3
Latar Belakang
Pembentukan OJK
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 mengamanatkan
dibentuknya Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
4
Tujuan OJK
Tujuan OJK (Psl 4 UU No.21 Tahun 2011):
5
Tugas OJK
Tugas OJK (Psl 6 UU No.21 tahun 2011):
P P
PERBANKAN
E E
N N
G PASAR MODAL G
A A
PERASURANSIAN,
T DANA PENSIUN, W
U LEMBAGA A
PEMBIYAAN, &
R LEMBAGA JASA S
A KEUANGAN A
N LAINNYA N
6
Fungsi OJK
7
Wewenang OJK
8
Pengaturan dan pengawasan mengenai
kelembagaan bank (perizinan pendirian bank)
Pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan
bank (likuiditas, rentabilitas, solvabilitas)
Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek
kehati-hatian bank (manajemen risiko, pemeriksaan
bank)
Lembaga Keuangan Perbankan
1. Pengertian Bank
Pengertian dari bank. Berdasarkan UU No.10 tahun 1998 serta
UU No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak.
2. Fungsi Bank. UU No 7 Pasal ke 3 Th 1992
c. Pelayan masyarakat
3. Prinsip Kegiatan Usaha
a. Prinsip kehati-hatian
b. Prinsip kepercayaan
c. Prinsip kerahasiaan
d. Prinsip mengenal nasabah
4. Jenis Bank
1) Menurut Jenis Kegiatannya
a. Bank Sentral
Bank sentral adalah badan keuangan
yang bertanggung jawab mengatur
kestabilan badan-badan keuangan,
serta menjamin agar kegiatan
badan-badan keuangan
tersebut dapat menciptakan
tingkat kegiatan ekonomi
yang tinggi dan stabil.
Tugas pokok sesuai dengan UU No 23 Th 1999 adalah
Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter ( Mencetak
Uang dan Mengedarkan )
Menjaga kestabilan Nilai uang
Memberi kredit kepada Bank di seluruh Indonesia
Mendorong dan mengarahkan dana masyarakat untuk
pembanggunan
Mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan bank
Menetapkan besarnya sukubunga bank bank di Indonesia
Bertindak sebagai pemegang kas negara
mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
b. Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha seperti menghimpun dana dan memberikan
pinjaman serta jasa lalu lintas pembayaran
dalam bidang keuangan
kepada masyarakat.
Tugas pokok sesuai dengan UU No 10 pasal 6 Th 1998
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
berupa giro, deposito berjangka, tabungan.
memberi kredit
menerbitkan surat pengakuan utang
membeli, menjual, atau meminjam atas resiko sendiri maupun
untuk kepentingan dan atas perintah nasabah
Memberikan jasa lain seperti :
~ Memindahkan Unag ( Transfer)
~ Menyimpan barang atau surat surat berharga
~ Jual beli Valuta Asing
~ Kartu Kredit, Kartu debit, ATM
~ Menerima setoran setoran dan pembayaran pembayaran
c. Bank Syariah
Bank Syariah adalah bank yang dikelola sesuai
prinsip-prinsip ekonomi Islam.
Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip
syariah ( Ajaran/ aturan ) .Bank Syariah diatur sesuai dengan
UU No 7 Th 1992 dengan UU No 10 Th 1998, dan UU No 23 Th
1999, tentangg bank Indonesia.
Prinsip prinsip Bank Syariah
Mudharabah : Bank memberikan modal para nasabah
memberikan keahliannya, sedangkan labanya dibagikan
menurut rasio nisbah yangdisetujui
Murabahah : Para nasabah bank membeli suatu produk
komoditi tertentu dan menghendaki agar bank mengirimnya
kepada mereka berdasarkan imbalan harga tertentu menurut
persetujuan awal kedua belah pihak
Musharakah : Bank Maupun Klien menjadi mitra usaha
dengan menyumbang modal dalam berbagai tingkatan dan
mencpai kata sepakat atas rasio laba dimuka untuk waktu
tertentu .
c. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
BPR adalah bank yang menerima simpanan dari
masyarakat hanya dalam bentuk deposito
berjangka, tabungan, atau bentuk lainnya dan
memberikan pinjaman kepada masyarakat.
Bank Perkreditan Rakyat
Merupakan Bank yang Menerima simpanan dalam bentuk deposito
berjangka tabungan atau bentuk lain, serta melakukan kegiatan
peminjaman
Tugas pokok sesuai dengan UU No 10 Pasal 13 Th 1998
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
berupa deposito berjangka, tabungan, atau bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan iitu
memberikan kredit
1. KUT untuk petani kecil
2. KCK untuk pedagang kecil
3. KIK untuk industri kecil
4. KMKP untuk perluasan usaha pengusaha kecil
menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan
prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia
menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito,
atau tabungan pada bank lain.
2) Menurut Bentuk Badan Hukum
a. Perseroan Terbatas (PT)
b. Koperasi
c. Perusahaan Perseorangan
3) Menurut Kepemilikan
a. Bank Pemerintah
b. Bank Swasta
c. Bank Campuran
d. Bank Pemerintah Daerah
b. bagi pengusaha
Produk perbankan yang memberi manfaat bagi pengusaha:
Simpanan giro
Kliring
Inkaso
Berbagai jenis kredit
C. Kredit
1. Pengertian Kredit
Kredit adalah pemberian uang kepada orang lain
dalam jangka waktu tertentu dengan jaminan
atau tanpa jaminan, dengan pemberian bunga
atau tanpa bunga.
dalam negeri
sumber kredit
luar negeri
produksi
tujuan
penggunaan
konsumsi
2. Jenis Kredit berdasarkan
kredit blangko
ada-tidaknya
jaminan
kredit berjamin
pendek
jangka waktu menengah
panjang
3. Syarat-Syarat Pemberian Kredit
Karakter (Character)
Kemampuan (Capability)
Modal (Capital)
Jaminan (Collateral)
Kondisi Ekonomi (Condition of Economy)
Batasan / Hambatan ( Constraint )
Prinsip 3 R:
1. Pengertian LKBB
LKBB adalah badan usaha yang bergerak di bidang
keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung,
menghimpun dan menyalurkan dana kepada
masyarakat.
2. Fungsi LKBB
LKBB mempunyai fungsi di bidang keuangan,
misalnya mendorong perkembangan pasar modal
dan membantu permodalan perusahaan ekonomi
lemah.
3. Jenis dan Produk LKBB
Lembaga Pembiayaan Pembangunan dan
Lembaga Perantara Penerbitan serta
Perdagangan Surat Berharga
Asuransi
Leasing (Sewa Guna Usaha)
Lembaga Penggadaian
Koperasi Kredit
Asuransi, seperti
Prudential, adalah
salah satu contoh
LKBB.
4. Prinsip LKBB
LKBB antara lain memegang prinsip mengenal
nasabah.
Kebijakan Pemerintah dibidang Moneter
Kebijakan Moneter : Suatu kebijakan yang diambil pemerintah(BI)
untuk mengatur jumlah uang yang beredar dan tingkat suku
bunga.
Tujuan kebijakan Moneter
Menjaga Stabilitas Ekonomi
Menjaga Kestabilan Harga
Meningkatkan kesempatan kerja
Memperbaiki Neraca Perdagangan, Neraca Pembayaran
[1925 1942] Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di
Semarang dan Surabaya
[Awal 1939] Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang dan
Surabaya ditutup
[1942 1952] Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II
aktif
[1956 1977] Perdagangan di Bursa Efek vakum
[10 Agustus Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ
1977] dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal).
Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public
PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama19 Tahun 2008 tentang
Surat Berharga Syariah Negara
[1977 1987] Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987
baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan
[2 Juni 1988] Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh
Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan
organisasinya terdiri dari broker dan dealer
[16 Juni 1989] Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh
Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya
[13 Juli 1992] Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar
Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ
[22 Mei 1995] Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem
computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems)
[02 Maret
2009]
Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT Bursa Efek
Indonesia: JATS-NextG
Peran Pasar Modal
Sarana penambah modal bagi
badan usaha
Sarana pemerataan pendapatan
Sarana peningkatan kapasitas
produksi
Sarana penciptaan kesempatan
kerja
Sarana peningkatan pendapatan
negara
Indikator perekonomian negara
Struktur Pelaku Pasar Modal Indonesia
Menteri Keuangan