY (SLPB)
LEPROSY (ONE TIME DOSE OF 3 MEDICATIONS
TAKEN TOGETHER)

Rifampisin Ofloxasin Minosiklin


Dewasa 600 mg 400 mg 100 mg

50-70 kg
Anak 300 mg 200 mg 50 mg

5- 14 tahun *
FLUOROQUINOLON

Beberapa fluoroquinolones seperti ofloxacin,


pefloxacin, sparfloxacin, dan moxiflxacin
semuanya terbukti efektif terhadap M. leprae.
Ofloxacin dosis 400 mg bila diberikan setiap hari
selama 22 hari, ia membunuh 99% organisme
yang hidup
Pefloxacin 800 mg perhari selama 56 hari

Sparfloxacin 200 mg setiap hari selama 12


minggu
Moxifloxacin telah ditemukan lebih efektif
daripada fluoroquinolones lainnya
Moxifloxacin digunakan pertama kali untuk
pengobatan kusta pada tahun 2009.
Fluoroquinolone Moxifloxacin telah terbukti
sebagai regimen yang ampuh untuk melawan M.
Leprae.
Merupakan obat sintetik broad spectrum 8-
methoxy-fluoroquinolone antibiotik.
Pada tahun 2000 Ji dan Grasset
merekomendasikan pemakaian Rifapentin +
Moxifloxacin + Minocycline untuk percobaan
pada manusia.
Pada tahun 2008 Fe Eleanor F.Pardillo et al
mencoba menggunakan Moxifloxacin pada
delapan MB pasien dan terbukti sangat efektif.
Pada tahun 2009 Fe Eleanor F.Pardillo et al
melaporkan respon klinis yang cepat dan
membunuh secara signifikan basil pada dua
pasien dengan pengobatan monoterapi
Moxifloxacin.
Pre Congress Workshop (17th International
Leprosy Congress, Hyderabad 2008)
merekomendasikan Rifapentine 900 mg atau
(Rifampicin 600 mg) + Moxifloxacin 400 mg +
Clarithromycin 1000 mg (atau Minocycline 200
mg) kombinasi untuk diberikan sekali sebulan
dalam pengawasan
MACROLIDE
Klaritromisin adalah antibiotik macrolide semi-
sintetis yang berhubungan dengan eritromisin
Studi footpad mouse menunjukkan aktivitas
bakterisida potensial dari obat ini, namun
kurang efektif dibandingkan rifampisin
Dengan dosis 500 mg per hari, obat tersebut
dilaporkan membunuh 99% M. leprae sebanyak
58 hari.
Pemberian rifampisin bersamaan menurunkan
konsentrasi serum klaritromisin hingga 80%.
MINOCYCLINE
Minocycline adalah satu-satunya tetrasiklin yang
menunjukkan aktivitas signifikan terhadap M.
leprae.
Itu karena obatnya bersifat lipofilik yang
memungkinkannya menembus dinding sel
bakteri.
Obat tersebut mengikat secara reversibel ke unit
S dari ribosom 30, sehingga menghalangi
pengikatan transfer aminoasil transfer RNA ke
kompleks RNA-ribosom utusan dan dengan
demikian menghambat sintesis protein
KOMBINASI REGIMEN
Temuan terbaru dari eksperimen tikus
menunjukkan bahwa rifapentine dan
moxifloxacin secara signifikan lebih bakterisida,
masing-masing, dibandingkan rifampisin dan
ofloksasin, yang jauh lebih bakterisida daripada
ROM
Kombinasi rifapentine-moxifloxacin-minocycline
(PMM) ditemukan lebih unggul
Rifampisin 600 mg juga dikombinasikan dengan
klaritromisin sebulan sekali dengan dosis 1000
mg dan minocycline 200 mg. Regimen ini telah
menyebabkan keterlambatan pertumbuhan M.
leprae yang signifikan pada tikus
Dalam sebuah penelitian di Belgia, pasien MB
diberi mingguan dosis rifampisin, ofloxacin,
clofazimine, dan minocycline selama 6 minggu.
Relepse rate hanya 2%.
KESIMPULAN
Kusta adalah penyakit infeksi granulomatous
kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium
leprae.
Insidensi puncak pada usia 10-20 tahun dan 30-
50 tahun.
Diagnosis Kusta dilakukan berdasarkam
pemeriksaan klinis, bakteriologis, dan
histopatologis.
Penatalksanaan kusta dengan terapi regimen
Multi Drug Treatment mulai diterapkan untuk
mencegah kemungkinan timbul resistensi.

Anda mungkin juga menyukai