ANGGOTA KEL. : EUDESIA E. WUNGA HERMINA R. DHANE SESLY Y. LETTE YULIANA E. DHEDHE RANTAI MAKANAN DI LAUT
Rantai makanan merupakan proses
pemindahan energy makanan dari sumbernya melalui serangkaian jasad-jasad dengan cara makan dimakan yang berulang kali. Di habitat akuatik atau air seperti danau, kolam atau laut, herbivor umumnya berukuran sangat kecil, rantai makanannya panjang, terdiri dari lima mata rantai atau lebih untuk mengubah zat tumbuh-tumbuhan menjadi hewan yang tidak lagi mempunyai musuh yang lebih besar. RANTAI MAKANAN DI LAUT
Di laut, seperti halnya di
darat, kebutuhan energy total dari anggota masyarakat biota yang terlibat dalam jaringan makanan dalam keadaan keseimbangan yang dinamik, artinya, sebanyak energy yang masuk dalam suatu system, sebanyak itu pula energy yang keluar dari system itu. RANTAI MAKANAN DI LAUT
Secara diagramatik, hubungan dasarnya dapat
ditunjukan oleh sebuah piramida jumlah. Piramida jumlah menggambarkan hubungan dalam hal jumlah produsen, herbivora dan karnivora di tingkat trofik berturut-turut. Ada penurunan jumlah individu dari bawah ke tingkat trofik yang lebih tinggi. Rantai makanan mencerminkan kebutuhan makhluk hidup akan makanan untuk mempertahankan hidupnya, serta untuk mendapatkan makanan tersebut mereka harus mencarinya dan siap untuk dimangsa oleh yang lain dalam satu ekosistem JENIS-JENIS RANTAI MAKANAN DI LAUT
Menurut sifat sumbernya, rantai
makanan dapat dibagi menjadi dua, yakni rantai makanan meramban atau merumput (grazing food chain) dan rantai makanan detritus (detritus food chain). 1. Rantai Makanan Meramban atau Merumput Dalam rantai makanan ini, semua kehidupan hewan tergantung pada kemampuan tumbuh- tumbuhan hijau untuk berfotosintesis. 2. Rantai Makanan Detritus
Kira kira 90% dari
produksi tanaman masuk ke dalam rantai makanan detritus, baik dalam ekosistem teresterial maupun ekosistem akuatik. berawal dari bahan organic yang telah mati yang dipecah oelh mikroorganisme kemudian dimakan oleh hewan pemakan detritus, kemudian dimakan predatornya.