LEPTOSPIROSIS FGD
LEPTOSPIROSIS FGD
kejadian Leptospirosis
2
LATAR BELAKANG
Leptospirosis merupakan masalah kesehatan masyarakat diseluruh
dunia, khususnya negara-negara yang beriklim tropis dan subtropis
yang memiliki curah hujan tinggi1
Di daerah tropis dengan kelembapan tinggi, angka kejadian
Leptospirosis berkisar 10-100 per 100.000. s daerah subtropis,
angka kejadian berkisar antara 0,1 per 100.000 per tahun
Sejak tahun 2007, kasus Leptospirosis di Indonesia selalu tinggi.
Pada tahun 2007 terdapat 664 kasus dengan 55 orang meninggal
tahun 2008 dan 2009 mengalami penurunan dan tahun 2010
ditemukan 409 kasus). Angka kematian di Indonesia dapat lebih
tinggi hingga mancapai 56% pada kasus yang telah berusia lebih
3
4
5 RUMUSAN MASALAH
Tujuan umum
Melakukan upaya penanggulangan dan pencegahan
penyakit Leptospirosis
Tujuan khusus
Penyuluhan kesehatan masyarakat tentang penyakit
Leptospirosis
Penggunaan APD dalam bekerja terutama kontak dengan
air.
BAB II
7
8 A. Skenario
Keadaan Lingkungan dan Kejadian Leptospirosis
Leptospirosis adalah salah satu emerging infection disease di
Indonesia, di beberapa daerah belum mendapat prioritas dalam
penanganannya. Penyakit ini termasuk zoonosis dan sering
terjadi di daerah yang mengalami banjir dengan permukiman
yang kurang sehat. Angka kematian di Indonesia cukup tinggi,
antara 2,5-16,45%. Pada usia lebih dari 50 tahun kematian
mencapai 56% (Anies et al, 2009). Di Rumah Sakit Umum
Kabupaten A tercatat penderita Leptospirosis sebanyak 62 pasien
termasuk rujukan dari puskesmas. Penyakit tersebut terdistribusi
di 9 Kecamatan. Wilayah Puskesmas B merupakan wilayah
dengan kejadian tertinggi di Kabupaten tersebut yaitu 12 kasus.
Kecamatan B, termasuk daerah yang sering dilanda luapan air
sungai yang mengalir membelah wilayah tersebut sehingga
menggenangi permukiman
Pembuangan air limbah masih sebatas mengalirkannya ke selokan.
Area9 yang tidak terkena luapan banjir sungai juga terkena luapan air
selokan pada waktu musim hujan karena penataan pembuangan air
kotor yang belum baik. Masih banyak dijumpai tempat penyimpanan
sampah yang tidak tertutup dan tidak terawat, bahkan masih banyak
dijumpai keluarga yang belum memiliki bak sampah. Tikus pun
dijumpai berkeliaran terutama di malam hari. Lebih dari separuh
penduduk masih berpendidikan SMP ke bawah, sementara yang
mengenyam pendidikan tinggi hanya sekitar 4-5%. Kebiasaan mandi
dan cuci di sungai merupakan hal yang sering dijumpai sehari-hari.
Sebagian besar penduduk (61%) bekerja sebagai petani atau buruh
tani, yang bekerja biasa tanpa alat pelindung diri terutama dalam
kontak dengan air.
Puskesmas sebagai ujung tombak upaya kesehatan masyarakat
berupaya menanggulangi penyakit tersebut. Bagaimana
penyelenggaraannya?
B. ANALISIS
Dari skenario tersebut yang menjadi perhatian utama adalah
kejadian Leptospirosis. Kejadian ini dipengaruhi oleh faktor-
faktor yang telah diidentifikasi dalam permasalahan sebagai
berikut
1. Belum dapat prioritas dalam penanganan dan promosi
kesehatan
2. Sistem pembuangan air kotor yang belum baik
3. Tempat penyimpanan sampah yang tidak tertutup dan tidak
terawat
4. Banyak dijumpai tikus berkeliaran terutama pada malam hari
5. Kebiasaan mandi dan cuci di sungai
6. Bekerja tanpa alat pelindung diri (APD)
7. Tingkat pendidikan rendah
10
8. Kurangnya penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)
11
PROSES
Pekerjaan : petani, perkerja
INPUT tambak, peternak,nelayan
Fasilitas sanitasi dasar
yang belum baik
Leptospirosis merupakan
salah satu emerging
infection disease
Tingkat pendidikan
Bekerja kontak dengan air rendah
Belum menjadi prioritas
tanpa APD
dalam penanganannya dan
promosi kesehatan. Peningkatan
prevalensi
leptospirosis
Pengelolaan tempat
sampah yang
kurang baik
<< PHBS
12
Tabel II.1. Scoring Menentukan Masalah
13
No. Kegiatan Efektifitas Efisiensi Hasil
M I V C P= M x I x V
1. Penyuluhan 5 4 4 2 40
M : Magnitude,
I : Implementasi,
V : Viability
C : Cost,
P : Hitunglah P
C. PEMBAHASAN 14
Doxycycline(kapsul) 100
Kemoprofilaksis mg 2x/ hari
RENCANA PROGRAM
Rencana Kegiatan 20
M I V C P= M x I x V
1. Penyuluhan 5 4 4 2 40
M : Magnitude,
I : Implementasi,
V : Viability,
C : Cost,
P : Hitunglah P
Rencana Program 22
TERIMA KASIH