Anda di halaman 1dari 31

Apa itu KADARZI ?

KELUARGA SADAR GIZI adalah keluarga yang berperilaku gizi


seimbang, mampu mengenali dan mengatasi masalah gizi
anggotanya

PERILAKU GIZI SEIMBANG adalah pengetahuan, sikap dan


praktek keluarga meliputi mengkonsumsi makanan seimbang
dan berperilaku hidup sehat

MAKANAN SEIMBANG adalah pilihan makanan keluarga yang


mengandung semua zat gizi yang diperlukan masing-masing
anggota keluarga dalam jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan dan bebas dari pencemaran
LATAR BELAKANG (DATA NASIONAL)

BALITA: Gizi kurang (27,3)


Gizi buruk (8%)
Kurang Vit. A (50%)
Anemia gizi (48,1%)
Melatarbelakangi kematian balita (54%)

ANK SEKOLAH: Badan pendek (36%)


Gaky (11%)
Anemia gizi (10 jt ank Indonesia)
Menurunkan prestasi belajar.
LATAR BELAKANG

WUS: Anemia gizi (50%)


KEK (30 jt usia produktif nasional)
Daya tahan tubuh rendah
Pada bumil pengaruhi janin.

LANSIA: Anemia gizi


Daya tahan tubuh rendah

REMAJA: Anemia gizi (1/3)


Penurunan daya tahan tubuh.
Beberapa contoh perilaku
SADAR GIZI

1. Memantau berat badan secara teratur

2. Makan beraneka ragam

3. Hanya mengkonsumsi garam beryodium

4. Memberikan hanya ASI saja kepada bayi


sampai usia 6 bulan

5. Mendapatkan dan memberikan


suplementasi gizi bagi anggota keluarga
yang membutuhkan
Mengapa perlu memantau berat
1 badan secara teratur ?

Perubahan berat badan menggambarkan perubahan


konsumsi makanan atau gangguan kesehatan

Menimbang dapat dilakukan oleh keluarga dimana saja

Keluarga dapat mengenali masalah kesehatan dan gizi


anggota keluarganya

Keluarga mampu mengatasi masalahnya baik oleh


sendiri atau dengan bantuan petugas
BAGAIMANA
Memantau berat badan anak ?

1. Anak dapat ditimbang di rumah atau di posyandu atau di tempat lain


sekurangnya 2 bulan sekali
2. Berat badan anak dimasukkan ke dalam KMS
3. Bila grafik berat badan pada KMS Naik (sesuai garis pertumbuhannya), berarti
anak sehat, bila tidak naik berarti ada penurunan konsumsi makanan atau
gangguan kesehatan dan perlu ditindaklanjuti oleh keluarga atau meminta
bantuan petugas kesehatan

BAGAIMANA
Memantau berat badan orang dewasa?
1. Ditimbang di rumah atau di tempat lain
2. Diukur Tinggi dan Berat Badan
3. Dihitung indeks Massa tubuh (IMT)
Cara Menghitung IMT
Berat Badan (Kg)
IMT =
Tinggi Badan x Tinggi Badan (m)

Arti IMT:

< 17.0 = Sangat kurus


17.0 - 18.4 = Kurus
18.5 - 25.0 = Normal
25.1 - 27.0 = Gemuk
> 27.0 = Obes

Contoh :
Pak Hadi umur 42 tahun, Tinggi Badan
168 cm, Berat Badan 76 Kg.

Sesuai rumus, IMT Pak Hadi dapat dihitung :

76 Kg
IMT = = 26,9
1.68 x 1.68 m

Kesimpulan:
Pak Hadi gemuk, IMT 26,9 (antara 25.1-27.0)
Mengapa perlu
2 makan beraneka
ragam?
Tubuh manusia memerlukan semua zat gizi (energi, lemak, protein,
vitamin dan mineral) sesuai kebutuhan

Tidak ada satu jenis bahan makanan pun yang lengkap kandungan
zat gizinya

Mengkonsumsi makanan beraneka ragam yang


mengandung sumber energi, lemak, protein, vitamin
dan mineral untuk menjamin pemenuhan
kebutuhan gizi

Apabila tersedia pilihlah makanan yang telah diperkaya dengan

zat gizi tertentu


3 Mengapa keluarga perlu
selalu mengkonsumsi garam
beryodium?

Zat yodium diperlukan tubuh setiap hari

Gangguan akibat kekurangan yodium


(GAKY) menimbulkan penurunan
kecerdasan, gangguan pertumbuhan dan
pembesaran kelenjar gondok

Kandungan zat yodium dalam air dan tanah


di beberapa daerah belum mencukupi
kebutuhan
Mengapa ibu harus

4 memberikan ASI saja kepada


bayi sampai usia 6 bulan ?

ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, bersih


dan sehat
ASI dapat mencukupi kebutuhan gizi bayi untuk tumbuh
kembang dengan normal sampai berusia 6 bulan (ASI Eksklusif)
Praktis karena lebih mudah diberikan setiap saat
Meningkatkan kekebalan tubuh bayi
Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
Bagaimana menyusui secara
eksklusif ?

Mulai memberikan ASI SEGERA setelah lahir

Jangan diberikan makanan lain sampai bayi


berumur 6 bulan

Berikan ASI melalui payudara kiri dan kanan


BERGANTIAN setiap kali menyusui

Ibu menyusui perlu minum dan makan lebih


banyak dengan MENU SEIMBANG
5 Mengapa perlu
suplementasi zat gizi ?

Kebutuhan zat gizi pada kelompok bayi, balita, ibu hamil dan ibu menyusui
meningkat dan seringkali tidak bisa dipenuhi dari makanan sehari-hari,
terutama vitamin A untuk balita, zat besi untuk ibu dan yodium untuk
penduduk di daerah endemis gondok

Suplementasi zat gizi (tablet, kapsul atau bentuk lain) diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan zat gizi tersebut

Apabila kebutuhan zat-zat gizi tersebut dipenuhi dari pengkayaan makanan,


maka suplementasi zat gizi dapat dihentikan secara bertahap

Kapsul Vitamin A
Tablet Besi Kapsul Yodium
Bagaimana menilai keluarga sudah SADAR GIZI ?

1. Status gizi seluruh anggota keluarga khususnya ibu


dan anak baik
2. Tidak ada lagi bayi berat lahir rendah pada keluarga
3. Semua anggota keluarga mengkonsumsi garam
beryodium
4. Semua ibu memberikan hanya ASI saja pada bayi
sampai usia 6 bulan
5. Semua balita dalam keluarga yang ditimbang naik
berat badannya sesuai umur
6. Tidak ada masalah gizi lebih dalam keluarga
Upaya perbaikan gizi mempertimbangkan beberapa hal penting
sebagai berikut;

1. Arah perbaikan gizi lebih mengedepankan perubahan perilaku


keluarga, untuk mencegah dan menanggulangi gizi kurang dan
gizi lebih.
2. Sasaran perbaikan gizi diperluas mencakup seluruh kelompok
siklus hidup, meliputi; bayi, balita, usia sekolah, remaja dan usia
produktif serta usia lanjut.
3. Pendekatan yang lebih mengutamakan pemberdayaan keluarga,
pemberdayaan masyarakat, peningkatan cakupan dan kualitas
pelayanan didukung kerjasama lintas sektor.
Bagaimana menuju KADARZI ?

Perilaku keluarga dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap,


serta faktor-faktor lain seperti lingkungan, sosial ekonomi, dan
ketersediaan sumber daya.

Di tingkat keluarga :
Keluarga mencari informasi gizi yang tersedia secara terus
menerus

Tukar pengalaman antar keluarga serta pendampingan oleh


tokoh masyarakat dan petugas

Memanfaatkan fasilitas rujukan kompeten secara berjenjang yang

terjangkau (posyandu, puskesmas dan rumah sakit)


Di tingkat masyarakat:
Terbentuknya kelompok masyarakat yang mendukung upaya menuju KADARZI (LSM;
organisasi keagamaan; organisasi kepemudaan; PKK; kelompok budaya, organisasi profesi;
organisasi wanita; pengusaha)
Sekurangnya terdapat kader yang pahan kadarzi di masing-masing kelompok
Setiap kelompok akses terhadap informasi gizi dan informasi sistem pelayanan gizi
Setiap kelompok aktif menyediakan dan menyebarluaskan informasi dan sumber daya
kesehatan dan gizi

Di tingkat Pemerintah (Pusat,propinsi dan Kab/Kota)


Setiap sektor akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan dan gizi,
Setiap sektor mempertimbangkan aspek kesehatan dan gizi dalam merumuskan
kebijakan sektor
Setiap sektor menyediakan sumber daya untuk perbaikan kesehatan dan gizi
masyarakat

Anda mungkin juga menyukai