Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
Jawa timur merupakan
Latar Belakang barometer
perekonomian nasional
setelah DKI Jakarta, dan
Propinsi Jawa Barat.

IHK 2013-2015 Karakteristik

Indeks Harga Konsumen (IHK)


merupakan indeks yang
memperhatikan harga-harga yang
harus dibayar konsumen baik di
perkotaan maupun pedesaan,
(Purwanto S.K, 2012).
2
BAB I
PENDAHULUAN
Rumusan
Tujuan
Masalah
Bagaimana IHK pada bulan Februari 2015 dengan Mengetahui IHK pada bulan Februari 2015 dengan
periode sama pada tahun 2014, 2013 dan 2012 periode sama pada tahun 2014, 2013 dan 2012
pada data 8 kota di Jawa Timur ? pada data 7 kota dan Jawa Timur

Bagaimana IHK bahan makanan dan IHK makanan Mengetahui IHK bahan makanan dan IHK makanan jadi
jadi pada bulan Februari 2015 dengan IHK dua bulan pada bulan Februari 2015 dengan IHK dua bulan
sebelumnya serta penyebab terjadinya perubahan ? sebelumnya serta penyebab terjadinya perubahan

Bagaimana inflasi/deflasi di Jawa Timur selama bulan Mengetahui inflasi/deflasi di Jawa Timur selama
Desember 2014 serta bulan Januari dan Februari bulan Desember 2014 serta bulan Januari dan
2015 ? Februari 2015

Bagaimana core inflation (inflasi inti) selama tahun Mengetahui core inflation (inflasi inti) selama tahun
2014 hingga tahun 2015 ? 2014 hingga tahun 2015

3
BAB I
PENDAHULUAN

Manfaat
8 kota di
IHK Jawa
2013- Timur
2015 Memahami
konsep
Inflasi dan
Deflasi IHK, Inflasi
2013- dan Deflasi
2015

Dapat
diperoleh
solusi untuk
mengatasi
Batasan Masalah permasalaha
n ekonomi

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Statistika
Deskriptif

Statistika deskriptif merupakan bidang ilmu pengetahuan statistik yang mempelajari


tata cara penyusunan dan penyajian suatu data yang dikumpulkan dalam satu
penelitian (Martono N. 2010). Dalam statistika deskriptif, terdapat 2 jenis ukuran data
yaitu ukuran pemusatan dan penyebaran data (Walpole, 2011).

Macam-
macam bentuk
penyajian data
Diagram
Lingkaran
Grafik
Garis
Grafik
kurva
Histogram
/Batang

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
Penyajian data dalam bentuk diagram/grafik akan lebih menjelaskan lagi
masalah secara visual. Penyajian data menggunakan gambar berbentuk 4
batang (kotak) dinamakan diagram batang. Diagram batang dilengkapi
dengan skala, sehingga nilai dapat dibaca (Tampomas, 2007) 2

4 0
Kurva merupakan perataan atau penghalusan dari garis-garis poligon.
2 Gambar poligon sering tidak rata karena adanya perbedaan frekuensi data
skor dan data skor itu sendiri mencerminkan fluktuasi sampel. Pembuatan
kurva dilakukan dengan meratakan garis gambar poligon yang tidak rata
0
dan terlihat tidak beraturan sehingga menjadi rata (Nurgiyantoro, 2004).
0 1 2 3
Grafik garis dibuat biasanya untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan. 6
Perkembangan tersebut bisa naik bisa turun. Hal ini akan nampak secara visual
melalui garis dalam grafik. Dalam grafik terdapat garis vertikal yang menunjukkan 4
jumlah dan yang mendatar menunjukkan variabel tertentu yang ditunjukkan pada
gambar dibawah, yang perlu diperhatikan dalam membuat grafik adalah ketepatan
2
membuat skala pada garis vertikal yang akan mencerminkan keadaan jumlah hasil
observasi (Sugiyono, 2002)
0
Sebuah diagram lingkaran (pie chart) adalah sebuah lingkaran di
mana bagian-bagiannya mencerminkan pembagian dari jumlah
total. Sebuah diagram lingkaran persentase adalah diagram
lingkaran dimana nilai-nilainya diubah menjadi persentase untuk
mempermudah perbandingan. Pada prinsipnya, total pengamatan
dari semua kategori dihitung 100%. Total luasan lingkaran
disetarakan dengan 100%, sehingga setiap kategori dapat 6
direpresentasikan dengan persentase kategori tersebut terhadap
semua kategori (Kazmier,2004)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

IHK (Indeks Harga Konsumen)


Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indeks yang memperhatikan harga-
harga yang harus dibayar konsumen baik di perkotaan maupun pedesaan
(Purwanto S.K, 2012).

Dapat digunakan sebagai barometer nilai tukar rupiah


1. atau sebagai indikator inflasi

Kegunaan Dipakai sebagai landasan untuk


IHK 2. memperbaiki/menyesuaikan gaji dan upah karyawan

Merupakan pengukur perubahan harga konsumen


3.

Indikator perubahan pengeluaran rumah tangga


4.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Inflasi Deflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga- Deflasi adalah penurunan harga secara
harga secara umum dan terus-menerus (continue) umum dan terus-menerus. Deflasi
berkaitan dengan mekanisme pasar dapat dapat muncul apabila uang yang
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, beredar lebih sedikit dibandingkan
konsumsi masyarakat yang meningkat atau adanya dengan jumlah barang dan jasa yang
ketidak lancaran distribusi barang ditawarkan.

Rumus menghitung indeks harga konsumen adalah :


IHK = H tahun tert entu x 100%
H tahun dasar
Dimana : H tahun dasar = harga barang dan jasa pada tahun yang menjadi patokan
H tahun tertentu = harga barang dan jasa pada tahun yang dicari

8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Sumber
Variabel
Data
Penelitian

No. Variabel Skala


Website BPS IHK (Suatu Indikator Ekonomi untuk

Indonesia 1. Mengukur perubahan Harga pada tahun Rasio


2013, 2014, dan 2015
Inflasi (Persentase Kenaikan Harga Rasio
2.
Barang/Jasa)
Selasa, 17 Maret Deflasi (Persentase Penurunan Harga Rasio
2015 pukul 3.
Barang/Jasa)
20.00 WIB

9
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

Langkah analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data IHK, Inflasi dan Deflasi pada 8 kota dan Jawa Timur.
2. Menginputkan Data pada software.
3. Melakukan analisis IHK pada bulan Februari 2015 dengan periode sama pada tahun 2014,
2013 dan 2012 pada data 8 kota dan Jawa Timur dengan statistika deskriptif.
4. Melakukan analisis IHK bahan makanan dan IHK makanan jadi pada bulan Februari 2015
dengan IHK bulan Desember serta penyebab terjadinya per-ubahan.
5. Melakukan analisis kota manakah yang mengalami inflasi secara umum tertinggi dan yang
terendah selama bulan Desember 2014 serta bulan Januari dan Februari 2015.
6. Melakukan analisis core inflation (inflasi inti) selama tahun 2014 hingga tahun 2015.
7. Menarik kesimpulan dan saran

10
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

IHK untuk Delapan Kota di Jawa Timur bulan Februari Tahun 2013 sampai Februari 2015

IHK 2013
Sumbangan inflasi yang IHK 2014
sangat besar pada IHK bulan Februari 2014
kelompok bawang puti,
didorong dari tingginya
tomat sayur, dan
bumbu-bumbuhan ini permintaan terhadap
dikarenakan permintaan beberapa komoditas
yang sangat besar dan bahan makanan, faktor
pengaruh curah hujan musim, dan bencana
yang sangat tinggi pada alam.
tiga bulan terakhir

IHK 2015
IHK Februari 2015 ini dipicu oleh beberapa
komoditi antara lain bensin, cabai rawit,
angkutan dalam kota, angkutan udara, telur
ayam ras, bawang merah, solar, semen, dan
kentang. Penurunan BBM sebanyak 2 kali
11
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

IHK Bahan Makanan dan IHK Makanan Jadi

Kenaikan IHK bahan makan dan


makanan jadi dikaenakan
terjadinya bencana alam, perayaan
hari besar, dan permintaan
konsumen yang meningkat akibat
belum panen

12
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Perkembangan Inflasi dan Deflasi Jawa Timur Desember 2014-Januari 2015

Pada desember 2014 kedelapan kota di Jawa Timur mengalami


Inflasi, sedangkan pada januari 2015 terdapat tiga kota yang
mengalami deflasi yaitu jemeber, sumenep, kediri, proboinggo, da
madiun serta ada tiga kota yang mengalami inflasi yaitu
banyuwangi, malang, dan surabaya
13
BAB I
PENDAHULUAN

Inflasi Inti 2014-2015

Pada bulan februari 2015 terjadi deflasi sebesar 0,52

14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Februari 2015 IHK jawa timur di 8 kota mengalami deflasi sedangkan pada Februari 2013 dan 2014
mengalami inflasi disebabkan oleh penurunan harga bbm yang terjadi dua kali yaitu 1 januari 2015 dan 19
1. januari 2015 dan juga pasokan cabe rawit dan cabe merah setelah panen

Pada Februari 2015 komoditas bahan makanan memiliki tingkat inflasi lebih besar dari pada Februari 2014.
Sedangkan Komoditas makanan jadi pada Februari 2014 mengalami inflasi -2,21% (deflasi) sedangkan pada
2. Februari 2015 mengalami inflasi sebesar 0,37%

Inflasi tertinggi di Jawa Timur selama 3 bulan adalah berasal dari kota Malang pada Desember 2014
sebesar 2,72% dan inflasi terendah di Jawa Timur selama 3 bulan adalah berasal dari kota Banyuwangi
3. pada Januari 2015 sebesar 0,08%

Inflasi pada bulan Februari 2014 sampai dengan Oktober 2014 menunjukkan laju inflasi masih. Namun
mulai November 2014 dan Desember 2014 menunjukkan peningkatan yang cukup drastis dari laju inflasi di
4. Jawa Timur dengan puncaknya di bulan Desember 2014, dan mulai kembali normal memasuki tahun 2015

15
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Saran yang dapat diambil dari penelitian ini adalah untuk mengetahui IHK
dan inflasi atau deflasi di Jawa Timur serta untuk mengetahui tingkat
konsuntifitas dari masyarakat di Jawa Timur. Bagi pemerintah semoga IHK
khususnya yang ada di Jawa Timur bisa lebih dtabil sehingga kesejahteraan
masyarakat dapat tercapai

16
DAFTAR PUSTAKA

Ismanthono, Henricus W. 2010. Kamus Istilah Ekonomi dan Bisnis. Jakarta : PT.
Kompas Media Nusantara.
Kazmier, Leonard J. 2004. Schaums Easy Outlines Statistik untuk Bisnis. Jakarta:
Erlangga.
Martono, N. 2010.Statistik Sosial Teori dan Aplikasi Program SPSS. Yogyakarta: Gava
Media.
Nurgiyantoro, Burhan, dkk..2004. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu
Sosial. Yogyakarta: Gajahmada University Press.
Purwanto S.K., S. 2012. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta:
Salemba Empat.
Sadiyah, Chumidatus. 2007. EKONOMI 1 Kelas X SMA dan MA. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2002. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Suprijanto, Sigit, Murniati,dkk.2009.Mathematics for senior high school year XI.
Jakarta : Yudhistira.
Tampomas, Husein. 2007. Seribu Pena Matematika SMA Kelas XI. Jakarta :
Erlangga.
Walpole, Ronald E. 2011. Pengantar Statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
17

Anda mungkin juga menyukai