Anda di halaman 1dari 40

PATOFISIOLOGI PENYAKIT

JANTUNG KORONER (PJK)


Penyebab paling umum tidak cukupnya pasokan darah ke
jantung adalah penyakit jantung koroner (PJK), juga
disebut penyakit arteri koroner:

Arteri koroner tersumbat, menyempit atau terluka

Tidak dapat memasok darah sebanyak yang diperlukan


oleh jantung
Coronary Circuit
Cardiac muscle fibers and the other types of cells in the wall of the
heart are not nourished by the blood in the chambers;

Instead,
these cells receive nutrients and rid themselves of wastes at
capillaries embedded in the heart wall.
coronary arteries,
the left and right coronary arteries, branch from the aorta just
beyond the aortic semilunar valve.
Each of these arteries branches then rebranches encircled by
small arterial blood vessels capillary bed in the heart the
coronary veins (specifically called cardiac veins).
The cardiac veins enter a coronary sinus,
The coronary sinus enters the right ventricle.
maria immaculata iwo, sf itb 4
Coronary artery
Kebanyakan kasus PJK disebabkan oleh
atherosklerosis,

Atherosklerosis adalah kondisi ketika terjadi


pengerasan arteri yang disebabkan oleh
terbentuknya plak koresterol/material lemak
di dalam intima

Faktor yang mempercepat pembentukan


kolesterol antara lain diabetes, tekanan
darah tinggi, merokok, dan kolesterol tinggi
Coronary Circuit Disorders
Heart diseases are especially associated with atherosclerosis, a
degenerative disorder of arterial walls.

First, soft masses of fatty materials, particularly cholesterol,


accumulate in the arterial wall. Further changes result in plaque,
protrusions that interfere with blood flow.

If the coronary artery is partially occluded (blocked) by atherosclerosis, the


individual may suffer from ischemic heart disease.
the person experiences insufficiency during exercise or stress.
This may lead to angina pectoris, chest pain that is often
accompanied by a radiating pain in the left arm.
The blood may clot in an unbroken blood vessel, particularly if plaque is present
thromboembolism is present when a blood clot breaks away from its
place of origin and is carried to a new location.
Thromboembolism leads to heart attacks when the embolus blocks a coronary
artery and a portion of the heart dies due to lack of oxygen.
Dead tissue is called an infarct, and therefore, a heart attack is termed a
myocardial infarction.
7
http://www.pyroenergen.com/articles/heart-attack.htm
maria immaculata iwo, sf itb 10
maria immaculata iwo, sf itb 11
Bila diperkirakan PJK:
Exercise tolerance test: rekam EKG setelah
aktivitas fisik (treadmill)
Thallium stress test: menyuntikkan radioaktif
thallium setelah stress fisik bagian
jantung yang tak cukup tersuplai O2
Dobutamine echocardiogram: untuk yang tidak
mampu melakukan aktivitas fisik melihat
perlambatan ultrasound otot jantung
Angiogram koroner: memotret pembuluh darah
A coronary angiogram
http://www.pyroenergen.com/articles/heart-attack.htm
PATOFISIOLOGI ANGINA
PEKTORIS
Angina, atau angina pectoris istilah medik yang
dipakai untuk menggambarkan ketaknyamanan pada dada
yang terjadi ketika jantung tidak mendapatkan cukup
darah

hmmm, padahal jantung sendiri


adalah pompa darah
Jantung merupakan suatu otot (myocardium)
dan mendapat pasokan darah dari arteri
koroner

Darah membawa oksigen dan nutrien yang


diperlukan jantung untuk dapat terus memompa

Bila jantung tidak mendapat cukup darah, organ


ini tak lagi dapat berfungsi dengan kapasitas
totalnya
Pemaksaan fisik, emosi yang kuat, suhu ekstrem, atau
makan meningkatkan beban jatung

Nyeri temporer, tekanan, sesak, perasaan tertekan pada:

bagian tengah dada, bahu, rahang, lengan atas, atau


belikat

Angina, terutama jika keluhan berkurang dengan


penghilangan stresor atau makan nitrogliserin

Ketaknyamanan karena angina sifatnya sementara, hanya dalam


hitungan detik atau menit, tidak sampai berjam-jam/hari
Episode angina bukanlah serangan jantung. Adanya
angina pada seseorang berarti orang itu mempunyai
kecenderungan tinggi terkena serangan jantung

Serangan jantung terjadi manakala pasokan darah ke


sebagian jantung terputus dan otot pada bagian tersebut
mati

Angina dapat menjadi tanda peringatan untuk berhati-


hati, sehingga upaya pencegahan serangan jantung dapat
dilakukan sejak dini
Tidak semua nyeri dada itu angina;
penyebab lain:

refluks asam (gastroesophageal reflux


disease, GERD)
Infeksi saluran nafas atas
asthma
Angina dapat dikelompokkan menjadi:

Angina stabil

Angina tak stabil


Angina Stabil

Jenis yang paling umum (inilah yang dimaksud ketika


seseorang mengatakan angina)

Angina stabil terjadi mengikuti suatu pola dan dapat


diperkirakan

Untuk kebanyakan orang, gejala terjadi misalnya setelah


menaiki tangga, atau mengejar elevator

Angina stabil berlangsung kurang dari 5 menit

Gejala biasanya teratasi dengan istirahat atau pemberian


obat, seperti nitrogliserin sublingual
Angina Tidak Stabil

Kurang umum, gejala tidak dapat diperkirakan, dapat


terjadi saat istirahat

Dapat menjadi petunjuk memburuknya angina stabil

Gejala lebih buruk daripada angina stabil: nyeri lebih


sering, lebih parah, lebih lama, terjadi saat istirahat,
dan tidak dapat diredakan oleh nitrogliserin sublingual

(meskipun demikian) tidak sama dengan serangan


jantung
Penyebab lain angina tak stabil adalah spasmus
arteri koroner

Spasmus otot yang pada arteri menyebabkannya


menyempit dan tertutup sementara. Hal ini akan
menghambat aliran darah ke otot jantung untuk
sementara waktu, yang menyebabkan gejala angina

Varian ini dikenal dengan angina Prinzmetal

Gejala sering timbul saat istirahat (atau saat tidur)


dan tanpa penyebab yang jelas
Penyebab lain gejala angina termasuk:

Sumbatan arteri koroner oleh bekuan darah


atau kompresi oleh sesuatu dari luar arteri

Inflamasi atau infeksi arteri koroner

Luka pada satu atau lebih arteri koroner

Tidak baiknya fungsi pembuluh darah kecil


pada jantung (angina mikrovaskular)
Pemicu terjadinya gejala angina:
Latihan fisik
Stres emosional
Paparan terhadap udara dingin

Penurunan kandungan oksigen dalam udara


yang dihirup (e.g. ketika terbang di
ketinggian)
Penggunaan stimulan seperti kafein, atau
merokok (yang menurunkan jumlah oksigen
darah)
Faktor resiko atherosklerosis dan angina:
Hipertensi
Kolesterol tinggi
Diabetes
Merokok
Pria
Gaya hidup tidak aktif
Riwayat keluarga penyakit jantung
Penggunaan regular stimulan (kafein, kokain,
amfetamin, juga teofilin, beta-agonis inhalasi,
pil diet, dan dekongestan)
Pemerikasaan angina:
Elektrokardiogram (EKG); tapi kebanyakan
normal
Foto sinar-X dada konfirmasi penyebab
nyeri
Economy Class Syndrome
Economy Class Syndrome
Deep Vein Thrombosis (DVT)
most heart problems we encounter were
not due to high cholesterol but to this
economy class syndrome

http://www.pyroenergen.com/articles/heart-attack.htm
http://www.pyroenergen.com/articles/heart-attack.htm
http://www.pyroenergen.com/articles/heart-attack.htm
Prinsip:
Dasar fisiologi kontraksi - relaksasi otot polos
di jaringan mana?

Anda mungkin juga menyukai